"Helios W." wrote:

> >Wah, masih ada ospek yaa ? saya sih masuk Gunadarma th '90, nggak ikut
> >ospek...jangankan ospek, penataran P4 aja nggak ikut !! dan lulus lancar2 aja
>
> idem, tapi saya pribadi senantiasa beranggapan hanya manusia barbar
> bermental jahiliyah yg setuju dgn ospek (dan segala bentuk manifestasinya)

Lhoo kan bisa aja ospek diisi dgn pengenalan kampus, ceramah, diskusi ilmiah,
presentasi mengenai pasar tenaga kerja IT dan jenis profesi yg bisa dijalankan dgn
menjadi lulusan IT, karena sekarang udah jadi universitas ya bisa aja di kasih
ceramah/presentasi keterkaitan antar bidang profesi. Bahkan pengenalan lingkungan
fisik sekitar, transportasi sekitar, trus misalnya penganjuran penggunaan kendaraan
umum, biar parkir kampus nggak padat bagnet.

Misalnya IT utk banking, IT utk finance, IT untuk pasar modal, telekomunikasi,
bahkan untuk database kasus2 hukum ( intinya bagaimana IT bisa mambantu kehidupan
manusia ). Jadi biar komputer melek, dunia lain, mhs jurusan lain juga bisa
memberdayagunakan komputer.

Kalau mau sederhana bisa juga bisa diisi dgn hal2 yg berbau cara mengurus
administrasi, mereka itu kan dulu dari SMA/U yg biasa belajar dipandu untuk memulai
mandiri.

Ospek kan nggak cuma datang pake rambut cepak, baju putih2 ato hitam putih. Trus
pake topi rumbai2...namanya saja pengenalan kampus...sebagai jembatan untuk
menghadapi masa depan. Mungkin perlu pemahaman bagi yg nggak  ngerti ospek.

> >sih. Tapi kalu memang ada korban ospek begini memalukan bagi instritusi tapi
> >untuk dilihat itu kesalah institusi atau kesalahan individu atau kelompok juga
> >perlu diliat tujuan yg ingin di capai, kalau memang dalam pedoman ospek itu
> >tidak diberlakukan tindakan kekerasan dan penganiayaan  maka pelanggaran ini
>
> ah itu omong kosong, ospek itu biar dibolak-balik, tetap aja selalu
> menjurus ke arah kegiatan2 yg tidak jelas arah, tujuan dan manfaatnya, tdk
> ada kebaikan sama sekali malah sejak jaman orde voc selalu bernuansa
> pelanggaran HAM dan perendahan derajat sesama anak bangsa :)
>
> tdk habis pikir saya, lha ya kok masih ada gitu lho... bukannya dilarang
> tanpa kompromi. Masa tongkrongan IT abad 21, kelakuan abad kegelapan.
>
> Salam,
>

Menurut metode ilmiah yg pernah kita waktu SMP duluuu, kan teori dan praktek
harusnya sejalan, kalau ada yg nggak bener kan teorinya yg salah atau
pelaksanaannya yg salah. Kalau dilarang juga nggak fair juga, orde baru juga dong,
orang yg baru masuk kerja aja berhak mendapat briefing / training / pengenalan (
itu ada dalam peraturan ketenagakerjaan , nggak tahu deh kalo sekarang berubah),
masa untuk masuk ke jenjang pendidikan tidak bisa mendapatkan informasi

Beberapa universitas masih ada ospeknya tapi diisi dgn ceramah...bahkan ada
workshop segala. Jadi tergantung yg mau melaksanakan koq, jadi sekali lagi ospek
itu bukan disuruh push up, lari2 dan segala macam.karena memang kita di universitas
sudah tidak mendapat mata kuliah olah raga..yg begitu itu kalo nggak salah namanya
plonco. ...dan menurut survey  yg dimuat di Jakarta post hari ini untuk kawasan
Asia sistem pendidikan kita termasuk yg terjelek, memprihatinkan tapi tidak berarti
kita ini jelek, dan kualitas kita menjadi jelek.

Ade



* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke