Sepakat... Tetap kita tunggu sumber beritanya, meski saya sudah 
mampir dolan sebentar ke libforall.org



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini sumber beritanya dari mana ya Mas Satrio?
> 
> Kok tidak ada linknya
> 
> salam,
> 
> rd
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Satrio Arismunandar 
>   To: ppiindia ; Syiar Islam ; nurkholis sabili ; Tabloid Redaksi 
Adil ; Arif Arief Tabloid Adil ; SALMAN NASUTION Adil Tabloid ; 
Etalase Indonesia ; [EMAIL PROTECTED] ; 
[EMAIL PROTECTED] 
>   Sent: Monday, December 10, 2007 3:47 PM
>   Subject: [ppiindia] Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon 
Peres di Yerusalem
> 
> 
>   (dikutip dari Multiply)
> 
>   Lima Anggota LibForAll Indonesia Temui Shimon Peres di Yerusalem
> 
>   Senin, 10 Des 07 06:36 WIB
> 
>   Situs harian Jerusalem Post pada Jum’at (8/12) menurunkan 
sebuah berita berjudul “Indonesian Peace Delegation Meet With 
Peres” (Delegasi Perdamaian dari Indonesia Temui Shimon Peres). 
Berita ini ditulis oleh Greer Fay Cashman.
>   Di awal artikelnya Cashman menulis, “Walau tidak ada hubungan 
diplomatik formal antara Israel dan Indonesia, lima orang anggota 
Delegasi Perdamaian Indonesia menemui Presiden Israel Shimon Peres, 
Jum’at (8/12) di Yerusalem. ”
> 
>   Kelima orang Indonesia tersebut berasal dari Yayasan LibForAll, 
sebuah yayasan swasta yang berasal dari Amerika Serikat yang 
tujuannya untuk memerangi Islam Kafaah dan mempromosikan Islam yang 
bersekutu dengan Zionis-Israel. Abdurrahman Wahid menjadi pelindung 
yayasan LibForAll dan anggotanya antara lain Yeni Wahid, Abdul Munir 
Mulkhan, Ahmad Dani (Dewa19), dan sederet aktivis JIL lainnya. 
Perjalanan mereka ke Tanah Palestina yang diduduki Israel 
bekerjasama dengan Simon Wiesenthal Center, sebuah LSM Amerika 
pendukung utama Zionisme.
> 
>   Lima orang tersebut oleh Jerusalem Post dianggap 
merepresentasikan dua ormas terbesar di Indonesia, NU dan 
Muhammadiyah, yang memiliki anggota sebanyak 70 juta rakyat 
Indonesia, dari 195 juta rakyat Indonesia yang Muslim.
> 
>   Di depan kelima orang Indonesia, Peres sempat mengatakan bahwa 
kedatangan mereka akan menimbulkan spekulasi di Indonesia, karena 
selain Israel tidak memiliki hubungan resmi dengan Indonesia, setiap 
ada orang Indonesia yang ke Israel selalu saja menjadi berita 
kontroversi.
> 
>   Mengatasnamakan Indonesia
> 
>   C. Holland Taylor, pimpinan dari yayasan LibForAll yang sangat 
pro-Zionis, menyatakan kepada Peres bahwa Abdurrahman Wahid baru-
baru ini mengeluarkan sikap yang menolak dan menentang HAMAS dalam 
persoalan di Palestina. Taylor juga berkata bahwa Indonesia 
merupakan satu-satunya negara di dunia di mana HAMAS ditolak oleh 
ormas Islam terbesar di dunia.
> 
>   Jpost kembali menulis, “Syfiq Mugni (Syafiq Mugni?), tokoh 
Muhammadiyah, berbicara dengan Peres yang mengenakan kippa dengan 
tulisan "shalom" dalam bahasa Ibrani dan Latin, begitu gembira 
dengan orang-orang Indonesia yang mengunjunginya dan bahkan mereka 
menyerang HAMAS serta mendukung Zionis-Israel, sehingga Peres 
mencopot kippa yang dikenakannya dan mengenakannya ke kepala tamunya 
tersebut.
> 
>   Pertemuan itu diisi dengan berbagai topik pembicaraan antara 
lain bidang ekonomi, politik, regional, dan peringatan 60 tahun 
berdirinya Israel di Tanah Palestina.
>   Kepada Peres Mugni antara lain menyatakan, “Kita berharap 
suatu waktu Muslim di Indonesia bisa bersikap lebih toleran dan 
mengutamakan demokrasi. Hal ini bisa dilakukan antara lain lewat 
jalur pendidikan, untuk mengubah mental Muslim di Indonesia agar 
bisa bersikap lebih terbuka. ” Maksudnya jelas, agar Muslim 
Indonesia bisa menerima Zionis-Israel sebagai sekutu, sama seperti 
dirinya dan kawan-kawannya dari LibForAll.
> 
>   Ulama NU yang disebut dengan nama Abul A'la (bisa jadi nama-nama 
ini merupakan nama alias), mengamini Mugni dan menyatakan bahwa di 
Indonesia ada segolongan Teroris Muslim. “Namun hal itu tidak 
mencerminkan keseluruhan Muslim di Indonesia. Kami akan secepatnya 
menghadapi itu dan mempromosikan Islam yang penuh kedamaian. Kami 
tidak bisa hidup tanpa kedamaian. ”
> 
>   Kelima orang Inadonesia ini juga menyatakan bahwa mereka telah 
mencoba untuk berbicara dengan Kubu Mahmud Abbas yang juga pro 
Israel agar tercipta kerjasama saling menguntungkan antara 
Palestina, Israel, dan mereka sendiri. “Kami mendoakan itu, ” 
ujar Mugni.
>   Peres bercerita bahwa Juni lalu, di Bali telah diselenggarakan 
konferensi besar yang menentang sikap Iran atas penafikkannya 
terhadap Holokous yang dihadiri oleh Gus Dur, dan beberapa tokoh 
agama lain termasuk dari Israel.
> 
>   Oktober lalu, tambah Peres, tujuh delegasi wartawan dari 
Indonesia juga datang ke Israel dan bertemu dengannya.
>   Kelima orang Indonesia anggota LibForAll itu selama di wilayah 
pendudukan Zionis-Israel ditemani oleh Dean Rabbi Abraham dari 
Wiesenthal Center dan C. Holland Taylor, CEO LibForAll. Mereka ikut 
merayakan ritual Yahudi Hanukka, menikmati tarian di Kiryat Shmona, 
mengunjungi Betlehem dan juga Masjid Al-Aqsha di Yerusalem, setelah 
bertemu Peres. Selain itu, mereka juga mengunjungi sebuah sekolah di 
Sderot dan memantau wilayah Jalur Gaza dari kejauhan.
> 
>   Sorotan Media Islam
> 
>   Kunjungan lima komprador Zionis dari Indonesia ke Shimon Peres 
ini menjadi berita hangat di sejumlah media Islam dunia. Dalam 
artikelnya berjudul “Normalisasi Memalukan Indonesia” (8/12), 
media ‘Friend of al-Aqsha’ yang diterbitkan Muslim London dan 
beredar luar di Ibukota Inggris, lewat tangan Khalid Amayreh menulis 
bahwa kunjungan lima orang Indonesia ke wilayah pendudukan Israel di 
Palestian sungguh-sungguh memalukan mengingat Indonesia merupakan 
negeri Muslim mayoritas terbesar di dunia.
>   “Dengan kunjungan lima orang Indonesia itu, Dunia Islam 
mendapat banyak kerugian, dan hal ini sungguh-sungguh menguntungkan 
Zionisâ€"baik Olmert maupun Abbas. Ini benar-benar menampar muka 
kita semua. Benar-benar memalukan!” demikian Al-Aqsha.
> 
>   Tokoh dan Politisi Islam Indonesia Sibuk Cari Jabatan
> 
>   Sayangnya, di saat musuh-musuh Islam di Indonesia gencar 
memerangi agama Allah ini, dan dengan dana yang sangat besar 
berupaya menjadikan Muslim Indonesia menjadi Sekutu bagi Zionis 
(lihat www. Libforall. Org, di situ jelas-jelas terdapat program 
nyata membuat umat Islam Indonesia menjadi sekutu Zionis), para 
tokoh dan politisi Islam masih saja disibukkan dengan cari kursi dan 
jabatan, Pilkadal-lah dan segala macam.
> 
>   Dan seperti juga politisi sekuler lainnya, setelah duduk di 
kursi yang nyaman karena berhasil “menjual” Islam, mereka banyak 
yang lupa daratan dan menjadi lebih cinta (setengah mati) terhadap 
kenikmatan dunia ketimbang mencintai akherat. Bukannya 
mensejahterakan umat, mereka lebih khusyuk mensejahterakan diri dan 
keluarganya sendiri. Umat lagi-lagi dijadikan pendorong mobil mogok. 
Hanya saja sekarang dilakukan oleh saudara-saudaranya sendiri.(Rizki)
> 
>   __________________________________________________________
>   Be a better friend, newshound, and 
>   know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. 
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 
> 
> 
> 
>    
> 
> 
> -------------------------------------------------------------------
-----------
> 
> 
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG Free Edition. 
>   Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.16.17/1179 - Release 
Date: 09/12/2007 11:06
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke