Mohon maaf dinda adrinof, tantu maksud ambo indaklah saparah apo nan dinda rasokan itu do. mungkin karano tutur kato ambo nan kurang terpelajar itu nan mabuek sagalo sesuatu manjadi labiah buruak kalau lah kalua dari muluik ambo ko. itu mungkin dek sikola ambo kurang barangkali.
tapi bagaimanapun juga, tiap kata dan kalimat bahkan paragraf yang dinda tulis dibawah tak ada yg cacat sama seklai. memang begitulah jalur akademis dan pemikiran umum memahfumi segala sesuatu. namun sayang disayang suka-suka segala terobosan budaya dan peradaban tidak lahir dari pemikiran yang demikian. cara itu hanya membuat seseorang mendapat nilai bagus jika masih sekolah atau dikatan pintar oleh masarakat awam. sedangkan waktu dan jaman terus saja berlalu tanpa terhasilkan apapun. padahal telah leah-lelah dalam berfikir. tapi setidaknya cara itu bisa memberikan jalan hidup dan menafkahi diri. kalau soal menung bermenung, memang org minang pemenung (tentu tidak semua). lihat saja dari lagu2nya. semua berisi tentang ratapan2 yg pilu. atau lihat saja luapan emosi org2 perantauan (org2 yg mesti menyingkir krn tdk mampu membangun tanah sendiri). sekali semusim selalu bermenung dilanda haru biru kesedihan akibat kerinduan dan cita2 yg blm juga tercapai. sungguh sia-sia sekali keturunan siapapun kita ini. mau yunani atau zimbabwe. kita terus saja bermenung atau bersitungkin berfikir rumit dalam ruang jenuh segmen pemikiran tertentu. ooo... sungguh malang nasib sebagian saudara kita yg hdp sungguh2 di kampung halaman. tak terfikirkan oleh mereka bhw mereka org minang apalagi keturunan yunani. tiap hembusan nafas dan tenaganya dipakai utk membangun ladang hidup disekitar nya. disekeliling kampung halamn sendiri. agar tanah kampungnya menjadi layak dihidupi. sungguh sia2 membahas org minang yg selalu kalah perang ini apakah keturunan yunani ataupun keturunan yahudi atau jangan2 keturunan firaun. sementara itu kaum perantrau tiada henti meracuni org2 di kampung bahwa merantau lebih baik dari menggarap kampung sendiri. mudah2an kegundahan diatas ada dalam buku yg dinda adrinof baca. kalo tidak mendingan dinda bikin buku sendiri. kalo tidak juga, dan andaikata dinda sudah malas sekolah lagi, maka perbanyak saja bertanya. banyak kok org bodoh yg lebih pintar dari kita. wassalam, mohon ampun beribu ampun --- In [EMAIL PROTECTED], "Andrinof A Chaniago" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Syeh Ann yang saya hormati, > Terima kasih atas perhatiannya atas tulisan ambo yang sempat dimuat di > halaman satu Padang Ekspres, 8 Oktober lalu itu. Mungkin ada baiknya Pak > Syeh Ann membaca ulang tulisan saya itu supaya lebih menangkap maksud > isinya. Itu jenis tulisan ilmiah populer, bukan opini hasil common sense, > apalagi fiksi. Dalam penulisan ilmiah itu sumber kebenaran ada dua: nalar > atau logika, dan bukti-bukti empiris. Sedangkan untuk bahasa, karya ilmiah > tidak boleh terbawa oleh gaya sastra atau jurnalistik, karena setiap kalimat > bahkan pilihan kata harus merepresentasikan secara tepat obyek yang diamati. > > > Salah satu buku yang menjadi bahan penulisan tulisan yang amat pendek itu > adalah karya Bertrand Russel berjudul Sejarah Filsafat Barat. Jumlah > halamannya lebih dari seribu halaman! Sekitar sepertiga isinya, kalau > dikonstruksi ulang, adalah tentang sejarah dunia sejak abad keenam sebelum > Masehi. Pada bab-bab tentang para filsuf Yunani Kuno kita akan tahun bahwa > pada jaman Alexander the Great (Alexander Agung) pengaruhnya sampai ke > India, setidak-tidaknya menjalin kontak dengan kebudayaan India. Para > sejarawan dan antropolog juga menunjukkan bukti adanya hubungan itu dari > warisan kebudayaannya. Terus terang, memang belum sampai seribu halaman buku > itu saya baca. Cuma saya tentu juga membaca sumber-sumber lain, termasuk > tentang Minangkabau. Saya memang lupa sumber mana yang menceritakan. Tetapi, > seingat saya ada yang mengatakan nenak moyang orang Minang berasal dari > daerah Benggali (India). Tapi, ada juga yang mengatakan dari Siam (Thailand > sekarang). Sahih atau tidak sumber itu, untuk sampai pada pernyataan tentang > kemungkinan (bukan mutlak), kita bantu dengan nalar (logika). Dari kondisi > geografis, jelas lebih masuk akal orang dari Eropa Selatan (Yunani dan > Italy) jaman dahulu bergerak berangsung-angsur hingga sampai ke India > daripada langsung mengarungi laut dengan tujuan jauh tetapi tidak pasti, > lalu tiba-tiba di pantai Barat Sumatera Barat. Yang masuk akal adalah, > orang-orang dari India tidak cukup sulit sampai ke Aceh. Karena itu, coba > lihat ciri-ciri antropologis sebagian orang Aceh (spt Ibrahim Hasan, dll). > Dari Aceh baru menjadi mudah menyisir Pantai Barat Sumatera untuk sampai di > daerah Sumatera Barat sekarang. > > Kita juga tidak boleh memplintir kata-kat atau kalimat dalam tulisan itu > sehingga berubah maknanya, lalu setelah diplintir dan maknanya berubah, > diberi komentar. Saya tidak ada menulis bahwa orang Yunani pelamun dan > pemenung. Yang saya tulis adalah mereka haus pengetahuan, suka merenung, > suka kebebasan, suka berpikir merdeka. Dari sinilah saya masuk membandingkan > sifat-sifat orang Minang dengan orang Yunani Kuno. Tetapi, kalau disimak > dengan baik, maksud tulisan itu bukan sekedar membandingkan kesamaan dan > perbedaan masyarakat Yunani Kuno dan Minangkabau. Tulisan itu mengajak kita > semua melakukan introspeksi! Terutama terhadap kondisi terkini dalam > berpolitik dan berkarya di bidang ilmu pengetahuan. > > Tetapi, mungkin juga Pak Syaf Ann benar. Bidang keilmuan saya kurang ampuh, > kurang mumpuni, kurang tekun, seperti yang Pak Syaf katakan. Kalau itu > benar, toh saya tidak mampu memaksa orang percaya terhadap tulisan itu. > Terima kasih dan mohon maaf. > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---