Laporkan langsung ke Kapolri, lengkapi dengan foto dan video. Komisi III DPR 
RI cq bung Nudirman Munir SH agar memanggil Kapolri. 
Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-----Original Message-----
From: "Nofend St. Mudo" <nof...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 5 Mar 2013 11:50:29 
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] KAUKUS PARLEMEN: Copot Kapolda Sumbar!

Kaukus Parlemen Sumbar mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Sumbar
Brigjen Pol Wahyu Indra Pramugari. Kaukus menilai Kapolda terlibat
membeking pengusaha tambang menguras kekayaan Sumbar.

JAKARTA, HALUAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan
Perwakilan Daerah asal daerah pemilihan Sumatera Barat (Sumbar) yang
tergabung dalam Kaukus Parlemen Sumbar mendesak Kapolri untuk mencopot
Kapolda Sumbar Brigjen Pol Wahyu Indra Pramugari karena banyak menimbulkan
masalah di daerah Sumbar.

Dalam pertemuan rutin Kaukus Parlemen Sumbar yang dipimpin Ketua DPD Irman
Gusman, di ruangan rapat Pimpinan DPD, Senin (4/3), mereka membahas isu
yang cukup hangat yang saat ini terjadi di Sumbar, salah satunya
penambangan emas di kawasan tanah ulayat masyarakat dan kawasan hutan
lindung di Kabupaten Solok Selatan.

Nama Kapolda Sumbar Wahyu Indra Pramugari “diseret-seret” ikut terlibat
dalam membeking pihak perusahaan penambang emas tersebut, terutama dalam
pembebasan lahan milik ulayat masyarakat dan “mengawal” masuknya alat-alat
berat untuk mengeruk perut bumi Solok Selatan tersebut. Bahkan orang
penting di Solok Selatan ditengarai ikut berada di belakang pengusaha
tambang tersebut.
“Masyarakat saat ini berada dalam sebuah ketakutan untuk mempertahankan hak
ulayatnya yang diambil paksa oleh sejumlah pengusaha dari luar Sumbar. Ada
indikasi Kapolda Sumbar berada di belakang aksi ambil paksa tanah ulayat
masyarakat,” kata Sekretaris Kaukus Parlemen Sumbar Azwir Dainy Tara.

Pengambilan paksa tanah ulayat milik masyarakat oleh sejumlah pengusaha
tambang dari luar Sumbar itu tidak saja terjadi di di Kabupaten Solok
Selatan, tapi juga di Kabupaten Dharmasraya dan Pasaman.

Indikasi keterlibatan Kapolda Sumbar itu menurut Azwir, dalam membebaskan
tanah ulayat tersebut menggunakan aparat kepolisian agar masyarakat tidak
melihat dan mendekati aktivitas para pengusaha menentukan lahan tambang
yang akan mereka kuras.
“Aparat kepolisian yang mengawal para pengusaha itu dipersenjatai dan
masyarakat diintimidasi agar tidak mendekat. Mustahil, seorang Kapolda
tidak mengetahui pengerahan personil Polri yang mengawal pengusaha yang
saya dapat informasi berasal dari Kota Surabaya, Jawa Timur,” kata Azwir
yang duduk di Komisi VII DPR (mem¬bidangi ESDM).

Bahkan politisi senior Partai Golkar itu mengungkap keyakinannya bahwa
Kapolda Sumbar, Kapolres Solok Selatan, Dharmasraya dan Pasaman saat ini
bekerja untuk kepentingan jaringan pengusaha tambang. “Saya yakin, mulai
Kapolda hingga Kapolres yang daerahnya memiliki tambang sudah menjadi
bagian dari jaringan penguras kekayaan alam di Sumbar,” kata Azwir.

Karena itu, Azwir meminta Wahyu Indra Pramugari dicopot sebagai Kapolda
Sumbar. “Tidak cukup mereka itu hanya dicopot. Mereka juga harus diusut
secara hukum, termasuk aparat pemda di provinsi dan kabupaten karena mereka
juga terindikasi ikut dalam permainan ini,” tegas Azwir Dainy Tara.

Epiyardi Asda dari PPP juga menduga keterlibatan Kapolda dalam “melindungi”
pengusaha tambang tersebut. Karena menurut Epi, tidak mungkin pengusaha
memiliki power yang sangat kuat dalam menguasai lahan ulayat tanpa dibeking
aparat kepolisian dan aparat pemda setempat. “Saya sependapat dengan Pak
Azwir, jangan hanya sebatas Kapolda, Kapolres dan pejabat pemda dicopot,
tapi harus diproses secara hukum melalui pengadilan,” tegasnya.

Terkait dengan lolosnya eksavator ke daerah tambang emas itu, anggota DPD
asal Sumbar Afrizal dan Alirman Sori menuding adanya kerja sama orang
penting dan petinggi di Kabupaten Solok Selatan. “Masyarakat tahu pasti
bahwa yang mengurus lolosnya ratusan eks-kavator itu ke Solok Selatan
adalah Ketua DPRD Solok Selatan, yang pasti bekerja sama dengan Kepolisian
Daerah Sumatera Barat,” ujar Afrizal.

Anggota DPD Sumbar Emma Yohana juga mengungkap laporan masyarakat atas
kesewenangan aparat kepolisian di sejumlah nagari di Pasaman Barat yang
main tangkap karena dituduh mengganggu kegiatan tambang di Pasaman Barat.
“Padahal anak nagari terse-but memperjuangkan hak ulayatnya yang telah
dirampok oleh pengusaha tambang,” kata Emma Yohana yang juga setuju Kapolda
diganti.

Sementara itu, Taslim Chaniago dari PAN juga sepakat agar Kapolda Sumbar
diganti. Bahkan menurut Taslim, pihaknya sudah menyampaikan permintaan
kepada Kapolri untuk mengganti Kapolda Sumbar. “Tapi belum diperhatikan
Kapolri. Mari kita bersama-sama mengirim surat dan menemui langsung Kapolri
agar Kapolda diganti,” saran Taslim.

Alirman Sori selain mengangkat kasus tambang emas di Solok Selatan, dia
juga mengungkapkan adanya perkampungan yang dibangun di dalam hutan sebagai
tempat praktik prostitusi. “Menurut informasi yang saya dapat dari
masyarakat, “ayam-ayamnya” didatangkan dari Vietnam,” kata Alirman Sori.

Kapolda Sumbar yang dihubungi melalui telepon genggamnya tadi malam
ternyata tidak aktif. Sementara Pjs Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Mainar
Sugianto tidak mau berkomentar terkait dugaan keterlibatan Kapolda
membekingi pengusaha tambang di Sumbar. “Saya tidak tahu masalah itu,”
tutupnya. (h/sam/nas/mat)

Harian Umum Haluan | Selasa, 05 Maret 2013
http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=21672%3Acopot-kapolda-sumbar&catid=1%3Ahaluan-padang&Itemid=70

-- 
*
*
*Wassalam

*
*Nofend St. Mudo
36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola
*

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke