--- Fikobena Tri Aryadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Iya..nih mas LEO dulu setahuku mengaku pengikut
> NURANI sehingga saya tertarik mengikuti tulisan2nya.
> sekarang kok kayaknya pengikut HAWA NAFSU juga..:)
> 
> Sadar mas..sadar.(ktnya udah sampe pribadi AGUNG)
> kok nggak kelihatan bijaksana ya..?
> 
> Yah sekedar mengingatkan aja.



Well, saya kemarin menulis begini:

"Kita biasa melihat segala ATRIBUT atau LABEL di diri
orang2 yang berbeda itu, tetapi saya melihat bahwa
diri kita yang sebenar-benarnya itu SAMA SAJA.
Kesadaran yang sama melihat dari DALAM diri anda, dari
DALAM diri saya, dan dari DALAM diri semua manusia.
Dan kesadaran yang itu SAMA PERSIS dengan Kesadaran
yang ada di sesuatu yang kita namakan Allah, Buddha,
Yesus, Shiva, Avatar, Roh Kudus, Nur Muhammad. Apa
bedanya ???"

+++

So, menurut saya, yang namanya Syariat Islam itu
BUATAN MANUSIA belaka, dan isinya banyak PELECEHAN
HAM. Nah, segala macam orang itu merasa berhak untuk
propaganda bahwa Syariat Islam itu datangnya dalam
bentuk gelondongan dari langit melalui si rasul yang
namanya Mamat dan ilah yang namanya si Aloh, pedahal
itu BIKINAN MANUSIA belaka. Mereka mau percaya bahwa
Syariat Islam itu dari si Aloh is up to them. HAM tiap
orang untuk percaya apa yang mau dipercayainya. Tetapi
saya tetap akan bilang bahwa Syariat Islam itu
berisikan BANYAK PELECEHAN HAM.

Lalu seorang rekan menulis bahwa Syariat Islam
diterapkan di Malaysia dengan pengaturan2 yang jelas
membedakan siapa pengikut Syariat Islam dan siapa yang
bukan. Dan saya menjawabnya bahwa dalam prakteknya
TETAP banyak pelecehan HAM. Di Malaysia, yang etnik
Melayu itu tidak bisa pindah agama, tidak bisa
keluar dari Agama Islam karena AKAN DITERROOR...

Nah, Terror itu merupakan SPESIALISASI dari Syariat
Islam. Mereka yang berasal dari etnik Melayu dan ingin
pindah agama atau ingin untuk tidak beragama harus
keluar dari Malaysia. Saya tahu ini dari orang
Malaysia sendiri.

So, apakah segala PELECEHAN HAM seperti itu akan
bertahan terus ? Tentu saja tidak. Bahkan di Malaysia
segala sesuatu itu berubah, tinggal tunggu waktunya
saja sebab kita sudah TIDAK hidup di jaman jahilliyah
ketika hukum2 Islam diciptakan (oleh MANUSIA) dan HAM
itu dilecehkan.

Kita disini lebih bagus, karena Indonesia ini negara
sekuler, ada pemisahan antara negara dan agama2,
walaupun hal itu masih HARUS DIPERTEGAS lagi sebab
partai2 yang berdasarkan Islam itu akan merongrong
terus yang tujuannya agar Syariat Islam diterapkan
sebagai dasar negara. Makanya saya bilang SAY NO TO
SYARIAT ISLAM !

Say no to Syariat Islam sebab Syariat Islam itu BUKAN
manusia, Syariat Islam itu cuma merupakan pemikiran /
belief system ciptaan manusia. Kita bisa bilang NO
untuk pemikiran yang tidak manusiawi. Tetapi kita
tidak bisa / tidak boleh diskriminasi manusia.

Diskriminasi manusia berdasarkan Suku, Agama, Ras, 
dan Asal itu BERTENTANGAN DENGAN HAM. Tetapi, justru
itulah maunya Syariat Islam, yang MEMANG MAU
diskriminasi manusia berdasarkan agama sehingga bisa
seenaknya MENYIKSA HAM yang dimiliki oleh mereka yang
mengaku Islam.

Sebagai warganegara kita memiliki Hak dan Kewajiban
yang sama di muka hukum. Kita itu BERHAK untuk
berpendapat dan menyuarakan / menuliskan pendapat
kita. Kalau orang2 fanatik bisa berkoar-koar bahwa Al
Quran datang dalam bentuk gelondongan dan gedebuk
jatoh dari langit sehingga WAJIB diikuti, maka orang2
lain itu juga BERHAK untuk bilang bahwa mereka itu
HALUSINASI doang.

Kalau ada yang merasa BERHAK untuk koar2 bahwa Syariat
Islam itu akan membawa "kebaikan" bagi umat manusia,
maka orang2 lain juga BERHAK untuk bilang bahwa
Syariat Islam itu isinya banyak mengandung PELECEHAN
HAM. Apa bedanya ??? Sama2 OPINION kan ???

Nah, Kebebasan Berbicara dan Mengutarakannya (secara
lisan dan tulisan) merupakan HAM. Dan itu BUKAN SARA.
Yang SARA itu kalau kita diskriminasi manusia
berdasarkan Suku, Agama, Ras, dan Asal. Saya tidak
SARA karena saya TIDAK DISKRIMINASI. Semua orang itu
sama saja buat saya, apapun background-nya.

Saya tidak membedakan anda karena anda itu memeluk
Agama Islam, Agama Kristen, Agama Hindu, Agama Buddha,
Kejawen, atau bahkan Atheist. No difference for me,
apa bedanya ???


Leo

PS: Buat rekan2 yang belum tahu, saya ini lulusan
Jurusan Ilmu Politik, FISIP UI, so kadang2 memang saya
gatel juga buat ngomong/nulis tentang politik because
banyak orang yang TIDAK TAHU bahwa kita itu memiliki
HAM untuk berbicara dan mengemukakan pendapat dengan
BEBAS dan TANPA RASA TAKUT.

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke