Assalaamu'alaikum ......................
Maaf kang wandy saya nggak bisa membantu anda dalam hal ini, saya hanya berkesempatan untuk meng - copy paste - kan buat anda beberapa arsip diskusi tentang bolehnya bersolawat dengan awalan sayyidina, diantaranya kiriman mas Dodindra dan pak Nashir Akhmad.
Bila anda masih penasaran juga silahkan ditanyakan kepada ahlinya. Bertanyalah kepada yang hidup, janganlah bertanya kepada benda mati. Sekali lagi mohon dimaafkan bila tidak memuaskan anda.
Salam,
____________
Achmad Munif
=====================
Dodindra wrote :
Om Fatih dan Om Nasir , serta saudaraku yang dirohmati Alloh,

Mengawalkan kata "Sayyidina" dalam sholawat, baik di dalam maupun di
luar shalat, bukanlah Bid'ah.
Menurut Mahdzab Syafi'i, hukumnya mubah dan Sunnah, karena merupakan
etika dalam memanggil dan menyebut nama Nabi SAW kekasih Alloh,
pemimpin panutan Ummat, pemberi syafaat pertama di hari kiamat kelak.

Hal ini dilakukan sesuai dengan cara Alloh ketika memberi gelaran pada
Nabi Muhammad SAW.
Alloh SWT, dalam memanggil Nabi SAW, seringnya diberi gelaran pula
yaitu Rosululloh, atau juga Nabiyyulloh, tidak hanya MAD saja, coba
ingat lafal Syahadat.

Hadits yang mensarankan agar membaca dengan yang baik ketika
bersholawat dan ada kata-kata SAYYIDINA atau SAYYID,adalah :

Ibnu Mas'ud berkata : " Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : Bila Ingin
membaca sholawat kepadaku maka bacalah dengan baik, maka sesungguhnya
kamu tidak tahu bahwa itu akan diperlihatkan kepadaku, maka katakanlah
: Yaa Alloh, jadikanlah sholawatMU dan RohmatMU serta BErkahMU atas
BAginda sebagai utusan (SAYYIDINA MURSALIN) dan Imam bagi orang yang
taqwa serta penutup para Nabi, sebagai hamba-MU dan utusanMU, panutan
kebaikan dan rosul pembawa rohmat. Ya Alloh, jadikanlah dan berikanlah
kedudukan yang Mulia kepada orang yang membangunkan orang-orang yang
pertama dan yang terakhir " ( HR. Dailamy )

Juga, hadis dari Abi Hurairah berkata: nabi SAW bersabda : Saya adalah
tuanya (Sayyidu) anak cucu Adam dihari Kiamat nanti, dan orang pertama
yang dibangkitkan dari kubur, orang pertama yang memberikan syafa'at
dan yang memberi mandat untuk memberi syafa'at ( HR. Imam Muslim )

Ada hadits-hadits lainnya, namun cukuplah hadits diatas untuk menambah
wawasan kita bersama, agar tidak gampang-gampang menebar kata Bid'ah
bagi saudara kita seIman, sesama Muslim yang berbeda pengamalannya
dengan kita.

Semoga Alloh membimbing dan menetapkan kita dishirothol mustaqiimNYA,
amiin.
Wal'asri innal insaanalafii kusrin, illalladziina amannu
wa'amilush-sholihati watawashoubilhaqqi watawashoubish-shobri.

Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuhu,

dodi indra




>
>
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com <http://id.f556.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]&YY=91554&order=down&sort=date&pos=4&view=a&head=b>, "Nashir Ahmad M."
> <mk_mtwf02@> wrote:
> >
> > [Q.S. 24.An-Nuur 63]. "Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul  diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada  kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul  takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih."



wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
---Sampai disini saya setuju sekali pak Munif.. Justru yang sedang kita
diskusikan ini adalah masalah hujjah atau landasan tersebut. Jika
memang ada diantara Kitab Fiqh Ulama2 salaf yang mengajarkan
pembacaan sholawat dengan penambahan "Sayyidina", mungkin
permasalahan ini tidak akan ada. Namun sepanjang yang saya ketahui, tidak ada satu pun kitab Ulama Salaf yang menyebutkan penambahan tersebut. Selain tersebut di dalam Hadits2 yang Shahih, diantara Kitab2 yang menjadi Referensi Bunyi sholawat tanpa
penambahan 'sayyidina' adalah seperti yang disebutkan Pak Fatih
yaitu Kitab Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar, kemudian juga di dalam Kitab Al-Umm - Imam Syafi'i, kemudian juga disebutkan dalam kitab Majmu' karya Imam Nawawi dan Kitab Raudhah. Demikian juga menurut Wazir bin Hubairah Al-Hanbali dalam kitab Al-Ifshah yang dikutip oleh Ibnu Rajab dalam Kitab Dzailuth Thabaqat.

Ulama Salaf di dalam kitab2nya kesemuanya mengajarkan bunyi Sholawat tanpa penambahan "Sayyidina" sebagaimana juga bunyi Syahadat yang diajarkan oleh Rasuulullah ".... Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah".

Mungkin Pak Munif bisa bantu memberi informasi tentang Ulama yang telah berijtihad dengan penambahan kata "Sayyidina" tersebut?

WnS

Ass.Wr.Wb.


Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





SPONSORED LINKS
Single family home Family home finance Family home
Family home mortgage Family home business

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke