cara ngeles yg sungguh goblok.
haiti kafir atau bukan? ga bisa jawab kan?

sono minta si grepe bantuin elu.


--- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@...> wrote:
>
> Yang dibicrakan Jepang,  bukan haiti. 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: johny_indon 
>   To: proletar@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, March 22, 2011 2:42 AM
>   Subject: [proletar] Re: Mengapa di Jepang Tidak Ada Penjarahan Meski 
> Menderita?
> 
> 
>     
> 
> 
>   nah sekarang ketauan goblok lalu ngeles ya?
>   kan elu bilang "Mungkin jawaban tepat terhadap pertanyaan artikel di bawah 
> ini ialah karena orang Jepang adalah kafir".
> 
>   sekarang gua tanya, haiti kafir bukan mbon? koq di sono waktu abis gempa 
> banyak penjarahan juga?
>   koq elu ngga mau jawab? koq jadi melenceng ngebahas ekspor onta?
> 
>   kalo haiti masih belum cukup, gua kasih lagi nih biar 
>   elu dan si grepe otaknya ngga kaya onta.
> 
>   yg ini kejadian penjarahan di amerika pasca badai katrina.
>   sekarang lu coba mikir lagi, di new orleans banyak onta ngga?
> 
>   http://www.msnbc.msn.com/id/9063708/ns/us_news-katrina_the_long_road_back/
> 
>   NEW ORLEANS - Mayor Ray Nagin ordered 1,500 police officers to leave their 
> search-and-rescue mission Wednesday night and return to the streets of the 
> beleaguered city to stop looting that has turned increasingly hostile.
> 
>   "They are starting to get closer to heavily populated areas - hotels, 
> hospitals and we're going to stop it right now," Nagin said in a statement to 
> The Associated Press.
> 
>   Looters used garbage cans and inflatable mattresses to float away with 
> food, blue jeans, tennis shoes, TV sets - even guns. Outside one pharmacy, 
> thieves commandeered a forklift and used it to push up the storm shutters and 
> break through the glass. The driver of a nursing-home bus surrendered the 
> vehicle to thugs after being threatened.
> 
>   Police were asking residents to give up any firearms before they evacuated 
> neighborhoods because officers desperately needed the firepower: Some 
> officers who had been stranded on the roof of a hotel said they were shot at.
> 
>   Police said their first priority remained saving lives, and mostly just 
> stood by and watched the looting. But Nagin later said the looting had gotten 
> so bad that stopping the thieves became the top priority for the police 
> department.
> 
>   With thousands feared drowned in what could be America's deadliest natural 
> disaster in a century, New Orleans' leaders all but surrendered the streets 
> to floodwaters and began turning out the lights on the ruined city - perhaps 
> for months.
> 
>   Nagin called for an all-out evacuation of the city's remaining residents. 
> Asked how many people died, he said: "Minimum, hundreds. Most likely, 
> thousands."
> 
>   http://www.msnbc.msn.com/id/9160453/ns/us_news-katrina_the_long_road_back/
>   As New Orleans has descended into chaos, desperate residents have stolen 
> ramen noodles, loaves of bread, cases of soda - basic survival needs in a 
> painfully empty city. Others have taken jewelry, TVs and even guns.
> 
>   The devastation left behind by Hurricane Katrina has raised difficult 
> questions of ethics: When, if ever, is looting OK? When is it acceptable to 
> break the law - and what happens when law itself breaks down?
> 
>   In New Orleans on Thursday, Monica Laguard sobbed almost uncontrollably as 
> she placed items she had taken from a store's shelves into plastic garbage 
> bags to take them to her shelter in a nearby school.
> 
>   She was taking children's clothing and snack foods. She could not find 
> water.
> 
>   "I've got to get back to my children," she said. "I've got to get back to 
> my children."
>   --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@> wrote:
>   >
>   > Diman ada penjarahan di Jepang? 
>   > Kalau dulu FPI yang dikirim ke Aceh, bantuan disalah gunakan oleh mereka 
> ditangkap oleh marinir.
>   > 
>   > Ada-ada saja cerita onta. Mesti kamu syukur alhamdullah bahwa di 
> Australia ada unta yang bisa di export ke negeri-negeri Arab, kalau tida 
> demikian maka riwayat kendaraan para nabi hanya ada ceritanya dalam buku.
>   > 
>   > ----- Original Message ----- 
>   > From: johny_indon 
>   > To: proletar@yahoogroups.com 
>   > Sent: Monday, March 21, 2011 10:05 AM
>   > Subject: [proletar] Re: Mengapa di Jepang Tidak Ada Penjarahan Meski 
> Menderita?
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > waktu abis gempa di haiti juga rame penjarahan tuh.
>   > sekarang gua bingung, haiti kafir apa bukan mbon?
>   > dasar ambon blo'on, apa2 di hubung2kan sama kafir non kafir.
>   > sama begonya sama si grepe yg ngga tau di ostrali ada onta.
>   > 
>   > --- In proletar@yahoogroups.com, "sunny" <ambon@> wrote:
>   > >
>   > > Refleksi : Mungkin jawaban tepat terhadap pertanyaan artikel di bawah 
> ini ialah karena orang Jepang adalah kafir, jadi tahu aturan kehidupan 
> bermasyarakat dan oleh sebab itu sekalipun negerinya miskin sumber daya alam 
> bisa maju menjadi negeri industri modern dengan berkedudukan sebagai salah 
> negeri berpontensi eknomi raksasa dalam skala international. 
>   > > 
>   > > 
>   > > 
> http://www.indonesiamedia.com/2011/03/20/mengapa-di-jepang-tidak-ada-penjarahan-meski-menderita/
>   > > 
>   > > Mengapa di Jepang Tidak Ada Penjarahan Meski Menderita?
>   > > Posted on March 20 2011 by Tjandra Ghozali / IM 
>   > > 
>   > > 
>   > > Warga Jepang saat ini tentu saja menderita, setelah gempa dan tsunami, 
> mereka kuatir dengan ledakan nuklir. Ribuan orang tewas. Jutaan lainnya kini 
> terlunta-lunta. Mereka bertahan hidup tanpa rumah, kekurangan air, kekurangan 
> pangan, dan obat-obatan. Meskipun begitu, ada satu hal yang menarik yaitu 
> tidak adanya pemandangan penjarahan supermarket.
>   > > 
>   > > Padahal dalam berbagai bencana di sejumlah negara, penjarahan kerap 
> terjadi. Usai gempa dahsyat di Haiti dan Chile, usai banjir besar di Inggris 
> tahun 2007, indonesia, maupun usai badai Katrina di Amerika Serikat. Semua 
> penduduknya menjarah bahan pangan untuk bertahan hidup. Tapi ini tidak 
> terjadi di Jepang. Mengapa?
>   > > 
>   > > Jurnalis Ed West dalam artikelnya di Telegraph yang tengah berada di 
> Jepang mengaku kaget melihat bagaimana budaya Jepang yang masih sangat 
> disiplin meski di tengah bencana dan kesusahan. Ed melihat bagaimana 
> supermarket justru menurunkan harga bahan makanannya, bukannya menaikkan 
> ataupun mengambil untung. Bahkan di sejumlah mesin penyedia makanan dan 
> minuman otomat juga dibuka secara gratis. "Rakyat bekerja sama untuk selamat 
> semuanya," ujar Ed.
>   > > 
>   > > Bisa jadi ini merupakan budaya Jepang yang sudah tertanam begitu dalam 
> di alam bawah sadar mereka. Ada nilai-nilai yang tetap dijalani dalam kondisi 
> apapun. Tanggapan beberapa pembaca CNN mengapa warga Jepang tidak menjarah 
> toko untuk bertahan hidup yaitu "Dua kata : Kebanggaan nasional. Warga Jepang 
> sangat menyintai negara mereka, dan rela melakukan apapun untuk itu. Ini 
> berbeda dengan Amerika Serikat. Kami warga AS memang cinta AS tapi kami 
> melakukan apa saja untuk diri kami dulu." Itulah salah satunya.
>   > > 
>   > > Warga Jepang tidak melihat bencana ini sebagai kesempatan untuk mencuri 
> apapun. Kita salut dan bangga pada mereka. Senantiasa bawa Jepang dalam doa 
> Anda. Dan mari kita mulai belajar kepada rakyat Jepang, mereka memberi 
> 'terang' di tengah situasi mereka yang serba susah itu.
>   > > 
>   > > Print PDF 
>   > > 
>   > > [Non-text portions of this message have been removed]
>   > >
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > 
>   > [Non-text portions of this message have been removed]
>   >
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to