Assalamualaikum. W.W.

Sanak Rahima, saya mencoba untuk mengulangi dan
menjelaskan lagi pertanyaan sanak Ojie masalah shalat
tahajud pada negara yang mempunyai empat musim (musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi)dengan
harapan anda lebih menjelaskannya lagi kapan kita
dapat melakukannya, ini terkadang menjadi persoalan
juga bagi saya yang tinggal di Kota Kiel, Jerman yang
berbetasan dengan negara Denmark. 

Negara-negara yang semakin ke ujung  utara atau ke
ujung selatan, mendekati kutub maksudnya, perobahan
waktu siang dan malam semakin berbeda sesuai dengan
musim yang terjadi. Misalnya di tempat saya ini (kota
Kiel), waktu siang pada musim panas lebih lama
sedangkan malamnya sangat pendek (bisa saja hanya 4
jam), kemudian pada musim dingin sebaliknya yang
terjadi siangnya lebih pendek dan malamnya lebih
panjang (waktu siang hanya 6 sampai 7 atau 8  jam).
Kalau ini lebih ke utara lagi seperti Findlandia
(negara suami Ayu Azhari)atau Greenland ini akan lebih
bervariasi lagi, apalagi yang sampai di kutub betul,
kalau musim panas siang hari lamanya sampai 6 bulan
demikian pula sebaliknya.  Bagi sanak Rahima yang ada
di mesir...perubahan empat musim ini saya rasa tidak
terlalu menyolok...karena posisi sanak tinggal
lintangnya tidak terlalu besar, saya lupa posisinya
(garis khatulistiwa = lintang O dan kutub utara dan
kutub selatang Lintang 90 U dan 90 S). 

Meneruskan kepada masalah shalat tahajud, yang menurut
sepengetahuan sanak adalah shalat bangun dari tidur,
bagi kami di daerah yang dekat ke kutub ini memang
terasa diuji betul keimanan... kapan kami bisa shalat
tersebut.
Contoh..pada saat sekarang ini kami berada dalam
kondisi musim panas... jadwal shalat Zhuhur jam 13.28,
shalat Ashar 17.59, shalat mangrib 21.58 dan shalat
Isya 23.31 dan shalat Subuh 2.52 (waktu di Kiel). Jadi
malamnya (perhitungan disini setelah shalat
Isya)....lebih kurang 3,5 jam dan ini pun sudah mulai
menurun dengan arti kata malamnya sudah mulai ke arah
yang lebih panjang. Sekitar 4 minggu pada bulan Juni
kemaren panjang malamnya hanya 2,58 jam...Jadi kalau
sanak keluar rumah sekitar jam 11 malam... itu
matahari masih ada, dan suasananya... yah... seperti
"rambang patang" menurut kecek minangnyo...Kalau sanak
keluar rumah jam 3.15 (dini hari) sudah mulai terang
benderang ... kendatipun si matahari belum muncul...
Kalau kita tidur habis shalat Isya (sekitar jam 12)
dan mau bangun untuk sholat sunat tahajud dan shalat
fardu Subuh ...nah ini yang bikin
persoalannya..kadang-kadang tidurnya "bablas" sampai
jam 5 pagi... ini bukannya shalat tahajud lagi... tapi
subuh sudah terlampaui dan akhirnya tinggal
duha...:-).
Untuk mengantisipasi ini... supaya subuh jangan
hilang... sehabis shalat Isya kita tidak tidur
....sampai waktu shalat Subuh datang... setelah Shalat
Subuh baru tidur...Bagaimana ini ?. 

Wasalam...

Indra JZ.

--- Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamualaikum.Wr.Wb.
> Jadi,..dari cerita saya diatas,..nampaknya sdh
> jelas,..ngak ada perbedaan antara musim panas,dingin
> ,..gugur,..yang penting waktunya setelah shalat
> Isya,..dan berakhir smlm terbit fajr.Dan tentu tidur
> dahulu,sesuai dgn defenisi dari Tahajjud tadi.kalau
> mau menentukan waktu,tentu sesuai dgn Negara yang
> didiami manusia itu sendiri.Ada yang musim panasnya
> panjang,..yah tunggu malamnya.Pasti ada khan,..Allah
> menciptakan hari,..malam dan siang kok.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Sign up for SBC Yahoo! Dial - First Month Free
http://sbc.yahoo.com

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke