Sejak dulu pegangan wong Islam bukan Quran tok tapi ditunjang sunah Nabi.Podo 
dg RI gak bisa hanya menjalankan negara hanya dg UUD-45 tanpa didukung UU yg 
lain.Yg penting wong Islam sepakat bhw Quran =UUD nya lalu Juklaknya ada 
disunah Nabi.Quran ada sanad,so do Hadis juga ada sanad.Yg gak punya juklak itu 
Kristen agamamu itu,coba tanyanen pendetamu kok ndemok jidat hidung dada itu 
meniru sopo? opo Yesus ngono?Nek solatnya Imam Istiqlal =Imam Masjidil Haram = 
yg disebut dlm hadis.

Paulus anak wedus.


--- In proletar@yahoogroups.com, itemabu2 <itemabu2@...> wrote:
>
> Jadi hrs pake hadis, Quran itu ga cukup dan ga lengkap.
> 
> Berarti auloh itu ngibul waktu bilang Quran itu detil dan sempurna, bukan?
> 
> Kaidah ttg makanan itu bikinan auloh atau bikinan orang?
> 
> 
> 
> 2013/8/11 Tawangalun <tawangalun@...>
> 
> > **
> >
> >
> > KAIDAH PENTING TENTANG MAKANAN
> >
> > Sebelum melangkah lebih lanjut, perlu kita tegaskan terlebih dahulu bahwa
> > asal hukum segala jenis makanan baik dari hewan, tumbuhan, laut maupun
> > daratan adalah halal. Allah berfirman. "Artinya : Hai sekalian manusia,
> > makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi" [Al-Baqarah :
> > 168] Tidak boleh bagi seorang untuk mengharamkan suatu makanan kecuali
> > berlandaskan dalil dari Al-Qur'an dan hadits yang shahih.
> >
> > Apabila seorang mengharamkan tanpa dalil, maka dia telah membuat kedustaan
> > kepada Allah, Rabb semesta alam. FirmanNya. "Artinya : Dan janganlah kamu
> > mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini
> > halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.
> > Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan lebohongan terhadap Allah
> > tiadalah beruntung" [An-Nahl : 116]
> >
> > MAKANAN HARAM
> >
> > Karena asal hukum makanan adalah halal, maka Allah tidak merinci dalam
> > Al-Qur'an satu persatu, demikian juga Rasulullah Shallallahu `alaihi wa
> > sallam dalam hadits-haditsnya. Lain halnya dengan makanan haram, Allah
> > telah memerinci secara detail dalam Al-Qur'an atau melalui lisan rasulNya
> > Shallallahu `alaihi wa sallam yang mulia. Allah berfirman. "Artinya :
> > Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkanNya
> > atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya" [Al-An'am : 119]
> > Perincian penjelasan tentang makanan haram, dapat kita temukan dalam surat
> > Al-Maidah ayat 3 sebagai berikut ; "Artinya : Diharamkan bagimu (memakan)
> > bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
> > Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk dan diterkam
> > binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya" [Al-Maidah : 3]
> > Dari ayat di atas dapat kita ketahui beberapa jenis makanan haram yaitu :
> >
> > 1. BANGKAI
> >
> > Yaitu hewan yang mati bukan karena disembelih atau diburu. Hukumnya jelas
> > haram dan bahaya yang ditimbulkannya bagi agama dan badan manusia sangat
> > nyata, sebab pada bangkai terdapat darah yang mengendap sehingga sangat
> > berbahaya bagi kesehatan. Bangkai ada beberapa macam sebagai berikut. a).
> > Al-Munkhaniqoh yaitu hewan yang mati karena tercekik baik secara sengaja
> > atau tidak. b). Al-Mauqudhah yaitu hewan yang mati karena dipukul dengan
> > alat/benda keras hingga mati olehnya atau disetrum dengan alat listrik. c).
> > Al-Mutaraddiyah yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat tinggi atau
> > jatuh ke dalam sumur sehingga mati d). An-Nathihah yaitu hewan yang mati
> > karena ditanduk oleh hewan lainnya [Lihat Tafsir Al-Qur'an Al-Adzim 3/22
> > oleh Imam Ibnu Katsir] Sekalipun bangkai haram hukumnya tetapi ada yang
> > dikecualikan yaitu bangkai ikan dan belalang berdasarkan hadits. "Artinya :
> > Dari Ibnu Umar berkata: " Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah.
> > Adapun dua bangkai yaitu ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan
> > limpa." [Shahih. Lihat takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi 4/Th.11]
> > Rasululah juga pernah ditanya tentang air laut, maka beliau bersabda.
> > "Artinya : Laut itu suci airnya dan halal bangkainya" [Shahih. Lihat
> > takhrijnya dalam Al-Furqan 26 edisi 3/Th 11] Syaikh Muhammad Nasiruddin
> > Al-Albani berkata dalam Silsilah As-Shahihah (no. 480): "Dalam hadits ini
> > terdapat faedah penting yaitu halalnya setiap bangkai hewan laut sekalipun
> > terapung di atas air (laut)? Beliau menjawab: "Sesungguhnya yang terapung
> > itu termasuk bangkainya sedangkan Rasulullah bersabda: "Laut itu suci
> > airnya dan halal bangkainya" [Hadits Riwayat Daraqutni : 538] Adapun hadits
> > tentang larangan memakan sesuatu yang terapung di atas laut tidaklah
> > shahih. [Lihat pula Al-Muhalla (6/60-65) oleh Ibnu Hazm dan Syarh Shahih
> > Muslim (13/76) oleh An-Nawawi]
> >
> > 2. DARAH
> >
> > Yaitu darah yang mengalir sebagaimana dijelaskan dalam ayat lainnya :
> > "Artinya : Atau darah yang mengalir" [Al-An'Am : 145] Demikianlah dikatakan
> > oleh Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair. Diceritakan bahwa orang-orang
> > jahiliyyah dahulu apabila seorang diantara mereka merasa lapar, maka dia
> > mengambil sebilah alat tajam yang terbuat dari tulang atau sejenisnya, lalu
> > digunakan untuk memotong unta atau hewan yang kemudian darah yang keluar
> > dikumpulkan dan dibuat makanan/minuman. Oleh karena itulah, Allah
> > mengharamkan darah pada umat ini. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir 3/23-24]
> > Sekalipun darah adalah haram, tetapi ada pengecualian yaitu hati dan limpa
> > berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas tadi. Demikian pula sisa-sisa darah
> > yang menempel pada daging atau leher setelah disembelih. Semuanya itu
> > hukumnya halal. Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: " Pendapat yang
> > benar, bahwa darah yang diharamkan oleh Allah adalah darah yang mengalir.
> > Adapun sisa darah yang menempel pada daging, maka tidak ada satupun dari
> > kalangan ulama' yang mengharamkannya". [Dinukil dari Al-Mulakhas Al-Fiqhi
> > 2/461 oleh Syaikh Dr. Shahih Al-Fauzan]
> >
> > 3. DAGING BABI
> >
> > Babi, baik peliharaan maupun liar, jantan maupun betina. Dan mencakup
> > seluruh anggota tubuh babi sekalipun minyaknya. Tentang keharamannya, telah
> > ditandaskan dalam al-Qur'an, hadits dan ijma' ulama. Hikmah pengharamannya
> > karena babi adalah hewan yang sangat menjijikan dangan mengandung penyakit
> > yang sangat berbahaya. Oleh karena itu,makanan kesukaan hewan ini adalah
> > barang-barang yang najis dan kotor. Daging babi sangat berbahaya dalam
> > setiap iklim, lebih-lebih pada iklim panas sebagaimana terbukti dalam
> > percobaan. Makan daging babi dapat menyebabkan timbulnya satu virus tunggal
> > yang dapat mematikan. Penelitian telah menyibak bahwa babi mempunyai
> > pengaruh dan dampak negatif dalam masalah iffah (kehormatan) dan
> > kecemburuan sebagaimana kenyataan penduduk negeri yang biasa makan babi.
> > Ilmu modern juga telah menyingkap akan adanya penyakit ganas yang sulit
> > pengobatannya bagi pemakan daging babi. [Dari penjelasan Syaikh Abdul Aziz
> > bin Baz sebagaimana dalam Fatawa Islamiyyah 3/394-395]
> >
> > 4. SEMBELIHAN UNTUK SELAIN ALLAH
> >
> > Yakni setiap hewan yang disembelih dengan selain nama Allah hukumnya
> > haram, karena Allah mewajibkan agar setiap makhlukNya disembelih dengan
> > nama-Nya yang mulia. Oleh karenanya, apabila seorang tidak mengindahkan hal
> > itu bahkan menyebut nama selain Allah baik patung, taghut, berhala dan lain
> > sebagainya , maka hukum sembelihan tersebut adalah haram dengan kesepakatan
> > ulama.
> >
> > 5. HEWAN YANG DITERKAM BINATANG BUAS
> >
> > Yakni hewan yang diterkam oleh harimau, serigala atau anjing lalu dimakan
> > sebagiannya kemudia mati karenanya, maka hukumnya adalah haram sekalipun
> > darahnya mengalir dan bagian lehernya yang kena. Semua itu hukumnya haram
> > dengan kesepakatan ulama. Orang-orang jahiliyah dulu biasa memakan hewan
> > yang diterkam oleh binatang buas baik kambing, unta, sapi dan lain
> > sebagainya, maka Allah mengharamkan hal itu bagi kaum mukminin.
> > Al-Mauqudhah, Al-Munkhaniqoh, Al-Mutaraddiyah, An-Nathihah dan hewan yang
> > diterkam binatang buas apabila dijumpai masih hidup (bernyawa) seperti
> > kalau tangan dan kakinya masih bergerak atau masih bernafas kemudian
> > disembelih secara syar'i, maka hewan tersebut adalah halal karena telah
> > disembelih secara halal.
> >
> > 6. BINATANG BUAS BERTARING
> >
> > Hal ini berdasarkan hadits : "Artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi
> > Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Setiap binatang buas yang
> > bertaring adalah haram dimakan" [Hadits Riwayat. Muslim no. 1933] Perlu
> > diketahui bahwa hadits ini mutawatir sebagaimana ditegaskan Imam Ibnu Abdil
> > Barr dalam At-Tamhid (1/125) dan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam I'lamul
> > Muwaqqi'in (2/118-119). Maksudnya "dziinaab" yakni binatang yang memiliki
> > taring atau kuku tajam untuk melawan manusia seperti serigala, singa,
> > anjing, macan tutul, harimau, beruang, kera dan sejenisnya. Semua itu haram
> > dimakan". [Lihat Syarh Sunnah (11/234) oleh Imam Al-Baghawi] Hadits ini
> > secara jelas menunjukkan haramnya memakan binatang buas yang bertaring
> > bukan hanya makruh saja. Pendapat yang menyatakan makruh saja adalah
> > pendapat yang salah. [Lihat At-Tamhid (1/111) oleh Ibnu Abdil Barr, I'lamul
> > Muwaqqi'in (4-356) oleh Ibnu Qayyim dan As-Shahihah no. 476 oleh Al-Albani]
> > Imam Ibnu Abdil Barr juga mengatakan dalam At-Tamhid (1/127): "Saya tidak
> > mengetahui persilangan pendapat di kalangan ulama kaum muslimin bahwa kera
> > tidak boleh dimakan dan tidak boleh dijual karena tidak ada manfaatnya. Dan
> > kami tidak mengetahui seorang ulama pun yang membolehkan untuk memakannya.
> > Demikian pula anjing, gajah dan seluruh binatang buas yang bertaring.
> > Semuanya sama saja bagiku (keharamannya). Dan hujjah adalah sabda Nabi
> > Shallallahu alaihi wa sallam bukan pendapat orang….". Para ulama berselisih
> > pendapat tentang musang. Apakah termasuk binatang buas yang haram ataukah
> > tidak ? Pendapat yang rajih bahwa musang adalah halal sebagaimana pendapat
> > Imam Ahmad dan Syafi'i berdasarkan hadits. "Artinya : Dari Ibnu Abi Ammar
> > berkata: Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang musang, apakah ia
> > termasuk hewan buruan ? Jawabnya: "Ya". Lalu aku bertanya: apakah boleh
> > dimakan ? Beliau menjawab: Ya. Aku bertanya lagi: Apakah engkau
> > mendengarnya dari Rasulullah ? Jawabnya: Ya. [Shahih. Hadits Riwayat Abu
> > Daud (3801), Tirmidzi (851), Nasa'i (5/191) dan dishahihkan Bukhari,
> > Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al- Baihaqi, Ibnu Qoyyim
> > serta Ibnu Hajar dalam At-Talkhis Habir (1/1507)] Lantas apakah hadits
> > Jabir ini bertentangan dengan hadits larangan di atas? ! Imam Ibnu Qoyyim
> > menjelaskan dalam I'lamul Muwaqqi'in (2/120) bahwa tidak ada kontradiksi
> > antara dua hadits di atas. Sebab musang tidaklah termasuk kategori binatang
> > buas, baik ditinjau dari segi bahasa maupun segi urf (kebiasaan) manusia.
> > Penjelasan ini disetujui oleh Al-Allamah Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul
> > Ahwadzi (5/411) dan Syaikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani dalam At-Ta'liqat
> > Ar-Radhiyyah (3-28)
> >
> > 7. BURUNG YANG BERKUKU TAJAM
> >
> > Hal ini berdasarkan hadits. "Artinya : Dari Ibnu Abbas berkata:
> > "Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam melarang dari setiap hewan buas
> > yang bertaring dan berkuku tajam" [Hadits Riwayat Muslim no. 1934] Imam
> > Al-Baghawi berkata dalam Syarh Sunnah (11/234) "Demikian juga setiap burung
> > yang berkuku tajam seperti burung garuda, elang dan sejenisnya". Imam
> > Nawawi berkata dalam Syarh Shahih Muslim 13/72-73: "Dalam hadits ini
> > terdapat dalil bagi madzab Syafi'i, Abu Hanifah, Ahmad, Daud dan mayoritas
> > ulama tentang haramnya memakan binatang buas yang bertaring dan burung yang
> > berkuku tajam."
> >
> > 8. KHIMAR AHLIYYAH (KELEDAI JINAK)
> >
> > Hal ini berdasarkan hadits "Artinya : Dari Jabir berkata: "Rasulullah
> > Shallallahu alaihi wa sallam melarang pada perang khaibar dari (makan)
> > daging khimar dan memperbolehkan daging kuda". [Hadits Riwayat Bukhori no.
> > 4219 dan Muslim no. 1941] Dalam riwayat lain disebutkan begini. "Artinya :
> > Pada perang Khaibar, mereka meneyembelih kuda, bighal dan khimar. Lalu
> > Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam melarang dari bighal dan khimar dan
> > tidak melarang dari kuda" [Shahih. HR Abu Daud (3789), Nasa'i (7/201),
> > Ahmad (3/356), Ibnu Hibban (5272), Baihaqi (9/327), Daraqutni (4/288-289)
> > dan Al-Baghawi dalam Syarhu Sunnah no. 2811] Dalam hadits di atas terdapat
> > dua masalah : Pertama : Haramnya keledai jinak. Ini merupakan pendapat
> > jumhur ulama dari kalangan sahabat, tabi'in dan ulama setelah mereka
> > berdasarkan hadits-hadits shahih dan jelas seperti di atas. Adapaun keledai
> > liar, maka hukumnya halal dengan kesepakatan ulama. [Lihat Sailul Jarrar
> > (4/99) oleh Imam Syaukani] Kedua : Halalnya daging kuda. Ini merupakan
> > pendapat Zaid bin Ali, Syafi'i, Ahmad, Ishaq bin Rahawaih dan mayoritass
> > ulama salaf berdasarkan hadits-hadits shahih dan jelas di atas. Ibnu Abi
> > Syaiban meriwayatkan dengan sanadnya yang sesuai syarat Bukhari Muslim dari
> > Atha' bahwa beliau berkata kepada Ibnu Juraij: " Salafmu biasa memakannya
> > (daging kuda)". Ibnu Juraij berkata: "Apakah sahabat Rasulullah ? Jawabnya
> > : Ya. (Lihat Subulus Salam (4/146-147) oleh Imam As-Shan'ani]
> >
> > 9. AL-JALLALAH
> >
> > Hal ini berdasarkan hadits. "Artinya : Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah
> > melarang dari jalalah unta untuk dinaiki". [Hadits Riwayat. Abu Daud no.
> > 2558 dengan sanad shahih] Dalam riwayat lain disebutkan: Rasulullah
> > Shallallahu `alaihi wa sallam melarang dari memakan jallalah dan susunya."
> > [Hadits Riwayat. Abu Daud : 3785, Tirmidzi: 1823 dan Ibnu Majah: 3189] Dari
> > Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya berkata: Rasulullah Shallallahu
> > `alaihi wa sallam melarang dari keledai jinak dan jalalah, menaiki dan
> > memakan dagingnya " [Hadits Riwayat Ahmad (2/219) dan dihasankan Al-Hafidz
> > dalam Fathul Bari 9/648] Maksud Al-Jalalah yaitu setiap hewan baik hewan
> > berkaki empat maupun berkaki dua yang makanan pokoknya adalah
> > kotoran-kotoran seperti kotoran manusia/hewan dan sejenisnya. (Fahul Bari
> > 9/648). Ibnu Abi Syaiban dalam Al-Mushannaf (5/147/24598) meriwayatkan dari
> > Ibnu Umar bahwa beliau mengurung ayam yang makan kotoran selama tiga hari.
> > [Sanadnya shahih sebagaimana dikatakan Al-Hafidz dalam Fathul Bari 9/648]
> > Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah (11/254) juga berkata: "Kemudian menghukumi
> > suatu hewan yang memakan kotoran sebagai jalalah perlu diteliti. Apabila
> > hewan tersebut memakan kotoran hanya bersifat kadang-kadang, maka ini tidak
> > termasuk kategori jalalah dan tidak haram dimakan seperti ayam dan
> > sejenisnya…" Hukum jalalah adalah haram dimakan sebagaimana pendapat
> > mayoritas Syafi'iyyah dan Hanabilah. Pendapat ini juga ditegaskan oleh Ibnu
> > Daqiq Al-'Ied dari para fuqaha' serta dishahihkan oleh Abu Ishaq
> > Al-Marwazi, Al-Qoffal, Al-Juwaini, Al-Baghawi dan Al-Ghozali. [Lihat Fathul
> > Bari (9/648)] Sebab diharamkannya jalalah adalah perubahan bau dan rasa
> > daging dan susunya. Apabila pengaruh kotoran pada daging hewan yang membuat
> > keharamannya itu hilang, maka tidak lagi haram hukumnya, bahkan hukumnya
> > hahal secara yakin dan tidak ada batas waktu tertentu. Al-Hafidz Ibnu Hajar
> > menjelaskan (9/648): "Ukuran waktu boelhnya memakan hewan jalalah yaitu
> > apabila bau kotoran pada hewan tersebut hilang dengan diganti oleh sesuatu
> > yang suci menurut pendapat yang benar.". Pendapat ini dikuatkan oleh imam
> > Syaukani dalam Nailul Authar (7/464) dan Al-Albani dan At-Ta'liqat Ar-
> > Radhiyyah (3/32). 10. AD-DHAB (HEWAN SEJENIS BIAWAK) BAGI YANG MERASA JIJIK
> > DARINYA Berdasarkan hadits . "Artinya : Dari Abdur Rahman bin Syibl
> > berkata: Rasulullah melarang dari makan dhab (hewan sejenis biawak).
> > [Hasan. HR Abu Daud (3796), Al-Fasawi dalam Al-Ma'rifah wa Tarikh (2/318),
> > Baihaqi (9/326) dan dihasankan Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam FathulBari
> > (9/665) serta disetujui oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no. 2390)] Benar
> > terdapat beberapa hadits yang banyak sekali dalam Bukhari Muslim dan
> > selainnya yang menjelaskan bolehnya makan dhab baik secara tegas berupa
> > sabda Nabi maupun taqrir (persetujuan Nabi). Diantaranya , Hadits Abdullah
> > bin Umar secara marfu' (sampai pada nabi). "Artinya : Dhab, saya tidak
> > memakannya dan saya juga tidak mengharamkannya." [Hadits Riwayat Bukhari
> > no.5536 dan Muslim no. 1943] Demikian pula hadits Ibnu Abbas dari Khalid
> > bin Walid bahwa beliau pernah masuk bersama Rasulullah Shallallahu `alaihi
> > wa sallam ke rumah Maimunah. Di sana telah dihidangkan dhab panggang.
> > Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam berkehendak untuk mengambilnya.
> > Sebagian wanita berkata : Khabarkanlah pada Rasulullah tentang daging yang
> > hendak beliau makan !, lalu merekapun berkata : Wahai Rasulullah, ini
> > adalah daging dhab. Serta merta Rasulullah mengangkat tangannya. Aku
> > bertanya : Apakah daging ini haram hai Rasulullah? Beliau menjawab :
> > "Tidak, tetapi hewan ini tidak ada di kampung kaumku sehingga akupun merasa
> > tidak enak memakannya. Khalid berkata : Lantas aku mengambil dan memakannya
> > sedangkan Rasulullah melihat. [Hadits Riwayat Bukhari no. 5537 dan Muslim
> > no. 1946] Dua hadit ini serta banyak lagi lainnya –sekalipun lebih shahih
> > dan lebih jelas- tidak bertentangan dengan hadits Abdur Rahman bin Syibl di
> > atas atau melazimkan lemahnya, karena masih dapat dikompromikan diantara
> > keduanya.Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9/666) menyatukannya bahwa
> > larangan dalam hadits Abdur Rahman Syibl tadi menunjukkan makruh bagi orang
> > yang merasa jijik untuk memakan dhab. Adapun hadits-hadits yang menjelaskan
> > bolehnya dhab, maka ini bagi mereka yang tidak merasa jijik untuk
> > memakannya. Dengan demikian, maka tidak melazimkan bahwa dhab hukumnya
> > makruh secara mutlak. [Lihat pula As-Shahihah (5/506) oleh Al-Albani dan
> > Al-Mausu'ah Al-Manahi As-Syar'iyyah (3/118) oleh Syaikh Salim Al-Hilali]
> >
> > 11. HEWAN YANG DIPERINTAHKAN AGAMA SUPAYA DIBUNUH
> >
> > "Dari Aisyah berkata: Rasulullah bersabda: Lima hewan fasik yang hendaknya
> > dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, tikus, anjing hitam."
> > [Hadits Riwayat Muslim no. 1198 dan Bukhari no. 1829 dengan lafadz
> > "kalajengking: gantinya "ular"] Imam ibnu Hazm mengatakan dalam Al-Muhalla
> > (6/73-74): "Setiap binatang yang diperintahkan oleh Rasulullah supaya
> > dibunuh maka tidak ada sembelihan baginya, karena Rasulullah melarang dari
> > menyia-nyiakan harta dan tidak halal membunuh binatang yang dimakan" [Lihat
> > pula Al-Mughni (13/323) oleh Ibnu Qudamah dan Al-Majmu' Syarh Muhadzab
> > (9/23) oleh Nawawi] "Artinya : Dari Ummu Syarik berkata bahwa Nabi
> > memerintahkan supaya membunuh tokek/cecak" [Hadits Riwayat. Bukhari no.
> > 3359 dan Muslim 2237). Imam Ibnu Abdil Barr berkata dalam At-Tamhid (6/129)
> > : "Tokek/cecak telah disepakati keharaman memakannya".
> >
> > 12. HEWAN YANG DILARANG UNTUK DIBUNUH
> >
> > "Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah melarang membunuh 4 hewan : semut,
> > tawon, burung hud-hud dan burung surad " [Hadits Riwayat Ahmad (1/332,347),
> > Abu Daud (5267), Ibnu Majah (3224), Ibnu Hibban (7/463) dan dishahihkan
> > Baihaqi dan Ibnu Hajar dalam At-Talkhis 4/916] Imam syafi'i dan para
> > sahabatnya mengatakan: "Setiap hewan yang dilarang dibunuh berarti tidak
> > boleh dimakan, karena seandainya boleh dimakan, tentu tidak akan dilarang
> > membunuhnya." [Lihat Al-Majmu' (9/23) oleh Nawawi] Haramnya hewan-hewan di
> > atas merupakan pendapat mayoritas ahli ilmu sekalipun ada perselisihan di
> > dalamnya kecuali semut, nampaknya disepakati keharamannya. [Lihat Subul
> > Salam 4/156, Nailul Authar 8/465-468, Faaidhul Qadir 6/414 oleh Al-Munawi]
> > "Artinya : Dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyi bahwasanya seorang tabib
> > pernah bertanya kepada Rasulullah tentang kodok/katak dijadikan obat, lalu
> > Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam melarang membunuhnya" [Hadits
> > Riwayat Ahmad (3/453), Abu Daud (5269), Nasa'i (4355), Al-Hakim
> > (4/410-411), Baihaqi (9/258,318) dan dishahihkan Ibnu Hajar dan Al-Albani]
> > Haramnya katak secara mutlak merupakan pendapat Imam Ahmad dan beberapa
> > ulama lainnya serta pendapat yang shahih dari madzab Syafi'i. Al-Abdari
> > menukil dari Abu Bakar As-Shidiq, Umar, Utsman dan Ibnu Abbas bahwa seluruh
> > bangkai laut hukumnya halal kecuali katak. [Lihat pula Al-Majmu' (9/35),
> > Al-Mughni (13/345), Adhwaul Bayan (1/59) oleh Syaikh As-Syanqithi, Aunul
> > Ma'bud (14/121) oleh Adzim Abadi dan Taudhihul Ahkam (6/26) oleh Al-Bassam]
> >
> > 13. BINATANG YANG HIDUP DI DUA ALAM
> >
> > Sebagai penutup pembahasan ini, ada sebuah pertanyaan : "Adakah ayat
> > Qur'an atau Hadits shahih yang menyatakan bahwa binatang yang hidup di dua
> > alam haram hukum memakannya seperti kepiting, kura-kura, anjing laut dan
> > kodok?". Jawab secara umum : Perlu kita ingat lagi kaidah penting tentang
> > makanan yaitu asal segala jenis makanan adalah halal kecuali apabila ada
> > dalil yang mengharamkannya. Dan sepanjang pengetahuan kami tiddak ada dalil
> > dari Al-Qur'an dan hadits yang shahih yang menjelaskan tentang haramnya
> > hewan yang hidup di dua alam (laut dan darat). Dengan demikian binatang
> > yang hidup di dua alam dasar hukumnya "asal hukumnya adalah halal kecuali
> > ada dalil yangmengharamkannya. [Lihat pula "Soal jawab" Juz. 2 hal. 658
> > oleh Ustadz A Hassan dkk] Adapun jawaban secara terperinci : Kepiting –
> > hukumnya halal sebagaimana pendapat Atha' dan Imam Ahmad. [Lihat Al-Mughni
> > 13/344 oleh Ibnu Qudamah dan Al-Muhalla 6/84 oleh Ibnu Hazm] Kura-kura dan
> > Penyu – juga halal sebagaimana madzab Abu Hurairah, Thawus, Muhammad bin
> > Ali, Atha', Hasan Al-Bashri dan fuqaha' Madinah. [Lihat Al-Mushannaf
> > (5/146) Ibnu Abi Syaibah dan Al-Muhalla (6/84] Anjing laut – juga halal
> > sebagaimana pendapat Imam Malik, Syafi'i, Laits, Sya'bi dan Al-Auza'i
> > [Lihat Al-Mughni 13/346] Katak/kodok – hukumnya haram secara mutlak menurut
> > pendapat yang rajih karena termasuk hewan yang dilarang dibunuh sebagaimana
> > penjelasan di atas. Wallahu A'lam Demikianlah pembahasan yang dapat kami
> > sampaikan. Apabila benar, maka itu dari Allah dan apabila salah, maka hal
> > itu karena kemiskinan penulis dari perbendaharaan ilmu yang mulia ini dan
> > penulis menerima nasehat dan kritik pembaca semua.
> >
> > --- In proletar@yahoogroups.com, itemabu2 <itemabu2@> wrote:
> > >
> > > Jadi semua binatang yg ga disembelih atas nama auloh itu haram, bukan?
> > >
> > > Dan daftar apa yg halal di Quran?
> > >
> > >
> > >
> > > 2013/8/11 Tawangalun <tawangalun@>
> > >
> > > > **
> > > >
> > > >
> > > > yg diharamkan :Bangkai,darah,binatang yg tdk disembelih atas nama
> > > > Allah,babi.Lalu Khamr(yg memabukkan).
> > > >
> > > > Paulus anak wedus.
> > > >
> > > > --- In proletar@yahoogroups.com, itemabu2 <itemabu2@> wrote:
> > > > >
> > > > > Hehehe... ga berani jawab pertanyaan gua ini?
> > > > >
> > > > > > Coba lu bilang, kalo auloh bikin dafar barang haram (atau barang
> > > > halal) di
> > > > > > QUran, yg ga termasuk dlm daftar itu otomatis halal (atau haram)
> > atau
> > > > hrs
> > > > > > pake ocehan orang Islam sesuai sikon unt nambahin daftar bikinan
> > auloh
> > > > itu
> > > > > > berhubung daftar auloh di Quran itu kagak lengkap?
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > 2013/8/11 Tawangalun <tawangalun@>
> > > > >
> > > > > > **
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > Quran pernah ngepal bangsanya Yusfiq nggak
> > > > > > bakalan bisa menggubah buku yang nandingi Quran,soale penulisan
> > Quran
> > > > > > itu ada beberapa constraint,salah satunya keseimbangan kata seperti
> > > > > > dibawah ini,consraint yang lain menyusul,selamat mengikuti.
> > > > > >
> > > > > > A.Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya,misal:
> > > > > >
> > > > > > 1.Terdapat al-hayah (KEHIDUPAN) 145 kali,anehnya al-maut (KEMATIAN)
> > > > > > juga 145 kali.Ini Yusfiq opo bisa?
> > > > > > 2.Terdapat an-naf (MANFAAT) 50 kali ,tapi kata al-fasad
> > (KERUSAKAN) yo
> > > > > > 50 kali.Iki opo ora edan?
> > > > > > 3.Terdapat al-harr(PANAS) 4 kali , sama dengan al-bard(DINGIN) 4
> > kali
> > > > > > juga.Ada nggak Muskitawati pengarang yang bisa begini.
> > > > > > 4.Terdapat ash-shalihat (KEBAJIKAN) 167 kali persis =
> > > > > > as-sayyiat(KEBURUKAN) yo 167 kali.
> > > > > > 5.ath-thumakninah(KELAPANGAN ATAU KETENANGAN) dan
> > ad-dhiq(KESEMPITAN
> > > > > > ATAU KEKESALAN),masing disebut 13 kali.
> > > > > > 6.Kata ar-rahbah(CEMAS/TAKUT)didapat 8 kali sama dengan kata
> > > > > > ar-raghbah(HARAP/INGIN).
> > > > > > 7.al-kufr(kekufuran)dalam bentuk difinite dan al -iman masing2
> > didapat
> > > > > > 17 kali.
> > > > > > 8.Kata kufr(bentuk indifinite) ada 8 kali sama dengan iman.
> > > > > > 9.ash-shaif(MUSIM PANAS)1 kali sama dengan asy-syita'(MUSIM
> > > > > > DINGIN),kan terjadinya yo 1 kali setahun.Sampai disini Yusfiq perlu
> > > > > > konsultasi ke Luxenberg dulu,kok ngene ki piye?
> > > > > > 10.Kata al-marah(LAKI2) kedapatan sama dengan al-solah(PEREMPUAN )
> > > > > > keduanya disebut masing masing 24 kali.
> > > > > > 12.Kata al-malaikat disebut sama dengan asyaitan masing masing 88
> > kali.
> > > > > >
> > > > > > B.Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonim atau makna yang
> > > > > > dikandungnya.
> > > > > > 13.al-harts(MEMBAJAK SAWAH) dan az-zira'ah(BERTANI) masing2 14 kali
> > > > > > disebutkannya.
> > > > > > 14.al-ujub(membanggakan diri atau angkuh)didapat 27 kali podo
> > dengan
> > > > > > al-ghurur(angkuh).
> > > > > > 15.Kata adh-dhalun(orang sesat)disebut 17 kali = al-mauta(mati
> > > > jiwanya).
> > > > > > 16.Al-Quran,al-wahyu dan al-Islam masing2 didapat 70 kali.
> > > > > > 17.Kata al-aql(AKAL) dan kata an-nur(cahaya) masing2 disebut 49
> > kali.
> > > > > > 18.Kata al-jahr(NYATA)dan al-alaniyah(NYATA) masing2 disebut 16
> > kali.
> > > > > >
> > > > > > C.Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang
> > > > > > menunjuk akibatnya.
> > > > > > 19.Kata al-infaq(MENAFKAHKAN)dan ar-ridha(KERELAAN) disebut 73 kali
> > > > > > masing masing.
> > > > > > 20.Kata al-bukhl(KEKIKIRAN) disebut 12 kali = kata
> > > > al-hasrah(PENYESALAN).
> > > > > > 21.Kata al-kafirun (orang2 kafir) disebut 154 kali = kata
> > > > > > an-nar(neraka/pembakaran).
> > > > > > 22.Kata az-zakah (penyucian) dan al-barakat( kebajikan yang banyak)
> > > > > > keduanya disebutkan masing masing 32 kali.
> > > > > > 23.Kata al-fahisyah(kekejian) disebutkan 26 kali = kata al-ghadab(
> > > > murka).
> > > > > >
> > > > > > D.Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya.
> > > > > > 24.Kata al-israf(PEMBOROSAN) didapat 23 kali sama dengan
> > > > > > as-sur'at(ketergesa gesaan).
> > > > > > 25.Kata al-mau'izhah(nasihat/petuah)disebut 25 kali = kata
> > > > > > al-lisan(lidah).
> > > > > > 26.Kata al-asraa(tawanan) disebut 6 kali = kata al-harb(perang).
> > > > > > 27.Kata as-salam(KEDAMAIAN)disebutkan 60 kali = kata ath-thayyibat(
> > > > > > kebajikan) .
> > > > > >
> > > > > > E.Disamping tsb diatas ada keseimbangan khusus:
> > > > > > 28.Kata yaum (hari) dalam bentuk tunggal disebut 365 kali kok sama
> > > > > > dengan hari dalam setahun.
> > > > > > 29.sedang hari yang menunjuk jamak ( ayyam dan yaumain ) jumlah
> > > > > > keseluruhannya hanya 30 kok sama dengan hari dalam sebulan ki piye?
> > > > > > 30.Disisi lain kata kata yang berarti bulan (syahr/asyhur) hanya
> > > > > > terdapat 12 kali kok sama lagi dengan jumlah bulan dalam setahun?
> > > > > > 31.Quran menjelaskan langit ada 7 lapis,penjelasan ini diulangi
> > dalam
> > > > > > 7 kali yaitu disurat:Al-Baqarah 2:29, surat Al-Isra'17:44 , surat
> > > > > > Al-Mukminun 23:86 , Fushilat 41;12 ,Ath-Thalaq65:12 , surat Al-Mulk
> > > > > > 67:3,Nuh 71:15 ,disisi lain penjelasannya ttg terciptanya langit
> > dan
> > > > > > bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam 7 ayat.
> > > > > > 32.Kata yang menunjuk pada utusan Tuhan baik RASUL,NADZIR(pemberi
> > > > > > peringatan) keseluruhannya berjumlah 518,jumlah ini seimbang dengan
> > > > > > nama2 Nabi dan Rasul dan pembawa berita tsb yang jumlahnya 518
> > juga.
> > > > > > 33.Kata al-bahar (LAUT) diulang 32 kali -------> 71.111%
> > > > > > Kata al-bar DARAT) diulang 13 kali-------> 28.889%
> > > > > >
> > > > > > ------------------ ----->100.000%
> > > > > > total 45.
> > > > > > Lo kok demikian tepat itu kan menggambarkan daratan bumi ini =28%
> > dan
> > > > > > lautnya = 71%,kalau nggak percaya tanyao wong geography.
> > > > > > Itu baru constraint yang I nanti masih ada lagi,tapi coba Yusfiq
> > bawa
> > > > > > dululah ke Luxenberg sana opo ini layak cuma dibilang Tambonya wong
> > > > Arab?
> > > > > > mBok sampai jeleding Yusfiq dan ITEM nggak akan bisa ngembari.
> > > > > >
> > > > > > Paulus Anak Wedus.
> > > > > >
> > > > > > --- In proletar@yahoogroups.com, itemabu2 <itemabu2@> wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > Coba lu bilang, kalo auloh bikin dafar barang haram (atau barang
> > > > halal)
> > > > > > di
> > > > > > > QUran, yg ga termasuk dlm daftar itu otomatis halal (atau haram)
> > > > atau hrs
> > > > > > > pake ocehan orang Islam sesuai sikon unt nambahin daftar bikinan
> > > > auloh
> > > > > > itu
> > > > > > > berhubung daftar auloh di Quran itu kagak lengkap?
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > 2013/8/10 Tawangalun <tawangalun@>
> > > > > > >
> > > > > > > > **
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > > Belum ada pengarang buku dg format seperti Kitab saya ini:
> > > > > > > >
> > > > > > > > Tariq Al Swaidan menemukan beberapa ayat di dalam Al Qur'an
> > > > menyebutkan
> > > > > > > > sesuatu
> > > > > > > > yang sepadan dengan sesuatu yang lain, misal laki-laki sama
> > dengan
> > > > > > > > perempuan.
> > > > > > > > Walaupun masuk akal secara gramatikal, faktanya kata LAKI-LAKI
> > > > > > disebutkan
> > > > > > > > 24
> > > > > > > > KALI dan kata PEREMPUAN/WANITA juga disebutkan 24 KALI,
> > sehingga
> > > > > > > > persamaannya
> > > > > > > > tidak hanya bentuk gramatikal tapi juga bentuk matematikalnya
> > > > (24=24).
> > > > > > > >
> > > > > > > > Kata DUNIA 115 Kali = kata AKHIRAT 115 Kali
> > > > > > > > Malaikat 88 = Setan 88
> > > > > > > > Hidup 145 = Mati 145
> > > > > > > > Laki-laki 24 = Perempuan/wanita 24
> > > > > > > > Manfaat 50 = Korup 50
> > > > > > > > Musibah 75 = Bersyukur 75 …..Subhanallah !
> > > > > > > >
> > > > > > > > Dan yang juga mengagumkan adalah berapa kali kata-kata berikut
> > > > > > disebutkan:
> > > > > > > > Shalat ada 5,
> > > > > > > > Bulan ada 12,
> > > > > > > > Hari ada 365 …...Allahu Akbar !
> > > > > > > >
> > > > > > > > Manusia/umat 50 = Penyampai (rasul) 50
> > > > > > > > Iblis 11 = Menghindari (perbuatan) iblis 11
> > > > > > > > Shodaqah 73 = Kepuasan/pahala 73
> > > > > > > > Orang yg tersesat 17 = Orang mati 17
> > > > > > > > Muslimin 41 = Jihad 41
> > > > > > > > Emas 8 = Kemudahan hidup 8
> > > > > > > > Tipu muslihat /Sihir 60 = Fitnah 60
> > > > > > > > Zakat 32 = Barokah 32
> > > > > > > > Akal 49 = Nur/cahaya 49
> > > > > > > > Bicara di depan publik 18 = Mempublikasikan18
> > > > > > > > Ketekunan 114 = Sabar 114
> > > > > > > > Muhammad 4 = Syariah 4
> > > > > > > > …..dan masih banyak lagi.
> > > > > > > >
> > > > > > > > Laut 32 dan Daratan 13
> > > > > > > > Kita hitung secara matematika:
> > > > > > > > Laut + Daratan = 32 + 13= 45
> > > > > > > > Laut = 32 / 45 X 100 = 71.11%
> > > > > > > > Daratan = 13 / 45 X 100 = 28.89%
> > > > > > > > Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa permukaan bumi
> > > > terdiri
> > > > > > > > dari,
> > > > > > > > 71.11% air dan 28.89% daratan ……Ruaarr biazzaa !
> > > > > > > >
> > > > > > > > Apakah hal ini sebuah kebetulan?
> > > > > > > > Pertanyaannya adalah Siapa yang mengajari Muhammad Rasulullah
> > > > tentang
> > > > > > > > semua ini?
> > > > > > > > Tentu sama jawabannya dgn yg mengajarkan Ibrahim, Musa, dan Isa
> > > > yaitu
> > > > > > > > Allah SWT
> > > > > > > > yang mengajarkan hal ini pada beliau.
> > > > > > > >
> > > > > > > > Subhanallah, Maha Benar Allah dengan segala perintah dan
> > petunjuk
> > > > dalam
> > > > > > > > Kitab
> > > > > > > > Nya.
> > > > > > > > Salam 17845,
> > > > > > > > Pandji R Hadinoto, PKPI Nasionalis Pancasila
> > > > > > > > GeraKNusa Gerakan Kebudayaan Nusantara
> > > > > > > > www.jakarta45.wordpress.com
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
> >  
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke