maksunya yang ini yang jadi pegangan kang Naufal: ANA SAYYIDUNNAAS
YAUMALQIYAAMAH , apakah didalam hadits ini ada perintah Rosul untuk
memanggilnya dengan SAYYDUNNAS tersebut. Atau apakah ada satu hadits yang
meriwayatkan perintah Rosul untuk memanggilnya dengan Sayyidina, atau riwayat
yang menyebutkan umatnya memanggil Rosul saw dengan Sayyidina, atau mungkin
ada riwayat para sahabat yang memanggil Rosul saw dengan
Sayyidina?.
Yang ada adalah riwayat dimana Rosul melarang sekelompok
orang yang memanggilnya dengan sebutan Sayyidina, walaupun dijelaskan oleh
Habibnya kang Dodi bahwa larangan Rosul saw tersebut hanya karena mereka
adalah bukan orang yang beriman. Tapi dalam kaidah ilmu hadits jika tidak ada
pertentangan dalam hal larangan ini atau dengan kata lain jika saja ada satu
hadits yang meriwayatkan Rosul saw membolehkkan seseorang memanggilnya dengan
sebutan Sayyidina, maka larangan Rosul saw tersebut diatas tidaklah menjadi
absolut. Ditambah dengan larangan Rosul terhadap sahabatnya yang memanggilnya
dengan sebutan Sayyidina yang dijawab oleh Rosul saw bahwa Sayyid kita adalah
Alloh swt.
Sementara hadtis yang memerintahkan memanggil dengan sebutan
sederhana Abdulloh Warosululoh adalah sangat jelas merupakan perintah.
Keterangan yang kang Dodi sampaikan mengkaitkan satu hadits dengan yang
lainnya tanpa ada keterkaitan dengan Perintah Rosul saw tersebut.
Jadi sudah jelas dalam beberapa keterangan yang dihimpun dalam diskusi
masalah ini;
Perintah Rosul saw dalam hal ini adalah jelas : Aku adalah
Muhammad Abdullah warosululah
Larangan Rosul saw dalam hal ini juga jelas :
Sayyid kita adalah Alloh swt
Jadi keterangan yang disampaikan oleh
Habibnya kang Dodi bertentangan dengan apa yang disampaikan Rosul saw. Sayyid
kita adalah Alloh, sementara Habibnya kang Dodi berpendapat bahwa Sayyid kita
adalah Rosul saw.
itu mungkin sekedar menambahkan apa yang mungkin
terlewatkan oleh kita semua.
Salam
Abi Rafli
At 08:52
AM 9/25/2006, you wrote:
benar Kang Ari,
memang tidak sulit memanggil Rosul dengan menghindari penyebutan sayidina
namun bukankah kita juga boleh meyakini memanggil Rosul dengan sayidina
dengan landasan hadist yang Mas Dodi kutip?
yang jadi masalah adalah
karena kita terlalu percaya diri bahwa hal yang orang lain lakukan itu pasti
salah, coba seandainya kita menghormati mereka yang bersholawat dengan
mempergunakan sayidina tentunya masalah tersebut akan selesai bukan?
sedangkan jika kita tidak menyukainya ya... sudah lupakan saja
"sayidina".
ada lagi dalam beberapa ceramah
di berbagai media banyak ustad kita juga memberikan embel embel "baginda",
apakah ini juga harus kita salahkan dengan anggapan berlebih
lebihan?
saya pribadi yang bodoh ini
tidaklah menjadikan penggunaan sayidina sebagai kendala dalam bersholawat,
lebih baik kita bersholawat sesuai keyakinan kita masing masing dan yang
terpenting sudah seberapa sering kita bersholawat kepada
nabi?
salam
mohon maaf jika ada yang
tidak berkenan & selamat menunaikan ibadah
puasa
- ----- Original Message -----
- From: Ari
- To: keluarga-islam@yahoogroups.com
- Sent: Monday, Sep 25, 2006 9:25 AM
- Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Maafin ya, Tambahan ilmu soal :
Sayyidina
- Tapi bisa jadi juga penyebutan itu sudah melanggar perintah langsung
- (direct order) dari Rasul saw. Bukankah sudah jelas bahwa Rosul saw
- memerintahkan umatnya untuk memanggilnya dengan Abdullah
- warosululloh/ Abduhu warosuluhu. Ini adalah perintah langsung Rosul
- saw dalam permasalahan memanggil Beliau saw.
- Intinya adalah karena Rosul saw sudah memerintahkan untuk memanggil
- dengan Abdullah warosululloh/ Abduhu warosuluhu maka laksanakanlah
- perintahnya. Lalu apa sulitnya untuk menghindari penyebutan dengan
- sayidina, wa maulana, wa habibina, wa bla bla ana, dlsb?, apakah
- begitu sulitnya?.
- Salam
- Abi Rafli