I am with you principally. 

The point is, jilbab is not the expression of "ketaatan" to the 
syariat only, but mainly to the cultural belonging. Dimana mereka 
berasal. Orang2 Jawa yang dalam lingkungan budayanya, bebrbusana Jawa 
tanpa diubah2 modelnya, takkan berjilbab, walau mereka juga islami, 
That is the point. Priyanya, termasuk 90% keluarga saya, akan pakai 
blangkon, dan tidak peci.

tatabusana kepala orang Jawa, apalagi dalam pernikahan, mempunya arti 
tertentu, termasuk susuk kepala, dan cara menyisir rambut. Kepala 
tidak tertutup. Adat busana Jawa tak mengenal penutup aurat, sebab 
kata "aurat" tak dikenal dalam bahasa Jawa. Arti aurat pasti ada, 
tapi dalam kontext adat Jawa, yakni tidak bugil. Tetapi memakai 
kemben. Ini misalnya peraturan, kalau anda mengunjungi makam raja2 
Jawa di Imogiri.

Jadi, bukan dibalik, orang Jawa harus berjilbab, lalu memoderasi 
kebaya. Ini bisa dilakukan, kalau mau, tetapi bukan keharusan. Busana 
Jawa sesuai dengan adat ada aturannya. Baik pria maupun wanita. 

Salam

RM D Hadinoto




--- In [EMAIL PROTECTED], "Leni Harahap" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Menurut saya, JILBAB tidak menghalangai wanita Indonesia untuk 
tampil
> modis dan "Indonesia", asal pandai2 saja memposisikannya...
> 
>   Kira2 tiga minggu yang lalu saya menghadiri resepsi pernikahan 
seorang
> sahabat lama, resepsinya sangat JAVANESE banget .. Mempelai 
wanitanya
> rupanya mengenakan jilbab, tapi tetap dibuat sedemikian rupa, 
berkonde,
> tertutup semua auratnya, kebayanya tidak transparant, tidak terlalu 
ketat
> dan ada semacam lidah dari bahunya sampai kedada (PADA BAGIAN 
DEPANNYA SAJA)
> tapi bentuk kebaya aslinya dengan design Indoneia dan bermacam
> pernak-perniknya tetap ada dan dominan, asri sekali dan INDONESIA 
banget...
> Musik dan dekorasi serta semua pendukungnya juga JAVANESE...
> 
>   Menurut saya pribadi.., jilbab tidak menghalangi aktifitas baik 
yang
> eksekutif dan lainnya, bahkan seorang atlet dari Jerman tetap 
ngotot pake
> jilbab (yg disesuaikan dgn aktifitasnya sbg atlet) sampai saat 
ini... Ini
> sich tergantung personelnya aja..
> 
>   Pandai2 saja mencari bentuk, warna dan design sesuai kebutuhan, 
situasi
> dan kondisi tanpa melanggar syariat yang ada ...
> 
>   Waktu saya menjemput teman dekat saya di Airport awal Oktober yg 
lalu, dia
> menggoda saya "Is this your Hallowen Custom ?", Saya sedikit 
terperanjat,
> tapi melihat senyumnya saya segera koreksi diri and saya baru sadar 
bahwa
> hari itu pakaian saya terlalu dominan hitam dan Hallowen sudah akan 
segera
> datang...
> 
>   Mengenai Ibu Negara, yach kembali lagi kepada personnelnya....Itu 
khan hak
> azazi, mungkin beliau belum tahu jadi mungkin harus diberi tahu ? 
Mungkin
> juga memang sudah begitu maunya ...? Tidak usah dipermasahkan..
> 
>   Wassalam,
>   Leni
> 
> 
> 
>   ----- Original Message -----
>   From: "rm_danardono" <[EMAIL PROTECTED]>
>   To: <[EMAIL PROTECTED]>
>   Sent: Thursday, October 21, 2004 3:00 PM
>   Subject: [ppiindia] Re: Ibu presiden tak berjilbab
> 
> 
>   >
>   >
>   > Iya lahh, ibu saya almarhum juga selalu pakai kebaya dengan 
bangga.
>   > Waktu ayah jadi Dubes, dan ibu memakai kebaya di respesi2 
kenegaraan,
>   > banyak madame2 kulit putih yang sangat mengagumi busana kita,
>   > terutama bahan kebaya dan kain (batik tulis).
>   >
>   > Juga ibu diplomat dari kedutaan besar India sangat dikagumi. 
Mereka
>   > muncul untuk medokumentasikan budaya nasional mereka. Anda 
benar, we
>   > are on first place, INDONESIAN ...
>   >
>   > As  Indonesian we belong to one BIG family with high cultural
>   > values...that we are very proud for.
>   >
>   > ya kan?
>   >
>   > Salam
>   >
>   > RM D Hadinoto
>   >
>   >
>   > --- In [EMAIL PROTECTED], "marthajan04" 
<[EMAIL PROTECTED]>
>   > wrote:
>   > >
>   > > Kalau sdr. Dicky menganggap jilbab adalah pakaian yang sangat
>   > > terhormat, sangat modis dan membuat pemakainya cantik anggun 
dan
>   > > berwibawa ya sah2 sajalah. semua orang punya pendapat masing2
>   > tentang
>   > > kecantikan wanita.
>   > >
>   > > Begitu juga Ade Kimhook, bebas mengutarakan pendapatnya. Bagi 
dia
>   > dan
>   > > hampir semua non muslim, apalagi wanita non muslimah, jilbab 
adalah
>   > > pakaian yang sangat sangat mengerikan.
>   > >
>   > > Mengenai first-lady kita yang baru yang tidak berjilbab, saya 
rasa
>   > > dari awal juga tak ada tuh yang berjilbab. Fatmawati, Hartini,
>   > Dewi,
>   > > Tien Suharto, Madame Habibie (siapa sih nama aslinya?), Ny. 
Gus Dur
>   > > (juga enggak tahu nama aslinya) terus Megawati dan sekarang 
Ny.SBY
>   > > (enggak tahu juga namanya) , tak ada yang berjilbab kok. 
Kecuali
>   > > Ny.Gus Dur, pakaian se-hari2 mereka adalah rok model umum yang
>   > > dipakai wanita sedunia masa kini yang mungkin asalnya dari 
negara2
>   > > kafirun. Kalau ada upacara kenegaraan baru mereka pakai 
pakaian
>   > > daerah Indonesia. Apakah mereka terlihat norak atau tidak 
sopan?
>   > >
>   > > Mengapa mereka tidak memakai jilbab? karena jilbab adalah 
bukan
>   > > pakaian daerah orang Indonesia tapi pakaian daerah negara2 
Arab.
>   > > Lha bagaimana dong mosok presiden atau nyonya presiden 
Indonesia
>   > > malah memakai pakaian bangsa asing yang artinya tidak 
menghormati
>   > > kebudayaan bangsanya sendiri?
>   > > Orang yang mengatakan bahwa sebaiknya presiden wanita atau 
nyonya
>   > > presiden Indonesia lebih baik berpakaian jilbab dan bukannya 
kebaja
>   > > atau baju bodo atau lain2nya, patut diragukan rasa 
kebangsaannya.
>   > >
>   > > Mengenai kain kafan untuk mayat, kok diperbandingkan dengan 
pakaian
>   > > orang hidup sih? Dengernya aja udah ngeri. Fyi, semua mayat 
orang
>   > > islam dibungkus kain kafan sebab itulah pakaian kehormatan. 
Lalu
>   > > kenapa anda tidak berpakaian seperti itu saja semasa hidup?
>   > bukankah
>   > > itu jadi terhormat? hehehe..... seneng aku sama kamu.
>   > >
>   > > wassalam,
>   > >
>   > >
>   > >
>   > >
>   > >
>   > > --- In [EMAIL PROTECTED], dicky riyadi 
<[EMAIL PROTECTED]>
>   > > wrote:
>   > > > hebat juga ada komentar jilbab identik dg keterbelakangan. 
jilbab
>   > > tidak esteteik.
>   > > >
>   > > > dimata saya, justru jilbab identik dg estetika, dan 
kemajuan.
>   > > Jilbab tidak identik dg arab, jilbab adalah pakaian muslimah 
yg
>   > wajib
>   > > bagi sebagian orang, dan sangat disarankan bagi sebagian yg 
lain.
>   > > Jilbab membuat pemakainya anggun dan berwibawa, meskipun 
kualitas
>   > > pribadi tetap tidak selalu serta merta identik dg jilbab.
>   > > >
>   > > > jilbab membuah wanita tampil lebih terhormat, meskipun tidak
>   > selalu
>   > > yg berjilbab adalah wanita terhormat. minimal, pakaiannya 
adalah
>   > > pakaian yg terhormat.
>   > > >
>   > > > dg jilbab, seseorang jelas berafiliasi ke nilai apa, dan
>   > bagaimana
>   > > dia memandang hidup maupun kehidupan setelah kematian.
>   > > >
>   > > > bagi muslim, jilbab bukanlah sekedar pakaian, melainkan 
refleksi
>   > > dari nilai hidup, sebagaimana muslim memandang Islam bukanlah
>   > sekedar
>   > > agama, melainkan sebuah nilai hidup.
>   > > >
>   > > > normalnya, orang berjilbab menjadi "kurang bebas", yg 
sebenarnya
>   > > bermakna tidak bebas lagi untuk berbuat aneh-aneh, meskipun 
tidak
>   > > menuutp kemungkinan ada juga jilbab-er dan tetap maksiat.
>   > > >
>   > > > Kesimpulannya:
>   > > >
>   > > > - jilbab identik dg kehormatan
>   > > >
>   > > > - perkara ibu SBY tidak berjilbab, itu adalah pilihan 
pribadi.
>   > > tetapi nilai muslim tetap menilai jilbab adalah lebih baik
>   > > >
>   > > > - justru yg tidak berjilbab adalah terbelakang, misalnya 
bikini,
>   > > rok mini, you can see, dan sejenisnya adalah pakaian "hemat" 
yg
>   > > mengumbar sisi tubuh manusia yg semestinya ditutup demi 
kehormatan
>   > > manusia itu sendiri.
>   > > >
>   > > > - hampir semua mayat tubuhnya ditutup kain, utamanya muslim
>   > memakai
>   > > kain kafan. ini adalah kehormatan bagi manusia, sedangkan 
bagi yg
>   > > tidak tahu mungkin mayat malah diberi pakaian bersanggul, 
berbedak,
>   > > berhias, dan lain.lain yg bersifat duniawi. muslim melihat 
hidup
>   > dan
>   > > mati adalah hal sama, karena hidup sendiri adalah persiapan 
untuk
>   > > menghadapi kematian yg merupakan kehidupan yg tanpa akhir. 
jilbab,
>   > > adalah salah satu indikasi ketaatan terhadap syariat, pola 
pikir yg
>   > > berorientasi kemajuan.
>   > > >
>   > > >
>   > > >
>   > > >
>   > > > ade_kim_hook <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   > > >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
> 
**********************************************************************
*****
>   > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
>   >
> 
**********************************************************************
*****
>   >
> 
______________________________________________________________________
____
>   > Mohon Perhatian:
>   >
>   > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
>   > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
>   > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
>   > 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
>   > 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
>   > 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
>   > 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>   >
>   > Yahoo! Groups Links
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke