Menurut pendapat saya, tanggung jawab politik ada di Presiden, sedangkan
tanggung jawab teknis ada di Menteri dan para staf-nya.
Mbak Mega bertanggung jawab secara politik karena keputusan terjadi pada
saat beliau menjabat (nggak arif juga kalo beliau ngeles dari tanggung jawab
ini), sedangkan SBY juga bertanggung jawab secara politik, karena kenaikan
harga energi sudah berlangsung 3 tahun tapi baru sekarang kepikir mau
negosiasi, itupun setelah JK ribut2.

Tapi yang paling bertanggung jawab sebenarnya adalah Pak Menteri PY, karena
keputusan dibuat waktu beliau menjabat dan sampai saat ini masih terus
menjabat. Kalau beliau bijak, seharusnya waktu harga energi bergerak naik,
beliau sudah harus eskalasi ke SBY bahwa kontrak tsb ada resiko-nya untuk RI
kalau harga naik terus.

Kemungkinan pertama beliau memang umpetin borok-nya ini (karena beliau dan
staf2 beliau yang bikin forecasting). Kalo bener begini, tuch Pak Menteri PY
benar2 tidak moralnya parah ya...
Kemungkinan kedua, beliau sudah eskalasi ke SBY, tapi SBY-nya yang seperti
biasa lelet untuk menanggapi (atau mungkin nggak kepikir kesitu, maklum
selain Presiden RI, beliau juga Presiden Seleb, mikirnya nggak cuma mikir
negara tapi juga mikir bikin buku, bikin lagu, bikin album dan tebar
pesona).

Setahu saya umumnya kontrak yang wajar itu ada exit clause-nya asal bayar
penalti, tinggal penaltinya ditimbang2 untung ruginya; atau ada
force-majeure clause-nya, tinggak dilihat ada nggak. Kalo bikin kontrak
nggak ada tangkisan2 kayak begini, berarti yang jadi tim-Legal-nya perlu
dilihat ijazah-nya dari mana tuch...

Yang pendukung Mega jangan marah, yang pendukung SBY juga jangan marah,
apalagi yang anggota Lawyers Club (bisa di-sue nich sampe bokek...)

It's just my 2 cents. Peace ya...


Regards,
Bandar Bola





2008/8/28 rudd haas <[EMAIL PROTECTED]>

>      Tangung jawab ya harusnya ada di pimpinan dong, kok kesan Bu Mega
> mau melempar tanggung jawab anggota kabinet nya, SBY atau Kalla..
>
> Sama aja waktu Timor timur lepas, tanggung jawab yang memikul tetap Pak
> Habibie, walau ada Wiranto di dalam ya
>
> Mungkin, yang jadi pertanyaan, beranikah Mega kalau terpilih jadi presiden
> misalnya, merombak kontrak2 yang merugikan tersebut, seperti yang di lakukan
> Presiden Hugo Chavez... Lha wong Gas untuk rakyat di naikin tiap bulan, ini
> buat China di subsidi 90% untuk 20 tahun ke depan
>
> Saya sih ga yakin, beliau type yang lebih suka bermain aman, di
> comfort zone..
>
> Mending ikut tema tema Obama, Changes of Hope
>
>
>
> .
>
> 
>

Kirim email ke