almarhum edward wadie said orang palestina asli. dia lebih
memahami persoalan palestina ketimbang kebanyakan kita
di milis ini.

edward said punya pengalaman hidup berdampingan
dengan warga yahudi dan sesama arab secara damai.

dia lahir di baitul maqdis alias yerusalem. kelahirannya
dibantu seorang bidan yahudi yang terampil. keluarganya
tinggal di pemukiman arab yerusalem yang terdiri atas
penganut kristen maupun islam. pendeknya dia terbiasa
hidup di lingkungan yang majemuk dan bhinneka tunggal ika.
dan kehidupan semacam itu nyata terjadi di masa lalu.
bukan sesuatu yang impossible.

latar belakang itu membuatnya tak memiliki halangan
psikologis dan budaya untuk hidup berdampingan dengan
siapapun di tanah palestina.

maka dia punya gagasan pendirian sebuah negara dengan
ibukota yerusalem, dimana bangsa arab dan yahudi bisa
tinggal bersama.

ungkapan "kembali ke tanah asal" adalah istilah kitab suci
yang dipolitisasi oleh kaum zionis. kebanyakan warga yahudi
sendiri tak menganggap seruan itu suci dan harus ditaati.
buktinya banyak warga yahudi di amerika dan eropa barat
--terutama yang kaya-- tak mau pindah ke israel. apalagi israel
terbukti bukan negeri yang aman: banyak bom, roket, dan
sejenisnya. lebih aman bagi mereka tetap tinggal di diaspora
yang sudah menjadi tanah air kedua.

tahun-tahun belakangan hanya warga yahudi miskin dari eropa
timur yang bersedia pindah ke israel. mereka pindah karena
mengalami diskriminasi di negeri asal sementara pemerintah
israel mengiming-imingi dengan tempat tinggal dan berbagai
santunan.

tapi ada juga warga yahudi asli yang sudah turun temurun selama
ribuan tahun tinggal di tanah itu. bukankah arab dan yahudi
bersepupu? rambut ikal dan bentuk hidungnya sama. bahasanya
dan cara menulis hurufnya dari kanan ke kiri pun mirip. mereka
tentu berhak pula tinggal di tanah itu seperti yang lain.

biarlah kita doakan dan bantu dari jauh kedua bangsa bersepupu
itu cepat berdamai. jangan malah membawa konflik timur tengah ke
negeri sendiri yang tadinya tenteram dan damai.




At 02:50 AM 12/13/2007 +0000, you wrote:

>Ide mendirikan sebuah negara Palestina, memang baik. Tapi dengan
>mencampurkan dua bangsa tsb, menurut saya impossible.
>
>Mas Nug, saya ingin bertanya sebetulnya (menurut pengetahuan mas
>Nug) kalo orang2 Israel ingin kembali ke 'tanah asal'nya...kemanakah
>seharusnya mereka kembali? Dimanakah asal mereka sebetulnya?
>
>wassalam,
>--- In <mailto:ppiindia%40yahoogroups.com>ppiindia@yahoogroups.com, 
>Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
>wrote:
> >
> >
> > bung asnawi, saya tunggu dengan tak sabar terbitnya buku itu.
> >
> > sebetulnya sudah banyak orang indonesia yang berkunjung
> > atas undangan resmi pemerintah israel. terutama undangan dari
> > sayap politik simon peres yang kiri dan cinta damai.
> >
> > beberapa pekan lalu rombongan wartawan/pemimpin media massa
> > indonesia juga berkunjung kesana.
> >
> > nasib warga palestina memang harus diperjuangkan, tapi warga
> > israel juga tak boleh ditendang ke laut seperti retorika pemimpin
> > arab dan iran selama ini yang terbukti kosong belaka.
> >
> > abu mazen pernah menanggapi ahmadinejad bahwa yang terpenting
> > sekarang bukan bicara tentang penghapusan sebuah negara
> > (maksudnya israel) dari peta dunia, tapi lebih baik bicara tentang
> > pendirian sebuah negara baru (maksudnya palestina).
> >
> > saya mendukung abu mazen dan almarhum abu ammar yang punya
> > cita-cita serupa. sebetulnya lebih baik lagi gagasan almarhum
> > cendekiawan kristen palestina edward said tentang satu negara
> > untuk dua bangsa. tapi sekarang gagasan itu terlihat semakin jauh
> > dari realitas.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > At 05:04 PM 12/11/2007 +0700, you wrote:
> >
> > >Tulisan yang begini jelas sekali dari kelompok mana…..
> > >
> > ><<http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota->http://w 
> ww.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-anggota-
>libforall-indonesia-temui-shimon-peres-
>yerusalem.htm><http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima->http://www.eramuslim.com/berita/tha/7c10063101-lima-
>anggota-libforall-indonesia-temui-shimon-peres-yerusalem.htm
> > >
> > >tadi siang saya menyempatkan diri menghubungi kawan saya yang
>menjadi
> > >salah satu direktur program LibForAll Indonesia. Memang benar.
>Ada
> > >beberapa kawan-kawan intelektual muslim yang berangkat ke Israel.
>Saya
> > >juga sempat menyampaikan bahwa sebentar lagi anda dan kawan-kawan
> > >libforall akan tenar karena kawan-kawan yang bersebrangan dengan
>anda
> > >gencar sekali melakukan serangan ke libForAll.
> > >
> > >Saya pikir, kelompok wahabi cukup terpukul dengan
>diterjemahkannya buku
> > >Two Faces of Islam yang didukung oleh LibForAll. Dan bahkan,
>seandainya
> > >berjalan mulus, sebentar lagi akan terbit buku yang juga cukup
> > >kontroversial dan di cekal di beberapa Negara berpenduduk
>mayoritas
> > >muslim. Dan saya ingat, ketika itu beberapa penerbit yang
>biasanya juga
> > >berani menerbitkan buku-buku dari garis liberal, untuk buku yang
>satu ini
> > >cukup ketakutan.
> > >
> > >Salam,
> > >
> > >Asnawi Ihsan
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke