Dear Mak Ngah,Dulu ...ya dulu sekali hingga periode kemerdekaan Orang Melayu 
Minangkabau terkenal mempunyai banyak peranan yang positif di jagad raya ini. 
Tapi kini apo nan kadisabuik lai. 
Mudah2an iko menjadi perhatian kita semua, termasuk pengurus Gebu Minang yang 
baru dilantik 
 Niniak mamak, alim ulamo, cadiak pandai, bundo kanduang 
Para penggiat DIM (Daerah Istimewa Minangkabau)...
Wassalam,
 
Ramadhanil Pitopang
Profesor in Plant Taxonomy
Department of Biology Tadulako University

Vice Dean for Academic Affair
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Tadulako University
Palu- INDONESIA
Post code : 94117
Phone/Fax : +62-451-422 611

===========================
https://scholar.google.co.id/citations?user=J6blnWAAAAAJ&hl=id
https://untad.academia.edu/RamadhanilPitopang/Papers
https://ramadanilpitopang.wordpress.com/publications/
http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300
____________________________________LETS SAVE PLANTS ON THIS PLANET
 

    Pada Minggu, 29 Januari 2017 6:29, Sjamsir Sjarif <sjamsirsja...@gmail.com> 
menulis:
 

 Samantaro banyak urang-urang bagak gadang salero mambuek maksiat, 
banyak anak-anak kurang gizi indak cukuik makan jadi mularat ...

Bareh Solok iyo tanamo, tapi caliaklah gambar anak-anak marasai cando iko.

Dari Antara Sumbar tabaco:


 Dinkes Kota Solok Temukan 10 Balita Gizi Buruk 
  Kamis, 26 Januari 2017 8:54 WIB  Pewarta : Tri Asmaini     Ilustrasi - Balita 
gizi buruk. (Antara)    Solok, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota 
Solok, Sumatera Barat, pada 2016 menemukan sebanyak 10 kasus anak bawah lima 
tahun (balita) penderita gizi buruk, dan 96 kasus kekurangan gizi yang 37 di 
antaranya berasal dari keluarga miskin.
Kepala Dinas Kesehatan setempat Desi Safril didampingi staf KIA dan Gizi 
Masyarakat Irma Ratna Armida di Solok, Kamis, mengatakan untuk 37 kasus balita 
dari keluarga miskin kemungkinan karena kesulitan ekonomi menyebabkan orang tua 
tidak dapat memenuhi kebutuhan asupan gizi anak.
Namun penyebab terjadinya kasus gizi buruk pada anak dari keluarga lainnya 
kemungkinan karena kurang memahami pola konsumsi makanan yang sehat bagi anak 
oleh orang tuanya.
Ia menyebutkan selain karena kemiskinan dan kurangnya pengetahuan orang tua, 
penyebab lain bisa saja terjadi infeksi penyakit pada anak sehingga menyebabkan 
kurangnya asupan makanan.
Seorang balita dikatakan gizi buruk dan kekurangan gizi jika berat badannya 
tidak sesuai kriteria umur dan tingginya dengan ciri badannya terlihat kurus.
Ia mengatakan untuk penderita gizi buruk akan langsung dilakukan terapi 
pemulihan di pusat rawat ibu dan anak di Rumah sakit.
Dinkes akan memberi bantuan perawatan yang biayanya ditanggung melalui 
puskesmas atau rumah sakit.
Sedangkan untuk balita yang terdeteksi penderita kekurangan gizi yang berat 
badannya kurubs diberikan bantuan susu bagi keluarga yang kurang mampu.
Untuk mengantisipasi balita kekurangan gizi dan gizi buruk Dinkes Solok 
berupaya memberikan kegiatan inovatif seperti kelas gizi, kelas ibu dan anak 
yang dilaksanakan oleh puskesmas.
"Kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada ibu tentang 
perlunya gizi yang baik untuk pertumbuhan balita," katanya.
Dalam memperingati hari gizi dan makanan pada 2017, Dinas Kesehatan Kota Solok 
akan mengadakan workshop gizi terintegrasi dengan tema "Ayo konsumsi buah dan 
sayur" dengan mengundang Dinas Kesehatan Provinsi dan Poltekes Padang serta 
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Selain itu kami juga mengadakan lomba cipta kreasi menu pemberian makanan 
tambahan pada balita (PMP)," katanya. (*) 

 Editor : Mukhlisun COPYRIGHT © ANTARASUMBAR 2017 

On Tuesday, January 24, 2017 at 3:36:52 PM UTC-8, fashridjalmnoor wrote:
Orang yang memperturutkan hawa nafsu dan mengikuti godaan setan. Menunjukkan 
tidak adanya rasa takut dia kepada Allah SWT 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
 3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to