jumlah tidak menentukan kemenangan

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mu'minin) di medan peperangan 
yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi 
congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi 
manfa`at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit 
olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai. (QS At Taubah : 
25 )

kebenaran bukan ditentukan oleh jumlah

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk 
orang-orang yang ragu. (QS Al Baqarah :147)



kang nceps <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             ibu sri,, 
banyak e-mail dan pendukung tidak selamanya dalam posisi
 yang benar, jaman sekarang sudah banyak terbalik 
 yang kita cari adalah kebenaran bukan pendukung yang banyak 
 
 wassalam
 KnC
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, sri sunarsih <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > ya mas,, setuju,,, ,,, banyak sekali dukungan yangm asuk ke emailku
 via japri,, gara gara bayi menikah he,,, gak tahulah mereka mereka
 yang di katakan habib/ustadz/ulama... maunya pembodohan atau pembenaran...
 > 
 > --- Pada Sel, 4/11/08, imbuhs <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
 > 
 > Dari: imbuhs <[EMAIL PROTECTED]>
 > Topik: [keluarga-islam] Re: Bls: bukti bukti IBU SRI, gadis, bayi
 perempuan atau anak perempuan
 > Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
 > Tanggal: Selasa, 4 November, 2008, 8:47 PM
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > Setahu saya bayi kalau kenyang dan nyaman akan diam. Bayi teriak, 
 > nangis dan ribut karena hal yang sederhana: lapar dan buang air 
 > (besar/kecil) atau ketika tidak nyaman/sakit.
 > Maka kalau mau tanya pendapat bayi dan ingin dijawab dengan diam, 
 > beri makan/susu sampai kenyang, mandiin, dibedong, and then tanya 
 > apa sajapun mestinya juga tidak dipeduliin.. .diam; is it OK?
 > 
 > Nah kembali ke substansi; adalah dari teman2 yang sudah mengumpulkan 
 > tujuan dari anjuran menikah??? Mohon dishare disini.
 > 
 > Untuk menghindari fitnah, misal kasus ponakan Kang Arland: bukankah 
 > yang bukan muhrim adalah antara laki2 dan perempuan (ibu, dll)? 
 > berarti itu urusan antara laki2 tersebut dengan si ibu. Kalau mau 
 > dinikahkan tidak mungkin. Jalan lain bukankah ada muhrim yang 
 > mendampingi? Apa urusannya dengan bayi? Apakah kalau kang arland 
 > main kerumah jeng sri dan yang dirumah hanya anak perempuan jeng sri 
 > berumur 1 tahun itu namanya ber-khalwat? 
 > 
 > Secara pribadi saya kesihan banget sama si Habib dalam cerita 
 > itu, 'mendangkalkan' makna perwakinan hanya untuk bisa nginep 
 > gratis. What a life is...Maunya enak, Kenapa nggak nginep di surau 
 > saja, disana ngaji dari magrib sampai subuh, lebih banyak pahalanya, 
 > daripada pakai 'legal short-cut' begitu...Yaah segitu doang, 
 > walaupun merasa syah. 
 > 
 > Tapi ya itu, kalau legal aspek seperti itu yang diyakini Kang 
 > Arland, menurutku sih Ok aja, gak masalah Kang, you have a reason, 
 > its your believe. Gak usah juga diributin. Itulah hidup, supaya kit 
 > saling belajar; ya gak?
 > 
 > Salam hangat
 > 
 > Mak'e Kinan
 >
 
 
     
                                       

       
---------------------------------
  Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru  
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
br>Cepat sebelum diambil orang lain!

Kirim email ke