Pembangunan Istano Basa Pagaruyung Kekurangan Kayu
PadangKini.com | Kamis, 27/11/2008, 14:22 WIB PADANG--Proses pembangunan Istano Basa Pagaruyung baru selesai sekitar 30,37 persen. Saat ini PT Graphos selaku kontraktor kesulitan bahan baku kayu untuk ukiran karena kayu sebanyak 300 kubik yang diizinkan Menteri Kehutanan setelah diolah hanya bisa digunakan separuh. "Saat ini sedang proses menaikkan kuda-kuda bangunan utama dan pengerjaan taman samping, pekerjaan terus berlanjut," kata Jamilis, Kepala Dinas Pariwisata Tanah Datar kepada PadangKini.com melalui telepon, Kamis (27/11). Namun yang sempat menjadi kendala menurut Jamilis kurangnya pasokan kayu terutama kayu untuk ukiran rumah gadang. "Karena kayu kurang maka diputuskan akan memakai kayu surian untuk ukiran, saat ini PT Graphos tengah berupaya mencari bahan bakunya sementara untuk kuda-kuda dari semula direncanakan kayu diganti baja ringan," kata Jamilis. Perubahan yang terjadi pada Istano Pagaruyung ini, letak bangunan yang dimundurkan 40 meter ke belakang dan digeser 12 meter ke timur. "Perubahan itu dilakukan agar area depan lebih luas sehingga memungkinkan untuk menggelar berbagai event budaya nantinya," kata Jamilis. Pembangunan Istano yang awalnya dianggarkan Rp14 miliar menurut Jamilis berubah. Namun ia tidak mengetahui persis berapa perubahan biaya terkait semakin tingginya harga bahan baku. Pembangunan Istano meliputi bangunan utama, dua rumah tabuah, rangkiang patah sambilan, dapur dan taman di depan dan samping. "Insya Allah pembangunan Istano dapat selesai sesuai target April 2009 dan dapat diresmikan Juni 2009," kata Jamilis. Istano Basa Pagaruyung yang terbakar 27 Februari 2007 merupakan bangunan adat Minangkabau terbesar dan termegah di Sumatra Barat yang dibangun Pemerintah Provinsi Sumatra pada 1976. Bangunan ini duplikat Istana Kerajaan Pagaruyung yang dibakar Kolonial Belanda pada 1804. Istano yang dibangun di daerah bekas pusat Kerajaan Pagaruyung di Kenagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar ini bertingkat tiga dengan 11 gonjong atau puncak atap setinggi 60 meter dengan atap dari ijuk. Dinding Istano penuh dengan ukiran khas Minangkabau. (oca) The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---