Assalamu'alaikum Wr Wb

Ibu Rahima yang baek, kebetulan hari Jum'at, saya ingin ngaji lebih jauh
lagi nih, terutama untuk kalimat-kalimat dibawah ini.

ijp
----- Original Message -----
From: "rahim rahima" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, May 23, 2002 1:09 PM
Subject: [RantauNet] Maulid nabi bukanlah Bid'ah..


> Assalamualaikum Wr.Wb.
>
>
> Di Dalam ajaran agama,tidak selalu harus ada dalil
> yang pasti.Ada dalil yang berupa dugaan-dugaan.kalau
> saja semua hidup dan kehidupan dalam agama ini sdh ada
> dalilnya,buat apa Allah menciptakan manusia dgn
> akal.

Ajaran agama apa, Bu Rahima? Maksudnya apa nih? Kalau Al Qur'an, jelas sudah
lengkap, tak ada lagi kitab suci yang lebih lengkap selain Al Qur'an. Dalil
yang berupa dugaan-dugaan juga apa? Dalil naqli atau aqli? Dalil naqli, ya,
merumuskan jawaban setiap pertanyaan. Ada yang dijawab Nabi dengan pasti,
tetapi ada yang diserahkan kepada akal sehat. Soal perbudakan, misalnya,
dalam dalil agama dibolehkan, tetapi kemudian tak dibolehkan oleh
ulama-ulama berikutnya. Di Arab, banyak pembantu Indonesia yang dianggap
budak, bahkan diperkosa, mungkin karena terlalu taqlik buta pada teks-teks
agama. Nah, karena perbudakan bertentangan dengan HAM, jadilah di Indonesia
perbudakan juga dilarang, sekalipun dulu sempat berkembang biak.

>
> Begitu Rasulullah dlm mengajarkan Ummatnya.Agar selalu
> mempergunakan Aqal dgn hal-hal yang baik.Itu sebabnya
> sumber hukum Islam ada Al Qur'an
> Assunnah,Ijma'Qiyas,atau ijtihad.Salah bagi seseorang
> yang mengatakan bahwa saya hanya berpegang dgn Al
> Qur'an saja.

Bu Rahima, saya rasa ini pernyataan berbahaya. Justru haram hukumnya kalau
kita tak berpegang kepada Al Qur'an. Kenapa mesti disalahkan? Kalau
disalahkan, jangan-jangan Al Qur'an boleh diamandemen. Kesalahan dalam
berpegang kepada Al Qur'an adalah kesalahan penafsiran. Berapa banyak tafsir
Al Qur'an beredar. Artinya, kalau ada perbedaan pendapat, tetapi rujukannya
sama, ya, bisa-bisa kedua pendapat itu benar, selebihnya diserahkan kepada
Allah SWT.

Setahu saya, Ijma', Qiyass, dan ijtihad bukan sumber hukum Islam, tetapi
bagaimana caranya menyelesaikan sebuah pendapat kalau pendapat itu tak ada
rujukannya dalam Al Qur'an dan Hadist. Yang namanya Ijma', Qiyass dan
Ijtihad bisa berubah, kalau ulama-ulama yang berkumpul juga berubah. Apakah
bom bunuh diri itu haram? Ada yang mengatakan haram  karena bunuh diri
dilarang agama. Ada yang mengatakan tidak, karena bagian dari jihad. Nah,
masalah ini saja sulitnya minta ampun, butuh ijma' lagi, qiyass dan ijtihad
lagi. Karena yang melakukan Ijma, qiyass dan ijtihad itu manusia biasa --
uloama sekarang kan manusia biasa saja, apalagi yang suka jualan ayat,
kaya-raya dari jabatannya sebagai ulama. Berarti, ijma' qiyass dan ijtihad
adalah sumber rujukan yang bisa berubah, dan bukan sumber hukum Islam,
karena terlalu banyan ulama yang berbeda pendapat sekarang, bahkan untuk
soal-soal yang sudah jelas, seperti judi dan pornografi.

>Dan Rasulullah,dimana sumber Rasulullah
> juga Al Qur'an.Bagi saya itu pemikiran yang cukup
> dangkal(apalagi bila antara perkataan dan yang
> dilakukannya tdk sesuai dgn kenyataannya).

Ini juga keliru, saya kira. Sumber hadist, ya, pikiran dan tingkah laku
Muhammad. Kalau sumbernya Al Qur'an, tak perlu ada hadist.  Nabi hanya satu
kali shalat berjamaah tarawih dan witir di bulan Ramadhan, setahuku, karena
Nabi khawatir orang-orang akan menjadikannya sebagai shalat wajib. Nabi
lebih suka melakukannya di rumah, sebagaimana diriwayatkan Siti Ainsyah.
Nah, riwayat Aisyah itulah yang dikumpulkan menjadi hadist Nabi, dan ndak
disebut hadist Aisyah, karena Aisyah hanya mengatakan apa yang dilakukan
Nabi, atau apa yang diucapkan Nabi. Saya nggak tahu, yang dangkal itu apa.

>
> Akhlak Rasulullah memang berasal dari Al Qur'an(sesuai
> dgn firman Allah),tetapi setiap perkataan beliau tdk
> semuanya ada didalam Al Qur'an.

Saya juga bingung sama ini. Seolah Al Qur'an itu lebih tinggi dari Allah
SWT. Seolah Al Qur'an itu lebih sakral dari dzat Allah SWT. Akhlak
Rasulullah itu, ya, bersumber dari Allah SWT. Ada yang menyebut sebagai
pancaran cahaya Illahi. Artinya, Muhammad menjadi contoh manusia sempurna,
sebagaimana Allah inginkan, tetapi bukan Allah SWT itu sendiri. Sedangkan Al
Qur'an itu, panduan ummat Islam secara keseluruhan, mulai dari soal kecil
sampai besar. Al Qur'an itu justru juga menunjukkan, bahwa Rasulullah itu
juga manusia biasa, sehingga firman-firman Allah SWT yang keluar dari
mulutnya dan perantaraannya perlu dihafalkan, bukan hanya oleh Rasulullah
sendiri, tetapi juga oleh para penghafal Al Qur'an. Lalu dari Al Qur'an
itulah manusia mengenal Allah SWT, membaca semesta alam. Selain itu, kalau
kalimat diatas dipikirkan dengan dingin dan cermat, seakan-akan Rasulullah
identik dengan Al Qur'an dan Allah identik dengan Al Qur'an. Ini hukum
silogisme dalam ilmu logika. Padahal, bukan begitu maksudnya. Setiap manusia
pasti bisa mengenali Allah, dapat teguran dari Allah, dengan ilmu-Nya yang
serba maha itu. Bagaimana Bu Rahima menjelaskan soal banyak kisah sejarah
dalam Al Qur'an, misalnya kehancuran Fir'aun? Apakah akhlak Nabi bisa
menunjukkannya kepada manusia? Ibrah (pelajaran) Nabi pada soal ini adalah
ketundukan kepada Allah SWT. Jangan mentang-mentang punya ilmu dan harta,
lantas berlaku seenaknya.

>kalau semuanya berasal
> dari Al Qur'an,apa gunanya beliau diutus.Fungsi
> Assunnah selain menjelaskan apa yang terkandung dlm Al
> Qur'an,juga menambah,hukum yang tdk ada dlm Al
> Qur'an,Betapa banyaknya hukum-hukum Islam yang tdk ada
> dlm Al Qur'an,tetapi ada dlm Hadist Rasulullah
> SAW.Hadist rasulullah itu jelas bagaimanapun tetap
> bersumber dari Allah,yang tdk dituangkan didalam Al
> Qur'an.

Lagi-lagi sama dengan yang diatas. Banyak hadist nabi hanya berupa persoalan
biasa saja, misalnya bagaimana cara membersihkan diri, bagaimana tayamun
kalau tak ada air, bagaimana cara berhubungan dengan orang tua. Nabi bahkan
menjalankannya secara biasa, tak ada yang hebat, karena kalau semuanya serba
hebat, tak ada yang bisa menjadi Islam kaffah. Apa yang bisa ditangkap dari
hadist Nabi adalah, ya, Allah SWT membebankan ajaran islam kepada kaum
muslimin sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Soal hukum Islam juga. Apa sih hukum Islam itu? Apa potong tangan itu hukum
Islam, atau hukum di masyarakat Arab yang disesuaikan dengan kondisi di abad
ke 7M di dunia Arab? Kalau potong tangan itu hukum Islam, celakalah saya
yang menggunakan internet kantor untuk kepentingan diluar kepentingan
kantor. Apa ada hukum Islam menyangkut internet? Artinya, ada hukum-hukum
yang sesuai dengan masyarakat Arab ketika itu, tetapi ada yang sudah saatnya
diganti, misalnya potong tangan menjadi penjara sepuluh tahun. Kalau hukum
Islam diterapkan di Indonesia, mungkin ummat Islam di Indonesia ini habis
semua, karena pasti tak punya tangan lagi, karena melakukan korupsi
kecil-kecilan, misalnya bayar KTP lebih mahal dari aturan.

Makanya, harap dibedakan antara hukum Islam dengan hukum dalam masyarakat
Islam. Kalau dihubungkan dengan masyarakat Islam, karena masyarakat berubah,
hukum masyarakat Islam juga berubah.

>
>>
>> Hanya sekian,mohon maaf dan,semoga kita terlindung
> dari taklid buta.Amin Yrbl.
> Wassalam.Rahima.
>
>
> __________________________________________________

Salam Ta'zim,

ijp


RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke