Jadi bagaimana seharusnya, mendingan di naikkan, biar rakyat kita
bisa dapat subsidi silang dari China 

--- On Thu, 8/28/08, Bandar Bola <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Bandar Bola <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [obrolan-bandar] Megawati Tentukan Sendiri Harga LNG Tangguh
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 28, 2008, 1:33 PM










    
            Menurut pendapat saya, tanggung jawab politik ada di Presiden, 
sedangkan tanggung jawab teknis ada di Menteri dan para staf-nya.
Mbak Mega bertanggung jawab secara politik karena keputusan terjadi pada saat 
beliau menjabat (nggak arif juga kalo beliau ngeles dari tanggung jawab ini), 
sedangkan SBY juga bertanggung jawab secara politik, karena kenaikan harga 
energi sudah berlangsung 3 tahun tapi baru sekarang kepikir mau negosiasi, 
itupun setelah JK ribut2.

 
Tapi yang paling bertanggung jawab sebenarnya adalah Pak Menteri PY, karena 
keputusan dibuat waktu beliau menjabat dan sampai saat ini masih terus 
menjabat. Kalau beliau bijak, seharusnya waktu harga energi bergerak naik, 
beliau sudah harus eskalasi ke SBY bahwa kontrak tsb ada resiko-nya untuk RI 
kalau harga naik terus. 

 
Kemungkinan pertama beliau memang umpetin borok-nya ini (karena beliau dan 
staf2 beliau yang bikin forecasting) . Kalo bener begini, tuch Pak Menteri PY 
benar2 tidak moralnya parah ya...
Kemungkinan kedua, beliau sudah eskalasi ke SBY, tapi SBY-nya yang seperti 
biasa lelet untuk menanggapi (atau mungkin nggak kepikir kesitu, maklum selain 
Presiden RI, beliau juga Presiden Seleb, mikirnya nggak cuma mikir negara 
tapi juga mikir bikin buku, bikin lagu, bikin album dan tebar pesona). 

 
Setahu saya umumnya kontrak yang wajar itu ada exit clause-nya asal bayar 
penalti, tinggal penaltinya ditimbang2 untung ruginya; atau ada force-majeure 
clause-nya, tinggak dilihat ada nggak. Kalo bikin kontrak nggak ada tangkisan2 
kayak begini, berarti yang jadi tim-Legal-nya perlu dilihat ijazah-nya dari 
mana tuch...

 
Yang pendukung Mega jangan marah, yang pendukung SBY juga jangan marah, apalagi 
yang anggota Lawyers Club (bisa di-sue nich sampe bokek...)
 
It's just my 2 cents. Peace ya...
 
 
Regards,
Bandar Bola


 


 
2008/8/28 rudd haas <[EMAIL PROTECTED] com>











Tangung jawab ya harusnya ada di pimpinan dong, kok kesan Bu Mega mau melempar 
tanggung jawab anggota kabinet nya, SBY atau Kalla..
 
Sama aja waktu Timor timur lepas, tanggung jawab yang memikul tetap Pak 
Habibie, walau ada Wiranto di dalam ya
 
Mungkin, yang jadi pertanyaan, beranikah Mega kalau terpilih jadi presiden 
misalnya, merombak kontrak2 yang merugikan tersebut, seperti yang di lakukan 
Presiden Hugo Chavez... Lha wong Gas untuk rakyat di naikin tiap bulan, ini 
buat China di subsidi 90% untuk 20 tahun ke depan

 
Saya sih ga yakin, beliau type yang lebih suka bermain aman, di comfort zone..
 
Mending ikut tema tema Obama, Changes of Hope




 
. 
 


      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke