Samantaro banyak urang-urang bagak gadang salero mambuek maksiat, 
banyak anak-anak kurang gizi indak cukuik makan jadi mularat ...

Bareh Solok iyo tanamo, tapi caliaklah gambar anak-anak marasai cando iko.

Dari Antara Sumbar tabaco:

*Dinkes Kota Solok Temukan 10 Balita Gizi Buruk* 
Kamis, 26 Januari 2017 8:54 WIB 
Pewarta : Tri Asmaini
Ilustrasi - Balita gizi buruk. (Antara)
Solok, (*Antara Sumbar*) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera 
Barat, pada 2016 menemukan sebanyak 10 kasus anak bawah lima tahun (balita) 
penderita gizi buruk, dan 96 kasus kekurangan gizi yang 37 di antaranya 
berasal dari keluarga miskin.

Kepala Dinas Kesehatan setempat Desi Safril didampingi staf KIA dan Gizi 
Masyarakat Irma Ratna Armida di Solok, Kamis, mengatakan untuk 37 kasus 
balita dari keluarga miskin kemungkinan karena kesulitan ekonomi 
menyebabkan orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan asupan gizi anak.

Namun penyebab terjadinya kasus gizi buruk pada anak dari keluarga lainnya 
kemungkinan karena kurang memahami pola konsumsi makanan yang sehat bagi 
anak oleh orang tuanya.

Ia menyebutkan selain karena kemiskinan dan kurangnya pengetahuan orang 
tua, penyebab lain bisa saja terjadi infeksi penyakit pada anak sehingga 
menyebabkan kurangnya asupan makanan.

Seorang balita dikatakan gizi buruk dan kekurangan gizi jika berat badannya 
tidak sesuai kriteria umur dan tingginya dengan ciri badannya terlihat 
kurus.

Ia mengatakan untuk penderita gizi buruk akan langsung dilakukan terapi 
pemulihan di pusat rawat ibu dan anak di Rumah sakit.

Dinkes akan memberi bantuan perawatan yang biayanya ditanggung melalui 
puskesmas atau rumah sakit.

Sedangkan untuk balita yang terdeteksi penderita kekurangan gizi yang berat 
badannya kurubs diberikan bantuan susu bagi keluarga yang kurang mampu.

Untuk mengantisipasi balita kekurangan gizi dan gizi buruk Dinkes Solok 
berupaya memberikan kegiatan inovatif seperti kelas gizi, kelas ibu dan 
anak yang dilaksanakan oleh puskesmas.

"Kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada ibu tentang 
perlunya gizi yang baik untuk pertumbuhan balita," katanya.

Dalam memperingati hari gizi dan makanan pada 2017, Dinas Kesehatan Kota 
Solok akan mengadakan workshop gizi terintegrasi dengan tema "Ayo konsumsi 
buah dan sayur" dengan mengundang Dinas Kesehatan Provinsi dan Poltekes 
Padang serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

"Selain itu kami juga mengadakan lomba cipta kreasi menu pemberian makanan 
tambahan pada balita (PMP)," katanya. (*)


Editor : Mukhlisun

COPYRIGHT © ANTARASUMBAR 2017


On Tuesday, January 24, 2017 at 3:36:52 PM UTC-8, fashridjalmnoor wrote:
>
> Orang yang memperturutkan hawa nafsu dan mengikuti godaan setan. 
> Menunjukkan tidak adanya rasa takut dia kepada Allah SWT 
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke