Assl. WW Evi dan
sanak di RN nan terhormat. Bolehkan saya berkomentar singkat? Kalau saya
membaca tulisan Evi di bawah, kelihatan sekali bahwa komunikasi kita memang
telah dikuasai oleh orang non muslim. Jadi kita terbawa dengan mereka dalam
penilaian tentang yang sebenarnya kita lebih tahu dari mereka. Menurut
saya menjalankan syariat Islam dalam semua tingkah polah dan segala bidang
kehidupan se-hari2 adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam. Tapi jangan
diterjemahkan Syariat Islam dari satu aliran atau satu warna saja. Bagi saya
Syariat Islam adalah undang-undang tata hidup kita yang dijiwai oleh jiwa
Islami. Jadi harus dijauhkan terjemahan kata secara leterlek. Harus ada kajian
mendalam dan komprehensif dengan semua keadaan dilingkungan tempat kita berada.
Mungkin bias sedikit rujukan spt ABSSBK. Wass. WW St.P Takabalallahu
minna waminkum Salamiak
babuko puaso untuak nan di Ina. -----Original
Message----- Yap
Uda! Selama
ini bila ada yang berteriak soal penegakan syariat islam yang ditangkap
sebagian besar orang hanyalah soal potong tangan, rajam dan pakaikan
kerudung pada perempuan.Saya tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi di
afganistan sana waktu taliban mendirikan negara islam, tapi dari media yang
sampai kerumah saya, yang tertangkap kebanyakan hanyalah soal pemasungan. baik
itu pemasungan kebebasan berpendapat, kebebasan untuk mendapatkan hiburan
maupun kebebasan perempuan untuk menikmati pendidikan dan berkarya di luar
rumah. saya rasa wacana negara syariat seharusnya diperluas dan harus keluar
dari konteks pemasungan. bila media massa (barat) kita salahkan bahwa
mereka telah mamanipulasi isi berita seharusnya pertanyaan kita kembalikan
pada diri sendiri, mengapa mereka bisa memanipulasi? mengapa mereka tidak
menuliskan seperti yang kita ingin kan? jangan2 disamping emang gak jago
berdiplomasi, niat negara syariat kita memang hanya sekedar keinginan
politik temporer: memasung? saya
tertarik tentang pernyataan Uda bahwa arab rendah tingkat kriminalitasnya.
apakah ini benar bahwa realita emang bicara demikian ataukah kita saja yang
tidak membaca. seberapa jauh sih pemerintah arab membebaskan pers mereka? saya
tidak bicara ttg statistik yang akurat, tapi dari kira-kita. perasaan
kebanyakan tkw yang mengalami penyiksaan dari arab deh. apakah ini bukan suatu
cermin bahwa masyarakat arab tidak lah seindah tampak dari jauh? --Gm |
- RE: [RantauNet.Com] interesting article... Darul M
- RE: [RantauNet.Com] Masyarakat Isl... Rahima
- RE: [RantauNet.Com] Masyarakat... Gindo Tuah
- RE: [RantauNet.Com] Masyarakat... Rahima
- Re: [RantauNet.Com] interesting ar... -- (*o*) --
- [RantauNet.Com] interesting ar... Darul
- Re: [RantauNet.Com] interestin... -- (*o*) --
- [RantauNet.Com] interesting ar... Darul
- Re: [RantauNet.Com] interestin... Adrisman Yunus
- Re: [RantauNet.Com] interestin... -- (*o*) --
- Re: [RantauNet.Com] interestin... Darul M
- Re: [RantauNet.Com] interestin... SBN
- Re: [RantauNet.Com]masalah neg... Cysca
- RE: [RantauNet.Com] interesting ar... abp malin bandaro
- RE: [RantauNet.Com] interesting article.... harman
- Re: [RantauNet.Com] interesting article.... Ronald P. Putra
- Re: [RantauNet.Com] interesting article.... abp malin bandaro
- RE: [RantauNet.Com] interesting article.... Arman Bahar
- Re: [RantauNet.Com] interesting article.... Zulharbi S
- RE: [RantauNet.Com] interesting article.... Arman Bahar
- RE: [RantauNet.Com] interesting article....====>... Adrisman Yunus