On Sun, Dec 05, 2010 at 06:38:20AM +0700, Arema wrote:
Anak saya misalnya, sejak kecil menggunakan Linux pada PC dan MacOS pada laptop tetapi mereka juga terampil menggunakan Windows karena tuntutan kurikulum akademik yang tidak mudah merubahnya karena kompleksitas masalah menyangkut banyak kepentingan. Menyesuaikan saja dengan kebutuhannya.
justru itu, ayo mempromosikan linux saja. jumlah pengguna itu menentukan kemampuan bargaining. tidak semua anak semujur anak anda lho. anak saya di rumah terpaksa pakai imaginasi saja menyamakan openoffice dengan microsoft office di sekolah. sementara ini, orang masih berargumen bahwa pengguna windows jauh lebih banyak, jadi menganggap minoritas (linux) tidak penting. makanya saya nggak habis pikir kalau berkontribusi itu diartikan sebagai ikut mengembangkan linux (ikut aktif sebagai pengembang) saja. sungguh tidak masuk akal. bargaining linux itu ada kalau pengguna banyak. itu sudah. ok, kenapa linux? karena memungkinkan platform yang terbuka untuk semua bisa terlibat di dalamnya. termasuk microsoft dll. kalau mau. dan sayangnya tidak sebaliknya. kompleksitas akan berubah menjadi mudah kalau semakin hari semakin banyak orang menggunakan linux. mari menjadi pengguna linux yang fanatik. ya, menjadi pengguna saja. nggak susah kan :-) kita sudah merasakan kesulitan di awal-awal era flash dan skype. jumlah pengguna adalah faktor penentu utama. Salam, P.Y. Adi Prasaja -- Berhenti langganan: linux-aktivis-unsubscr...@linux.or.id Arsip dan info: http://linux.or.id/milis