On Thu, 15 Jan 2004, azil wrote:

> > Penyerapan ilmu pengetahuan (apalagi di tingkat mahasiswa) sebetulnya
> > lebih besar peran mahasiswa ketimbang pengajar. Berbeda dengan tingka
> > SD/SMP/SMA.
> 
> tapi situasi di gunadarma yg m'bawa mahasiswa untuk berperan seperti murid
> sd/smp/sma :)

Kalau saya cenderung melihat justru hasil SD/SMP/SMA dan masyarkaat yg
membuat mahasiswa cenderung masih tetep seperti anak SMA.

> dari mulai daftar ulang, pengenalan kampus, isi krs, sampai kuliah, semuanya
> di buat "sama - rata". apa itu gak sama dengan sd/smp/sma ?

Situasi yg seperti apa yg disebut "sama - rata".   Saya fikir sama-rata
ini diakibatkan model "pendidikan massa" dan ini bukan hanya terjadi di
Gunadarma.  Dan ini juga terjadi di negara seperti Jerman, Prancis dll yg
menganut bahwa pendidikan itu adalah hak semua orang.

> yg ini sih gak heran, saya pernah konsultasi dg b'berapa asisten lab, waduh...
> sptnya beliau2 perlu ikutan training deh...

Di Jerman sering dosen tak perlu menguasi bidang khusus, dan sering
mahasiswa yg melakukan seminar dan di akhir seminar dia presentasi
sehingga si dosen jadi paham 8-)

Teurutama utk hal yg cepat berkembang,.  Misal di tempat saya, ketika
seminar parallel, ya di seminar itu si mahasiswa yg akhirnya seperti
"ngajarin" masalah itu, karena selama 6 bulan dia yg intens mengoprek
masalah itu.

Di Indonesia masih kental pandangan bahwa proses pendidikan di tk Uni juga
seperti di SD SMP SMA (asisten, dosen lebih tahu dan mengajari mahasiswa)

> kesimpulan "kasar" saya, mahasiswa di gunadarma, dididik bukan untuk menjadi
> praktisi IT, tapi jadi pengusaha IT :)

Saya jadi inget paper di IEEE dan ACM.  Di sana ada tulisan cukup menarik
ttg arah pendidikan komputer, intinya bukan hanya mahasiswa saja tapi juga
dosen yg harus diarahkan menjadi "enterpreneur" tapi dalam hal ini bukan
hanya sebagai wirausaha, tapi memiliki semangat enterpreneur.

> coba ingat - ingat, di TK, setiap selesai praktikum, mahasiswa di berikan
> tugas untuk mengerjakan suatu proyek, kadang, mahasiswa tsb diberi
> "kebebasan" ttg tema proyek yg akan di kerjakannya. lalu di buat
> dokumentasinya, dan di pertanggung jawabkan melalui suatu presentasi.
> wah... terimakasih banyak lho... :) saya sangat beruntung kuliah di TK ;-)

Saya kebetulan termasuk orang yg mendisain dan menelurkan konsep kenapa
ada proyek di praktikum TK 8-) Jadi bisa cerita awal muasalnya kenapa

> > Gunadarma dan di PTN sebetulnya tidak jauh berbeda. Malah kadang di
> > Gunadarma lebih ditail dan dosennya lebih sabar.
> >
> imho, tergantung individu dan mooooooddd
> ada yg suuuper sabar, dan ada jg yg super... chuuekxs..

Ada bedanya, di PTN kontrol terhadap apa yang dilakuakn seorang dosen
relatif jauh lebih minim (misal dosen nggak masuk, dosen nggak ngasih
catatan, atau materi dosen nggak sesuai dg SAP, ini jarang sekali
dikontrol oleh pihak manajemen).

> > mempresentasikan dan saling memberikan pengetahuan, kadang materi itu baru
> > dan dosen bareng-bareng belajar ttg hal itu).
> >
> kirain di Gunadarma aja yg mhs satu kelasnya banyak :)
> pernah salah satu dosen membuat metode mengajarnya seperti itu, tapi
> sepertinya beliau kurang sukses, karena dari pihak mahasiswanya sendiri
> terlalu lebih berorientasi "gue harus dapet A" dari pada "gue harus bisa dan
> paham" hasilnya boleh ditebak... ;-)

Nah ini salah satu masalah terbesar, yaitu intensi mahasiswa belajar dan
duduk di kampus. Dan masalah ini yang jarang dipermasalahkan.

IMW


* Gunadarma Mailing List -----------------------------------------------
* Archives     : http://milis-archives.gunadarma.ac.id
* Langganan    : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Berhenti     : Kirim Email kosong ke [EMAIL PROTECTED]
* Administrator: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke