Bung Andiko, saya start dengan Swiss dulu. Setahu saya, Swiss punya angkatan perang yang kuat, dan setiap orang terkena wajib militer dan harus ikut latihan militer reguler setiap tahun.Jadi Swiss sangat mirip dengan Singapura sekarang, dan sangat beda dengan konsep Minangkabau tentang negara.. Minangkabau memang pernah disebut sbagai 'a kingdom of words'. kerajaan kata-kata. Tanpa tentara, yang menurut saya agak aneh juga, yang hanya tepat kalau seluruh dunia dalam keadaan damai seratus persen. Dalam dunia utopian tersebut, memang cukup dengan dubalang suku, semacam 'pecalang' di Bali. Dalam sejarah Minangkabau, rasanya kita juga mengenal adanya seorang 'panglima perang adat' seperti pernah terjadi dalam perang Batipuh melawan Belanda. Terima kasih atas info Bung Andiko tentang adanya semacam /panglima laot' di daerah pesisir Sumbar, khususnya di Pasaman. Ini sudah suatu permulaan yang baik. Tinggal kita tingkatkan, kita organisasikan, kita latih untuk tugas-tugas kesejahteraan, dan kalau perlu untuk tugas pertahanan. Sebagai orang yang pernah bertugas dalam bidang teritorial, saya melihat ada tempat bagi para 'panglima laot' a la Minang ini, apalagi oleh karena garis pantai kita demikian panjang. [Btw, bagaimana kalau masalah ini kita angkat dalam Kongres Kebudayaan Minangkabau Pertama, bulan Juni mendatang ? Kalau perlu kita angkat sekalian seorang 'panglima laot' Minang pertama, dari tokoh Pasaman ? ] Sambil lalu, saya semakin tertarik untuk mempelajari Minangkabau ini bung Andiko, yang ternyata masih banyak yang belum saya ketahui. Saya senang membaca demikian banyak pengalaman Bung, bersama bung Jepe dan Sanak Suryadi. Saya kan lahir dan besar di kota kecil Padang Panjang, walau sesekali waktu kecil saya dibawa nenek saya ke kampung halaman [asli] kami di Lagan, Kampung Dalam, Pariaman. Jadi walau saya pada dasarnya adalah 'orang urban pedalaman', dalam darah saya ada 'darah pesisir' juga. Alhamdulillah.
Wassalam, Saafroedin Bahar (Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) --- On Sun, 1/3/10, andikoGmail <andi.ko...@gmail.com> wrote: From: andikoGmail <andi.ko...@gmail.com> Subject: Re: Bls: [...@ntau-net] 'Panglima Adat Laut Pesisir Minangkabau' To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, January 3, 2010, 8:24 AM Ajo jo Pak Syaf Sependek pengetahuan saya, Kalau panglima dilekatkan dalam kata militer, maka jelaslah Minangkabau tidak punya panglima laut karena sejak lama setahu saya, Minangkabau tidak memiliki konsep pertahanan yang dijalankan oleh Militer reguler. Konsep pertahanan bisa disebutkan sebagai model pertahanan rakyat semesta dengan suku sebagai basis pertahanan. Setiap suku memiliki para dubalang yang lebih berfungsi sebagai polisi. Saya pikir Minangkabau pada suatu masa, adalah kerajaan sipil tampa militer seperti Swis sekarang. Hubungan dengan Aceh, dalam berbagai diskusi dan beberapa bacaan yang saya baca, dulu di Muaro Batang Masang, yang membelah Agam dengan Pasaman dulu ada pedagang besar bernama Urang Kayo Kaciak yang mengatur perdagangan sampai kepedalaman Malampah dan berhubungan dengan Bonjol. Saya yakin beliau ini seorang Aceh. Selain itu, dalam sebuah tambo, sebelum nagari Kinali Pasaman di pancang, terdapat sebuah kerajaan kecil yang tunduk dibawah Aceh. Kerajaan ini konflik dengan kerajaan yang ada di Simpang Empat yang mengakibatkan sampai hari ini di nagari Kinali, berhak diterapkan adat barajo-rajo. Setahu saya dalam konsep adat, terdapat apa yang disebut hak cukai-ubua-ubua gantuang kamudi. Nagari-nagari pantai menerapkan cukai dan biaya sandar kapal saja terhadap kapal-kapal yang merapat. Selain itu, ketika saya jalan dulu di Pesisir Barat pantai Sumbar, para pangulu nagari pantai mendapatkan ikan sebagai penghormatan untukpara pangulu yang "menguasai" wilayah penangkapan ikan tersebut. Hal ini mirip yang terjadi di daerah pedalaman lintau. Ketika seorang perimba menemukan pohon petai yang lebat berbuah di tengah hutan dan dia berniat mengambilnya, pertama yang dia lakukan adalah menandai pohon itu. Setelah itu dia akan bertanya ke orang nagari, pohon petai ini tumbuh diwilayah kewenangan pangulu mana. Setelah diketahui, maka dia akan bicara dengan pangulu tersebut, setelah petai diambil, maka beberapa patai itu diantarkan kerumah pangulu itu sebagai penghormatan kepadanya sebagai orang yang menguasai kawasan rimba tempat patai itu tumbuh. Salam andiko -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe