Assalamu'alaikum wr. wb.

Ibu Sri yang baik,
Diskusi lewat milist, jangan emosi bu.
Semakin ibu emosi, akan semakin nampak bahwa walaupun katanya ibu
sering mengunjungi Majlis Ta'lim, keliahatan sekali bahwa ibu masih
sangat minim ilmu yang menempel dikepala ibu, karena belum semua ilmu
yang dapat ibu fahami, sudah sebegitu hebatnya ibu menghina ulama,
ustad, kiyai dsb secara UMUM, dengan mengatakan :

Saya kutip :====sekarang banyak sekali seorang kyai, ustad yang jual
ayat demi mencari pembenaran diri sendiri=====


Itu ga baik bu, Istighfarlah sebelum pintu taubat ditutup oleh si
pemilik ampunan, ingatlah akan firman Allah, Innama yahsyallohi min
ibadihil 'ulama... Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hambanya hanyalah Ulama.
dan ayat Fash'alu ahlaz-zikri in kuntum laa ta'lamun...  maka
tanyakanlah olehmu kepada orang2 yg berilmu, yakni ulama, jika kamu
tiada mengetahui.

Implikasinya kalau menurut pendapat ibu secara UMUM ulama2 kita sudah
seperti itu, bagaimana lagi keadaan kita sebagai muslim yang awam,
yang bukan ulama, bukan ustad, bukan kiyai, tentu lebih buruk lagi
keadaannya. Karena Ulamanya saja sudah seperti yang ibu bilang itu.
Padahal Allah sdh terang2an mengatakan bahwa yang paling takut padaNya
adalah ulama, kita disuruh tanya sama ulama. Tidak disuruh tanya sama
Buku, apalagi buku2 terjamahan.
Bagaimana jika ulamanya secara UMUM ibu bilang spt itu....?

Bisa difahami ga?

Yah, saya ga mau komentar lagi deh soal ini ya.
Untungnya ibu adalah seorang perempuan, kalau pendapat seperti ibu
datang dari laki-laki, saya ga tahu lagi deh gimana ummat islam di
indonesia, 10-20 tahun kedepan.

Tapi yang perlu ibu ketahui bahwa :
Dalam Agama kita tidak ada KEWAJIBAN untuk menikah sampai mati bu.
Yang berpendapat bgtu ada di dalam Agama Kristen.
Dalam Islam ga ada.
Didalam islam bila suatu rumah tangga tidak lagi ada kecocokan dalam
rumah tangganya, maka diperbolehkan bercerai, walaupun cerai itu
dibenci, tapi TIDAK DILARANG DAN TIDAK DIHARAMKAN.

Pemahamannya : untuk apa mempertahankan rumah tangga sampai mati,
kalau rumah tangga itu tidak ada lagi harapan2 sakinah mawaddah
warrahmah lagi?
Lebih baik disudahi daripada rumah tangga itu akan menghantarkan kedua
belah fihak suami-istri ke dalam neraka jahannam.

Ingatlah akan kisah Nabi Ibrahim As yang memerintahkan putranya untuk
mengganti palang pintu rumahnya.

Mohaon maaf lahir batin
Wassalam,
Arland- Jkt.




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, sri sunarsih <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> bapak arland yang pinter,,, tunjukan hadist yang meenerangkan bawah
tujuan nikah itu hanya untuk menghindari Fitnah,, alangkah mudahnya
laki laki,,  untuk menghindari fitnah dengan cara menikah,, apa gak
ada cara lain ???????????/ yang pinter siapa yang punya ilmu siapa
yang pinter cuma teori siapa,, sedang nikah itu untuk selama hidup,,
samapi mati,,, dan begitu mudahnya menceraikan setelah urusannya tidak
ada keperluan lagi,,,
> ini yang bego orang awam apa orang pinter mengaku pinter tapi bego...
> aku sering ke taklim,, tapi belum ada  kutemukan alasan menikah
cuma karena menghindari fitnah ,,, itu hanya salah satu aja,, banyak
faktor kenapa orang itu menikah
> saudara bapak seorang habib, ilmu tinggi seperti bapak,, tapi
kemuliaan itu apa bisa di jamin di mata allah kalau menikahi  BAlita
cuma karena kepentingan sesaat?
> pikirkan dengan jernih,, jangan mencari pembenaran karena ini kasus
ada pada keluarga bapak,, tapi apa ISLAM seperti itu cara menghargai
wanita..? jangan mentangmentang ustad, habis semua yangdi kerjakan
dianggap bener... belum tentu pak,,, sekarang banyak sekali seorang
kyai, ustad yang jual ayat demi mencari pembenaran diri sendiri
>  
> ok
> sri
> 
> 
> --- Pada Kam, 30/10/08, Arland <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> 
> Dari: Arland <[EMAIL PROTECTED]>
> Topik: Bls: [keluarga-islam] Re: Bls: bukti bukti aisyah tidak
menikah di usia 9 thn
> Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
> Tanggal: Kamis, 30 Oktober, 2008, 7:37 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Ini namanya sdh emosi tenan, ga mengerti apa yang saya maksudkan.
> Tujuannya jelas untuk menghindari keharaman (fitnah) bertemunya antara
> laki-laki (habib) dengan wanita (kakak perempuan saya), mertuanya
> kakak saya yg perempuan, adiknya dsb dsb pokoknya ibu2 yang ada
> dirumah itu.
> karena kan ketika bertamu, beliau (habib) bukan hanya diam dikamar,
> beliau juga ngobrol di ruang tamu, makan di ruang makan, ke kamar
> mandi (jaman dulu kamar mandi ada dibelakang) dsb dsb.
> Jadi intinya bukan masalah TRANSIT bu, intinya MENGHINDARI FITNAH
> seperti yang ibu bilang.
> 
> Yang dilakukan adalah PERNIKAHAN DINI, bukan PERKAWINAN DINI.
> dan ini menurut pemahaman saya BUKAN nikah Mut'ah, kalau nikah mut'ah
> ada perjanjian di depan untuk bercerai dalam rentan waktu tertentu.
> Tapi kalau kejadian ini ga ada perjanjian apa2 di depan, talak
> dilakukan habib setelah lebih dari tiga tahun, dan kemenakan saya
> tetap berstatus PERAWAN (ketika itu usia 4 thn) walaupun ketika
> menikah lagi dengan pacarnya dia sebetulnya status daifnya Janda
Kembang.
> Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1970-an.
> 
> Tidak ada yang merasa "ada wanita yang di lecehkan", yang bilang
> "melecehkan wanita" justru ibu sri saja, karena mungkin ibu ga bgtu
faham.
> Kalau saya tanya kemenakan saya sekarang, dia biasa-biasa aja tuh ga
> merasa dilecehin. Bapaknya juga Ridho, keluarganya juga ridho anaknya
> dinikahin ketika itu dan diceraikan lagi setelah sekian lama.
> Jadi ga ada masalah kan? Malah kemenakan saya itu merasa baru tahu
> kejadian itu setelah dia sdh berkeluarga dan punya anak. Dia cuma
> ketawa bilang, masa' sih om...??? ha ha ha, katanya.... ternyata
> perceraian bagi keponakan saya itu tidak hina kok.
> Dia sekarang seorang sarjana hukum.
> 
> Hanya orang2 yang ga mengerti duduk maslahnya, mereka suka membuat
> masalahnya menjadi besar dan dibesar2kan, seakan-akan ini suatu
> kebodohan dan pelecehan terhadap wanita.
> Padahal jelas menurut hemat saya malah menghargai keberadaan ibu-ibu
> (wanita) yang ada dirumah itu, karena dengan terjadinya pernikahan
> tersebut menjadi Mahromnya (yang tadinya haram menjadi halal untuk
> bertemu).
> 
> Masalah hotel banyak dan uang banyak, bukan suatu hal yang perlu di
> bahas lagi disini kan.
> 
> Terus untuk menjawab komentar gotolocho, saya bukan lagi membahas 
> syekh semarang, saya lagi bicara perilaku Rasulullah SAW dan seorang
> Habaib dari Jatim yang sangat dekat dengan keluarga kami. Ini bukan
> mencari-cari dalil atau membodoh-bodohi.
> karena tidak ada yang membodohi dan tidak ada yang di bodoh-bodohi
> Justru saya fikir karena ketidak fahaman suatu masalah lah yang
> membuat orang merasa :
> 
> (saya kutip) =========Orang pinter agama biasanya mudah saja nyari-2
> dalil "pembenaran" .
> Orang (tua) yang bodoh akhirnya dibodoh-bodohi karena takut dalil.
> (ataukah ada unsur UANG dibalik dalil ?)
> Lalu kemuliaan diletakan dimana? Ya dibawah dalil, seakan-akan dalil
> sudah menjadi Tuhan.
> "yang penting ada keterangan dalil" . "saminawaathoina" . Titik.
> ===========
> 
> Karena pada kenyataannya, kakak saya itu bukan orang bodoh, dia malah
> sangat mengerti tentang syariah.
> 
> Kesimpulannya : jangan heran kalau ada yang menikah dini, di kampung2
> di jawa, purwakarta, bogor,sukabumi, indramayu dll, Apapun alasan
> mereka; banyak kok anak usia 8-9 tahun dinikahin oleh bapaknya sama
> laki-laki tetangganya, dari dulu juga memang sudah banyak.
> Kalau ga percaya. coba deh iseng2 tanya ke Pembantu Rumah Tangga di
> rumah masing2, rata-rata mereka sdh pernah menikah di kampungnya
> semenjak kecil.
> 
> Wassalam,
> Arland - JKT
> 
> --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, sri sunarsih <srisunh@ > wrote:
> >
> > saya belum paham bapak arland,, saudara bapak di nikahkan cuma untuk
> transit perjalanan, sedangkan pernikahan rosul jelas
> alasannya..menghind ari fitnah,,? dimanakah wanita di muliakan, di
> junjung tinggi toh akhirnya di ceraikan,, apa itu justru harga wanita
> sangat di rendahkan,, sedangkan perceraian adalah sesuatu yang di
> benci allah walau halal,,, saya tidak paham soal anak kecil 1 tahun di
> nikahkan dengan habib,, semakin gak paham pemikiran orang orang
> yang kaytanya paham agama tapi menurut pandangan saya justru
> melecehkan wanita.. apalagi akhirnya anak itu stausnya janda??????? ???
> wah semakin tidak mengerti saya,,, hanay karean transit seorang 
> keluarga menikahkan anaknya,, begitu mudah juga hanya karena
> gak diperlukan transit lagi,, akhirnya di ceraikan.. terus seorang
> habib kok transit aja di rumah orang,, bukankah jakarta hotel
> banyak,,???? ??????
> > mohon penjelasan temen temen,, menikahkarena transit apa manusiawi
????
> > mohon temen temen yang paham agama,,,  
> > 
> > --- Pada Kam, 30/10/08, Arland <hmd098@> menulis:
> > 
> > Dari: Arland <hmd098@>
> > Topik: [keluarga-islam] Re: Bls: bukti bukti aisyah tidak menikah di
> usia 9 thn
