BUng Mantari sutaik..

inilah salah satu kritikan saya terhadap pemprop, pemda dan jajarannya..setiap 
program yang dilakukan, yang melibatkan banyak pihak dan masyarakat selalu 
dilakukan tergesa gesa tanpa riset terlebih dahulu..

apakah sudah di adakan survey tentang al:mobilitas masyarakat dari pariaman ke 
padang,multi plier effect yang ditimbulkan: (pengaruhnya ke minibus (organda)
pengaruhnya ke pendapatan dephub ( tpr), tingkat kebutuhan masyarakat terhadap 
kereta api dll.

banyak aspek lah pokoknya yang melibatkan pihak2 yang berkepentingan ttg 
transportasi ini. saya kira belum dilakukan sehingga ketika program ini jalan 
kita dihantui ketakutan ketakutan akan adanya reaksi berlawanan dari organda 
maupun pihak lainnya. apa sih susahnya melakukan riset/survey ttg ini ? tidak 
menghabiskan duit lebih dari 100 jt kok..dengan begitu kita sudah tahu dan siap 
dengan apapun konsekuensinya..



mantari_sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Setuju Pak Erwin,

Hal seperti ini perlu disosialisasikan.  Untuk kereta api penumpang 
(terutama kelas ekonomi), hampir di seluruh negara diberikan 
subsidi.  Saya tidak tahu asumsi pemerintah daerah dalam menetapkan 
subsidi 100 juta per bulan ini.  Jika rada mirip asumsi proyek 
monorel Jakarta.  Saya rasa 100 juta per bulan masuk akal untuk 
Kereta Api Padang-Pariaman ini.  Artinya dengan biaya tiket 6000 
rupiah, hanya akan butuh 17 ribuan penumpang sebulan.  sekitar 600 
orang per hari.  300 orang satu trip.  Keukarangan ini lah yang akan 
ditutupi oleh subsidi pemda.  Mohon koreksi jika ada yang salah..

Sebenarnya perlu kajian mendalam dan ilmiah untuk menetapkan hal-hal 
seperti ini.  Mobilitas penduduk antar wilayah banyak sekali 
variabelnya.  Pendekatan klasik-yang sangat amat sederhana- adalah 
dengan rumus gravitasi.  Tingkat mobilitas berbanding lurus antara 
jumlah penduduk dua kawasan, dan berbanding terbalik dengan jarak 
dua kawasan tersebut. Mengaca pada teori ini, Pemilihan trayek 
Padang-Pariaman sudah tepat dilakukan, mengingat jumlah penduduk 
yang cukup banyak dengan jarak yang relatif dekat.  Mungkin 
Bapak/Ibu ahli pengembangan wilayah dan tranportasi publik bisa 
menjelaskan dengan lebih komprehensif.

Wassalam,

MantariUBGBsutaN


--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Wa'alaikum salam wr wb.
> 
> Pertama-tama, sebagai bagian dari keluarga besar MPKAS, kita 
menyambut
> ucapan selamat dan berbagai masukan terhadap program ka reguler
> padang-pariaman yang insya Allah diresmikan besok.
> 
> Terkait dengan berbagai masukan yang datang, ambo ikut sato pulo
> menyampaikan pendapat:
> 
> 1. Perlu disadari bahwa bisnis kereta api secara umum di Indonesia 
adalah
> dalam kondisi merugi, sehingga pemerintah mengalokasikan PSO 
(public service
> obligation), tahun ini mungkin antara Rp 350-450 miliar (perlu 
dicek lagi).
> Sayangnya, hingga saat ini pemerintah masih berutang PSO secara 
akumulatif
> Rp 1,6 triliun untuk perawatan kereta api yang sangat vital ini.
> 
> 2. Bisnis kereta api yang menguntungkan sebenarnya adalah jalur 
kereta
> barang, sedangkan bisnis-bisnis yang prospektif adalah yang 
sifatnya
> captive market, di antaranya kereta bandara, dan juga bisnis non 
angkutan
> kereta, seperti memanfaatkan aset-aset kereta api yang untungnya 
berada di
> tempat-tempat strategis, misalnya memanfaatkan Stasiun Kota di 
Jakarta
> untuk pusat perbelanjaan, bekerja sama dengan perusahaan 
telekomunikasi
> memanfaatkan jalur kereta untuk jalur telekomunikasi yang juga 
sudah
> berjalan.
> 
> Oleh karena itu, rasanya agak berlebihan kalau sejak awal kita 
mematok jalur
> padang-pariaman harus segera menguntungkan, atau bahkan harus 
pulang pokok.
> Dalam hal ini benar yang dikatakan Pak Ketua II MPKAS, Kurnia, 
bahwa yang
> kita harapkan adalah multiplier effect-nya.
> 
> Terkait multiplier effect, ambo ambilkan dari Wikipedia 
definisinya:
> In economics, a multiplier effect – or, more completely, the 
spending/income
> multiplier effect – occurs when a change in spending causes a
> disproportionate change in aggregate demand. It is particularly 
associated
> with Keynesian economics; some other schools of economic thought 
reject or
> downplay the importance of multiplier effects particularly in the 
long run.
> 
> The local multiplier effect specifically refers to the effect that 
spending
> has when it is circulated through a local economy. For example, 
when the
> building of a sports stadium is proposed, one of the suggested 
benefits is
> that it will raise income in the area by more than the amount 
spent on the
> project.
> 
> Dengan definisi di atas, kita berharap komunitas-komunitas yang 
berada di
> jalur yang dilalui kereta api menjadi komunitas-komunitas yang 
tumbuh
> perekonomiannya sebagai kompensasi dari pengeluaran untuk 
menghidupkan jalur
> kereta ini.
> 
> Sebagai gambaran, ambo contohkan di Jakarta, jalur yang dilalui 
kereta
> merupakan jalur yang benar-benar hidup. Jalur KA Sudirman-Tanah
> Abang-Serporng misalnya, tumbuh sangat fenomenal. Institusi bisnis
> bermunculan, begitu juga perumahan-perumahan elit. Akibatnya 
properti di
> kawasan ini nilainya terus meningkat. Hal ini merupakan daya tarik 
luar
> biasa bagi para investor. Begitu juga dengan jalur lainnya, 
misalnya ke
> arah Bogor dan Bekasi.
> 
> Oleh karena itu marilah kita berdoa agar multiplier effect ini 
terjadi,
> sehingga karajo ini bisa bermanfaat, amin.
> 
> wassalam
> Erwin Zachri
> 
> On Tuesday 13 February 2007 15:48, Tasril Moeis wrote:
> > Assalamu'alaikum Wr. Wb.
> > Sato ciek maucapkan salamaik ka MPKAS nan alah malangkah dan 
berhasil
> > mayakinkan PemProv dan PJKA tantang paralu no mak itam ko di 
hidupkan lagi
> > di Sumbar.
> >
> > Tapi kejelian harus paralu pulo, jan sampai sumangaik kawan2 nan 
idealis
> > sangaik ko nantik di manfaat kan ....
> >
> > Perusahaan negara baiak itu PLN, Telkom dan PJKA nan untuang tu 
paling di
> > daerah Jawa ko sajo. Lah sampai ka daerah apolai nan bantuak 
Sumbar pasti
> > marugi dek biaya investasi dan operasional indak bisa ta tutuik 
i dek
> > penghasilan. Jadi operasional di daerah labiah banyak fungsi 
sosial sajo.
> > Kalau PLN jo Telkom mau ndak mau harus tataok ba operasi karano 
manyangkuik
> > kebutuhan dan ketergantungan masyarakat. Tapi PJKA agak babedo, 
kebutuhan
> > masyarakat akan transportasi indak baitu tagantuang ka PJKA dek 
banyak
> > alternatif lain, malah waktu di antikan operasi no ampia indak 
bapangaruah
> > apo2 terhadap masyarakat. Ma antikan operasi indak berarti indak 
ado biaya
> > lai untuak Divre Sumbar. Biaya untuak gaji pegawai dan perawatan 
aset nan
> > sangaik banyak tu tataok harus kalua. Mungkin angko 100 jt 
sahari manuruik
> > Ir. Ridwan ko adolah biaya operasinal nan harus di kaluakan PJKA 
untuak
> > keseluruhan kalau aktif baliak. Jadi kalau ado akses ka dalam di 
palajari
> > bana bara biaya operasional PJKA sabalun aktif baliak, bara 
tambahan nan di
> > paralukan pengaktifan kembali dan bara biaya operasional 
tambahan setelah
> > aktif. Dan biaya tambahan ko jadi baban PJKA atau Pemda atau 
mungkin bisa
> > di tutuik dari pendapatan. Kalau indak bisa ta tutuik, untuak 
bara lamo
> > kiro2 harus di subsidi. Nan di khawatirkan berita di 
Singgalang,  PJKA ma
> > ambiak kesempatan dari ke inginan masyarakat tadi untuak 
mandapek biaya
> > tambahan dari Pemda (APBD) untuak mengurangi kerugian di Sumbar. 
Samantaro
> > Sumbar sendiri tamasuak daerah nan APBD nya minus. Mudah2 an hal 
iko lah
> > jadi pamikiran dunsanak2 di MPKAS dan maaf kalau indak di 
tampaik no.
> >
> >
> > Wassalam
> > Tan Ameh
> >
> >
> >   ----- Original Message -----
> >   From: Ronal Chandra
> >   To: Membangun Minangkabau Nan Bergengsi
> >   Cc: makItam@yahoogroups.com
> >   Sent: Tuesday, February 13, 2007 12:44 PM
> >   Subject: [EMAIL PROTECTED] Surat Cinta Untuk MPKAS.
> >
> 
> 
> Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
> -----------------------------------------------------------------
> Website: http://www.rantaunet.org
> ============================================================
> UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
> - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
> - Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui 
jalur pribadi.
> - Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
> 1. Email ukuran besar dari >500KB.
> 2. Email dikirim untuk banyak penerima.
> --------------------------------------------------------------
> * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan 
konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-
config
> * Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing 
list di:
> http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
> http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
> dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
> ============================================================
>



Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================


 
---------------------------------
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke