Yg ngebantai orang di Woolwich itu jg mualaf, hehehe...

On 5/24/13, Tawangalun <tawanga...@yahoo.com> wrote:
> KISAH WARGA ASING YANG DIRUQYAH
> DIKISAHKAN OLEH :
>
> USTADZ ABU ALBANI
>
>
> Kisah team ruqyah kali ini menceritakan tentang serombongan turis asal
> Nederland
> ( Dutch) tempat dimana Van Persie dan Snider tinggal. Rombangan turis ini
> sedang
> berkunjung ke beberapa negara asia pada saat liburan musim panas,
> kecantikan
> alam dan budaya serta kultur yang beragam menjadi magnet yang kuat bagi
> para
> wisatawan asal eropa kembali berkunjung, eforia perjalanan itu terlihat
> ketika
> mereka berkunjung setiap negara yang mereka kunjungi
>
> Di antara turis tersebut yang sangat Team Ruqyah kenal di antaranya adalah
> Merlien Natacha dan bundanya Dirah Djosari, mereka masih mempunyai darah
> Indonesia, tetapi mereka lahir dan menetap di Amsterdam. Darlien dan
> Michael
> adalah teman Merlien yang paling akrab di antara rombongan yang ikut.
> Merlien
> bekerja di Amro Bank di Amsterdam, sedangkan Dirah Djosari bekerja di
> Department
> Social di Amsterdam. Darlien adalah anak dari biro perjalanan travel yang
> memberangkatkan rombongan ini. Michael adalah seorang mahasiswa semester 3
> di
> salah satu universitas ternama di Amsterdam ia adalah seorang musisi. Dan
> 20
> orang lagi yang mengikuti rombongan tersebut adalah asli asal belanda.
>
> Sebelum mereka ke Indonesia mereka singgah dan bebelanja di sebuah toko
> souvenir
> di negara Turki, pedagang tersebut mengatakan kalung yang mereka lihat
> selain
> cantik juga mempunyai unsur spiritual, yaitu bisa untuk keberuntungan dan
> penjagaan, karena terlihat eksotis mereka akhirnya membeli benda tersebut.
> Perjalanan tersebut akhirnya terhenti sejenak di rumah makan khas Turki,
> ada
> Kebab dan kari kambing yang terkenal itu.mereka makan sangat lahap dan
> sambil
> bercerita dan tertawa tapi memang begitulah suasana liburan yg terlihat
> sangat
> berkesan bagi mereka.
>
>
> Malam itu terdengar suara gaduh ditempat mereka menginap disalah satu hotel
> berbintang di Istambul, para tamu berhamburan keluar kamar karena mendengar
> suara teriakan yg sangat keras dari beberapa kamar yang dihuni rombongan
> belanda
> itu, ternyata terlihat beberapa orang dari petugas hotel sedang berusaha
> memegangi seorang perempuan yg menurut informasi habis mengamuk dan
> menghancurkan semua benda yang ada di dekatnya. sosok perempuan itu
> ternyata
> merlien yang tanpa sebab yang jelas tiba-tiba saja mengamuk dan beringas
> dengan
> tatapan mata yang garang, ia mengucapkan sesuatu dalam bahasa Arab yang
> merlien
> tidak bisa bahasa tersebut, tetapi di malam itu ia mampu berkata kata
> dengan
> fasih dan jelas, ia mengaku sebagai seorang laki laki yang bernama Hasan,
> lalu
> datanglah dokter dari pihak hotel yang langsung menyuntikan serum penenang
> baginya sesaat kemudian merlien teridur karna pengaruh suntikan penenang
> itu.
> Belum sempat dokter itu beranjak terdengar lagi suara serupa yang datang
> dari
> kamar lain dan mereka segera bergegas kearah kamar itu ternyata Darlien
> dalam
> keadaan serupa dengan merlien tadi. Paramedis segera bertindak sehingga
> Darlien
> berhasil di tenangkan untuk sementara waktu.
>
> Keesokan harinya ketua rombongan membahas apa yg sebenarnya terjadi pada
> kedua
> anggota rombongannya itu, Merlien mengatakan bahwa ia sama sekali tidak
> mengingat apapun tentang hal kemarin dan ia hanya mengingat sebelum ia tak
> sadarkan diri hanya pusing dan mata berkunang kunang, begitupun Darlien apa
> yang
> ia alami adalah ada sesuatu yang tiba tiba saja ia rasakan seperti
> tengkuknya
> serasa dingin sebelum ia tak sadar dan pusing yg sangat, setelah itu ia tak
> ingat apa-apa, para saksipun berkata sama seperti perkataan mereka, ini
> sesuatu
> yang baru bagi agen perjalanan yang memberangkatkan mereka karena selama
> ini
> mereka sama sekali tidak pernah mengalami hal demikian, lalu mereka mulai
> mencari solusi apa yang paling baik untuk masalah yang mereka hadapi,
> dengan
> bantuan karyawan hotel tersebut ia mencari seorang yang biasa menangani hal
> seperti ini, yang biasa kita kenal sebagai orang pintar atau dukun, lalu
> mulailah dukun tersebut memulai ritualnya dengan menyembelih hewan ia lalu
> memercikan sebagian darah hewan tersebut ke dua orang ini dan sebagian ia
> buang
> di sekitar sungai , lalu ia mengatakan bahwa mereka telah terbebas dari
> pengaruh
> jahat yang menghinggapi mereka.
>
> Singkat cerita hari hari mereka di turki tidak ada masalah lagi, kemudian
> rombongan itu melanjutkan perjalanan wisata mereka kesejumlah negara lain
> di
> Asia dan tak ada masalah seperti diatas, namun semua itu berubah ketika
> mereka
> mengunjungi negara Thailand, dimana kejadian serupa kembali terjadi lagi
> secara
> berturut turut selama 3 hari mereka dan ini membuat perjalanan rombongan
> ini
> menjadi tidak nyaman karena setiap kali mereka mendapati rombongannya ada
> yang
> terkena masalah, maka ketua rombongan tersebut harus mengurusi anggotanya
> yag
> terkena masalah kesurupan tersebut, sehingga banyak jadwal kunjungan mereka
> yang
> di batalkan. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk kembali mencari dukun
> setempat
> untuk menangani masalah ini, dan dengan bantuan orang lokal setempat mereka
> berhasil membawa dukun itu untuk menyembuhkan 2 orang turis asing itu.
>
> Perjalanan liburan ini tidak menjadi hal yang menarik lagi bagi Merlien
> danDarlien karena hal yang mereka alami, apalagi menceritakan kepada teman
> dan
> kolega di belanda tentang bagaimana cerita liburan mereka itu sudah pasti
> tak
> mungkin, sehingga mereka sering terlihat murung dan bersedih, mereka
> mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada diri mereka, apakah yang
> menyebabkan semua ini bisa terjadi padahal mereka tidak pernah mengalami
> hal
> demikian seumur hidup mereka.
>
> Bebrapa hari kemudian rombongan sesuai jadwal mereka tiba di Indonesia,
> tepat
> jam 16.00 waktu Indonesia bagian barat rombongan sampai di bandara soekarno
> hatta, namun tidak seperti yang mereka harapkan peristiwa kesurupan itu
> kembali
> terjadi pada saat mereka sedang menunggu bagasi, peristiwa heboh itu
> langsung
> menggemparkan orang disekitarnya karna Merlien dan Darlien mengamuk dan
> berteriak-teriak sangat keras, pihak bandara dengan sigap langsung menangani
> hal
> ini, mereka mendatangkan seorang Ustad dan meruqyah keduanya nemun Ustad
> tersebut mengalami kendala ternyata mereka tidak dengan mudah di sembuhkan,
> karna sudah 5 jam lamanya Ustad tersebut meruqyah 2 orang ini namun tidak
> ada
> perubahan, lalu dengan kesepakatan pihak rombongan mereka mendatangkan
> seorang
> dokter untuk membius mereka agar tenang.
>
> Melalui perjalanan 1 jam lamanya pihak rombongan turis asal belanda itu
> menginap
> di salah satu hotel berbintang yg mampu menerapkan konsep syari' ah yang
> sangat
> jarang di indonesia ataupun di dunia ini yaitu Hotel Pasar Baru di wilayah
> Pasar
> baru jakarta pusat. Dan uniknya nama hotel itu sama dengan nama di daerah
> mereka, yaitu Hotel Pasar Baru di Belanda tempat asal mereka.
>
> Satu persatu dari rombongan itu memasuki kamar masing-masing, dan begitu
> pula
> Merlien dan Darlien yang terlihat di angkat oleh beberapa staff hotel untuk
> memasuki kamarnya. Sekitar pukul 02.00 dini hari kembali Merlien dan
> Darlien
> menggemparkan suasana, mereka mulai berteriak dan menghancurkan benda-benda
> disekitarnya, pihak security dan managemen hotel dibuat sibuk oleh
> keduanya,
> setelah berkoordinasi dengan semua pihak, manajemen hotel pasar baru
> memanggil
> beberapa orang Ustadz disekitar hotel itu untuk membantu proses ruqyah
> keduannya
> dan mulailah Ustadz-ustadz itu membacakan ayat-ayat ruqyah kurang lebih 6
> jam
> lamanya, namun tidak ada hasil malah keduanya terlihat semakin garang dan
> buas
> sampai menyumpahi dengan kata-kata yang kasar dan tak senonoh dalam bahasa
> belanda dan bahasa inggris, kejadian ini membuat pihak hotel cukup panik
> mengingat kegaduhan itu membuat tamu tamu hotel yang lain sangat terganggu
> oleh
> ulah keduanya yg sedang kerasukan syaitan tersebut.
>
> Managemen hotel berkoordinasi dengan berbagai pihak kemudian memanggil Team
> Ruqyah Abu Albani, dengan tergesa gesa Team Ruqyah datang memenuhi panggilan
> itu
> dan menemui kedua orang yang sedang kerasukan itu, pertama-tama Abu Albani
> segera terlebih dahulu menegakkan shalat sunnah 2 rakaat kemudian membaca
> ta'
> awudz dan menyiapkan air ruqyah untuk diminumkan kepada pasien. Setelah
> membaca
> ayat-ayat ruqyah selama 15 menit terlihat Merlien siuman dan tersadar dari
> kerasukannya. Di sususul kemudian Darlien, mereka terlihat bingung apa yang
> sebenarnya terjadi. Abu Albani memberikan mereka air zam-zam yang telah
> dibacakan ayat qur' an sebelumnya untuk diminum. Karena kedua orang ini
> bukan
> seorang muslimah maka Abu Albani meminta mereka berdoa menurut
> kepercayaannya
> masing masing. Dan memberikan nasehat yang baik bagi mereka. Beliau juga
> mengatakan bahwa besok pagi ia akan datang lagi untuk memeriksa keaadaan
> mereka
> selanjutnya. Melihat hasil yang sangat baik dari Team Ruqyah maka pihak
> rombongan turis asing itu yang diwakili oleh ketua rombongan Mr. Van Edgard
> mengucapkan apresiasi yang sangat dalam karena telah membantu mereka, tetapi
> ia
> menanyakan apakah kejadian ini dapat terulang lagi mengingat kejadian ini
> telah
> berulang berkali-kali sebelumnya. Abu Albani mengatakan bahwa esok ia akan
> mengecek keadaan kedua orang tersebut dan meruqyah mereka sekali lagi untuk
> memastikan agar hal tersebut tidak terulang lagi. karena permintaan pihak
> managemen hotel dan pihak rombongan team ruqyah menginap beberapa hari
> untuk
> menyelesaikan masalah ini sampai tuntas.
>
> Keesokan harinya abu albani mengumpulkan keduanya yaitu Merlien dan Darlien,
> dan
> ia mulai dari pertanyaan kapan hal ini bermula dan apakah yang di perbuat
> oleh
> mereka sampai hal ini terjadi. Keduanya menjawab bahwa mereka tidak pernah
> mengalami hal seperti ini sebelumnya seumur hidup mereka dan mereka pun tak
> tahu
> apa sebenarnya yang menjadi pemicu kejadian ini, kemudian Abu Albani
> menanyakan
> kepada mereka apakah mereka mempunyai benda benda yg bersifat mempunyai
> kekuatan
> magis atau semacamnya, keduanya mengatakan bahwa mereka pernah membeli
> sebuah
> kalung permata di Istambul ( TURKI) yang menurut penjualnya selain
> berbentuk
> cantik juga berguna untuk penjagaan dan keberuntungan namun apakah benda
> ini
> yang Abu Albani maksud? Abu Albani menjawab bahwa sesungguhnya asal muasal
> dari
> semua masalah ini adalah kalung tersebut mempunyai kekuatan jin di dalamnya,
> ia
> juga mengatakan bahwa jin yang bersemayam di kalung itu dari golongan Ifrit
> yaitu jin yg cerdik dan mempunyai kekuatan yang besar, yang dalam suatu
> riwayat
> mereka mampu memindahkan istana Ratu Biqis di zaman nabi Sulaiman, di dalam
> riwayat itu mereka sanggup memindahkan singgahsana Ratu Bilqis sebelum nabi
> sulaiman bangkit dari tempat duduknya. Dan dalam riwayat lainnya jin Ifrit
> ini
> yang ditugaskan syaitan untuk membakar Rasullullah dalam perjalanan mi' raj
> namun Rasul berhasil mengalahkan mereka dengan kalimat tauhid dan ayat
> ruqyah.
>
> Mendengar penjelasan Abu Albani mereka mengatakan tidak menginginkan kalung
> itu
> lagi dan mereka menyerahkan kalung itu untuk di musnahkan, lalu sesaat
> kemudian
> Abu Albani memulai proses ruqyah kepada mereka berdua kurang lebih 30 menit
> lamanya, dan tampak tidak terjadi reaksi apa-apa kepada keduanya. Abu
> Albani
> mengatakan mereka telah terbebas dari gangguan jin itu, mereka pun secara
> reflek
> langsung bersorak dan hampir saja memeluk Abu Albani karena gembiranya namun
> Abu
> Albani mengatakan bahwa didalam Islam tidak di perbolehkan wanita dan laki
> laki
> yang bukan mahromnya bersentuhan apalagi berpelukan, lalu mereka meminta
> maaf
> atas tindakan mereka tersebut. Kemudian keduanya menyampaikan kabar gembira
> itu
> kepada seluruh peserta rombongan dan merekapun memberikan selamat atas
> kesembuhan keduanya, mereka terlihat sangat lega karena dapat meneruskan
> perjalanan wisata mereka dan dapat menikmati liburan ini dengan baik tanpa
> terganggu dengan hal-hal seperti yang mereka alami beberapa hari
> sebelumnya.
> Merekapun memberi ucapan terima kasih kepada Team Ruqyah yang telah
> membebaskan
> saudara mereka dari masalahnya. Namun berbeda dengan Mr.Van Edgard, ia
> mengatakan bahwa dirinya tetap dalam kecemasan karena takut hal ini dapat
> terulang lagi, maka ia meminta kepada Abu Albani menemani mereka dalam
> lawatan
> mereka di indonesia selama 1 minggu untuk memastikan hal itu tidak terjadi
> lagi.
> Kemudian abu albani berkoordinasi dengan Team Ruqyah mengenai permintaan
> rombongan ini, akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan juga rasa iba Abu
> Albani mengabulkan permintaan mereka .
>
> Maka sejak hari itu dimanapun kota di pelosok indonesia ini rombongan itu
> berkunjung maka Abu Albani juga menyertai mereka, bahkan komunikasi mereka
> terlihat sudah sangat baik, beberapa turis asing disela sela-sela kunjungan
> mereka disejumlah kota terkadang terlihat berdiskusi dengan Abu Albani
> mengenai
> banyak hal, baik dari segi ekonomi dan politik indonesia sampai
> permasalahan
> agama yg ada di Indonesia, terlebih Merlien dan ibundanya Dirah Djosari
> mereka
> sangat antusias menanyakan beberapa pandangan islam terhadap hal yang
> berkaitan
> dengan hidup dan perikehidupan umat muslim mengenai ajaran yang mereka
> terima
> sejak mereka lahir, dengan senang hati Abu Albani menjawab berbagai macam
> pertanyaan dan tidak jarang ia memberikan penjelasan yang berasal dari al
> qur'
> an dan hadits sebagai refrensi jawabannya. Sering juga mereka terlihat
> menatap
> keseharian Abu Albani dengan rasa ingin tau, seperti kenapa Abu Albani
> shalat
> lima waktu dalam sehari, kenapa juga Abu Albani sering membaca al qur' an
> yg
> menurut mereka seperti nyanyian atau sejenisnya namun mereka merasakan
> setiap
> mendengar Abu Albani melantunkan ayat Al qur' an yang ia baca mereka
> merasakan
> perasaan tenang dan syahdu. Maka dalam waktu 1 minggu interaksi Merlien dan
> Ibundanya menjadi sangat intens bersama Abu Albani, hanya untuk sekedar
> melihat
> keseharian Abu Albani, ternyata Allah aza wa jala telah menentukan sebuah
> takdir
> bagi kedua orang asing itu yang beragama Nasrani katolik, lalu Allah
> memberikan
> hidayah bagi keduanya. Mereka berpendapat setelah melihat secara langsung
> kehidupan seorang muslim, mereka berkesimpulan alangkah indah dan baiknya
> pandangan islam dalam banyak hal di kehidupan ini, maka tak terbendunglah
> keinginan hati mereka untuk memeluk agama islam, lalu mereka menyampaikan
> di
> hadapan seluruh peserta rombongan pada saat acara makan malam atas niat
> mereka
> untuk memeluk Islam, dan kedua orang tersebut meminta Abu Albani membantu
> mereka
> menunjukan bagaimana cara untuk mereka masuk islam sesuai tuntunan agama
> islam.
>
> Maka keesokan harinya setelah berkoordinasi dengan banyak pihak Abu Albani
> mengajak mereka ke sebuah masjid di kota jogjakarta kota dimana mereka
> berada
> saat itu dan disanalah mereka mengikrarka keislamannya di hadapan kaum
> muslimin
> disana setelah shalat maghrib. Abu Albani terlihat terharu melihat hadirnya
> 2
> saudara muslim yg ada dihadapannya, yang selama ini dalam cobaan terkena
> gangguan jin dalam liburan musim panas mereka, yang selama ini memiliki
> keyakinan beragama kristen katolik, namun sekarang sudah menjadi seorang
> muslim,
> Alla kembali menunjukan kebesarannya hanya dengan sutu sebab Dia telah
> mengubah
> kehidupan seseorang, apakah ia seorang muslim ataupun non muslim. Maka
> perhatikanlah wahai kaum muslimin betapa Allah Maha Berkuasa atas segala
> sesuatu
> di muka bumi ini.
>
> Singkat cerita mereka telah pulang kenegaranya di belanda namun kenangan
> dan
> perjalanan liburan mereka di Indonesia sangat berkesan di hati mereka
> paling
> terdalam, persahabatan dan silaturrahim mereka dengan Abu Albani sampai
> sekarang
> masih terjaga dengan baik.
>
> Shalom,
> Tawangalun asli.
>
>
>


------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to