Dari Haluan dalam posting sebelumnya terulis:
"Setelah menemukan  fakta seja­rah perjuangan, Ketua Harian Badan
Pemurnian Sejarah Sumbar  Buya M Letter mengatakan, Sumpur Kudus adalah
salah satu basis  perjuangan dari empat basis (Bukit­tinggi, Koto
Tinggi, Muara Halaban, dan Sumpur Kudus )  Mr Sutan Moh Rasjid pada masa
PDRI. Dimana, Sumpur Kudus pernah  dijadikan sebagai tempat sidang
kabinet PDRI, untuk menentukan komitmen  PDRI konsisten menjaga
kedau­latan NKRI dari penjajah Belanda."

Sjamsir Sjarif: Pertanyaan Sejarah yang perlu diteliti hati-hati, baik
rekoleksi maupun penulisan kembali:
Apakah ini Kekeliruan Sejarah "Ketua Harian Badan Pemurnian Sejarah
Sumbar Buya M Letter, ataukah ketidak cermatan mengenai nama tempat oleh
Penulis Haluan.

Dari empat basis (Bukit­tinggi, Koto Tinggi, Muara Halaban, dan
Sumpur Kudus ) yang disebut itu kenapa Bidar Alam ditinggalkan? Perlu
pula dicek, nama   Muara Halaban,  Seingat saya ada Nagari Halaban di
Lareh Sago Kabupaten Limapuluh Kota,  bukan Muara Halaban yang mungkin
dikelirukan penulis dengan  Muara Kalaban di dekat Sawah Lunto.

Salam,
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif
Santa Cfruz,California, Jumat 19 April 2013, 3:18AM mPDT

--- In rantau...@yahoogroups.com, Andiko  wrote:
>
>
>
>    - [image: BERANDA]BERANDA
>    - [image: BERITA HARIAN]BERITA HARIAN
>       - Haluan Padang
>       - Sumatera Barat
>       - Riau & Kepri
>       - Wanita & Keluarga
>       - Pokok & Tokoh
>       - Rubrik Daerah
>       - Olahraga
>       - Ekonomi & Bisnis
>       - Nasional
>       - Luar Negeri
>       - Sigab
>    - [image: ARTIKEL]ARTIKEL
>       - Haluan Kita
>       - Refleksi
>       - Opini
>       - Feature
>    - [image: MINGGUAN]MINGGUAN
>       - Aksen
>       - Anak & Keluarga
>       - Kultur
>       - Lancong
>       - Panggung
>       - Rumah
>       - Seni
>       - Laporan Utama
>    - [image: ARSIP]ARSIP
>    - [image: E-PAPER]E-PAPER
>    - [image: TENTANG KAMI]TENTANG KAMI
>
>    Masyarakat Sumpur Kudus Dukung Penuh  [image:
> PDF]  [image:
> Cetak]  [image:
> Surel]   Jumat,
> 19 April 2013 01:53
>
> *PENGUSULAN MR SUTAN MOH RASJID PAHLAWAN NASIONAL*
>
> *SUMPUR KUDUS, HA­LUAN —* Masyarakat Sum­pur Kudus mendukung
penuh
> pengusulan Mr H Sutan Mohammad Rasjid menjadi pahlawan nasional.
Mereka
> menilai, gelar itu sangat layak diberikan kepada mantan Gubernur
Militer
> Sumatera Tengah itu mengingat jasa dan bhaktinya yang strategis dan
> mendasar dalam me­negakkan kemer­dekaan Repu­blik Indonesia.
>
> Dukungan itu disam­pai­kan sejumlah tokoh masya­rakat Sumpur
Kudus,
> Keca­matan Sumpur Kudus Ka­bupaten Sijunjung di hada­pan
Badan Pemurnian
> Seja­rah Minangkabau dan Panitia Seminar Nasional Pengusulan Mr H
Sutan Moh
> Rasjid sebagai pahlawan nasional di Kantor Walinagari Sumpur Kudus,
Kamis
> (18/8).
>
> Mereka yang mendukung itu antara lain Walinagari Sumpur Kudus
Nasirwan,
> Ketua KAN H Soedarman Dt Bandaro Hitam, Camat Sum­pur Kudus Drs
Hamzah
> Barud­din, Ketua Yayasan Rajo Ibadah Sumpur Kudus Azwir Ma'ruf
dan pelaku
> sejarah Mansur, Rahman dan Zani.
>
> Sementara dari Badan Pemur­nian Sejarah Minangkabau (BPSM) yang
diketuai
> Drs H Muslim Kasim ini, hadir Ketua Harian Tuangku Drs H M Leter, Drs
> Zulwadi Dt Gindo Kali (Ketua DHD 45 Sumbar) dengan panitia antara lain
> Sutan Zaili Asril, Zul Effendi, Dedi Asmara dan Kabag Binsos Provinsi
> Sumbar Drs Mulyadi, MM.
>
> Dialog dengan pelaku sejarah dan napak tilas sejarah Pemerintah
Darurat
> Republik Indonesia (PDRI) di Sumpur Kudus itu dilakukan BPSM dan
Panitia
> Seminar Nasio­nal untuk melengkapi syarat admi­nistrasi
pengusulan Mr H
> Sutan Moh Rasjid sebagai pahla­wan nasional.
>
> Baik tokoh masyarakat maupun pelaku sejarah PDRI di Sumpur Kudus satu
kata
> menyebutkan, betapa besarnya peranan dari Mr H Sutan Moh Rasjid dalam
> peristi­wa Musyawarah Besar PDRI di Sumpur Kudus dari tanggal 14
sampai 17
> Mei 1949 itu.
>
> Musyawarah Besar dipimpin Ketua PDRI Mr Syafruddin Prawi­ranegara
dihadiri
> puluhan tokoh dan sejumlah Menteri PDRI antara lain Mr M Nasrun,
> Indratjaya, Rusli Rahim, Juir Muhammad, Moh Nazir, Komisaris Besar
Umar
> Said, TM Hasan dan Mr Sutan Moh Rasjid serta yang lainnya.
>
> Tema utama yang dibahas tentang kesepakatan "Roem-Royen" ,
perundingan
> Indonesia-Belanda yang sama sekali tidak melibatkan PDRI. Padahal,
PDRI
> yang lahir pada 22 Desember 1948 di Halaban adalah penyambung roh dari
> pe­m­e­rin­tahan RI setelah pengeboman Yogya dan
Bukittinggi pada 19
> Desember 1948.
>
> Walaupun rapat tidak setuju dengan kesepakatan Roem-Royen, namun
Musyawarah
> Besar yang bisa disebut sebagai "Rapat Kabi­net PDRI" itu
akhirnya setuju
> langkah yang diambil Mr Syafrud­din yaitu menyerahkan kembali
mandatnya
> demi kepentingan persatuan RI.
>
> Pelaku sejarah PDRI Sumpur Kudus Mansur Panghulu Datuk Mudo (86)
> membenarkan bahwa Mr Sutan Moh Rasjid pernah mela­kukan dan
menjadikan
> Sumpur Kudus sebagai basis perjuangan PDRI. Dimana Sumpur Kudus
dijadikan
> sebagai pusat informasi radio AURI, dan tempat rapat kabinet PDRI.
>
> "Saya masih ingat, waktu itu umur saya baru 19 tahun, dan saya
langsung
> dijadikan oleh Mr Syafrud­din Prawiranegara dan Mr Sutan Moh Rasjid
sebagai
> seksi konsumsi PDRI. Pada waktu itu juga, beliau mengatakan, kami
hanya
> ingin memperjuangkan keutuhan NKRI, jadi adinda pun harus ikut, dan
menjadi
> bagian dari PDRI," ujar Mansur.
>
> Begitu juga pengakuan wanita yang pernah menjadi seksi dapur umum
untuk
> konsumsi PDRI Zani (85). Menurutnya, sosok Mr Sutan Moh Rasjid adalah
salah
> satu sosok pahlawan dan pejuang yang gigih dan dermawan. Meskipun Mr
Sutan
> Moh Rasjid adalah seorang Guber­nur Militer, namun ia masih
menyempatkan
> diri memberikan motivasi kepada seluruh masya­rakat Sumpur Kudus.
>
> "Mula-mula saya tidak kenal dengan Mr Sutan Moh Rasjid. Namun,
saat ia
> mengenalkan dirinya kepada kami semua, kami merasa terharu. Karena
beliau
> tidak memandang apapun, selain perjua­ngan yang tidak mengenal
lelah dan
> pamrih," tuturnya.
>
> "Sepengetahuan kami, jauh sebelum rapat besar itu diadakan, Mr
Sutan Moh
> Rasjid sudah bolak-balik ke Sumpur Kudus. Beliau mengatur dan
mempersiapkan
> segala sesuatu demi berlangsungnya pertemuan yang bersejarah itu,"
kata
> Rahman (85).
>
> Setelah mendengarkan ketera­ngan saksi sejarah dan diperkuat
dukungan tokoh
> masyarakat, Tim BPSM dan Panitia Seminar Nasio­nal didampingi tokoh
> masyarakat meninjau lokasi-lokasi bersejarah di sumpr Kudus seperti
tempat
> Musyawarah Besar PDRI dilaksana­kan, dapur umum, rumah tempat
kediaman Mr
> Syafruudin Prawi­r­anegara dan rumah tempat peman­car radio
AURI yang
> menyam­paikan perkembangan PDRI ke seluruh nusantara, bahkan dunia
kala itu.
>
> Setelah menemukan fakta seja­rah perjuangan, Ketua Harian Badan
Pemurnian
> Sejarah Sumbar Buya M Letter mengatakan, Sumpur Kudus adalah salah
satu
> basis perjuangan dari empat basis (Bukit­tinggi, Koto Tinggi, Muara
> Halaban, dan Sumpur Kudus ) Mr Sutan Moh Rasjid pada masa PDRI.
Dimana,
> Sumpur Kudus pernah dijadikan sebagai tempat sidang kabinet PDRI,
untuk
> menentukan komitmen PDRI konsisten menjaga kedau­latan NKRI dari
penjajah
> Belanda.
>
> Sekretaris Umum Zulwadi Dt  Gindo Kali mengatakan,  dengan penemuan
> beberapa fakta sejarah itu, maka tim akan semakin mudah untuk
melengkapi
> syarat-syarat yang telah diberikan oleh panitia pengangkatan pahlawan
> nasional. Dimana, hampir semua basis perjuangan  memiliki bukti, fakta
dan
> pelaku sejarah.
>
> "Kami sangat optimis, dengan beberapa penemuan bukti dan fakta
sejarah ini,
> Mr Sutan Moh Rasjid bisa dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.
Meskipun
> demikian, kami masih mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk dalam
> bentuk rekomendasi," katanya. *(h/cw-wis)*


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Reply via email to