<http://www.swa.co.id/>     *Pelatihan-pelatihan yang menggugah inner
power dan energi spiritual yang diadakan penyelenggara lainnya pun setali
tiga uang: diminati publik, khususnya kalangan profesional. Tengok saja
kelas-kelas publik yang dipandu Mario Teguh, Andrie Wongso, Reza M. Syarif,
Arvan Pradiansyah, Goenardjoadi Goenawan, dan sebagainya.*

*Euforia Go Spiritual di Dunia Bisnis
*Kamis, 01 Maret 2007
Oleh : Joko Sugiarsono

*Gelombang spiritualitas makin kuat melanda kalangan pelaku bisnis dunia,
termasuk di Tanah Air. Apa tujuan mereka menerapkan nilai-nilai spiritual
itu? Bagaimana pula cara dan gaya mereka mewujudkannya?*

Ruangan besar di Jakarta Hilton Convention Center yang dingin itu dipenuhi
900-an orang. Hampir tak ada ruang yang tersisa. Dalam suasana yang rada
temaram, ratusan orang peserta itu tekun menyimak pesan-pesan spiritual yang
disampaikan instruktur, yang dibantu dengan lima layar lebarnya. Sesekali,
diiringi musik Kitaro yang membuat suasana makin khusyuk, para peserta
tampak menundukkan kepala, terpekur, melakukan evaluasi diri. Dalam evaluasi
diri ini, tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata.

Anda mungkin sudah tahu, ini bukan acara pengajian, melainkan pelatihan
Emotional Spiritual Quotient (ESQ) untuk kelas eksekutif yang digelar ESQ
Leadership Training di bawah pimpinan Ary Ginanjar Agustian. Sebagian besar
dari ratusan peserta itu adalah para eksekutif dan profesional yang dikirim
oleh pelbagai perusahaan: BUMN, swasta nasional dan swasta asing. Mereka
bukan hanya dari kalangan manajer biasa, tapi juga eksekutif senior hingga
sekelas CEO perusahaan besar di Tanah Air. Di forum ini, semuanya membaur
menjadi satu, sebagai pribadi-pribadi yang duduk bersila sama rendah, untuk
menggali nilai-nilai keagungan dan menghidupkan suara hati mereka. Meski
tidak gratisan, pelatihan ESQ khususnya untuk kelas eksekutif -- tarifnya
tergolong menengah-atas -- yang digelar setiap bulan selalu dibanjiri
peserta. Untuk kelas ini, hingga saat ini sudah memasuki angkatan ke-57,
dengan peserta rata-rata 800-1.000 orang. Total jumlah alumninya, bisa Anda
kira-kira sendiri. Bahkan, pelatihan yang digelar sejak 2001 itu kini telah
go international, yakni ke Malaysia, Belanda dan Amerika Serikat.

Bukan hanya pelatihan ESQ ala Ary Ginanjar itu yang tak kesulitan mencari
peserta. Dunamis yang juga rutin membuka kelas publik untuk pelatihan 7
Habits dan yang terbaru Keagungan Insani (ala Stephen Covey) pun tak perlu
kebingungan mempromosikan program ini. Pelatihan 7 Habits dijalankan sejak
1992, sedangkan Keagungan Insani baru dimulai pada 2007. Total alumni
pelatihan Dunamis hingga kini sekitar 100 ribu orang. *Pelatihan-pelatihan
yang menggugah inner power dan energi spiritual yang diadakan penyelenggara
lainnya pun setali tiga uang: diminati publik, khususnya kalangan
profesional. Tengok saja kelas-kelas publik yang dipandu Mario Teguh, Andrie
Wongso, Reza M. Syarif, Arvan Pradiansyah, Goenardjoadi Goenawan, dan
sebagainya. *

Euforia dan antusiasme seperti itu memang makin kentara belakangan ini. Tak
salah bila ada yang menyebut kini demam spiritualisme makin meruyak di
kalangan bisnis kita. Bukan kebetulan, referensi pendukungnya pun makin
berjibun. Anda bisa menemukan buku yang sarat dengan nilai-nilai dan
pesan-pesan spiritual, seperti Good to Great karya Jim Collins, The
Corporate Mystic buah tangan Prof. Gay Hendrick dan Kate Ludeman, atau yang
lebih mutakhir The 8th Habit dari Stephen Covey dan Megatrend 2010-nya
Patricia Aburdene. Meskipun tak mengusung judul dengan kata "spiritual",
niscaya Anda akan menemukan di buku-buku tersebut betapa pentingnya
nilai-nilai luhur (great values) – sekarang lazim disebut spiritual values
-- diterapkan kalangan profesional dan dunia bisnis.
http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=5632

Kirim email ke