In a message dated 10/14/99 9:09:50 PM, [EMAIL PROTECTED] writes:

<< Masak iya saya terperangkap? Saya lupa kalau anda adalah gembong ETAN. Anda
bukan single-minded reformasi, tetapi single-minded yang tidak mau melihat
sesuatu berdasarkan runtutan waktunya.

-- ETAN itu suatu lembaga yang tidak sama dengan organisasi politik. Saya
tidak pernah jadi gembongnya, cuma saya dukung mereka ketika mereka
menyuarakan sanksi militer ke Indonesia, pemasukan humanitarian force ke
Tim-Tim untuk menolong para refugee dan lain lain. Ketika saudari Ida sempat
menyatakan kejengkelannya dengan cara kerja ETAN di Chicago, saya juga
langsung concern dan berusaha menjembatani ini. Jadi saya mendukung action
etan yang care dan saya menyerang mereka bila ada unsur anti indonesia
didalam perjuangan mereka. Di Portland sini, mereka yang ikut etan care
terhadap teman2 di indonesia selain memperjuangkan kemerdekaan Tim-Tim.
Demikian yang ada. Runtutan waktu sama2 kita sudah bandingkan, saya punya
referensi dan saya yakin anda juga. Kalau ternyata anda menginginkan ada
dialog diantara kita, yah marilah saling membandingkan. Tidak ada salahnya
yang penting saling memperkaya pengetahuan masing-masing. Terperangkap atau
tidak itu bukan anda tapi pemikiran anda. Kalau saya salah, berarti saya
harus berdialog langsung dengan anda.--

TNI adalah suatu institusi. Dalam perjalanan waktu mereka selalu ada
perubahan. Semua tergantung pada operatornya. Ini terlepas dari perubahannya
masih kurang atau belum. Yang anda demonstrasikan tidak menunjukkan
pemahaman ini. Justru pemikiran yang hanya memegang buntutnya ini yang
merupakan gaya ORBA. Selalu main cap, tidak mau melihat ada apa sepanjang
perjalanan itu. Kadang juga didasari oleh sesuatu yg 'kurang' benar atau
pengambilan referensi yg masih sepihak. Contoh, anda belum paham tugas-tugas
satuan-satuan dalam kemiliteran. Anda masih bingung dengan menyangkutkan
Kopasandha dengan Cakrabirawa yang jelas tidak ada hubungannya, pengambilan
sejarah Timtim hanya dari satu buku saja, etc-etc.

-- Salah pengertian anda ialah bahwa yang saya serang adalah kebobrokan2 TNI.
TNI sebagai institusi itu memang mutlak, tidak ada yang salah disitu. Sebagai
warga negara indonesia, kita punya hak memprotes apa yang dilakukan TNI
selama ini. Sama juga saya akan menyerang MPR/DPR , presiden dll kalau
ternyata kebijakan2nya tidak memuaskan rakyat, sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi di Indonesia. Kita junjung peranannya di ABRI Masuk Desa dll tapi
harus kita protes keteledorannya dalam hal-hal yang lain.  Saya mendukung
kalau kita tegaskan pada Australia supaya berhati2 dlam menjalankan tugas
mereka sbg peacekeeper, bukan sebagai coba2 invasi Indonesia. Sejarah tentang
Kopasandha, kopassus dan cakrabirawa itu rootnya sama. Mereka dibentuk untuk
penugasan khusus. Dan ini yang saya akui, seperti yang saya tulis pada
awalnya. Tapi dalam sejarahnya  jenis pasukan ini sering berkesan arogan,
secretive dan berbahaya. Makanya saya mempertanyakan penggunaan pasukan ini.
Pengambilan sejarah Tim-Tim bisa saya buktikan datang dari banyak sumber.
Tentu saja banyak side dari sebuah pengetahuan dan data2 selalu bertambah
setiap saat. --

Sudah ah, saya merasa tidak memperoleh manfaat pengetahuan dari anda. Thanks
again, no more.

-- Ahh, sekianlah kalau begitu. Yang saya cuma mau kedepankan ialah anda
men-cap saya sebagai gembong ETAN yang mana tidak benar dan saya cuma mau
mengajak anda utuk membuka mata atau pikiran untuk melihat argumen saya. But
again, as you wish, no more

selamat berjuang
Donald --


Jeffrey Anjasmara

'--------------------------
>From: Donald Saluling <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Re: Seroja
>Date: Thu, 14 Oct 1999 14:47:17 EDT
>
>Analysis buat saudara Jefferey,
>Yang ingin saya sampaikan pada anda ialah keberanian melihat diri sendiri.
>Berani mengakui bahwa kita tidak luput dari dosa2 di Tim-Tim. Jangan pake
>pembenaran gaya right or wrong my country. Sudah nggak jaman. Tidak ada
>unsur
>paksaan untuk berpihak, tapi paksaan utuk membuka mata. Saya berpihak sama
>kebenaran, anda berpihak pada apa?
>Masalah Tim Tim tidak dapat dilepaskan dari masalah pelanggaran HAM yang
>suda
>terjadi disana. Historynya penuh dengan itu. Sama dengan di Indonesia.
>Lihat
>saja Aceh, Ambon. Irian, kagak selesai2 masalahnya karena kebobrokan
>pemerintahan dan military kita. Anda tidak harus setuju dengan saya, tapi
>saya punya references bahwa apa yang saya tulis itu semuanya punya basis.
>Basis moral dan basis otak. Reference anda itu apa, kasi ke sini supaya
>saya
>analysis dan jangan langsung tuduh2 an single minded segalalah. Kalo anda
>tuduh saya sebagai single minded pro reformasi-revolusi, ya saya setuju
>saya
>itu single minded. Saya determined kita harus sukseskan era baru yang
>bersih
>dari unsur2 KKN dan feodalisme. Saya determined rakyat indonesia harus
>ditingkatkan kesejahteraannya, kalau perlu dengan pengorbanan upper class
>yang selama ini mengambil keuntungan dari orang2  miskin Indonesia. Kalau
>anda menuduh saya single minded dan tidak bisa diajak bertukar pikiran then
>anda kurang akurat. BUt again, apakah anda kapuspen abri kek, student kek,
>anda punya hak berbicara dan saya tidak pernah menuduh anda tapi saya
>menuduh
>tipe pemikiran anda yang masih terperangkap gaya pemikiran orba.
>
>Regardless, mari bangun INdonesia bersama-sama.
>
>Selamat berjuang,
>Donald >>

Kirim email ke