Si Santun Sinaga ini kelihatannya anggota Partai Bulan
Bintang sehingga kentara sekali keberpihakannya. Saya
sudah melihat rekaman perdebatan itu di Internet yang
sengaja saya cari setelah membaca postingan si Santun
ini. Dari apa yang saya lihat justru yang terpojok
adalah Yusril Ihza Mahendra. Santun barangkali tidak
melihat ini karena dia tidak mengerti istilah-istilah
hukum dan tata negara yang dikeluarkan seperti good
governess, conflict of interest dsb-nya. 

Coba anda jelaskan di bagian mana Yusril Ihza Mahendra
kelihatan begitu cerdas seperti Guru Besar sampai
memojokkan Denny Indrayana yang katanya hanya kelas
bulu sehingga terdiam. Hanya sekali saya lihat dia 
terdiam karena dihentikan presenter yang mau mutar
iklan. Bukan terdiam karena tidak bisa menangkis.
Kalau saya lihat secara keseluruhan dia menampilkan
argumentasi yang kuat yang sukar dibantah Yusril. Dan
saya terkesan ketika dia menyitir Baharuddin Lopa yang
tidak mau anaknya naik mobil dinas kantor walaupun
mereka menempuh arah yang sama, dan Partai Bulan
Bintang yang berkoar menganjurkan agar pejabat bersih
dari konflik kepentingan. Dalam menanggapi ini saya
lihat Yusril justru lebih banyak cengengesan. Sama
sekali bukan penampilan seorang menteri "kelas berat".
Ayo bikin transkripsi acara itu disini, supaya kita
perdebatkan untuk melihat siapa yang terpojok. Saya
tantang anda! 

--- Irawan Santoso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bung Santun memang tak salah. Acara dialog itu akan
> lebih enak bila membincangkan saja tentang peranan
> Yusril dalam kasus pencairan duit Tommy di BNP
> Paribas. Ketimbang mendebatkan masalah reshuffle.
> Sedari awal saya menonton, si presenter selalu
> "menjual" akan wawancara dengan Yusril. Dia tak
> menyebutkan adanya Denny Indrayana disitu. 
> 
> Tepat ketika wawancara, ternyata baru nongol
> wajahnya Denny. Ini sudah aneh. isu reshuffle kenapa
> harus Denny yang jadi pembicara. Dia itu kan cuma
> tahu hukum tata negara. sementara masalah resuffle
> itu urusan politik. Dari sudut hukum tata negara
> tidak ada masalah. Karena merupakan prerogatif
> presiden. Tapi, karena sudah dihadirkan, Denny pun
> mencoba memberi suguhan. Dia mencoba menyerang
> Yusril. Sayangnya, serangan itu malah melencengkan
> tema sebelumnya. Ini mungkin langsung di cut orang2
> SCTV jg. Tapi kesalahan awal ya terletak pada pihak
> SCTV. Karena memilih pembicara yang tidak
> proporsional. Ini bukti bahwa SCTV mulai kehilangan
> "ahli" untuk bisa membaca situasi. Tidak seperti
> dulu. Harusnya SCTV tahu latar belakang si pembicara
> yang dihadirkan. Benar Bung Santun bilang, Denny itu
> cuma lahir karena media banyak memberitakan dia
> sewaktu merebaknya kasus suap menyuap Probosutedjo
> di MA. waktu kasus itu mencuat, banyak media yang
> melibatkan Bagir Manan. Denny-lah
>  satu-satunya akademisi yang getol menyerang MA dan
> Bagir Manan. Padahal banyak akademisi lain, pakar
> hukum tata negara lain, guru besar hukum tata
> negara, yang justru tidak menyudutkan Bagir Manan.
> Karena memang dari situasi dan faktanya, beliau
> belum terbukti terlibat (dalam suap menyuap itu).
> Tapi denny tetap berbicara lantang. Nah, ternyata,
> waktu itu semangat media/pers memang sama. Hampir
> seluruhnya menyerang Bagir Manan. Jadi Denny
> diuntungkan karena hanya dia yang, semangatnya sama
> dengan pers saat itu. Tapi dari segi keilmuan, dia
> belum teruji. 
> 
> Inilah yang, mungkin, membuat pihak SCTV terjebak.
> Karena Denny juga acapkali berbicara tentang"apa
> saja" di media. Bila wartawan bertanya tentang apa
> saja, Denny selalu menjawab. Padahal dia sudah
> meng-ikon-kan dirinya sebagai pakar hukum tata
> negara. Jadi, jelas pihak SCTV tak melihat hal ini.
> Denny dianggap kapabel menandingi Yusril untuk
> berbicara tentang reshuffle. Hasilnya? Lihat saja,
> perbincangan yang tak seimbang dan tak menarik.
> seandainya imbangnya Yusril bukan Denny, mungkin
> akan lebih menarik. 
> 
> Bagaimana Bung Denny?
> 
> 
> santun sinaga <[EMAIL PROTECTED]> wrote:    
>        Lucu sekali melihat acara TOPIK Minggu ini di
> SCTV rabu malam lalu. Banyak yang salah. Mulai dari
> topic yang dipilih hingga pembicaranya. Lihat saja
> topiknya, “reshuffle jilid II : siapa
> terpental”. Lihat pembicaranya : Yusril Ihza
> Mahendra (Guru Besar Tata Negara UI/Mensesneg) dan
> Denny Indrayana (staf pengajar tata Negara UGM).
> Ketika dialog dimulai, Denny coba menyebrang habis
> Yusril. Lewat kasus BNP Paribas sewaktu dia menjadi
> Menkeh. Yusril menjawab gampang saja. Serangan denny
> terlihat tak ada apa-apanya bagi Yusril. Tapi denny
> terus nyerocos nggak menentu. Dia memberikan
> data-data tentang keterlibatan law firm Yusril dalam
> sejumlah perkara. Eh, data itu dibantah dengan
> gampang oleh Yusril, denny Cuma diam saja. Dialog
> itu jelas tak imbang. Karena denny bukan imbangnya
> Yusril. Denny itu orang kemaren sore yang menjadi
> “ahli hokum tata Negara”. Sedangkan Yusril itu
> setara dengan Jimly ashidiqie, Ismail
>  suny, prof. harun al rasyid dll. Denny Cuma
> terkenal gara-gara dia “berhasil” menyerang
> habis Bagir Manan sewaktu Mahkamah agung (MA)
> diserang habis lewat isu kasus suap menyuap
> probosutedjo. Sebelumnya dia hanya tukang tulis
> artikel di Koran-koran. Itupun Cuma Koran local. Kok
> tiba-tiba dipilih menjadi pembicara mengimbangi
> Yusril? Ini yang aneh. 
>   
>   Sialnya lagi, melihat presenter SCTV yang ternyata
> bloon juga. Dia sama sekali tak mengerti apa yang
> dibincangkan. Cuma manut-manut saja. Tidak mampu
> mengendalikan Denny yang nyerocos nggak jelas. Tidak
> mampu menepis tangkisan Yusril dengan argumentasi
> khas presenter Liputan 6. Ini jelas kemunduran bagi
> SCTV. Isu yang dipilih sebenarnya menarik. Tapi
> pembicara yang dipilih sama sekali tidak berbobot.
> Bagi yang ngerti hokum, pasti akan menertawakan gaya
> denny yang mencoba popular dengan terus berusaha
> menyerang Yusril. Jadi, SCTV mesti lebih selektif
> dalam memilih nara sumber. Masa seorang menteri
> diimbangi pakar hokum kemaren sore yang lahir karena
> memang sebuah sensasi. Gimana tuh SCTV? 
>     
> ---------------------------------
>   Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
>  
> 
>          
> 
>        
> ---------------------------------
> Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
>  Check outnew cars at Yahoo! Autos.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke