Kalau tiket ke Pariaman disamakan dengan tiket bus harusnya. apakah tiket Bus 
Rp. 6.000 ? Ambo sendiri indak tahu. Sabananyo, tiket kereta tu indak jauah 
beda jo tiket bus. Bayangkan kalau dari Airport sajo ka Padang urang harus 
mambayie Damri Rp. 10-15.000, harusnyo ka Pariaman, paliang tidak bisa mambayie 
RP. 10.000, mungkin ka Lubuak Aluang bisa RP. 5,000.-
   
  Apolagi kalau dibuek kelas VIP dan kelas ekonomi. Tantunyo kelas VIP akan 
jauh labiah maha, misalnyo RP. 15.000-20.000,-
   
  Ambo raso nilai beli masyarakat di Sumbar tidak jauh beda jo di jakarta 
untuak transportasi.
  Sebagai contoh KRL Tanah Abang -Serpong berjarak 40 km. , tiketnyo Rp. 5.000.
   
  
Tasril Moeis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Sanak Kurnia,
  Tarimo kasi keterangan no tantang biaya total operasi KAI Divre Sumbar ko dan 
tajawek uweh2 ambo kok ketek bana biaya jo aset dan pagawai sabanyak itu.
  Dan mudah2 an jo awal baliak ko nan bisa sakadar manutuik biaya solar sen 
lamo2 jo ide2 MPKAS ko defisit KAI Sumbar nan lumayan gadang tu bisa di kurangi 
dan akhir nya bisa jadi Divre yang sehat dan menguntungkan dan aset nan gadang 
jo pagawai nan sabanyak tu bisa di salamaikkan.
   
  Wassalam
  Tan Ameh
    ----- Original Message ----- 
  From: Kurnia Chalik 
  To: Membangun Minangkabau Nan Bergengsi 
  Sent: Monday, February 19, 2007 1:56 PM
  Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Berapa kiro2 biaya KA
  

  Ass Wr Wb Mak Tan Ameh sarato dunsanak2 ambo seluruhnyo di Palanta rantau net 
ko..,
   
  Memang ado benarnya informasi yang menyebutkan bahwa biaya total Operasional 
yang Rp.100 juta/hari adalah kira2 biaya total operasional PT.KAI Divre II 
Sumbar secara keseluruhan,dengan +/- 1000 orang total jumlah karyawan PT.KAI 
Divre II Sumbar saat ini (Sebulan +/- Rp.3 Milyar) buat Gaji pegawai,dan biaya2 
lainnya.
   
  Biaya operasional KA Si Binuang sekali jalan dari Padang ke Pariaman saja 
(55km) = Rp.1,2 juta. Dengan daya angkut 650 org dan biaya karcis rata2 
Rp.6000/org, maka dengan penumpang 200 orang saja (+/- 4 gerbong penuh), maka 
sudah bisa untuk pambali Solar.  
   
  Nah kalau sekiranya lagi sepi...misalnya isi penumpang KA cuma 175 orang/ 
saja dari Padang Ke Pariaman...maka yang 25 orang =25 x 6000 =Rp.150 ribu itu 
saja disubsidi oleh Pemko Kota Padang.
   
  Tetapi kalau KA Padang Pariaman penuh maka= 650 x 6000 = Rp.3,9 Juta.PT.KAI 
bisa mengantongi keuntungan Rp.2,7 juta/sekali jalan.
  Kalau pulang pergi penuh maka potensial keuntungan/hari = 2 x 2,7 juta = 
Rp.5,4 Juta/hari.
  Sebulan operasionalnya 30 hari  = 30 x Rp.5,4 juta = Rp.162 Juta.
  Nah Pemko Padang atau Pariaman tidak usah memsubsidi lagi.
   
  Nah keuntungan ini baru dari jasa angkutan penumpang Padang-Pariaman saja, 
coba kalau ditambah dengan pendapatan membawa Batubara dari Ombilin 1 atau 2 
kali seminggu,bawa Semen dari Indarung ke PK.Baru,membawa CPO dari Nareh Ke 
Padang, Bawa semen dari Bukit Putus ke Teluk Bayur,ditambah lagi dg hidupnya 
lagi Rute KA Wisata Padang - Padang Panjang - terus Sawahlunto dan Ke 
Bukittinggi, income dari KA dalam kota Padang ke Pulo Air, Muaro dan Limau 
Manis,  income dari Secure Parking area di Sp.Haru, Leasing Ruko2 tempat jajan 
& Souvenir di Stasiun2 yang dilalui, sewa wartel dan warnet di Stasiun2 KA, 
sewa Hotel di Simpang Haru terutama bila KA Bandara sudah Jalan nantinya,Sewa 
tempan jajan di los lambuang/Food Court di Sp.Haru,biaya2 sewa Iklan2 dari 
Produk2 Rokok, Bank,Telpon Cellular dan lain-lain...tentunya hal ini lama 
kelamaan akan menambah pendapatan dari PT.KAI Divre II Sumbar sendiri.Sehingga 
biaya beban operasional yang Rp.100 juta/hari itu akan tertutupi dan malah
 bisa2 Surplus akhirnya.
   
  Kalau kita hitung2 maka Rp. 3 milyar /bulan atau 36 Milyar/tahun total biaya 
operasional PT.KAI Divre II Sumbar ini, untuk memancing target Wisatawan Minang 
yang 2 Juta orang/tahun yang datang ke Sumatera Barat dengan membelanjakan 
rata2  Rp.1 juta/orang  = 2 juta x Rp.1 juta = Rp.2 Triliun/tahun . Maka biaya 
operasional KA ini terasa akan sangat kecil sekali bila dibandingkan  
Multiplier efek yang dihasilkannya bagi kemajuan Pariwisata dan pemasukan 
keuangan Sumatera Barat nantinya. 
   
  Nah begitulah Mak Tan Ameh...sekelumit hitung2an dagang dari PT.KAI Divre II 
Sumbar ini ke depannya, yang saya summarykan dari berbagai program PT.KAI Divre 
II Sumbar ke depannya.
   
  Wassalam,
  Kurnia Chalik
  Ketua II MPKAS ( Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatera Barat)
    -----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Tasril Moeis
Sent: Wednesday, February 14, 2007 1:20 PM
To: Membangun Minangkabau Nan Bergengsi
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Surat Cinta Untuk MPKAS- kiro2 biaya KA


  Ben,
  Mungkin etongan 100jt sahari untuak operasional PJKA Sumbar indak salah. Itu 
kan samo jo 3 M sabulan.
  Kiro2 komponen biaya:
  Biaya Operational
  1. Gaji + tunjangan + kesehatan utk pegawai
  2. Biaya listrik, tipon utk kantor,perumahan,stasiun dll.
  3. Kendaraan dinas, transport dll.
  4. Biaya operasi KA
  Perawatan
  5. Perawatan aset tidak bergerak (Perumahan, stasiun,rel dll)
  6. Perawatan Lokomotif dan Gerbong
  7. Spare Parts
  8. dll
   
  Baralah biaya nan sabana no, tantu sanak Kurnia nan sadang di Padang bisa 
batanyo ka Divre Sumbar.
   
  Tan Ameh
   
    ----- Original Message ----- 
  From: benni inayatullah 
  To: Membangun Minangkabau Nan Bergengsi 
  Sent: Wednesday, February 14, 2007 11:44 AM
  Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Surat Cinta Untuk MPKAS.
  

BUng Mantari sutaik..

inilah salah satu kritikan saya terhadap pemprop, pemda dan jajarannya..setiap 
program yang dilakukan, yang melibatkan banyak pihak dan masyarakat selalu 
dilakukan tergesa gesa tanpa riset terlebih dahulu..

apakah sudah di adakan survey tentang al:mobilitas masyarakat dari pariaman ke 
padang,multi plier effect yang ditimbulkan: (pengaruhnya ke minibus (organda)
pengaruhnya ke pendapatan dephub ( tpr), tingkat kebutuhan masyarakat terhadap 
kereta api dll.

banyak aspek lah pokoknya yang melibatkan pihak2 yang berkepentingan ttg 
transportasi ini. saya kira belum dilakukan sehingga ketika program ini jalan 
kita dihantui ketakutan ketakutan akan adanya reaksi berlawanan dari organda 
maupun pihak lainnya. apa sih susahnya melakukan riset/survey ttg ini ? tidak 
menghabiskan duit lebih dari 100 jt kok..dengan begitu kita sudah tahu dan siap 
dengan apapun konsekuensinya..



mantari_sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   Setuju Pak Erwin,

Hal seperti ini perlu disosialisasikan. Untuk kereta api penumpang 
(terutama kelas ekonomi), hampir di seluruh negara diberikan 
subsidi. Saya tidak tahu asumsi pemerintah daerah dalam menetapkan 
subsidi 100 juta per bulan ini. Jika rada mirip asumsi proyek 
monorel Jakarta. Saya rasa 100 juta per bulan masuk akal untuk 
Kereta Api Padang-Pariaman ini. Artinya dengan biaya tiket 6000 
rupiah, hanya akan butuh 17 ribuan penumpang sebulan. sekitar 600 
orang per hari. 300 orang satu trip. Keukarangan ini lah yang akan 
ditutupi oleh subsidi pemda. Mohon koreksi jika ada yang salah..

Sebenarnya perlu kajian mendalam dan ilmiah untuk menetapkan hal-hal 
seperti ini. Mobilitas penduduk antar wilayah banyak sekali 
variabelnya. Pendekatan klasik-yang sangat amat sederhana- adalah 
dengan rumus gravitasi. Tingkat mobilitas berbanding lurus antara 
jumlah penduduk dua kawasan, dan berbanding terbalik dengan jarak 
dua kawasan tersebut. Mengaca pada teori ini, Pemilihan trayek 
Padang-Pariaman sudah tepat dilakukan, mengingat jumlah penduduk 
yang cukup banyak dengan jarak yang relatif dekat. Mungkin 
Bapak/Ibu ahli pengembangan wilayah dan tranportasi publik bisa 
menjelaskan dengan lebih komprehensif.

Wassalam,

MantariUBGBsutaN


--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Wa'alaikum salam wr wb.
> 
> Pertama-tama, sebagai bagian dari keluarga besar MPKAS, kita 
menyambut
> ucapan selamat dan berbagai masukan terhadap program ka reguler
> padang-pariaman yang insya Allah diresmikan besok.
> 
> Terkait dengan berbagai masukan yang datang, ambo ikut sato pulo
> menyampaikan pendapat:
> 
> 1. Perlu disadari bahwa bisnis kereta api secara umum di Indonesia 
adalah
> dalam kondisi merugi, sehingga pemerintah mengalokasikan PSO 
(public service
> obligation), tahun ini mungkin antara Rp 350-450 miliar (perlu 
dicek lagi).
> Sayangnya, hingga saat ini pemerintah masih berutang PSO secara 
akumulatif
> Rp 1,6 triliun untuk perawatan kereta api yang sangat vital ini.
> 
> 2. Bisnis kereta api yang menguntungkan sebenarnya adalah jalur 
kereta
> barang, sedangkan bisnis-bisnis yang prospektif adalah yang 
sifatnya
> captive market, di antaranya kereta bandara, dan juga bisnis non 
angkutan
> kereta, seperti memanfaatkan aset-aset kereta api yang untungnya 
berada di
> tempat-tempat strategis, misalnya memanfaatkan Stasiun Kota di 
Jakarta
> untuk pusat perbelanjaan, bekerja sama dengan perusahaan 
telekomunikasi
> memanfaatkan jalur kereta untuk jalur telekomunikasi yang juga 
sudah
> berjalan.
> 
> Oleh karena itu, rasanya agak berlebihan kalau sejak awal kita 
mematok jalur
> padang-pariaman harus segera menguntungkan, atau bahkan harus 
pulang pokok.
> Dalam hal ini benar yang dikatakan Pak Ketua II MPKAS, Kurnia, 
bahwa yang
> kita harapkan adalah multiplier effect-nya.
> 
> Terkait multiplier effect, ambo ambilkan dari Wikipedia 
definisinya:
> In economics, a multiplier effect – or, more completely, the 
spending/income
> multiplier effect – occurs when a change in spending causes a
> disproportionate change in aggregate demand. It is particularly 
associated
> with Keynesian economics; some other schools of economic thought 
reject or
> downplay the importance of multiplier effects particularly in the 
long run.
> 
> The local multiplier effect specifically refers to the effect that 
spending
> has when it is circulated through a local economy. For example, 
when the
> building of a sports stadium is proposed, one of the suggested 
benefits is
> that it will raise income in the area by more than the amount 
spent on the
> project.
> 
> Dengan definisi di atas, kita berharap komunitas-komunitas yang 
berada di
> jalur yang dilalui kereta api menjadi komunitas-komunitas yang 
tumbuh
> perekonomiannya sebagai kompensasi dari pengeluaran untuk 
menghidupkan jalur
> kereta ini.
> 
> Sebagai gambaran, ambo contohkan di Jakarta, jalur yang dilalui 
kereta
> merupakan jalur yang benar-benar hidup. Jalur KA Sudirman-Tanah
> Abang-Serporng misalnya, tumbuh sangat fenomenal. Institusi bisnis
> bermunculan, begitu juga perumahan-perumahan elit. Akibatnya 
properti di
> kawasan ini nilainya terus meningkat. Hal ini merupakan daya tarik 
luar
> biasa bagi para investor. Begitu juga dengan jalur lainnya, 
misalnya ke
> arah Bogor dan Bekasi.
> 
> Oleh karena itu marilah kita berdoa agar multiplier effect ini 
terjadi,
> sehingga karajo ini bisa bermanfaat, amin.
> 
> wassalam
> Erwin Zachri
    
---------------------------------
    
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================Sukseskan Pulang 
Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================


Zorion_Anas se,mm,ckm,cidd,cf
(51+)
http://minangmaimbau.blogspot.com
http://zorionanas.blogspot.com
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Cel. No. : 0816.85.79.39
 
---------------------------------
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, Juni 2008.
-----------------------------------------------------------------
Website: http://www.rantaunet.org
============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email dengan attachment tidak dianjurkan, sebaiknya melalui jalur pribadi.
- Posting email, DITOLAK atau DIMODERASI oleh system, jika:
1. Email ukuran besar dari >500KB.
2. Email dikirim untuk banyak penerima.
--------------------------------------------------------------
* Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi 
keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-config
* Membaca dan Posting email lewat web, bisa melalui mirror mailing list di:
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages
http://groups.google.com/group/RantauNet?gvc=2
dengan mendaftarkan juga email anda disini dan kedua mirror diatas.
============================================================

Kirim email ke