Mantab. Haasma Depok.Pertanyaannya : adakah putera bangsa yang punya nyali 
melawan Asing dan Aseng?
 


     Pada Kamis, 22 Oktober 2015 20:41, Sjamsir Sjarif 
<sjamsirsja...@gmail.com> menulis:
   

 Copas
AnwarDjambak
Alam Takambang Jadikan Guru
Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone
Eeh, kenapa Angku Anwar Djambak tak pakai "Sangenek" :)Mungkin copasnya terlalu 
panjang-banyak-ngenek ya? 
-- Nyit


On Thursday, October 22, 2015 at 5:50:30 AM UTC-7, alhaqir wrote:
SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO(KADO 1 TAHUN 
PEMERINTAHAN)Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak Jokowi dan Bu Rini.Semoga bapak 
dan ibu tetap sehat meski saya yakin anda berdua pasti super sibuk.
Banyak sekali urusan yang membuat bapak dan ibu terpaksa terlibat di 
dalamnya.Bagi-bagi sembako dan kartu sakti pun harus pak Jokowi yang turun 
langsung.
Belum lagi Pak Jokowi pasti sibuk mempersiapkan kunjungan ke Amerika Serikat 
dan sarapan bersama dengan pucuk pimpinan eksekutif (CEO) Freeport Mc Moran, di 
Washington DC dan makan malam bersama CEO Apple. Tentu semua itu menyita 
pikiran bapak, bagaimana membuat para CEO perusahaan asing itu bisa “ramah” 
menyambut kedatangan bapak.Begitu juga dengan Bu Rini, kantor Pelindo II 
digeledah Bareskrim pun, harus bu Rini yang menelpon Kapolri.Belum lagi Ibu 
Rini harus kerja keras agar proyek kereta cepat kerja sama dengan china bisa 
berjalan sesuai rencana.
*** *** ***
Pak Jokowi dan Bu Rini, besok tepat 1 tahun pak Jokowi dilantik dan setahun 
kurang seminggu bu Rini dilantik jadi Menteri BUMN.
Ada sebuah tanya dari saya, rakyat biasa yang merasa miris, ngeri dan prihatin 
dengan masa depan beberapa BUMN cemerlang di negeri ini.Sejak bu Rini 
menggandeng 3 bank BUMN untuk mendapatkan hutang dari China, sumpah hati saya 
teriris, kenapa ibu tega MENGGADAIKAN 3 bank BUMN itu?
Maaf saya gunakan terminologi “GADAI” sebab sependek pengetahuan saya yang 
awam, hal itu mirip sistem gadai.
Ibu membawa 3 bank BUMN, lalu mendapatkan pinjaman/HUTANG yang langsung cair 
saat itu juga, USD 3 MILYAR atau setara Rp. 43,28 TRILYUN.
Masing-masing bank mendapat USD 1 M atau Rp. 14,426 T.
UNTUK APA PINJAMAN ITU, Bu Rini?3 Bank itu tak bisa menggunakannya untuk hal 
lain, sebab DIKHUSUSKAN UNTUK PEMBIAYAAN PROYEK INFRASTRUKTUR!!Dan lebih khusus 
lagi : PROYEK INFRASTRUKTUR YANG KONTRAKTOR-nya ASAL CHINA.
Saya tak mau menyebut investor, sebab sejatinya mereka BUKAN INVESTOR.Investor 
datang dengan membawa MODAL, sementara yang ini modalnya disiapkan oleh 3 bank 
BUMN, lewat HUTANG yang dikucurkan China.Lalu kemana dana pengalihan subsidi 
BBM, Pak Jokowi?!
Bukankah 17 Nopember 2014 ketika bapak mencabut subsidi BBM, KONON KATANYA dana 
subsidi akan DIALIHKAN UNTUK MEMBIAYAI INFRASTRUKTUR??
Untuk itulah kami, rakyat, diminta untuk bersabar dan nrimo.Tapi kenapa setiap 
kali bapak menambah hutang luar negeri, selalu saja alasannya untuk membiayai 
proyek infrastruktur, yang kami tak pernah tahu proyek infrastruktur apa yang 
akan direalisasikan dalam waktu dekat?!Bukankah ribuan km jalan toll yang 
diresmikan pak Jokowi itu sudah dibangun sejak jaman pak SBY?
*** *** ***
Pak Jokowi dan Bu Rini,
Menurut data yang saya dapat dari Kompas edisi 7 Nopember 2014, asset 3 bank 
BUMN sbb :1. Bank Mandiri = Rp. 798,19 Trilyun
2. Bank BRI = Rp. 705,29 Trilyun
3. Bank BNI = Rp. 408,05 TrilyunKalau di konversi ke US dolar menggunakan kurs 
pada saat itu (Rp. 12.000,00/USD) maka nilai asset ,Bank Mandiri = USD 66,515 M 
; 
BRI = USD 58,774 M ; 
BNI = USD 34,004 M.Kalau menggunakan kurs sekarang (Rp. 14.000,00/USD) dengan 
asumsi assetnya tidak meningkat, maka,
 
Bank Mandiri = USD 57,014 M ; 
BRI = USD 50,378 M ; 
BNI = USD 29,146 M.Lalu kenapa bank-bank itu HARUS BERHUTANG USD 1 M?!Jangan 
bilang 3 bank itu kesulitan likuiditas, sebab 3 bank itu “dipaksa” MENERIMA 
HUTANG yang peruntukannya hanya bagi pembiayaan proyek infrastruktur.
Bagi bank Mandiri, pinjaman itu hanya senilai 1,81% saja dari nilai assetnya.
Bagi Bank BRI, pinjamannya hanya 2,05% saja dari nilai asset dan bagi BNI hanya 
3,54% saja dari nilai asset.Jadi sesungguhnya bank-bank BUMN itu kalau hanya 
untuk menjalankan business-nya as usual TIDAK BUTUH HUTANG DARI CHINA!
*** *** ***
Kenapa bank-bank China tidak langsung saja mengucurkan kredit kepada kontraktor 
yang akan menggarap proyek tersebut?!
Apakah bank-bank China sendiri tak yakin kontraktor yang menggarap memiliki 
asset yang cukup untuk jadi jaminan kredit?!
Ataukah bank-bank di China sendiri ragu proyeknya akan feasible dan pinjaman 
modal bisa kembali dengan lancar sesuai batas waktunya?!
Lalu kenapa 3 bank BUMN itu harus DIKORBANKAN?!Tidakkah Pak Jokowi dan Ibu Rini 
takut kalau sesuatu yang diluar dugaan terjadi, semisal proyek tak berjalan 
sesuai perkiraan, atau kontraktornya wan-prestasi, bukankah 3 bank BUMN itu 
yang HARUS MENANGGUNG HUTANG kepada China?!Tidakkah Pak Jokowi dan Ibu Rini 
ngeri jika 3 bank yang sudah pasti BERDAMPAK SISTEMIK itu dijadikan jaminan 
hutang?!Tidakkah bapak dan ibu ingat, simpanan mayoritas perusahaan2 BUMN dan 
BUMD ada di bank2 pelat merah tersebut?Uang rakyat juga disimpan disitu,
uang BPJS Kesehatan, 
uang BPJS Ketenagakerjaan juga disana, 
uang pensiunan PNS pun ada disitu.
Sudahkah Pak Jokowi dan Ibu Rini pikirkan semuanya dengan baik-baik dan matang?!
*** *** ***
Kini, anda pun memaksakan proyek kereta cepat, lagi-lagi dari China, yang 
menawarkan selesai 2018, persis di tahun “pemanasan” jelang Pemilu dan Pilpres 
2019.Konsorsium 4 BUMN diminta MEMBIAYAI proyek yang konon katanya B to B 
(business to business) tanpa melibatkan dana Negara.Konsorsium 4 BUMN itu adalah
 PT. WIKA (Wijaya Karya), 
 PT. Jasa Marga, 
 PT. KAI dan 
 PTPN VIII.Nilai investasinya fantastis : 
sekitar USD 5,5 M atau sekitar Rp. 78 T!!!
Konsorsium 4 BUMN itu harus menyetor equity 25% dari nilai investasi, kira-kira 
Rp. 19,5 T.Lalu konsorsium 4 BUMN itu masih HARUS BERHUTANG lagi, sebab sisa 
biaya investasi yang 75%, yaitu sekitar Rp. 58,5 T, lagi-lagi berupa PINJAMAN 
PEMERINTAH CHINA KEPADA KONSORSIUM 4 BUMN dengan tenor (jangka waktu) 60 th, 
ya, ENAM PULUH TAHUN!!
Lagi dan lagi, BUMN-BUMN potensial DIIJINKAN BAHKAN DISURUH BERHUTANG demi 
proyek mercusuar!!
*** *** ***Pak Jokowi dan Bu Rini,
Anda berdua masih ingat lagu “INDONESIA PUSAKA” yang diajarkan sejak SD dulu? 
Let’s sing…
“Indonesia tanah air beta..., pusaka abadi nan jaya….
Indonesia sejak dulu kala slalu dipuja-puja bangsa….
Disana tempat lahir beta…, dibuai dibesarkan Bunda…
Tempat berlindung di hari tua…, sampai akhir menutup mata…”
Belakangan ini lagu itu terus terngiang-ngiang di telinga saya dan membuat saya 
miris tiap mendengar bait terakhirnya.Pak Jokowi dan Bu Rini, tidakkah anda 
sadari bahwa Indonesia itu BUKAN MILIK KITA yang hidup sekarang? Indonesia 
adalah “PUSAKA” atau warisan yang kita terima dari para pendahulu kita yang 
dulu memperjuangkan tegaknya kemerdekaan. Dan nanti, sepeninggal kita, tanah 
air ini pun akan jadi pusaka, yang kita wariskan pada generasi setelah kita.
“Indonesia tanah air beta, PUSAKA ABADI nan jaya”.Lalu kenapa harus MEWARISKAN 
HUTANG hingga jangka waktu 60 tahun untuk anak dan cucu kita 2 generasi ke 
depan?!Sadarkah anda pak Jokowi dan ibu Rini, bayi-bayi yang baru lahir pada 
saat anda berdua dilantik, akan ikut menanggung hutang itu sampai mereka jadi 
kakek2 dan nenek2 di usia 60 tahunan.Ingatkah anda berdua, bahwa pendahulu 
anda, ibu Megawati Soekarnoputri dulu pun meninggalkan beban yang harus 
ditanggung oleh satu generasi?!Akibat adanya Instruksi Presiden No. 8/ 2002 
tanggal 30 Desember 2002, maka diberikanlah Surat Keterangan Lunas (SKL) yang 
dikenal dengan kebijakan Release and Discharge.
SKL itu membuat kasus BLBI dihentikan penyidikannya (SP3) oleh Kejaksaan Agung 
di masa itu
SKL diberikan pemerintah Megawati kepada konglomerat konglomerat hitam yang 
hanya membayar sebagian kecil dibandingkan total hutangnya, sehingga NEGARA 
DIRUGIKAN sebesar Rp. 138 TRILYUN, yang harus ditanggung oleh seluruh rakyat 
Indonesia dalam bentuk bunga obligasi rekapitalisasi di APBN SAMPAI TAHUN 
2033!!Artinya ibu Megawati MEWARISKAN BEBAN itu kepada kami SELAM 30 TAHUN, 
sementara para konglo hitam ongkang-ongkang kaki menikmati kucuran dana BLBI 
yang mereka larikan ke bank-bank di luar negeri!Apakah anda berdua ingin 
MEMECAHKAN REKOR WARISAN HUTANG bagi anak-cucu, kalau dulu bu Mega mewariskan 
30 tahun, anda berdua ingin mewariskan 60 tahun?
*** *** ***
Pak Jokowi dan Bu Rini,
Dulu kami diam ketika INDOSAT DIJUAL (tahun 2002).
Dulu kami tak tahu ketika BCA dilego (BCA sempat dimiliki Pemerintah sebagian 
sahamnya pasca krisis moneter 1998, sebelum akhirnya dijual tahun 2002).Kini 
kami hanya bisa GIGIT JARI, ketika tahu valuasi nilai assetnya sekarang.
Indosat dijual (2002) dengan harga HANYA USD 627 juta, atau setara dengan Rp. 
5,6 T (kurs saat itu 1 USD = Rp. 8.900-an).Sekarang nilai asset Indosat per 30 
Juni 2015 senilai Rp. 58,69 T alias sudah bengkak menjadi LEBIH DARI 10 x LIPAT 
HARGA JUALNYA !BCA dijual (2002) dengan harga HANYA USD 425 juta, atau setara 
dengan Rp. 5,34 T saat itu.
Kini, nilai asset BCA pada kwartal I tahun 2015 sudah menjadi Rp. 557,44 T 
alias sudah melambung jadi 71,5 x LIPAT HARGA JUALNYA !
Akankah nanti nasib 3 bank BUMN akan menyusul BCA karena proyek-proyek 
infrastrukturnya tak berjalan sesuai rencana dan tak memberikan return dan 
profit seperti yang diharapkan?!
Akankah nanti nasib 4 BUMN yang disuruh mendanai kereta cepat bikinan China, 
juga akan sama dengan Indosat?!Akankah nanti Pemerintah terpaksa menyuntikkan 
PMN besar-besaran yang lagi-lagi itu duit rakyat, atau terpaksa melego sahamnya 
dan kehilangan kepemilikan di BUMN-BUMN potensial tersebut?!Pak Jokowi dan Ibu 
Rini,
Ingatlah, anda hanya diberi AMANAH UNTUK MENGELOLA asset-asset Negara demi 
kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.BUKAN menjadikan asset-asset 
bangsa sebagai JAMINAN HUTANG yang harus dibayar puluhan tahun oleh seluruh 
rakyat Indonesia.
Ingat Pak Jokowi dan Bu Rini, anda hanya menjabat selama beberapa waktu 
saja.Tapi jika anda salah ambil keputusan, 250 juta rakyat yang sekarang hidup 
dan anak-anak yang akan terlahir tahun-tahun ke depan, akan terus menanggung 
dampaknya!Pernahkah anda berdua renungkan bahwa jabatan yang anda emban bisa 
berakhir kapan saja?
Bisa 4 tahun lagi, atau 4 bulan lagi, bisa saja 4 hari lagi, bahkan bisa 4 jam 
lagi.
Jika TUHAN Yang Maha Berkehendak menarik kembali kekuasaan yang DIA pinjamkan, 
mencabut kemuliaan pada seorang manusia, niscaya apa saja bisa terjadi kapan 
saja.Tapi…, Indonesia ini milik 250 JUTA RAKYAT-nya, yang berharap tanah airnya 
bisa jadi “tempat berlindung di hari tua” bagi mereka.
Yang mereka impikan jadi tempat yang aman, nyaman dan damai “sampai akhir 
menutup mata”.Apa yang terjadi kalau nanti bank-bank BUMN itu sampai berpindah 
kepemilikan kepada China?Tidakkah anda berdua masih ingat bagaimana nasib 
nasabah bank Century yang tak jelas uangnya?
Mereka harus berdemo, meski usia sudah tua.Akankah nanti kami, jutaan nasabah 
bank-bank BUMN terpaksa harus mengemis belas kasihan pada China?!
Haruskah para pensiunan nanti tak tenang di hari tuanya?!Pikirkan sekali lagi 
Pak Jokowi dan Ibu Rini, apa kita benar-benar sudah butuh kereta cepat?Apa 
kita-benar-benar butuh china untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur? 
Tak bisakah itu digarap BUMN-BUMN kita sendiri?
Atau menarik INVESTOR asing yang benar-benar berniat untuk investasi, bukan mau 
enaknya jadi kontraktor tapi minta modal disediakan.Indonesia adalah harapan 
kami satu-satunya. Kami lahir disini dan kelak pun ingin mati disini.Kami tak 
punya tempat pelarian, kami tak menyimpan uang kami di bank luar negeri, 
kami tak berinvestasi property di luar negeri, yang sewaktu-waktu bisa jadi 
tempat kami melarikan diri kalau terjadi apa-apa di Indonesia.
TIDAK!!!Bagi kami, INDONESIA adalah “tempat berlindung di hari tua…, sampai 
akhir menutup mata.”
Bukannya “tempat bayar hutang di hari tua…, sampai akhir menutup mata.”Selamat 
merayakan 1 tahun kepemimpinan anda, 
ingatlah, apapun keputusan anda yang membebani kami rakyat biasa, kelak akan 
dimintai pertanggungjawaban di akhirat.Selamat berpikir, mikir, mikir, mikir 
baru kerja.MHTCopas
AnwarDjambak
Alam Takambang Jadikan Guru
Sent by Maxis from my BlackBerry® smartphone
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke