--- "Nofend St. Mudo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> -----Original Message-----
> From: RantauNet@googlegroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of Rahima
> 
> Sanak Nofen, bagus pertanyaannya.
> 
> Nofend=========
> Cuman, alun manjawek tanyo ambo nan 2 tadi lai
> uni... tanyo dari nan mudo ko

Sebenarnya sudah terjawab dengan sendirinya. Kalau Dik
Nofen membacanya elok-elok. Tapi tak mengapalah.

> 
> Uni Rahima=========
> Dalam Hukum Islam, kaedah ada yang namanya Mafhum
> Mukhalafah, mafhum muwafaqah.(pemahaman terhadap
> sesuatu, maka dimaksudkan juga kebalikan dari
> sesuatu
> tersebut, atau pemahaman, suruhan, larangan terhadap
> sesuatu, maka bersesuaian).
> 
> Saya kasih contoh saja. Misalkan kita dilarang
> mendekati zina. Maka lawan dari larangan mendekati
> zina, adalah suruhan menjauhinya.Pemahamannya. Jika
> Haram berzina, maka halal menikah.
> 
> Nofend ========
> Maaf uni, ndak manangkok ambo jo contok uni diateh
> do

Hmm...Dalam Islam ada kaedah Mafhum Mukhalafah.
Begini. Nofen bertanya. Ada ngak ayat, atau hadits
yang melarang/mengharamkan harta pusaka tinggi jatuh
pada garis keturunan padusi saja, juga larangan kawin
sesukukan?

Saya jawab. Dalam AlQuran/hadits masalah harta pusaka
tinggi/rendah, sudah ada ayatnya."Harta apa-apa saja
yang ditinggalkan oleh ayah/ibu, karib kerabat kamu,
maka pembagiannya ditentukan oleh Allah".Dalam
pembagian harta silahkan Nofen lihat surah AnNisa yang
Uni sebutkan. Dalam Islam, selalu pembagian lelaki dua
kali pembagian perempuan. Ini berarti larangan ayat
untuk pembagian perempuan lebih banyak dari lelaki,
apalagi kalau harta pusaka itu jatuh seluruhnya kepada
perempuan saja.

Kalau Uni tanya, ada ngak ayat/hadits yang menyuruh
harta pusaka tinggi jatuh kepada garis keturuan padusi
saja? BAGAIMANA jawaban Nofen?

AlQuran, tidak semuanya harus ditulis A, I, U, E, O,
setiap permasalahan Nof. Tetapi substansinya ada.
Kalau kita di suruh membagi harta apa saja, sesuai
dengan ketentuan Allah, dan ketemtuan Allah bagian
lelaki lebih banyak dari perempuan, itu juga larangan
membagi harta perempuan lebih banyak, apalagi
seluruhnya. 
> 

> 
> Ni rahima=======
> Kita disuruh untuk mengikuti pembagian/penurunan
> warisan/harta apa saja sesuai dengan ketentuan
> islam,
> maka kita dilarang mengikuti hukum
> warisan/penurunannya, diluar dari hukum Islam.
> 
> Nofend=======
> Satau ambo uni, dikampuang dulu, apo lai kini masih
> mengikuti masalah iko
> sesuai jo ajaran agamo kito, tapi harato pancarian
> apak jo amak awak yo.
> Indak tanah Ulayat.

Nof, sekali lagi, bukan tanah Ulayat. 
> 
> Pusako tinggi ko, disabuik juo jo Tanah Ulayat, nan
> ambo tau di dapek jo
> caro bagotong royong mambukak lahan dulunyo, dibagi2
> basamo oleh nan
> maambiak tanah tu, dan diturunkan sasui jo adat.
> Kanapo jo adat, dek punyo
> basamo2 tadinyo

Dulu sudah didiskusikan masalah tanah Ulayat ini. 
Nan dimaksudkan harta pusaka tinggi dari turun
temurun, semacam yang dicontohkan Mak lembang Alam,
juga contoh dari sanak Zulidamel.

> ingin pencerahan dari uni. Haram atau Halal dan doso
> gadang kito lakukan?

Dosa besar kita melakukan, apabila kita membuat hukum
diatas hukum yang telah Allah tetapkan. Bukankah Allah
berfirman :"Barang siapa yang tidak berhukum diatas
hukum Allah, maka ia termasuk dzalim..dst ".Orang yang
membuat hukum-hukum diluar hukum yang telah ditetapkan
oleh Allah dikatakan pelaku Bid'ah. Tau sendirikan,
bagaimana hukumnya orang yang buat Bid'ah? Yang
namanya Bid'ah itukan membuat sesuatu dalam agama yang
tidak ada dalam hukum Islam sebelumnya, atau contoh
dari rasulullah. Nah, Harta pusaka tinggi yang turun
temurun itu jatuh pada garis keturunan ibu saja, itu
namanya kita melakukan hal baru dalam agama.Melakukan
hukum diluar hukum Allah.

> 
> Ni Rahima================ 
> Kita disuruh Allah ta'ala agar mengikuti Hukum
> Allah,
> mafhum mukhalafahnya adalah kita dilarang/diharamkan
> mengikuti hukum diluar yang Allah tetapkan. 
> 
> Nofend==============
> Alah kito ikuti, mayoritas urang awak pasti
> mengikuti, walau pasti juo
> banyak nan indak malaksanakan.
> Dan kito kini hiduik di negara Pancasila, indak
> negara nan manjalankan dasar
> sasuai jo alqur'an/hadis, baitu juo ditampek uni di
> kahira tu kini, apokah
> kito akan masuak Narako semua nanti, pasti. Dek
> sebesar zarahpun perbuatan
> buruak kito, akan mendapat ganjarannya, baitu pulo
> sabaliaknyo kan uni? Dan
> juo urang Arab Saudi sendiri, akan merasakan azab,
> kecuali urang2 nan alah
> dijanjikan nabi kito, Muahammad SAW.

Iyah. BENAR, Makanya dalam urusan yang ada kaitannya
dengan agama, janganlah sampai kita membuat
hukum-hukum diluar yang telah Allah tetapkan.
> 
> Uni Rahima======
> Dalam tingkah laku, dalam ayat AlQuran ada data-data
> terhadap orang-orang yang haram kita nikahi, ada
> tuntunan sikap rasulullah dan sahabat kawin sesuku,
> maka mafhum muwafaqah, ataupun mukhalafahnya adalah,
> kita boleh menikahi selain yang ada dalam AlQuran
> juga
> hadits tersebut.
> 
> Nofend====
> OK, tapi kalau kito indak amuah menikah jo nan
> dilarang di adat minang
> (sasuku) apo kito badoso?

Kalau kita tidak mau menikah dengan sesuku, siapa pula
bilang berdosa Nof. Yang salah itukan adat yang
melarang seseorang menikah kawin sesuku. 


> 
> Uni rahima==========
> Kalau AlQuran menjelaskan semuanya. Bisa setebal apa
> isi AlQuran. Akan ada-ada saja permasalahan didunia
> ini. Bisa saja orang berdalih yang macam-macam,
> untuk
> pembenaran. Kan ngak ada larangan dalam AlQuran atau
> hadits kalau kita begini..begana...
> 
> Nofend============
> Pasti uni, tapi bukankan apo nan ado dimuka bumi ko
> bukan ayat-ayat Allah?
> Kan lah ado juo disampaikan niniak moyang kito, alam
> takambang jadi guru,
> dek kito manusia nan baraka, kito pakai akal kito.

Nof, akal itu harus tunduk pada Nash. Itulah gunanya
Allah menciptakan manusia berakal. Bukan untuk
mengalahkan Nash.

> Bukan masalah pembenaran uni, tapi masuak aka ndak
> dengan pikiran kito
> sebagai muslim dan ajaran agamo kito?

Itu tergantung ke Imanan seseorang dalam menerima
ayat-ayat yang disampaikan Allah dan rasulNya saja
sebenarnya.

> 
> Uni Rahima=========
> Dan itu pulalah fungsinya diutus para rasul, dan
> setelah rasul para ulama sebagai pewaris nabi. Semua
> untuk menjelaskan agama ini.
> 
> Nofend=============
> Dan bukankah salamo ko (sajak dulu hinggo kini) di
> kampuang nan kito cintai
> indak ado urang nan mangarati jo alqur'an hadist?
> Sahinggo keadaan kini bisa
> diterima oleh mayoritas masyarakaik minang?

Dari Zaman Rasulullah dan sahabat sudah banyak yang
mengerti ayat dan hadits.

Tapi apakah sahabat ngak punya salah dalam menetapkan
hukum? Ada. Namun sabahat lain mengingatkannya. 
Begitupun zaman nenek moyang kita. Apakah saat itu
dulunya ngak ada yang mengingatkan? Adakan? Soal
diterima atau tidaknya secara mayoritas, bukan menjadi
patokan. Karena Rasulullah sendiri sudah bilang dalam
hadits shahihnya.

"Islam itu datang dari keasingan, dan datang ketempat
orang asing, dan akan kembali menjadi asing bagi
umatnya". Maka Rasulullah menyuruh agar umatnya tetap
berpegang pada dua hal. AlQuran dan Hadits. Sangat
simple bukan. 

Dan Rasulullahpun mengingatkan kita bahwa kebenaran
itu, bukan tergantung pada banyak pengikutnya, tetapi
kebenaran itu patokannya adalah mana yang mengikuti
AlQuran dan Assunnah, walaupun jumlahnya sedikit.
Bukankah rasulullah juga sudah bilang. Umatku terpecah
belah menjadi 72 golonga, hanya satu golongan yang
selamat. Sedikit bukan jumlah golongan yang benar itu?
Biasa saja sedikit kalau soal kwantitas itu.

> 
> Mohon maaf uni, kok lai ado jawaban uni nan bisa
> mambuek ambo sanang, ambo
> lanjuikan, tapi kalau ambo ndak mambaleh lai, barati
> jawaban uni indak
> memuaskan ambo.

Mau puas atau tidak, bukan itu tujuan Uni Nof. Uni
hanya ingin menyampaikan kebenaran yang Uni terima
dari Allah dan rasulNya saja, juga mengingatkan akan
adat Minang yang bertentangan dengan agama. Ngak lebih
dari itu. Kalau soal puas, atau tidaknya jawaban Uni,
bukan target Uni.target Uni hanyalah sekedar "Ballighu
'anni walau aayah"(sampaikanlah dariku walaupun
seayat"

Wassalamu'alaikum. Rahima.
> 
> Wassalam
> Dari sadang baraja taruih...
> 
> Wassalamu'alaikum. Rahima
> --- "Nofend St. Mudo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.21.1/1300 -
> Release Date: 26/02/2008
> 19:50
>  
> 
> 
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
>
===============================================================
> 
> UNTUK DIPERHATIKAN:
> - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon
> dibaca 
=== message truncated ===



      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke