Asssalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhuAngku Darwin nan dirahmati 
Allah,Sarupo ikolo kasimpulan pangajian kami ba'da subuah di musajik ketek di 
komplek tampek ambo tingga cako pagi. Ustad nan manyampaian kaji (bukan ambo) 
manyabuikan ado pasan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam nan intino, 'nan 
halal itu jaleh, nan haram itu jaleh, nan di antaro kaduono tu syubhat namono.' 
Kalaupun ka dicari-cari uang juo alasan untuak mambuliahan manyampaian ucapan 
salamaik ka urang Kristen di hari rayo mareka, kalaulah indak ka haram hukumno, 
paliang indak jatuah di syubhat. Nan sarancakno indak dikarajoan. Baitu jano 
ustad kami (nan bausao bapandapek agak moderat) cako pagi.....Baliau mambagian 
naskah fatwa MUI taun 1981. Memang iyo indak ado sacaro explisit disabuikan 
larangan manyampaian ucapan salamaik, tapi mukasuik nan takanduang dalam fatwa 
itu alah mancakup larangan maucapkanno. Sabab indak ado pulo parnyataan nan 
mangecek-an sakadar mangucapkan salamaik sajo lai buliah.
Wassalamu'alaikumMuhammad Dafiq Saib Sutan Lembang Alam
Suku : Koto, Nagari asal : Koto Tuo - Balai Gurah, Bukit Tinggi
Lahir : Zulqaidah 1370H, 
Jatibening - Bekasi 

     On Sunday, December 28, 2014 7:50 AM, Darwin Chalidi <dchal...@gmail.com> 
wrote:
   

 Tambahan dari berita sebelah.Di bulan Desember ini seperti tahun-tahun 
sebelumnya dan sepanjang tahun, selalu muncul pertanyaan yang ditujukan kepada 
saya, tentang boleh tidaknya mengucapkan ‘Selamat Natal’. Jawaban saya cukup 
singkat: TIDAK!Sebagian memberikan alasan bahwa mereka masih terikat pada 
pekerjaan yang dalam posisi sulit mengelak untuk mengucap ‘Selamat Natal’ pada 
relasi, customer, bos, atau atasan. Sebagian yang lain beralasan karena untuk 
menjaga hubungan baik, kekerabatan, kekeluargaan dengan saudara, ipar, orang 
tua, mertua ataupun tetangga.
Bahkan ada yang berdalih, rekan kerja suaminya, tetangga atau kerabatnya yang 
beragama Kristen, selalu hadir saat Idul Fitri, memberikan selamat dan bahkan 
ikut meramaikan perayaan Idhul Fitri di rumah. Maka, ‘tidak enak’ rasanya kalau 
harus cuek kala mereka sedang merayakan Natal. Dan seringkali ‘toleransi’ 
dijadikan dalih untuk menempatkan Muslim pada posisi sulit sehingga terjebak 
untuk berpartisipasi dalam kegiatan Natal.Dan jawaban saya tetap tidak pernah 
berubah, cukup singkat, TIDAK BOLEH!. Apapun alasan, kita tidak boleh 
mengucapkan ‘Selamat Natal’ dalam apapun kondisinya.
Kali ini kita tidak membahas tentang Natal dari sudut sejarah. Karena insya 
Allah kita sudah mengetahui semua, bagaimana sejarah Natal dan pengaruh budaya 
pagan Romawi yang kental mewarnai ritual 25 Desember ini. Namun kita akan 
membahas Natal dari sisi ibadah dan dampaknya pada aqidah.Hakekat NatalNatal 
adalah sebuah peringatan terhadap lahirnya Yesus (Isa as) sebagai Tuhan. Apakah 
benar Yesus dilahirkan pada 25 Desember? Tidak juga. Alquran menginfor-masikan 
bahwa Isa as lahir saat pohon kurma sedang berbuah lebat hingga buah-buahnya 
jatuh berguguran. Dan ini mustahil terjadi pada bulan Desember.
Namun yang penting ditekankan disini bahwa Natal adalah peringatan terhadap 
hari lahirnya/hadirnya Yesus sebagai Tuhan. Yang perlu digarisbawahi adalah 
kalimat, ‘Yesus sebagai Tuhan’. Sehingga, peringatan Natal ini sesungguhnya 
adalah sebuah ibadah. Sebuah ibadah inti dalam agama Kristen. Karena tanpa 
peringatan 25 Desember (lahirnya Tuhan) maka eksistensi agama Kristen pun tidak 
ada.
Natal adalah ibadah yang masuk dalam wilayah aqidah. Karena di sinilah mula 
eksistensi ketuhanan agama lain (Kristen). Natal adalah salah satu inti iman 
Kristen.Idul FitriBerbeda dengan Natal. Idhul Fitri adalah sebuah perayaan 
Muslim setelah melakukan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Idul Fitri 
diisi dengan acara silaturahim, maaf memaafkan antara keluarga, tetangga, 
kerabat dekat maupun jauh, relasi di kantor, dsb. Perayaan ini memasuki wilayah 
hablu-minannas.
Konsistensi Menjaga Aqidah
Ketika seorang Kristen datang pada saat Idul Fitri dan mengucapkan selamat Idul 
fitri atau bahan ikutan mengucap ‘mohon maaf lahir bathin’, sesungguhnya tidak 
ada pelanggaran aqidah/iman yang dilakukan oleh orang Kristen tersebut terhadap 
agamanya. Mereka sangat menyadari hal ini. Jadi jangan heran ketika mereka 
sangat antusias ikut serta dalam perayaan Idhul Fitri. Karena tidak ada 
pelanggaran apapun dalam iman mereka. Tapi justru ini menjadi pintu masuk untuk 
menunjukkan bahwa mereka sangat toleran terhadap umat Islam dan secara tidak 
langsung juga menuntut agar umat Islampun toleran terhadap mereka dan agar 
Muslim tidak menolak ketika mereka mengajak untuk berpartisipasi dalam Natal. 
Ini tidak fair!Tapi coba perhatikan, adakah mereka mau mengucapkan selamat kita 
Muslim merayakan Idhul Adha (Idul Qurban)? Tentu tidak pernah dan mereka tidak 
akan mau. Karena ketika seorang Kristen mengucapkan Idhul Adha kepada Muslim, 
maka ia sudah melanggar iman mereka. Mengapa demikian?Idhul AdhaBagi umat 
Islam, Idhul Adha adalah peringatan yang merefleksikan peristiwa keikhlasan dan 
loyalitas Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT dengan mengikhlaskan putranya Nabi 
Ismail AS untuk disembelih.
Namun dalam keimanan Kristen, putra tunggal Nabi Ibrahim AS adalah Ishak AS. 
Bibel tidak mengakui Nabi Ismail sebagai putra nabi Ibrahim. Iman Kristen 
sebagai mana yang tertulis dalam Bibel menyatakan bahwa putra yang akan 
disembelih oleh Nabi Ibrahim adalah Ishak, bukan Ismail.
Kejadian 22:2
Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, 
pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran 
pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Bahkan lebih jauh, Nabi Ismail AS yang dihormati dalam Islam sebagaimana 
nabi-nabi yang lainnya, namun dalam Kristen Nabi Ismail dikatakan sebagai 
seorang laki-laki yang perilakunya seperti keledai liar.
Kejadian 16:11-12
Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan 
melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah 
mendengar tentang penindasan atasmu itu.
Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak 
itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan 
melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.”
Sehingga, jika seorang Kristen meng-ucapkan selamat Idhul Adha berarti ia telah 
mengingkari ayat-ayat dalam kitab suci mereka. Menodai keimanan mereka terhadap 
firman Tuhannya.
Jika ucapan Idhul Fitri tidak membawa dampak apa-apa bagi umat Kristen, tapi 
justru menguntungkan mereka. Namun ucapan Idhul Adha justru akan sangat 
membahayakan iman/aqidah mereka. Dan hingga saat ini mereka sangat konsisten 
mempertahankan iman mereka.
Pertanyaannya, mengapa kita sebagai Muslim harus mempertaruhkan atau bahkan 
menggadaikan aqidah kita dengan mengucap ‘Selamat Natal’ atas dalih toleransi? 
Ini bukan toleransi, tapi pemerkosaan aqidah.On Dec 28, 2014 7:39 AM, 
"'Zuhrizul' via RantauNet" <rantaunet@googlegroups.com> wrote:

Selamat natal dalam kontek menghormati kelahiran nabi Isa As yang nyata2 utusan 
Allah ambo raso malah Harus " selamat natal Qur'anj , bukan selamat Kepada 
penganutnya, selagi aqidah tidak tidak berubah ambo raso ndak ado yg Akan jadi 
masaalah hubungan yo umaik lain ...tamasuak budha, Hindu dll

Wassalam Zuhrizul42 / padang 


Sent from my iPhone
On 27 Dec, 2014, at 6:08, "'Muhammad Dafiq Saib' via RantauNet" 
<rantaunet@googlegroups.com> wrote:



| Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu,

Angku TR,

Persis saroman bana pangalaman sarato pamahaman awak. Carito pakaro mangucapkan 
salamaik natal ko indak kaabih-abih nampakno do. Ka salalu sajo ado urang punyo 
alasan untuak mandukuang. Samantaro banyak pulo ulama nan mangingekan, bahaso 
itu bukan urusan awak, dan baresiko bagi awak di sisi Allah isuak di akhiraik 
mangarajoan, mangecekan, maagiah salamaik ka kayakinan urang nan jaleh balain 
jo aqidah awak. 

Ambo tagarik ati sato bakomentar saketek, dek itu tadi. Persis saroman bana 
pangalaman awak. Panah ado juo nan batanyo daulu bana, baa mangko ambo barubah, 
dari sato jadi indak sato. Ambo jawab singkek sajo, nan bahaso sasudah mandanga 
kaji, ambo yakin ambo daulu itu kaliru.

Wassalamu'alaikum,

Lembang Alam

Sent from Yahoo Mail for iPad |

   
     From:  taufiq rasjid <taufiqras...@gmail.com>; 
  To:  <rantaunet@googlegroups.com>; 
  Subject:  Re: [R@ntau-Net] Re: Irfan Hamka: Buya Ucapkan Selamat Natal 
  Sent:  Fri, Dec 26, 2014 4:11:42 PM 
  
 
| 

He he karano namo ambo tasabuik pulo baliak dek sanak ANB

Tapaso pulo ambo katangah agak sajamang

Dengan segala keawaman ambo dan dan hanya punya secuil basic Islami maso 
sekolah umum dulu. Tantu pemahaman ambo memang lebih banyak dipengaruhi oleh 
kelompok Ulama nan ambo yakini sasuai jo Islam nan asli dari Muhammad SAW


Apalagi  kini taraso banyak sekali pemahaman yg berlandaskan pemikiran2 yg 
dipengaruhi para Orientalist dll diluar Islam


Kembali pada masalah Natal, karano di komunitas tampek tingga ambo. Ambo 
tamasuak Minoritas, mako sebelum ado Fatwa MUI itu, terus terang ambo selalu 
mengunjungi para tetangga yg merayakan Natal. Pada saat Idul Fitri pun mereka 
selalu berkunjung karumah ambo

Tapi...setelah ambo mengetahui ado Fatwa mengenai Natal itu. Ambo indak 
berkunjung ketetangga lagi dan salaman pun tidak. Walau dalam keseharian kita 
masih bergaul seperti biasa

Kelihatannya mereka memahaminya dan tidak timbul masalah. Pergaulan kita juga 
masih biasa tidak ada perubahan

Untuk info Buya Hamka pernah mengucapkan Selamat Natal itu, ambo alun tahu. 
Apakah dilakukan sebelum adanya Fatwa MUI itu atau sesudahnya

Kalau sebelumnya, mungkin karena waktu itu beliau belum menemukan alasan utk 
tidak melaksanakannya

Kalau beliau masih mengucapkan itu pasca adanya Fatwa MUI, kita harus 
memperhatikan juga adanya  batasan dari ucapan tsb

Bagi ambo sendiri insyaallah ambo masih bersikap seperti tahun yg lalu, para 
kolega ambo bisa memahaminya dan tidak menyudutkan ambo

Kembali pada ucapan ambo bahwa apakah seseorang itu Islam atau tidak tidak akan 
berpengaruh bagi agama itu

Terus terang bukan krn ambo merasa terdesak dlm diskusi itu. 

Sekali lagi dengan segala ke awam-an ambo, ambo akan menyatakan apa yg ambo 
yakini sesuai basic Islami ambo

Itu krn ambo pernah membaca :

Bagi Allah/Islam, terserah saja orang/manusia  memilih Islam atau tidak. Krn 
Allah/Islam tidak memerlukan itu justru manusialah yg akan memerlukan Islam itu 

Jadi kira2 begitulah pemahaman ambo, sekali lagi jangan dianggap ambo terdesak 
dlm diskusi itu

Ambo sangat2  tahu Ilmu sanak jauh diatas pemahaman ambo. Tapi soal keyakinan 
tentu lain pulo kotak2nyo, mungkin sajo beda kotak kito, dan tidak ada 
pemaksaan atau menang-kalah dalam hal keyakinan ini

Salam ambo
--TR

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. |

   -- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke