Assalamualaikum W.W.para sanak sa palanta,

Kawasan Padang Kota Lama Akan Dijadikan Cagar Budaya.

Iko barito manarik. Tapi labih manarik lagi kalau ditambah langkok 

jo sajarah rinci dari tiok-tiok bangunan lamo tu.Info nan andal jo 

patunjuk yang memakai baso asing nan baik dan bana.


Kalau pramuwisata (guide) melewati daerah tersebut, dia

mampu memukau wisatawan yang dipandunya dengan

sejarah dan budaya awak (tangible dan intangible elements of 

Minang culture). Disiko titiek lamahnyo pramuwisata

kito. Mampu menunjuk ke gedung yang diliwati, tetapi

tidak mampu merinci dan menginterpretasi obyek wisata

(points and places of interest) yang dilewati (passing

sights).

Alun kito babicaro mengenai panguasaan bahasa asing.

Pernah Rektor suatu Universitas menitikkan air matanya karena

prihatin atas beberapa lulusan MBA yang sedang diwisudanya

tidak mampu berbahasa Inggris yang baik dan BENAR. 


Pernah pula para Duta Besar Asing berkata: "Indonesia ini 

mau apa? Ditawarkan bea siswa sejak tahun 50-an, tetapi 

hanya 5%  saja yang dimanfaatkan." Alias 95% 

mubazir. Lagi lagi penguasaan bahasa yang dijadikan 

kambing hitam.


Yang lebih mengherankan lagi,  kita mampu  membangun

gedung-gedung megah, tetapi  enggan  mencari  penerjemah

yang andal dan mampu menghasilkan terjemahan tanpa cacat 

(error free or flawless). Jadi tidak heran kalau sebagian besar 

brosur yang berbahasa Inggris, yang beredar sampai detik ini, 

mempunyai kesalahan-kesalahan tata bahasa atau pemilihan/

penggunaan kata yang  tidak tepat. Biasanya kita berlindung 

dengan ungkapan: "Biakan sajolah, kan bukan baso awak. 

Ado salahnyo itu lumrah." Iyo baitu ibuk-ibuk dan angku-angku???


Jadi tidak heran ... kalau  seorang Anggota DPR di Senayan

pernah dengan lantang mengingatkan bahwa sekarang  Indonesia 

memiliki Nomor punggung 129 di dunia (bodoh atau pintar?). 

Pernah pula ditulis di koran  bahwa kita menempati tempat ke 

10 (tingkat pendidikan)  di ASEAN  dan No. 70 di Asia 

(dari segi penguasaan teknologi komputer dan penggunaan 

internet). Maaf ambo lupo rujukannyo. Maklum lah gaek.


Jadi tolonglah lengkapi pramuwisata kita dengan  informasi

yang lengkap, sahih dan mutakhir.  Tolong caliek atau cigok

 http://pedulipariwisata.blogspot.com atau

http://tinyurl.com/6q8utq dengan harapan insan pariwisata

kita benar-benar profesional. 


Masak di zaman digital kiniko kito masih sanang mamaliharo

GUIDE buru sergap ajo. Baso asiangnyo bagalemak peak, 

informasi yang disampaikan nan kalamak disaleronyo sajo. 

Maaf yo anak-anak guide buruh sergap. Bukan manghino tatapi 

menyarankan supayo namuah baraja taruik supayo namo 

nagari awak ko taangkek kaatek. Nomor punggung 129 di

dunia harus kita ganti. Malaysia kok bisa mandapek nomor 52. 


Wassalam bil maaf

Kando Marajo

Caniago, L mendekati 72
Bogor

Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Kawasan Padang Kota Lama Akan Dijadikan Cagar Budaya


PadangKini.com | Rabu, 26/11/2008, 11:53 WIB


PADANG--Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Padang akan melakukan pendataan
dan penataan kota lama di kawasan Muaro Pantai Padang. Bangunan-bangunan
tua yang memiliki nilai sejarah akan dijadikan cagar budaya.

"Kita akan mengusulkan program penataan kota lama ini dalam APBD 2009
mendatang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Padang Didi
Haryadi, Rabu (26/11).

Menurut Didi, konsep penataan kota lama adalah dengan membuat induk
perencanaan tentang kota lama, selanjutnya akan dilakukan pendataan dan
klasifikasi. Setelah itu kawasan tersebut termasuk bangunan lama lain
yang ada di Kota Padang yang memiliki nilai sejarah akan dijadikan cagar
budaya.

"Ini tidak hanya menyangkut bangunan lama yang ada di kawasan Muaro
Padang saja, namun juga bangunan lama yang memiliki nilai sejarah yang
tersebar di Kota Padang, misal ada rumah di jalan A. Yani yang pernah
menjadi tempat menginap Bung Karno atau Gubernuran," kata Didi.

Untuk menjaga warisan budaya tersebut, menurut Didi perlu adanya
regulasi yang mengaturnya sebab sebagian besar bangunan lama tersebut
merupakan milik pribadi.

"Jadi akan ada aturan bahwa bangunan lama hanya boleh direnovasi dengan
syarat tidak merubah betuk asli bangunan, jadi renovasi lebih kepada
memperbaiki kerusakan saja, misal ada dinding yang sudah roboh atau atap
yang copot," kata Didi.

Kawasan Padang Kota Lama terletak sekitar Muara Padang, Jalan Batang
Arau, dan Pasa Gadang. Jalan Batang Arau merupakan jalan yang terletak
di sisi kanan sungai Batang Arau. Di sana berderet bangunan-bangunan tua
dan besar menghadap ke jalan dan Batang Arau. Gedung-gedung besar ini
merupakan kantor pemerintahan, perbankan, dan kantor dagang peninggalan
VOC.

Bangunan yang menonjol adalah gedung NHM (Nederlansche
Handels-Maatschappij), Padangsche Spaarbank, De Javansche Bank, dan NV
Internatio. Kini bangunan ini hanya dijadikan gudang oleh PT Panca
Niaga.

Di seberang gedung NHM, dibatasi jembatan Siti Nurbaya yang baru
dibangun pemerintah menyeberangi Batang Arau terdapat kantor Bank
Indonesia. Bangunan kantor ini dulunya adalah gedung De Javasche Bank
yang dibangun sekitar 1930. Gedung bergaya arsitektur modern (tropis)
Indonesia yang berkembang sekitar 1930-1940 ini menonjol dengan bagian
puncak atapnya yang menyerupai atap mesjid.

Sekitar 100 meter dari NHM arah ke hulu Batang Arau, terdapat Gedung
Padangsche Spaarbank didirikan pada 1908. Padangsche Spaarbank kini
menjadi Hotel Batang Arau yang dikelola pasangan Amerika Cris Scurrah
dan Christine Florance.

Di sebelah Spaatbank terdapat gedung NV Internatio, sebuah perusahaan
dagang, yang dibangun sekitar 1910. Gedung yang sekarang milik BUMN
Cipta Niaga itu berarsitektur neoklasik bercampur modern yang berkembang
sebelum 1920.

Ada lebih selusin bangunan lagi di Jalan Batang Arau yang menarik dan
masih asli, di antaranya gedung bekas kantor Geo Wehry, gedung Okupasi
Warga Keturunan Tionghoa,  dan gedung bekas kantor Nederlansch Idische
Escomto My. yang sekarang menjadi kantor Bank Mandiri.

Selain itu, ada tiga kawasan pasar di pengujung abad ke-19 itu yang
bangunannya aslinya masih bisa dilihat sekarang. Ketiga pasar yang
terletak bersebelahan dengan Jalan Batang Arau itu adalah Pasar Gadang
(Pasar Hilir), Pasar Mudik, dan Pasar Tanah Kongsi. (oca/s)

The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.



 

http://travelcareer.blogspot.com
http://act2profit.joystar.com
       
---------------------------------
  Dapatkan alamat Email baru Anda!  
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke