On Wed, 14 Mar 2001, Setiaji wrote:

> Itulah kelihatannya dosen saat ini kurang inovasi banget sih "sorry
> yang tersinggung" kenapa mereka ngga maju ker rektorat perjuangin
> C/C++ Unix/Linux buat kurikulum asal tahu aja banyak Perusahaan yang
> butuh fresh graduate yang bisa itu, Iya ngga tanya sama ADE deh bahkan
> udah jadi standard deh kalau mau kerja di multinationl khusus di
> IT/telekomunikasi WAJIB ngerti C/C++ ketimbang VB,

He.eh.eh. khan udah pernah gua tulis.. dosen itu selalu "telat" 8-) (masih
ingat mungkin posting gua..) kalau mau baca arsip ada di My Lamunan

Di mana-mana yang seharusnya bisa jadi penggerak perubahan besar itu
mahasiswa/asisten.  Dosen mah mikirin yang lain (arisan, susu anak, baju
bagus, mobil keren, rumah mentereng. he..h lha masyarakatnya juga
mengharapan gitu.  Sorry rekan-rekan dosen. ini realitas..... MUngkin
dosen yang mau melakukan perubahan di bawah 10%.  Biasanya sih alasan
klasik untuk tak melakukan perubahan adalah :

"Abis mahasiswa diberi segitu aja udah nggak bisa, mereka nggak mau
belajar bener-bener sih"
                        ----> mahasiswa jadi kambing hitam

Kalau udah dikasih jawaban itu, biasanya jawaban dari mahasiswa :

"Ngapain belajar bener-bener, khan ada UM"
                        ----> UM dan Uni jadi kambing hitam                     

Sayang sebetulnya kalau mahasiswa/asisten (yang relatif muda dan
bersemangat) koq masih juga nunggu "blessing" dari atasan (atau dosennya).
Sebagai contoh ingat waktu nongkrong ama para asisten TI tahun lalu,
rata-rata kendala yang diutarakan adalah :

"Abis tidak didukung oleh dosennya"
                        ----> dosen jadi kambing hitam

Atau percakapan lain, dari dosen  :

"Ah ngapain berubah, gini aja gaji gua sama 8-)"
                        ----> Uni jadi kambing hitam

Terus Uni juga bisa menjawab :
"Ah mending materi itu yang dipakai, toh itu syarat Kurikulum Nasional
 dan dibutuhkan industri"
                        ----> Industri dan Kurikulum jadi kambing hitam

Industri jadi jawab juga :
"Nih materi yang perlu dipelajari, soalnya orang banyak yang pakai
(padahal programnya bajakan semua)"
                        ----> orang banyak jadi kambing hitam
                
Sebetulnya khan bisa, para asisten, mahasisswa, dosen yang mau melakukan
perubahan modul, tetap menulisnya.  Kalau toh Uni, atau dosen tak menerima
untuk dipakai, khan bisa dirilis sebagai OSCA.. orang banyak bisa
memanfaatkan (it is more important isn`t it ?)

Yang kasihan adalah si kambing hitam.. nggak bisa nunjuk ke mana-mana.

Oh iya.. salah satu favorit kambing hitam adalah "nggak ada fasilitas sih"

Tampaknya yang sulit bukannya melakukan perubahan, tapi merubah kebiasaan
mencari kambing hitam. Jadi sebetulnya kalau mau merubah, cara termudah...
lakukan dari diri anda, dan apa yang anda dapat lakukan untuk menjadikan
perubahan itu.

IMW


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke