Copas
AnwarDjambak Alam Takambang Jadikan Guru Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone Eeh, kenapa Angku Anwar Djambak tak pakai *"Sangenek"* :) Mungkin copasnya terlalu panjang-banyak-ngenek ya? -- Nyit On Thursday, October 22, 2015 at 5:50:30 AM UTC-7, alhaqir wrote: > > SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO > > (KADO 1 TAHUN PEMERINTAHAN) > > Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak Jokowi dan Bu Rini. > > Semoga bapak dan ibu tetap sehat meski saya yakin anda berdua pasti super > sibuk. > Banyak sekali urusan yang membuat bapak dan ibu terpaksa terlibat di > dalamnya. > > Bagi-bagi sembako dan kartu sakti pun harus pak Jokowi yang turun langsung. > Belum lagi Pak Jokowi pasti sibuk mempersiapkan kunjungan ke Amerika > Serikat dan sarapan bersama dengan pucuk pimpinan eksekutif (CEO) Freeport > Mc Moran, di Washington DC dan makan malam bersama CEO Apple. Tentu semua > itu menyita pikiran bapak, bagaimana membuat para CEO perusahaan asing itu > bisa “ramah” menyambut kedatangan bapak. > > Begitu juga dengan Bu Rini, kantor Pelindo II digeledah Bareskrim pun, > harus bu Rini yang menelpon Kapolri. > > Belum lagi Ibu Rini harus kerja keras agar proyek kereta cepat kerja sama > dengan china bisa berjalan sesuai rencana. > *** *** *** > Pak Jokowi dan Bu Rini, besok tepat 1 tahun pak Jokowi dilantik dan > setahun kurang seminggu bu Rini dilantik jadi Menteri BUMN. > Ada sebuah tanya dari saya, rakyat biasa yang merasa miris, ngeri dan > prihatin dengan masa depan beberapa BUMN cemerlang di negeri ini. > > Sejak bu Rini menggandeng 3 bank BUMN untuk mendapatkan hutang dari China, > sumpah hati saya teriris, kenapa ibu tega MENGGADAIKAN 3 bank BUMN itu? > Maaf saya gunakan terminologi “GADAI” sebab sependek pengetahuan saya yang > awam, hal itu mirip sistem gadai. > Ibu membawa 3 bank BUMN, lalu mendapatkan pinjaman/HUTANG yang langsung > cair saat itu juga, USD 3 MILYAR atau setara Rp. 43,28 TRILYUN. > Masing-masing bank mendapat USD 1 M atau Rp. 14,426 T. > UNTUK APA PINJAMAN ITU, Bu Rini? > > 3 Bank itu tak bisa menggunakannya untuk hal lain, sebab DIKHUSUSKAN UNTUK > PEMBIAYAAN PROYEK INFRASTRUKTUR!! > > Dan lebih khusus lagi : PROYEK INFRASTRUKTUR YANG KONTRAKTOR-nya ASAL > CHINA. > Saya tak mau menyebut investor, sebab sejatinya mereka BUKAN INVESTOR. > > Investor datang dengan membawa MODAL, sementara yang ini modalnya > disiapkan oleh 3 bank BUMN, lewat HUTANG yang dikucurkan China. > > Lalu kemana dana pengalihan subsidi BBM, Pak Jokowi?! > Bukankah 17 Nopember 2014 ketika bapak mencabut subsidi BBM, KONON KATANYA > dana subsidi akan DIALIHKAN UNTUK MEMBIAYAI INFRASTRUKTUR?? > Untuk itulah kami, rakyat, diminta untuk bersabar dan nrimo. > > Tapi kenapa setiap kali bapak menambah hutang luar negeri, selalu saja > alasannya untuk membiayai proyek infrastruktur, yang kami tak pernah tahu > proyek infrastruktur apa yang akan direalisasikan dalam waktu dekat?! > > Bukankah ribuan km jalan toll yang diresmikan pak Jokowi itu sudah > dibangun sejak jaman pak SBY? > *** *** *** > Pak Jokowi dan Bu Rini, > Menurut data yang saya dapat dari Kompas edisi 7 Nopember 2014, asset 3 > bank BUMN sbb : > > 1. Bank Mandiri = Rp. 798,19 Trilyun > 2. Bank BRI = Rp. 705,29 Trilyun > 3. Bank BNI = Rp. 408,05 Trilyun > > Kalau di konversi ke US dolar menggunakan kurs pada saat itu (Rp. > 12.000,00/USD) maka nilai asset , > > Bank Mandiri = USD 66,515 M ; > BRI = USD 58,774 M ; > BNI = USD 34,004 M. > > Kalau menggunakan kurs sekarang (Rp. 14.000,00/USD) dengan asumsi assetnya > tidak meningkat, maka, > > Bank Mandiri = USD 57,014 M ; > BRI = USD 50,378 M ; > BNI = USD 29,146 M. > > Lalu kenapa bank-bank itu HARUS BERHUTANG USD 1 M?! > > Jangan bilang 3 bank itu kesulitan likuiditas, sebab 3 bank itu “dipaksa” > MENERIMA HUTANG yang peruntukannya hanya bagi pembiayaan proyek > infrastruktur. > Bagi bank Mandiri, pinjaman itu hanya senilai 1,81% saja dari nilai > assetnya. > Bagi Bank BRI, pinjamannya hanya 2,05% saja dari nilai asset dan bagi BNI > hanya 3,54% saja dari nilai asset. > > Jadi sesungguhnya bank-bank BUMN itu kalau hanya untuk menjalankan > business-nya as usual TIDAK BUTUH HUTANG DARI CHINA! > *** *** *** > Kenapa bank-bank China tidak langsung saja mengucurkan kredit kepada > kontraktor yang akan menggarap proyek tersebut?! > Apakah bank-bank China sendiri tak yakin kontraktor yang menggarap > memiliki asset yang cukup untuk jadi jaminan kredit?! > Ataukah bank-bank di China sendiri ragu proyeknya akan feasible dan > pinjaman modal bisa kembali dengan lancar sesuai batas waktunya?! > Lalu kenapa 3 bank BUMN itu harus DIKORBANKAN?! > > Tidakkah Pak Jokowi dan Ibu Rini takut kalau sesuatu yang diluar dugaan > terjadi, semisal proyek tak berjalan sesuai perkiraan, atau kontraktornya > wan-prestasi, bukankah 3 bank BUMN itu yang HARUS MENANGGUNG HUTANG kepada > China?! > > Tidakkah Pak Jokowi dan Ibu Rini ngeri jika 3 bank yang sudah pasti > BERDAMPAK SISTEMIK itu dijadikan jaminan hutang?! > > Tidakkah bapak dan ibu ingat, simpanan mayoritas perusahaan2 BUMN dan BUMD > ada di bank2 pelat merah tersebut? > > Uang rakyat juga disimpan disitu, > uang BPJS Kesehatan, > uang BPJS Ketenagakerjaan juga disana, > uang pensiunan PNS pun ada disitu. > Sudahkah Pak Jokowi dan Ibu Rini pikirkan semuanya dengan baik-baik dan > matang?! > *** *** *** > Kini, anda pun memaksakan proyek kereta cepat, lagi-lagi dari China, yang > menawarkan selesai 2018, persis di tahun “pemanasan” jelang Pemilu dan > Pilpres 2019. > > Konsorsium 4 BUMN diminta MEMBIAYAI proyek yang konon katanya B to B > (business to business) tanpa melibatkan dana Negara. > > Konsorsium 4 BUMN itu adalah > PT. WIKA (Wijaya Karya), > PT. Jasa Marga, > PT. KAI dan > PTPN VIII. > > Nilai investasinya fantastis : > sekitar USD 5,5 M atau sekitar Rp. 78 T!!! > Konsorsium 4 BUMN itu harus menyetor equity 25% dari nilai investasi, > kira-kira Rp. 19,5 T. > > Lalu konsorsium 4 BUMN itu masih HARUS BERHUTANG lagi, sebab sisa biaya > investasi yang 75%, yaitu sekitar Rp. 58,5 T, lagi-lagi berupa PINJAMAN > PEMERINTAH CHINA KEPADA KONSORSIUM 4 BUMN dengan tenor (jangka waktu) 60 > th, > ya, ENAM PULUH TAHUN!! > Lagi dan lagi, BUMN-BUMN potensial DIIJINKAN BAHKAN DISURUH BERHUTANG demi > proyek mercusuar!! > *** *** *** > > Pak Jokowi dan Bu Rini, > Anda berdua masih ingat lagu “INDONESIA PUSAKA” yang diajarkan sejak SD > dulu? Let’s sing… > “Indonesia tanah air beta..., pusaka abadi nan jaya…. > Indonesia sejak dulu kala slalu dipuja-puja bangsa…. > Disana tempat lahir beta…, dibuai dibesarkan Bunda… > Tempat berlindung di hari tua…, sampai akhir menutup mata…” > Belakangan ini lagu itu terus terngiang-ngiang di telinga saya dan membuat > saya miris tiap mendengar bait terakhirnya. > > Pak Jokowi dan Bu Rini, tidakkah anda sadari bahwa Indonesia itu BUKAN > MILIK KITA yang hidup sekarang? Indonesia adalah “PUSAKA” atau warisan yang > kita terima dari para pendahulu kita yang dulu memperjuangkan tegaknya > kemerdekaan. Dan nanti, sepeninggal kita, tanah air ini pun akan jadi > pusaka, yang kita wariskan pada generasi setelah kita. > “Indonesia tanah air beta, PUSAKA ABADI nan jaya”. > > Lalu kenapa harus MEWARISKAN HUTANG hingga jangka waktu 60 tahun untuk > anak dan cucu kita 2 generasi ke depan?! > > Sadarkah anda pak Jokowi dan ibu Rini, bayi-bayi yang baru lahir pada saat > anda berdua dilantik, akan ikut menanggung hutang itu sampai mereka jadi > kakek2 dan nenek2 di usia 60 tahunan. > > Ingatkah anda berdua, bahwa pendahulu anda, ibu Megawati Soekarnoputri > dulu pun meninggalkan beban yang harus ditanggung oleh satu generasi?! > > Akibat adanya Instruksi Presiden No. 8/ 2002 tanggal 30 Desember 2002, > maka diberikanlah Surat Keterangan Lunas (SKL) yang dikenal dengan > kebijakan Release and Discharge. > SKL itu membuat kasus BLBI dihentikan penyidikannya (SP3) oleh Kejaksaan > Agung di masa itu > SKL diberikan pemerintah Megawati kepada konglomerat konglomerat hitam > yang hanya membayar sebagian kecil dibandingkan total hutangnya, sehingga > NEGARA DIRUGIKAN sebesar Rp. 138 TRILYUN, yang harus ditanggung oleh > seluruh rakyat Indonesia dalam bentuk bunga obligasi rekapitalisasi di APBN > SAMPAI TAHUN 2033!! > > Artinya ibu Megawati MEWARISKAN BEBAN itu kepada kami SELAM 30 TAHUN, > sementara para konglo hitam ongkang-ongkang kaki menikmati kucuran dana > BLBI yang mereka larikan ke bank-bank di luar negeri! > > Apakah anda berdua ingin MEMECAHKAN REKOR WARISAN HUTANG bagi anak-cucu, > kalau dulu bu Mega mewariskan 30 tahun, anda berdua ingin mewariskan 60 > tahun? > *** *** *** > Pak Jokowi dan Bu Rini, > Dulu kami diam ketika INDOSAT DIJUAL (tahun 2002). > Dulu kami tak tahu ketika BCA dilego (BCA sempat dimiliki Pemerintah > sebagian sahamnya pasca krisis moneter 1998, sebelum akhirnya dijual tahun > 2002). > > Kini kami hanya bisa GIGIT JARI, ketika tahu valuasi nilai assetnya > sekarang. > Indosat dijual (2002) dengan harga HANYA USD 627 juta, atau setara dengan > Rp. 5,6 T (kurs saat itu 1 USD = Rp. 8.900-an). > > Sekarang nilai asset Indosat per 30 Juni 2015 senilai Rp. 58,69 T alias > sudah bengkak menjadi LEBIH DARI 10 x LIPAT HARGA JUALNYA ! > > BCA dijual (2002) dengan harga HANYA USD 425 juta, atau setara dengan Rp. > 5,34 T saat itu. > Kini, nilai asset BCA pada kwartal I tahun 2015 sudah menjadi Rp. 557,44 T > alias sudah melambung jadi 71,5 x LIPAT HARGA JUALNYA ! > Akankah nanti nasib 3 bank BUMN akan menyusul BCA karena proyek-proyek > infrastrukturnya tak berjalan sesuai rencana dan tak memberikan return dan > profit seperti yang diharapkan?! > Akankah nanti nasib 4 BUMN yang disuruh mendanai kereta cepat bikinan > China, juga akan sama dengan Indosat?! > > Akankah nanti Pemerintah terpaksa menyuntikkan PMN besar-besaran yang > lagi-lagi itu duit rakyat, atau terpaksa melego sahamnya dan kehilangan > kepemilikan di BUMN-BUMN potensial tersebut?! > > Pak Jokowi dan Ibu Rini, > Ingatlah, anda hanya diberi AMANAH UNTUK MENGELOLA asset-asset Negara demi > kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia. > > BUKAN menjadikan asset-asset bangsa sebagai JAMINAN HUTANG yang harus > dibayar puluhan tahun oleh seluruh rakyat Indonesia. > Ingat Pak Jokowi dan Bu Rini, anda hanya menjabat selama beberapa waktu > saja. > > Tapi jika anda salah ambil keputusan, 250 juta rakyat yang sekarang hidup > dan anak-anak yang akan terlahir tahun-tahun ke depan, akan terus > menanggung dampaknya! > > Pernahkah anda berdua renungkan bahwa jabatan yang anda emban bisa > berakhir kapan saja? > Bisa 4 tahun lagi, atau 4 bulan lagi, bisa saja 4 hari lagi, bahkan bisa 4 > jam lagi. > Jika TUHAN Yang Maha Berkehendak menarik kembali kekuasaan yang DIA > pinjamkan, mencabut kemuliaan pada seorang manusia, niscaya apa saja bisa > terjadi kapan saja. > > Tapi…, Indonesia ini milik 250 JUTA RAKYAT-nya, yang berharap tanah airnya > bisa jadi “tempat berlindung di hari tua” bagi mereka. > Yang mereka impikan jadi tempat yang aman, nyaman dan damai “sampai akhir > menutup mata”. > > Apa yang terjadi kalau nanti bank-bank BUMN itu sampai berpindah > kepemilikan kepada China? > > Tidakkah anda berdua masih ingat bagaimana nasib nasabah bank Century yang > tak jelas uangnya? > Mereka harus berdemo, meski usia sudah tua. > > Akankah nanti kami, jutaan nasabah bank-bank BUMN terpaksa harus mengemis > belas kasihan pada China?! > Haruskah para pensiunan nanti tak tenang di hari tuanya?! > > Pikirkan sekali lagi Pak Jokowi dan Ibu Rini, apa kita benar-benar sudah > butuh kereta cepat? > > Apa kita-benar-benar butuh china untuk menggarap proyek-proyek > infrastruktur? > Tak bisakah itu digarap BUMN-BUMN kita sendiri? > Atau menarik INVESTOR asing yang benar-benar berniat untuk investasi, > bukan mau enaknya jadi kontraktor tapi minta modal disediakan. > > Indonesia adalah harapan kami satu-satunya. Kami lahir disini dan kelak > pun ingin mati disini. > > Kami tak punya tempat pelarian, kami tak menyimpan uang kami di bank luar > negeri, > kami tak berinvestasi property di luar negeri, yang sewaktu-waktu bisa > jadi tempat kami melarikan diri kalau terjadi apa-apa di Indonesia. > TIDAK!!! > > Bagi kami, INDONESIA adalah > > “tempat berlindung di hari tua…, sampai akhir menutup mata.” > Bukannya “tempat bayar hutang di hari tua…, sampai akhir menutup mata.” > > Selamat merayakan 1 tahun kepemimpinan anda, > ingatlah, apapun keputusan anda yang membebani kami rakyat biasa, kelak > akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. > > Selamat berpikir, mikir, mikir, mikir baru kerja. > > MHT > > Copas > > > AnwarDjambak > Alam Takambang Jadikan Guru > Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.