sewaktu di kampung dulu, dalam setiap kesempatan sholat jama'ah di masjid yang 
terlihat hanya para bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah berusia 50th-60th ke 
atas...

kata orang di kampung, kalau masih muda tak apalah berbuat jahat, kalau sudah 
tua, bolehlah kita bertaubat...

masa tua sering identik dengan kematangan dan kebijaksanaan, namun rentan juga 
dengan harapan ingin dihargai dan diperlakukan lebih baik...

tapi ketika badan tak lagi kuat seperti dulu, tak lagi berkuasa seperti dulu, 
tentu hanya sedikit yang bisa dilakukan...

banyak yang sadar ketika tak lagi punya kekuatan dan tak lagi dihargai 
orang...kita lihat nafsu para sesepuh kita yang masih ngebet juga pingin jadi 
presiden..padahal dulu dah dapat kesempatan, kenapa tak berbuat banyak pada 
saat dahulu?? dan kini mencoba mengunkit dan menjatuhkan pemimpin sekarang 
dengan kesalahan yang dulu juga ia lakukan...

kepada siapa anak muda akan mengambil contoh, jika bukan kepada yang tua..tapi 
ketika yang tua tak lagi menjadi teladan, maka yang lahir adalah generasi 
oportunis yang memandang sini kaum tua...

dimanakah lagi, kita mencari sosok selembut buya Hamka yang meski suaranya 
serak lagi lembut, namun bisa mengobarkan semangat untuk hidup???

mungkin lebih baik mencari idola dari yang telah mati daripada yang masih hidup 
kini..

gunawan (23th-Male)
jogjakarta

Ahmad Ridha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 2008/5/24 muhammad syahreza :
> Assalamu'alaikum wr.wb.
>

Wa'alaykumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh,

> Apokah Mantari Sutan terbiasa melihat
> Penjajah sangat berterimakasih dan gembira kepada ulama2,usztad2 yang
> menyebarkan dakwah bahwa nabi Muhammad saw adalah miskin, dan orang2
> miskin lebih mudah masuk syurga . "Sering kita membaca buku2 dakwah
> islam yang mengatakan bahwa Nabi adalah seorang yang sangat miskin
> waktu meninggal dunia, tidak meninggalkan sedikitpun warisan untuk
> anak2nya. Berita ini datang dari ulama2 yang berpihak kepada penjajah2
> negara2 islam dulunya,agar umat islam tetap miskin.Agar penjajah tetap
> berkuasa sampai ratusan tahun.
>

Islam memberikan tempat bagi orang miskin dan orang kaya.
Masing-masing memiliki keutamaannya selama keadaan mereka itu tidak
menjadikan mereka melanggar syari'at. Ada hadits-hadits shahih yang
menjelaskan bahwa orang-orang miskin lebih dahulu masuk surga
ketimbang orang-orang kaya.

Apakah itu berarti menganjurkan agar umat Islam miskin (atau berpihak
kepada penjajah)? Saya lihat terjadi kesalahpahaman di sebagian orang,
terutama mereka yang ingin berwirausaha. Mereka menolak hadits-hadits
shahih berdasarkan pendapatnya sendiri.

Kesalahpahaman itu berasal dari kesalahan dalam memahami hadits-hadits
itu. Hadits-hadits itu tidak bertentangan dengan hadits-hadits yang
menganjurkan kekuatan/kemampuan bagi seorang muslim. Orang miskin
masih memiliki kekuatan/kemampuan sesuai keadaan masing-masingnya.
Kekuatan/kemampuan bukanlah materi semata.

Orang kaya memiliki banyak cara untuk mencapai kebaikan, namun ia
memiliki lebih banyak hal untuk dipertanggungjawabkan. Setiap orang
akan dimintai pertanggungjawaban akan waktu dan hartanya (semoga Allah
mengampuni dosa-dosa kita) sehingga orang yang memiliki lebih banyak
harta harus memberikan pertanggungjawaban yang lebih banyak.

Apakah Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam miskin atau kaya?
Mungkin bisa dikatakan beliau bergaya hidup miskin menurut ukuran
sekarang. Beliau tidur di tikar yang membekas di kulit beliau sehingga
'Umar radhiyallahu 'anhu terharu melihatnya. Beliau pun jarang makan
daging walaupun beliau menyukainya. Seringkali yang tersedia di rumah
beliau hanyalah kurma dan air. Akan tetapi, beliau mampu menyediakan
seratus ekor unta (CMIIW) untuk qurban. Jadi kalaupun beliau memiliki
harta, harta itu lebih banyak dialihkan untuk orang lain ketimbang
untuk diri beliau sendiri.

Para shahabat pun ada yang kaya dan ada yang miskin. Rasulullah
Shallallahu 'alayhi wa Sallam tidak mencela mereka. Yang kaya aktif
berinfaq di jalan Allah, sedangkan yang miskin juga berkontribusi
sesuai kemampuan mereka.

> Rasul memberi nasehat ;
>
> 1.ALLAH lebih senang muslim yang kuat iman dan ekonominya dari pada
> muslim yang lemah.HR Muslim.
>

Cobalah lihat apa ada teks asli hadits ini yang memiliki pernyataan
"ekonominya". Jangan sampai jadi menisbatkan suatu ucapan kepada
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam yang tidak beliau ucapkan.
Itu perkara besar.

Berikut salah satu riwayat hadits itu:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من
المؤمن الضعيف، وفي كلٍ خيـر، احرص على ما ينفعـك، واستعن بالله ولا
تعجز، وإن أصابك شيء، فلا تقل: لو أني فعلت كذا لكان كذا، ولكن قل: ما
قدر الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل الشيطان

Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda: "Orang mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih dikasihi Allah daripada orang mukmin yang
lemah, pada masing-masing itu ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah
terhadap perkara yang memberi manfaat kepada kamu. Mintalah
pertolongan daripada Allah dan jangan lemah. Jika sesuatu menimpa kamu
maka jangan kamu kata: kalau aku buat begini tentu akan jadi begini.
Tetapi ucapkanlah Allah telah menentukan dan Dia telah lakukan apa
yang Dia kehendaki, kerana sesungguhnya `kalau' itu membuka peluang
syaitan bertindak." (HR. Muslim, Ibn Majah dan Ahmad)

Perhatikan bagian "pada masing-masing itu ada kekuatan." Al-Imam
an-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa artinya bahwa ada kebaikan
baik pada yang kuat maupun yang lemah.

>  2.Tangan  di atas lebih mulia dari pada tangan dibawah.HR Buhaiqi.
>
> 3.Sebaik baik pertolongan atas taqwa kepada Allah swt adalah
> "harta-uang".HR Baihaqi.
>

Hadits yang pertama shahih dan juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan
Muslim. Hadits itu menunjukkan keutamaan orang yang memberi. Jadi
orang kaya yang tidak memberi tidaklah termasuk di dalamnya. Orang
miskin pun masih bisa memberi sesuai kemampuannya. Hadits berikut
menunjukkan adanya peluang kebaikan bagi orang kaya maupun orang
miskin.

Dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
Sallam, ia berkata: Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi
wa Sallam : "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat
pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka
berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershadaqah dengan
kelebihan harta mereka". Nabi bersabda : "Bukankah Allah telah
menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershadaqah ? Sesungguhnya
tiap-tiap tasbih adalah shadaqah, tiap-tiap tahmid adalah shadaqah,
tiap-tiap tahlil adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah
shadaqah, mencegah kemungkaran adalah shadaqah dan persetubuhan salah
seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shadaqah ". Mereka
bertanya : " Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara
kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?" Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam menjawab : "Tahukah engkau jika seseorang memenuhi
syahwatnya pada yang haram, dia berdosa, demikian pula jika ia
memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala". (HR
Muslim)

Hadits-hadits tentang memberi tidak meniadakan keutamaan yang
diberikan kepada orang-orang miskin. Masing-masing ada tempatnya.
Tidak pantas untuk saling mencela hasil (kaya atau miskin) karena yang
penting adalah proses dan tindak lanjut hasil itu. Miskin karena malas
adalah tercela. Kaya karena korupsi pun tercela. Miskin lantas
menyerah adalah tercela. Kaya lantas bakhil pun tercela. Orang kaya
membutuhkan orang miskin untuk menyalurkan zakatnya. Orang miskin
membutuhkan bantuan orang kaya.

Analogi serupa bisa kita lihat dalam masalah sehat atau sakit. Muslim
yang kuat lebih disukai namun ketika seorang muslim sakit maka
sakitnya itu menjadi penghapus dosa-dosanya, walaupun sakitnya itu
hanya karena tertusuk duri. Apakah itu berarti seorang muslim harus
sakit terus? Bukan begitu, namun tetap ada kebaikan di dalam sakitnya
itu. Setiap perkara seorang mukmin adalah baik. Ketika ia memperoleh
sesuatu yang mudah baginya, ia bersyukur. Ketika ia memperoleh sesuatu
yang sulit baginya, ia bersabar.

Billahit tawfiq.

--
Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)




       
---------------------------------
 Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist.   Download sekarang juga.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke