Ambo minta ijin copas yo supayo jadi motivasi anak2

Darwin Chalidi
On Oct 27, 2013 3:46 PM, "ZulTan" <zul_...@yahoo.com> wrote:

>
> Batua Tan Ameh.
> Ambo pun bapikia saroman itu.
>
> Tadinyo, namo amak si Roni ndak ambo tampilkan. Akhirnyo ambo tambahkan
> namo Hernawaty tu. Jan-jan kenal jo Da mm*** dek panah makan di kadai
> "Semangat Minang", soalnya urang ko saumua nampaknyo.
>
> Salam,
> ZulTan, L, 53, Bogor
> ------------------------------
> *From: * tasrilmo...@banuacitra.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sun, 27 Oct 2013 08:35:55
> *To: *<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Ahmad Sahroni
>
> "Lain saat Roni menyemir sepatu karyawan karyawan Pertamina Tongkang di
> jalan Yos Sudarso"
> Jan jan sipatu Da MM pernah di semir si Roni ko
>
> Wassalam
> Tan Ameh
>
> Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>   *From: *ZulTan
> *Sent: *Sunday, October 27, 2013 15:21 PM
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *Reply To: *rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Ahmad Sahroni
>
>
> Hehe... Pak Muchlis pandai bana manghibur urang.
>
> Sekalian manjawab Kanda Iqbal. Ambo mambalinyo di Gramedia salapeh shalat
> Jumaik kapatang haragonya Rp 55.000. Ambo cubo ago Rp 50.000 ndak bisa.
> Katonyo harago pas.
>
> Cubo cari di Gramedia Padang mungkin ado.
> Buku ko tabanyo: xviii + 131 halaman. Cukuik leba: 18 x 24 cm.
>
> Salam,
> ZulTan, L, 53, Bogor
> ------------------------------
> *From: * hamid_much...@yahoo.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sun, 27 Oct 2013 15:08:50 +0700
> *To: *<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Ahmad Sahroni
>
> Sanak Zultan,
> Racikannya menarik dan enak dibaca.
> Mau cari bukunya ah.
> Salam,
> Muchlis Hamid
>
> Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>   *From: *ZulTan
> *Sent: *Sunday, 27 October 2013 11:06 AM
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *Reply To: *rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *[R@ntau-Net] Ahmad Sahroni
>
>
> Dunsanak sa-Palanta NAH,
>
> Bukan cerpen.
>
> AHMAD SAHRONI, dipanggil Roni, lahir 8 Agustus 1977, di bilangan Tanjung
> Priok. Seratus hari kemudian, orangtuanya bercerai. Ayahnya pergi dan tak
> pernah mengenal Roni hingga kini.
>
> Roni kecil sering dibawa ibunya, Hernawaty, berjualan nasi Padang di
> pelabuhan yang sebenarnya merupakan usaha Neneknya yang berasal dari Naras,
> Pariaman, Sumatera Barat. Roni ditaruh digerobak dan bila kepanasan
> dikipasi dengan potongan kardus.
>
> Ibunya kemudian menikah lagi dan Roni mendapat adik bernama Heri Susanto,
> yang dipanggil Iko. Keluarga ini menempati rumah tanpa kamar di sebuah gang
> sempit dan hanya bisa dilintasi sepeda motor. Kamar dibuat dengan dinding
> bufet dan gorden. Di belakang ada dapur dan kamar mandi kecil. Di rumah
> berdinding tanpa plester ini Roni dan adiknya tidur di ruang tamu dengan
> menggelar kasur dan menumpuk kursi ke pinggir jika malam tiba. Naas bagi
> mereka jika ada tamu yang bertandang hingga larut malam karena harus
> melawan kantuk.
>
> Tak ada televisi di rumah, tidak ada kulkas. Bila hujan, lantai dijejeri
> ember dan baskom menampung tetesan air karena atap bocor. Di luar rumah,
> rawa yang dipenuhi enceng gondok meluap dan mengakibatkan dinding rumah
> dirayapi lintah. Jalanan becek.
>
> Saat SD, tanpa sepengetahuan ibu dan neneknya, Roni mulai menawarkan jasa
> ojek payung. Lain saat Roni menyemir sepatu karyawan-karyawan Pertamina
> tongkang di Jalan Yos Sudarso. Kelas 3 SD, tinggal di rumah neneknya dan
> paman yang paling bungsu. Ini memang permintaan neneknya, karena melihat
> kesibukan ibunya berjualan nasi, dan Roni terbengkalai hingga tinggal kelas.
>
> Tujuh tahun kemudian Roni diusir oleh pamannya dari rumah neneknya karena
> tidak ke masjid untuk shalat dan mengaji. Pakaiannya dilempar ke luar
> rumah. Semasa SMP dua temannya meninggal karena narkoba dan seorang lagi
> dipenjara.
>
> Awal 90-an marak balapan motor di kalangan remaja. Roni terkenal di
> kelompok tersebut. Padahal tidak memiliki sepeda motor karena hanya punya
> sepeda. Jasa Roni diperlukan oleh mereka karena bisa mengoprek mesin.
>
> Tahun 1994 Roni masuk SMA Negeri Baru Cilincing (kini SMAN 114) yang
> menumpang di sebuah SD di depan rawa. Nilai rapor Roni sedang-sedang saja.
> Kelas dua Roni menjadi Ketua OSIS. Tahun itu juga, Roni menjadi supir
> pemasok instalasi air (keran, pipa) milik ayah temannya dengan gaji Rp
> 5.000 sehari termasuk mencuci mobil.
>
> Di akhir pekan Roni bergabung dengan anak-anak pejabat dan konglomerat
> yang tergabung dalam berbagai klub mobil di Parkir Timur Senayan. Roni
> datang dengan naik bis. Roni adalah satu-satunya anggota yang tidak
> memiliki mobil dalam klub tapi diterima karena keahliannya mengutak-atik
> mesin. Roni juga sering jadi perbincangan karena kemahirannya di balik
> kemudi dan hampir selalu menjadi juara dalam "trek-trekan".
> Michael Bayu seorang pentolan klub terkesan dengan keberanian Roni dan
> menjadi akrab. Ia bahkan membelikan Roni telepon genggam yang saat itu
> masih tergolong barang mewah.
>
> Michael adalah anak pengusaha sukses pemilik hotel, perkebunan, dan
> pertambangan, yang sekolah di Australia sejak SMP. Ia hanya ada di Jakarta
> saat liburan. Ayahnya khwatir anaknya bergaul dengan Roni, setelah
> mengetahui Roni anak Tanjung Priok. Ketika Michael sakit Roni menjenguk
> sahabatnya yang tinggal di kawasan Menteng ini, namun terpaksa balik kanan
> karena tidak diizinkan masuk. Sambil menenteng bubur ayam hangat untuk
> sahabat, ia naik bis dan pulang. Sejak itu ia bersumpah tidak akan
> mengajarkan anaknya untuk membeda-bedakan orang dari asul-usulnya.
>
> Neneknya pernah bilang: "Wa-ang harus mandiri. Jangan pernah mengeluh.
> Biarlah apa yang orang caci-maki menjadi pelajaran wa-ang agar lebih
> pintar, dan bersabar. Sabar bukan berarti kalah. Sabar untuk menang."
>
> Berbekal ijazah SMA, Roni melamar. Tapi selalu ditolak karena tidak
> memiliki sepeda motor. Ibunya tak kalah sibuk selalu menanyai setiap orang
> apakah ada lowongan untuk anaknya. Akhirnya Roni mendapatkan pekerjaannya
> menjadi supir di PT Niaga Gemilang Samudera di Rawa Badak.
>
> Tanggal 14 Mei 1998, ketika kerusuhan pecah, saat melintas di ruas tol
> Cawang guna menghantar bosnya, ia harus menghentikan kendaraan karena massa
> memblokir jalanan sampai pukul sebelas malam.
>
> Karena menjadi supir kurang menjanjikan, Roni mencoba peruntungan di kapal
> pesiar Celebrity Cruise yang melayani rute antarbenua dengan segala macam
> persyaratan dan dokumen yang menghabiskan dana Om yang dulu menggusirnya
> sebesar US$2.800. Ia bertugas mencuci enam kuali besar berdiameter satu
> setengah meter tiap dua jam selama sebelas jam setiap hari. Enam bulan
> kemudian ia menyerah dan kabur ketika kapal tengah berlabuh di Miami,
> Florida. Lalu kembali ke tanah air membawa badan.
>
> Sepulang dari AS pada tahun 1999, mungkin sudah takdir, Roni kembali
> menjadi supir antar-jemput anak sekolah dari seorang pengusaha bernama
> Muslim, pemilik lima kapal tanker dan usaha angkutan bahan bakar.
>
> Lambat laun Roni sadar bahwa pekerjaan ini tidak akan membawanya
> kemana-mana. Pergaulannya pun tak meluas. Roni mengundurkan diri. Syukur,
> Roni akhirnya diterima di PT Millenium Inti Samudera, yang bergerak di
> bidang pengisian bahan bakar minyak (BBM), namun tetap sebagai supir
> merangkap orang suruhan yang dibayar seikhlasnya.
>
> Suatu siang yang panas, Roni masuk ke lobi perusahaan tempatnya bekerja
> untuk menikmati penyejuk udara. Tak lama ia diusir. "Supir itu tidak di
> sini tempatnya, di luar sana."
>
> Ini mencambuk semangatnya untuk mengubah hidup dan bertekad menguasai
> seluk beluk bisnis yang telah membuatt atasan-atasannya hidup berkecukupan.
> "Saya ikuti atasan bekerja dari pagi sampai pagi lagi. Dia engga pulang,
> saya pun engga pulang. Terus kalau diminta bantuin ke kapal, narik selang
> BBM yang beratnya 75 kg, ya saya bantu. Balik lagi kekantor, bikin
> administrrasi, bayar ke Pertamina, dan seterusnya. Begitulah kerjaan saya
> sehari-hari."
>
> Edi Rahmat mengakui 'kegilaan' supirnya. "Saya belum bangun, dia sudah
> rapi. Dan dia cepat belajar. Kalau saya naik ke kapal dan bicara dalam
> bahasa Inggris dengan klien, dia simak baik-baik apa yang saya katakan."
>
> Pengetahuan Roni tentang seluk-beluk pengisian bahan bakar perkapalan
> semakin bertambah. Ia mulai mengenal para konsumen dan kebutuhan mereka.
> "Setiap waktu saya manfaatkan untuk menyerap ilmu."
>
> Setelah menjadi karyawan tetap kehidupan Roni perlahan membaik. Roni
> berprinsip, "Kalau kerja ya kerja saja. Jangan berpikir berapa uang yang
> harus Anda dapat."
>
> Akhirnya Roni diangkat jadi kepala operasi. Kurang dari setahun kemudian
> menjadi manajer. Kini ia memiliki mobil sendiri.
> Ketika seorang direktur dipecat karena menggelapkan uang, Roni naik
> jabatan menggantikannya.
> Tanggung jawab semakin berat, namun gaji tidak bertambah. Penguasaannya
> terhadap pekerjaan sudah lebih dari cukup. Selain komitmen, ia juga loyal
> dan menjaga kepercayaan yang diberikan. Namun, perusahaan tidak
> mengindahkannya. Setelah dipertimbangkan, Roni mengundurkan diri dari
> perusahaan dan nekad membuka kantor sendiri di sebuah warung kopi di bawah
> pohon palem dekat kantor. Di situlah ia dan dua rekannya yang ikut keluar
> menerima telepon, mencatat permintaan, membukukan transaksi keuangan, dan
> lain-lain.
>
> Lima bulan pertama tidak ada pemasukan, minus. Segala usaha mencari order
> ditambah doa sudah dilakukan. "Shalat, baca Yasin. Shalat, baca Yasin.
> Saking seringnya, saya hapal di luar kepala. Begitu terus selama setahun.
> Saya mintanya kesuksesan sama Yang Di Atas. Saya mau kaya supaya bisa
> bagi-bagi, bikin orang senang, dan supaya orang engga sirik sama saya."
> Akhirnya doa Roni terjawab, pesanan pengisian bahan bakar datang
> berturut-turut.
>
> Tahun 2002 Roni melepaskan diri dari kerjasama dengan pemilik modal karena
> ia merasa dizalimi.
> Lalu Roni mendirikan perusahaan baru dilandasi doa, "Ya Allah,
> mudah-mudahan perusahaan yang aku bawa ini bisa sampai ketitik paling atas,
> dan mudah-mudahan orang tahuu aku bukan menadahkan tangan, tapi bekerja
> keras yang tidak mengandalkan seseorang untuk mencari kesempatan."
>
> "Waktu terima gaji pertama dia bilang ke saya, 'Mak, ini ada duit segini,
> ini buat Mamak, terus Roni mau sedekahin segini ke anak yatim, boleh Mak?'
> Selalu kalau gajian, ada bagian untuk anak yatim. Terus gaji berikutnya,
> dia izin untuk beli AC kredit di kamarnya. Abis itu AC buat saya. Seberapa
> pun dia dapat, walau sedikit, dia kasih saya. Selalu begitu," kata Ibunya.
> "Pokoknya saya benar-benar disenangkan oleh Roni. Saya engga pernah minta,
> tapi kesadarannya luar biasa. Pernah dia protes, 'Mak, minta apa kek ke
> Roni!?' Saya jawab, Mamak malu. Semuanya sudah Roni cukupkan. Mamak mau
> apalagi?"
>
> "Setelah sukses, Roni pernah ketemu dengan orangtua saya dan saya ingetin
> mereka, 'Mom, Dad, do you remember Roni?' Mereka angkat topi. Mereka bangga
> anaknya tidak keliru memilih teman. Dude, you never know what is going to
> happen to people. You never know...!" kata Michael Bayu. "Waktu saya pindah
> kuliah dari Australia ke Singapura, Roni sudah mulai sukses. Saya ingat dia
> kasih uang dua ribu dollar, katanya buat jajan. Saya tolak, tapi dia maksa.
> Dia bilang, 'Demi persahabatan kita, geng'. Dan saya saksikan dia melejit
> dari tahun kke tahun.
>
> Tahun 2007 dalam acara midnight sale di Butik Kanaya Tabitha ia berkenalan
> dengan seorang gadis bernama Feby Belinda. Tahun 2008 menikahinya lalu
> punya anak dan diberi nama Rofbell diambil dari gabung nama mereka. Tahun
> 2010, keduanya naik haji.
>
> Kini Roni memiliki dua perusahaan; PT Ekasamudera Lima dan PT Ruwanda. Di
> rumah ibunya terpampang foto Roni dan kolega di berbagai event antara lain
> juara Formula Asia GP Super Sport 600cc di Sentul International Circuit
> (2007), juara I golf Asian Championship di Australia (2007). Latihan
> menembak bareng Irjen Nanan Sukarna, golf bareng Panglima TNI Laksamana
> Agus Suhartono.
>
> Kalau dulu Roni anggota klub mobil karena montir, kini ia menjadi ketua
> Ferrari Owner's Club Indonesia (FOCI) karena memang memilikinya.
>
> Saya ringkas dari buku yang belum usai dibaca, "AHMAD SAHRONI: Anak Priok
> Meraih Mimpi" oleh Fenty Efendy. Jakarta: RUAS, 2013.
>
> Unbelievable!
>
> Salam,
> ZulTan, L, 53, Bogor
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Reply via email to