Pada tulisan terakhir anda ini, embah sudah bisa menerima seutuhnya
tulisan anda. Tulisan anda mengenai technical tidak ada yg salah,
anda kan expertnya. Makanya pada tulisan pertama embah bilang tulisan
anda bener 95%.

Sisa 5% karena anda bilang FA itu GAMBLING.

Investasi/trading pake TA maupun FA, kedua duanya adalah GAMBLING
kalo kita tidak pake MANAGEMENT RESIKO.

Orang yg engga pake TA dan FA sekalipun bisa selamat dari crash
bursa kalo dia punya Management Resiko yg bagus.

- Dengan TA, kita menganalisa grafik harga untuk meningkatkan
  kemungkinan berhasilan trade kita agar lebih sering
  berhasil daripada gagal.
- Dengan FA, kita berusaha menganalisa bisnis emiten, sehingga
  kita tidak maen di COMBERAN.
  Contoh: DER ADHI = 7, liat UPDATE ADHI Q3:
  - http://www.investdata.net/QSADHI.TXT
  Jadi FA mengurangi faktor gambling, termasuk bagi trader yg
  pake TA.
- Analisa TA dan FA diatas akan menentukan Managament Resiko
  yg akan diambil saat kita trading/invest. Seperti kapan
  harus Cut loss bagi investor dan kapan harus Cut loss bagi investor.
- Sebaliknya jika analisa FA bilang naek tapi harga(TA) terus
  turun, kita harus mengkaji ulang analisa FA kita, apakah
  analisa FA kita salah atau malah ini suatu OPPORTUNITY untuk
  dapat barang murah didalam IRASIONALITAS market.

FA dan TA adalah suatu kesatuan yg tidak terpisahkan bagi investor
maupun trader...

Saham COMBERAN bisa dipermainkan oleh BD dan menghasilkan signal
TA BUY yg valid. Pada case ini, at least trader tahu resiko GAMBLING
yg dihadapi, yaitu dengan management Cut Loss yg ketat.

Tapi pada case TMPI, Management Cut Loss yg bagaimanapun tidak
bisa dilakukan karena setiap bursa BUKA, TMPI langsung drop
dan suspense, ini berulang berhari hari, jadi tidak ada yg bisa
cut loss pada TMPI.

Embah tahu anda bermaksud baik, tapi tulisan anda tentang FA
tidak sreg. Coba anda 'dekati' FA, embah yakin suatu saat anda
akan cinta ama FA...

Pak Breakout, Sering sering nulis analisa technical supaya kita
semua bisa belajar TA dari anda dan jangan menganggap nulis
dimilis engga ada untungnya. Kita semua disini saling SHARING
ilmu, kebahagian dan termasuk kesedihan...




--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Break Out <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>
> Begini Pak. TA bukannya tidak bisa memprediksi. Kalau Indikator dan
Polanya belum terlihat untuk BELI gimana ? Mau di PAKSAKAN ? Makanya
kita harus SABARRR menunggu sinya sinyal keluar. Ilmu di TA yg saya
kuasai paling paling 10 - 20 % nya aja. Tapi TERBUKTI dana saya
Alhamdullilah AMAN. Kuncinya adalah SABAR MENUNGGU SINYAL YANG KELUAR
ATAU AKAN TERJADI. Ngapain kita mempertaruhkan DANA kita untuk
sekedar TEBAK MENEBAK sesuatu yang nga perlu di TEBAK. AMBIL simpel
aja.... Sabarrrr.... Waitt.. Sinyal Keluar... Beli Saham ... Ternyata
Sinyal Palsu.. Stop Losss. Jika Sinyal tersebut VALID... Baru Makan
Habis 2x an.
>  
> Kunci dari trading Saham adalah Kita harus Fokus terhadap apa yang
kita prioritaskan Untuk Menghasilkan KEUNTUNGAN dan MENAHAN KERUGIAN
SEMAKSIMAL MUNGKIN. BUAT apa TEORI 2x yang selangit, kadang saya juga
nga ngerti atau nga mau ambil pusing tapi tanya deh sama teman
teman... HASILnya UNTUNG apa RUGI....
>  
> Ulasan saya sebelumnya bukan di fokuskan untuk para FM. Karena saya
tau betul cara kerja FM. Terus terang saya mantan FM . Dan saya
tidak seprinsip dengan Cara kerja FM. Jadi ulasan saya adalah untuk
mengajak INVESTOR 2x RETAIL untuk merubah Gaya Tradingnya dengan
Memprioritaskan Analisis Teknikal di tambah dengan hal 2x lainnya.
Contoh :
> Dalam mengambil keputusan Beli atau Jual saham dasar Ilmunya
adalah :
>  
> Prioritas Pertama : Analisa Teknikal
> Prioritas Kedua    : Sentimen Market
> Prioritas Ke Tiga  : Informasi Up to Date di sekeliling kita
> Prioritas ke empat : Baru Fundamental 
> Prioritas 5         : Bla Bla Bla....
>  
> Itu contoh.... Urutannya terserah Investor masing 2x. Asal
Prioritas Pertamanya adalah ANALISIS TEKNIKAL. Sekali Lagi sudah
TERBUKTI sama Saya.
>  
> Ulasan saya juga bukan untuk menyuruh Investor 2x CUT LOSS. Ulasan
saya untuk ke masa depan. Tidak ada kata terlambat untuk
berubah. Terserah itu Pilihan. Dan Saya tidak bisa memaksa bukan ? 
>  
> SALAM
> ( TERBUKTI kan sesuai dengan prediksi saya... ADA yang KONTRA
HEBAT. ENTAH APA MAKSUDNYA )  
>
>
> --- On Sat, 10/25/08, jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [obrolan-bandar] Re: RUBAHLAH GAYA ANDA !!!
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Date: Saturday, October 25, 2008, 5:06 AMTerbukti lagi TA selain
tidak bisa untuk memprediksi IHSG 2009, tidak
> bisa untuk prediksi Senin Depan maupun Minggu depan...
>
> Embah tidak bermaksud untuk melecehkan TA, embah bermaksud
> menempatkan TA dan FA pada PROPORSInya. TA sangatlah PENTING,
> begitu juga FA. Kombinasi penguasaan TA dan FA lah yg TERBAIK..
>
> Embah menggunakan TA lebih banyak daripada FA, dan disini
> banyak yg lebih pintar TA daripada embah disini. Embah yakin
> pak Breakout lebih pintar TA daripada embah karena dia begitu
> yakinnya ama TA.
>
> Tambahan:
> - Seorang FM tidak bisa mengatakan TA tidak bisa untuk memprediksi
> index minggu depan atau tahun depan karena dia harus punya
> schedule untuk BUY dan SELL sebagai bagian management
> portfolionya dan pembuatan prospektus dan marketing reksadana.
> Kalo dia bilang dia engga tahu IHSG 2009 mau kemana, sudah
> pasti reksadananya engga laku.
> - Dia akan berusaha menggunakan TA PRAGMATIS artinya mencari
> BEST ANSWER meskipun itu merupakan 'KEKELIRUAN TA' dari sudut
> pandang pak Breakout sebagai retail trader.
> - Jika dia perkirakan IHSG akan membentuk LOWEST pada minggu
> depan, maka mungkin saja dia belanja 10%, 20%, 40%, 20% dan 10%
> pada hari Senin, selasa ampe Jumat karena jumlah dan macam
> belanjaannya BANYAK.
> - Jika LOWESTnya terjadi hari Rabu, kemungkinan dia tidak akan
> berhasil belanja 40% pada hari itu karena LOWEST index biasa
> terjadi dengan periode yg sangat pendek, kadang kadang cuman
> 5 atau 10 menit doang. Jadi kalo dia lagi ketoilet, peluang
> itu sudah hilang.
>


Reply via email to