> > Kepada: keluarga-islam@ yahoogroups. com
> > Tanggal: Kamis, 30 Oktober, 2008, 9:40 AM
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Assalamu'alaikum,
> > 
> > Kalau bicara pernikahan dini, sebagai muslim kita ga usah bingung dan
> > seperti kebakaran jenggot bila mengetahui akan kritikan pada agama
kita.
> > Setahu saya, tidak ada batasan usia menikah dalam agama islam,
> > khususnya kepada wanita.
> > Karena kata hadits, bagi seorang gadis adalah hak bapaknya untuk
> > menikahkannya kepada siapa saja yang bapaknya kehendaki walaupun tanpa
> > persetujuan si anak gadis, adapun bagi janda barulah si bapak wajib
> > mendapatkan persetujuan dari anak wanitanya itu.
> > 
> > Saya malahan punya pengalaman pribadi tentang kemenakan saya yang
> > perempuan, waktu itu kemenakan saya usianya belum berumur satu tahun,
> > ketika itu dinikahkan dengan seorang Habaib terkenal dari Jawa Timur,
> > alasannya karena Habaib ini kalau mau dakwah ke Jakarta, Singapura,
> > Malaysia atau Thailand, beliau transit di Jakarta dulu, baru kemudian
> > berangkat ke LN,
> > Nah dalam masa transit ke LN itu, beliau biasanya menginap di rumah
> > kakak kami untuk beberapa hari, baru kemudian meneruskan perjalanan.
> > 
> > Ketika beliau menginap itu, tentu akan menjadi risih bilamana saat
> > dirumah tidak ada siapa2 kecuali ibu-bu, karena beliau adalah bukan
> > mahrom.
> > Akhirnya keputusan diambil untuk menikahkannya dengan keponakan saya
> > yang belum berusia 1 tahun itu oleh bapaknya.
> > Maksudnya dengan adanya hubungan pernikahan itu, antara istri kakak
> > kami menjadi mahrom bagi beliau Habaib, karena istri kakak kami itu
> > statusnya mertua. Sehingga Walaupun beliau Habaib bolak-balik dirumah
> > tersebut, jadi tidak haram lagi walaupun dirumah saat itu hanya ada
> > istri kakak kami saja.
> > 
> > Begitulah prilaku orang2 sholeh untuk menghindari pertemuan bagi
> > orang2 yang pada awalnya bukan mahrom menjadi Mahrom.
> > 
> > Apalagi Rasulullah SAW, sebagai pelaksana risalah islam ini, tentu
> > mempunyai pertimbangan bermacam2 kepada sahabatnya Abu Bakar Assidiq.
> > Boleh jadi dengan pernikahan dininya dengan Siti Aisyah tersebut,
> > untuk menguatkan persahabatan dalam menopang Dakwah Islam, mengajarkan
> > bagaimana menghalalkan hubungan yang bukan mahrom menjadi mahrom
> > bilamana Rasulullah berkunjung bolak-balik ke rumah Saydina Abu Bakar,
> > karena disana juga tentu ada istri saydina Abu Bakar.
> > 
> > Perbedaannya, kalau pernikahan keponakan saya tidak diteruskan lagi
> > hingga keponakan saya itu besar (sudah ditalak), karena beliau Habaib
> > sekarang sudah punya rumah sendiri di Jakarta. Sedangkan Rasulullah
> > SAW hingga Siti Aisyah besar dilanjutkan kedalam bahtera rumah tangga.
> > Mungkin karena Siti Aisyah sejak kecil sdh mengerti bahwa Rasulullah
> > SAW adalah suaminya, maka Rasulullah SAW tidak menceraikannya hingga
> > Beliau SAW wafat.
> > 
> > Demikian sebagai tambahan pengetahuan kita dalam melaksanakan Syariah
> > Islamiyah.
> > Kesimpulannya : Bahwa tidak ada pembatasan usia menikah bagi wanita,
> > dan yang berhak terhadap anak wanita selagi gadis adalah Bapaknya.
> > 
> > Wassalam.
> > Arland- Jkt.
> > 
> > --- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, "Admir.rable bestboy"
> > <adrable@ > wrote:
> > >
> > > sebagai orang Islam sebetulnya masalah spt ini GAMPANG Banget
> > menjawabnya
> > > ...ASAL fikiran kita TIDAK MULUK-MULUK & Batin kita tidak ada rasa
> > SOMBONG
> > > secuil debupun terhadap ALLAH......
> > > 
> > > Begini...
> > > 
> > > Apa Urusan-nya & apa masalahnya itu orang-orang KAFIR & orang-orang
> > Munafik
> > > seperti Gus Dur sekeluarga dll KISRUH & meributkan tentang
pernikahan
> > > Rosululloh dng Aisyah yg saat itu masih berumur 9 tahun..??..Padahal
> > ALLAH
> > > me-RIDHO-i & MENGIZINKAN- NYA.....
> > > 
> > > Apalagi saat itu orang-orang ARAB dng usia yg masih semuda itu
> > badan-nya dah
> > > gede banget trus saat Aisyah di nikahi oleh Rosululloh saw Aisyah
> > juga OK-OK
> > > Saja, orang tuanya Aisyah ( ABu Bakar ) juga OK ....
> > > 
> > > Kenapa kita sebagai Umat Islam kok TIDAK MERIBUT-kan KELAKUAN
BEJAD &
> > > MENJIJIK-kan yg selalu di lakukan oleh para Kaum Kafir & kaum
Munafik
> > > seperti...Zina BEBAS...HOMOSEX BEBAS...LESBIAN BEBAS...BERHUBUNGAN
> > SEX dng
> > > BINATANG BEBAS....
> > > 
> > > Terus kenapa kita sebagai Penganut agama Islam agama ALLAH kok
selalu
> > > terpengaruh dng ULAH para Orang Kafir yg SOK SUCI dng
> memepermasalahkan
> > > perbuatan yg JELAS-JELAS TERPUJI & TERHORMAT spt apa yg di lakukan
> Oleh
> > > Rosululloh menikahi siti Asisyah dll...
> > > 
> > > Seperti soal Pedofilia dll itu hanyalah ULAH para KAFIRUN &
> > MUNAFIKUN... yg
> > > mana dua manusia type ini adalah AMAT SANGAT DI BENCI oleh ALLAH
> > > swt.....masak kita sebagai Umat Islam mau aja di pengaruhi oleh para
> > > pengabdi IBLIS spt itu ...????
> > > 
> > > Salam JIHAD
> > > Agung AL-Pacitan
> > > 
> > > Pada 24 Oktober 2008 09:00, sri sunarsih <srisunh@ > menulis:
> > > 
> > > >
> > > >
> > > > --- Pada *Jum, 24/10/08, adi eko <ekoadi_2000@ ...>* menulis:
> > > >
> > > > Dari: adi eko <ekoadi_2000@ ...>
> > > > Topik: [keluarga-islam] Tanya-Hukum menikah dengan anak 12 tahun?
> > > > Kepada: keluarga-islam@ yahoogroups. com
> > > > Tanggal: Jumat, 24 Oktober, 2008, 8:46 AM
> > > >
> > > > Assalamu'alikum
> > > > Tanya nih kepada semua yang bisa ngasih jawaban dengan dalil yang
> > benar dan
> > > > tepat.
> > > >
> > > > bagaimana hukumnya menurut islam menikahi gadis yang masih 12
> > tahun, atau
> > > > dengan kata lain dibawah umur?
> > > >
> > > > soalnya saya baca di sirah nabi menikahi aisyah sekitar umur 12
> > th, ada
> > > > juga yang bilang 9 th. apakah sirah benar adanya atau ada hal
lain?
> > > >
> > > > bagaimana pula dg syeikh puji (semarang) yang menikah dengan anak
> > 12 th
> > > > dengan alasan dibolehkan agama?
> > > >
> > > > salam
> > > >
> > > > exap
> > > >
> > > >
> > > > ------------ --------- ---------
> > > > Dapatkan alamat Email baru Anda!
> > > >
> > <http://sg.rd. yahoo.com/ id/mail/domainch oice/mail/ signature/
> *http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/>
> > > > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang
lain!
> > > >
> > > > 
> > > >
> > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
> > Dapatkan alamat Email baru Anda!
> > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
> > http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
> >
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       Warnai pesan status dengan Emoticon
>


Kirim email ke