Uda Saaf dan sanaks,

Ambo ulang baliak. Kristen tu agamo misi. Artinyo ajarannya adolah
"menggiring gembala yang sesat". Kristen yang taat harus mengamalkan itu.
JR adolah pemeluk Kristen yang taat. Kalau inyo maamalkan ajaran agamonyo,
baa dek awak?" Kalau inyo mambuek gereja di mall nan inyo punyo baa kecek
awak. Samo jo pengusaha Muslim A. Latif mambuek musajik diagiah pulo namo
"Al-Latif" di Pasaraya miliknyo. Sia pulo nan bisa managah? Jamaahnyo bukan
hanyo karyawan, tapi banyak dari lua.

Manjwek tanyo judul. Islam maajakan "ku anfusakum wahlikum nara". Kito nan
manyalamekan awak dan keluarga dari api narako. Bukan urang lain. Itu
fardhu'ain.

Kalau awak gagal menyalamaikkan, awak nan badoso. Bukan urang lain.

Adik sapupu bini ambo alah tingga turun tamurun di Pulau Samosir, ditangah
Danau Toba. Jadi tukang jahik ditangah masyarakat Batak-Kristen. Tapi adiak
ambo tu tetap inyo dan keluarganyo Muslim nan taat. Itu tadi dek ayah
induaknyo mambuek inyo taat.

Ambo pernah 2 bulan dirawat di RS St. Carolus di Jakarta. Ambo tetap
mengembangkan sajadah disinan. Memang ado pastor nan datang manyapo untuak
mandoakan. Ambo sapo elok2, ambo kecekkan, terima-kasih, bialah ambo badoa
surang ka Tuhan ambo.

Pandapek ambo bukan berarti ambo mendukung Siloam. tapi cuma manjwek tanyo
judul dari Pak Saaf.

Soal investasi, ambo tidak mendukung investor luar, apolai nan nan akan
mencabut akar budaya dan tradisi lokal. Ambo pro-perkuat ekonomi lokal.
Kalau ado pilihan lain, ambo indak ka MD, KFC, Sitarbak nan lain milik
kapitalis. Di kulkas dirumah, indak ado minuman balasuih. Cuma ado susu,
jus dan air putiah. Ambo berusaha menghindari mi instan. Ambo labiah
mamiliah tailor pribumi, walau acok indak tapek janji.

Jadi babuek sajolah. Jan tabao endong jo agitasi dan provokasi. Kadang
memang agak susah membendung budaya luar. Tapi bausaholah. Anak cucu ambo
labiah mamiliah karate daripado silek. Ka baa lain dek ambo sendiri indak
bisa basilek. (kecuali silek lidah...hehe...).

Ah, ko indak senek jadinyo.

Salam mesra dari baliak bumi.

*-----------------------------------------------------------------------------------------------*
*"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
(Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA
------------------------------------------------------------


2013/12/14 Muchwardi Muchtar <muchwa...@rantaunet.org>

> Menangkal Pemurtadan *Kristenisasi* - Al 
> Islam<http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CC4QFjAB&url=http%3A%2F%2Falislamu.com%2Findex.php%3FItemid%3D10%26id%3D2383%26option%3Dcom_content%26task%3Dview&ei=H2-sUqJHx7-uB4aTgeAL&usg=AFQjCNGDHsWR4-j6ZshtY2-H66waKaRkdQ&sig2=3v2raoSxC4yLRl9PQ5upww&bvm=bv.57967247,d.bmk>
> alislamu.com/index.php?Itemid=10&id=2383&option=com...
> Kedua, *kristenisasi* dengan kekerasan jika tidak dapat dicapai dengan
> *cara* halus, (lihat al-Isti'mar wat Tabsyiir, Dr. Umar *....* Solusi 
> *Menghadapi
> Kristenisasi*.
>
>
> ---------- Pesan terusan ----------
> Dari: Dr. Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org>
> Tanggal: 13 Desember 2013 03.23
> Subjek: [R@ntau-Net] Bagaimana cara menghadapi kegiatan kristenisasi di
> Sumatera Barat ?
> Kepada: rantaunet rantaunet rantaunet <rantaunet@googlegroups.com>
> Cc: AMRI AZIZ <amri.a...@yahoo.com>, "Dr. Mochtar Naim" <
> mochtarn...@yahoo.com>, jurnalis uddin <jurnalis.ud...@yarsi.ac.id>,
> Farhan Muin DATUK BAGINDO <farhanm...@ymail.com>,
> gebuminangpu...@gmail.com
>
>
> Para sanak sekalian, secara pribadi saya bersimpati kepada aksi demo utk
> menolak proyek Lippo Group di Padang, yang diduga merupakan bagian dari
> program kristenisasi di Sumatera Barat. Walau baru dugaan, namun kasus
> serupa sudah pernah terjadi sekitar tahun 1968, sewaktu Dr Owen dari RS
> Baptis di Bukittinggi membaptis 25 urang awak di Danau Singkarak, yang
> menyebabkan diusirnya RS Baptis itu ke luar Sumatera Barat.
> Saya memahami penolakan tsb sebagai perwujudan hak suatu sukubangsa utk
> memelihara identitas kulturalnya , yang dijamin oleh Ps 18 B ayat (2) dan
> Pasal 28 I ayat (3) UUD 1945 serta Pasal 6 UU nomor 39 tahun 1999 ttg HAM.
> Kedua dasar hukum ini telah dirujuk oleh Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
> ABS SBK yang dihasilkan oleh KKM/SKM GM 2010 dan Deklarasi Identitas
> Kultural Sukubangsa Minangkabau ABS SBK yg diprakarsai BK3AM tanggal 19 Mei
> 2013 di Jakarta. Deklarasi ini sudah diaktanotariskan di Jakarta tg 1 Juni
> 2013.
> Namun penolakan saja tentu belum cukup, oleh karena jelas sekali bahwa
> belum banyak urang awak yg benar-benar memahami, mendalami, dan mengamalkan
> ABS SBK tersebut, oleh karena memang belum diajarkan secara teratur dan
> sistematis kepada seluruh urang awak. Mungkin itu sebabnya mengapa dalam
> kenyataannya ABS SBK itu belum terwujud sesuai dengan harapan kita semua.
> Bacalah berita di media massa Sumatera Barat, dan lihatlah dalam
> kenyataannya. Merinding bulu tengkuk kita.
> Oleh karena itulah mengapa Pedoman tersebut di atas memberi petunjuk agar
> kandungan ABS SBK tersebut diterangkan - atau disampaikan sebagai
> pembekalan - kepada seluruh orang awak. Untuk ini perlu dibentuk Forum
> Tungku Tigo Sajarangan ( FTTS) sebagai forum kepemimpinan sosial kita orang
> Minang. FTTS ini sedang dipersiapkan di Jakarta sebagai program uji coba.
> Sehubungan dengan itu, secara pribadi saya telah menyampaikan saran kepada
> beberapa orang tokoh pimpinan demo di Padang agar meningkatkan Sekber
> menjadi FTTS, sehingga bisa ditindaklanjuti secara terencana dan
> berkelanjutan.
> Secara pribadi saya yakin terhadap keunggulan agama Islam terhadap agama
> Kristen. Lagi pula perlu kita perhatikan bahwa di kalangan umat Kristen
> sendiri juga terdapat kegelisahan thd ajaran Kristen, yang bisa kita ikuti
> dalam demikian banyak video di YouTube, yang menyebabkan lumayan banyaknya
> orang Kristen berpindah agama ke Islam. Saya sangat tertarik terhadap cara
> Syekh Ahmad Deedat - seorang ahli perbandingan agama - dalam menghadapi
> penganut agama Kristen, dan keterangan Syekh Yusuf Estes yang pindah dari
> agama Kristen Protestan ke Islam. Dengan kata lain, bersamaan dengan
> menolak kristenisasi, juga terbuka kemungkinan utk mengadakan islamisasi.
> Rasanya itu yang terkandung dalam ajaran Islam utk ber-' fastabiqul
> khairaat'. Sudah barang tentu, persiapannya harus baik.
> Wallahualam bissawab.
>
> Wassalam ,
> SB, 77, Jkt.
>
> Sent from my iPad
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke