Oom Deboost

Komentar percakapan di bawah soal buku Agus Mustafa

Pertama, setau saya hadits tidak membahas penciptaan alam semesta, lebih kepada 
hubungan antar manusia berupa hukum dan tatakrama

Kedua, menafsirkan Quran itu sulit, bahasanya tingkat tinggi, jadi asal tidak 
negatif maka tafsiran yang seiring sains tidak ada salahnya, yang pasti Islam 
tidak menentang sains dan tidak anti sains

Kalau ngotot meyakini adam itu terjadi dari tanah dengan proses sim salabim 
artinya kita menentang sunatullah, sudah jelas semua ini program yang dibuat 
secara detail sehingga semua melalui proses, gak ada cerita terjadi dalam 
sekejap





-----Original Message-----
From: "ndeboost" <rambitese...@rocketmail.com>
Sender: proletar@yahoogroups.com
Date: Thu, 30 Sep 2010 01:21:41 
To: <proletar@yahoogroups.com>
Reply-To: proletar@yahoogroups.com
Subject: Big Bang Bung Richan Re: [proletar] Re: Allahnya si Prof Tawangalun

Tak kirain mau ngerespons kopasan nDeboost.

--- In proletar@yahoogroups.com, "great.pretender2000" 
<great.pretender2...@...> wrote:
>
> Begini saja...
> siapa yg lebih suka nonton Chanel National Geograpic (Kafir) ato
> Chanel Al Jazeera (Arab)?
> 
> Lagian kata Quran, Sperma berasal dari tulang Sulby.... wakakakak
> 
> gp
> 
> On 9/30/10, ndeboost <rambitese...@...> wrote:
> > Pendapat lain mengenai Adam a.s, seuntai kopas-an.
> > Silahkan juga disimak
> >
> >
> > Assalamu 'alaikum wr, wb.
> >
> >
> > Bagaimana pendapat ustad tentang beberapa buku karangan Ust. Agus
> > Mustafa yang saat ini banyak beredar di masyarakat seperti "Ternyata
> > Adam Dilahirkan" dan sebagainya. Dalam buku yang sama disimpulkan - jika
> > tidak salah - karena Nabi Adam dilahirkan sehingga Nabi Adam bukanlah
> > manusia pertama dan beberapa kesimpulan lainnya.
> >
> > Jazakumullahu khairan.
> >
> > Wassalaamu'alaikum wr, wb.
> >
> > Calling
> >
> > Jawaban
> > Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
> >
> > Sekilas kami pernah membaca buku itu. Pengarangnya agak bersemangat
> > dengan tesisnya bahwa Nabi Adam 'alaihissalam bukan manusia pertama.
> > Juga bahwa beliau tidak diciptakan langsung dari tanah, melainkan lewat
> > proses kelahiran seperti umumnya manusia.
> >
> > Kalau dilihat dari dalil-dalil yang dikemukakan, boleh dibilang tidak
> > ada yang salah. Mengapa tidak ada yang salah? Karena dalil-dalil itu
> > berupa ayat Al-Quran. Siapa yang menyalahkan ayat Al-Quran?
> >
> > Yang kurang tepat justru dalam melakukan penyimpulan dalil ayat Al-Quran
> > itu sendiri. Di dalam istilah para ulama, menarik kesimpulan dari
> > dalil-dalil itu disebut dengan istilah istidlal. Yaitu proses mengambil
> > kesimpulan dari ayat Al-Quran dan Al-Hadits, di mana keduanya adalah
> > sumber utama ajaran Islam.
> >
> > Maka kalau boleh kami memberikan sedikit garis bawah, setidaknya ada
> > tiga kejanggalan utama dari tesisnya.
> >
> > Kejanggalan Pertama:
> >
> > Kejanggalan pertama adalah ketika dalil berupa ayat Al-Quran
> > dikemukakan, kita sama sekali tidak dikenalkan dengan tafsir dari ulama
> > mufassirin yang muktabar.
> >
> > Ayat-ayat Al-Quran yang dikemukakan tiba-tiba ditarik kesimpulannya
> > begitu saja, tanpa pernah tengok kanan atau tengok kiri lagi. Ibarat
> > orang menyeberang jalan, dengan sangat yakinnya penulis buku itu
> > ngeloyor ke tengah jalan
> >
> > Padahal biasanya para ulama setiap kali beristidlal, selalu menampilkan
> > komentar para ahli tafsir yang muktamad dan aqwal (pendapat) para ahli
> > ilmu lainnya, sebelum bicara tentang pendapat dirinya sendiri. Jadi dari
> > sisi metodologi, kelihatan bahwa penulisan buku itu tidak memenuhi
> > kaidah ilmiyah.
> >
> > Kejanggalan Kedua
> >
> > Kejanggalan ini agak parah, yaitu tidak ada satu pun hadits Nabi SAW
> > yang dicantumkan sebagai dalil. Nyaris tidak ada satu pun hadits shahih
> > yang dijadikan dalil. Entah apa motivasi penulisnya. tapi yang jelas
> > keterangan detail, tegas, shahih dan eksplisit tentang Nabi Adam sebagai
> > manusia pertama ada di dalam hadits-hadits nabawi. Di antaranya
> >
> > "Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan)
> > dari tanah." (HR Bukhari)
> >
> > Kami tidak menuduhnya penganut inkarussunnah, namun amat mengherankan
> > bila ada sebuah buku tentang Islam, terlebih terkait dengan tema aqidah
> > yang cukup berat, tetapi sama sekali tidak mencantumkan hadits nabawi.
> >
> > Entahlah bila pengarangnya memang menghindari penggunaan hadits nabawi.
> > Tetapi yang jelas, hadits nabawi adalah salah satu sumber rujukan ajaran
> > Islam yang utama. Meninggalkan keterangan hadits nabi tentu bukan
> > tindakan yang dibenarkan.
> >
> > Kejanggalan Ketiga
> >
> > Buku itu sama sekali tidak mencantumkan pendapat para ulama aqidah,
> > khususnya dalam tesis bahwa Nabi Adam as dilahirkan dan bukan manusia
> > pertama. Setidaknya, penulis buku itu mencantumkan siapa saja orang yang
> > berpendapat sama dengan dirinya. Sayangnya hal itu tidak dilakukannya.
> > Apalagi kutipan pendapat para ulama aqidah yang menentang pendapatnya,
> > sama sekali tidak ada.
> >
> > Apa yang dikemukakan boleh dibilang sebuah bentuk penafsiran ayat
> > Al-Quran murni hanya dengan ra'yu dan meninggalkan ilmu tafsir, hadits
> > serta aqwal para fuqaha yang muktabar.
> >
> > Ayat Yang Ditafsirkan Lewat Akal
> >
> > Di antara ayat Al-Quran yang biasanya dijadikan sebagai bahan landasan
> > logika aneh yang dikembangkan adalah ayat berikut ini:
> >
> > Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti
> > (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
> > berfirman kepadanya, "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (QS.
> > Ali Imran (3): 59)
> >
> > Kalau kita pernah belajar tentang ilmu tafsir, meski tidak menguasai
> > sepenuhnya, namun seharusnya kita tahu bahwa ayat ini turun untuk
> > membantah keyakinan orang nasrani. Allah SWT mematahkan argumentasi
> > mereka dengan menggunakan qiyas, bahwa penciptaan Nabi Isa yang lahir
> > tanpa ayah adalah suatu hal yang bukan mustahil. Sebab Nabi Adam bahkan
> > lahir tanpa ayah dan ibu. Ada kemiripan antara keduanya, meski bukan
> > berarti sama persis.
> >
> > Sayangnya, penulis buku itu malah menjadikan ayat ini di luar tujuan dan
> > konteksnya. Padahal tidak ada satu pun kitab tafsir yang mengatakan
> > demikian. Entah dari mana dia mendapatkan pemikiran seperti itu. Dia
> > malah mengatakan bukan Nabi Isa yang kasusnya mirip Nabi Adam, tetapi
> > justru Nabi Adam yang harus ikut keadaan Nabi Isa, yaitu punya ibu dan
> > dilahirkan oleh seorang ibu.
> >
> > Padahal jelas-jelas Allah mengatakan bahwa kasus kelahiran Nabi Isa itu
> > ada kemiripan dengan kasus Nabi Adam, bukan kasus Nabi Adam seperti
> > kasus Nabi Isa. Dan titik kemiripannya adalah bahwa nabi Adam tercipta
> > tanpa ayah, bahkan tanpa ibu.
> >
> > Logika yang dikembangkan memang agak aneh dan janggal. Dan lucunya,
> > penulis buku itu sama sekali tidak melengkapi logika yang dibangun
> > sendiri. Seharusnya dia menuliskan juga tentang siapakah ibu Nabi Adam
> > serta hal-hal yang dialami pasca kelahirannya. Dan tidak ada keterangan
> > bahwa setelah itu, orang-orang menuduh ibu Nabi Adam itu sebagai wanita
> > pezina. Juga tidak dijelaskan bahwa saat masih bayi, Nabi Adam bisa
> > bicara seperti orang dewasa.
> >
> > Logika yang dikembangkannya justru dipungkirinya sendiri. Kalau benar
> > Nabi Adam mengalami proses seperti Nabi Isa, maka seharusnya ibunya Nabi
> > Adam (kalau memang ada) sebelumnya harus didatangi Jibril yang
> > mengabarkan kehamilannya, lalu dia hamil dan merintih kesakitan saat
> > melahirkan, kemudian diperintahan untuk memakan buah kurma muda
> > (ruthab), lalu kembali ke masyarakat dan dihina sebagai wanita pezina,
> > kemudian Adam pun seharusnya bisa bicara meski masih bayi. Karena Maryam
> > ibu Nabi Isa mengalami semua proses itu.
> >
> > Tetapi karena yang dikejar memang bukan itu, melainkan hanya ingin
> > sekedar menguatkan keyakinannya bahwa Nabi Adam itu tidak diciptakan
> > langsung oleh Allah dari tanah dan bukan manusia pertama, maka dia tidak
> > sadar bahwa logika itu sendiri sebenarnya punya konsekuensi yang pasti
> > tidak disetujuinya.
> >
> > Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
> >
> > Ahmad Sarwat, Lc
> > Salam,
> > nDeboost
> >
> > --- In proletar@yahoogroups.com, "Roman Proteus" <pt_kasoet@> wrote:
> >>
> >> Bung Richan,
> >>
> >> Kenapa bingung dengan pendirian saya? Dalam iman Islam memang Adam dan
> > Hawa manusia pertama, namun setelah membaca buku karangan Bp Agus (lupa
> > terusan namanya) penafsiran manusia pertama bukan sesempit itu
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> -----Original Message-----
> >> From: "wawan" selarasmilis@
> >> Sender: proletar@yahoogroups.com
> >> Date: Wed, 29 Sep 2010 12:19:59
> >> To: proletar@yahoogroups.com
> >> Reply-To: proletar@yahoogroups.com
> >> Subject: Big Bang Bung Richan Re: [proletar] Re: Allahnya si Prof
> > Tawangalun
> >>
> >>
> >> secara definitif
> >>
> >> persamaan Alexander Alexandrovich Friedman ttg big bang didasarkan
> > atas teori relativitas einstein...
> >>
> >> mungkin bisa ditanyakan kepada einstein saja apakah dia baca
> > al-quran...
> >>
> >>
> >> --- In proletar@yahoogroups.com, Richan S richansitumorang@ wrote:
> >> >
> >> >   saya bingung sekali dengan pendirian pak roman,
> >> > manusia pertama sudah jelas dalam imani Islam, Yakni Adam dan Siti
> > Hawa.
> >> > ada apa sehingga anda bisa menggabungkan big-bang dengan Penciptaan
> > 6 Masa.
> >> > Membuat tafsiran enggak ada salahnya, tetapi kalo melenceng dari
> >> > dasarnya tentu bukan tafsiran namanya..melainkan penyimpangan yang
> >> > melecehkan Quran itu sendiri.
> >> >
> >> >
> >> > rs
> >> >
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> [Non-text portions of this message have been removed]
> >>
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
>





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke