Pak Darul, pak Abraham dan para sanak sa palanta,Tafsiran -- atau kesimpulan -- 
ini sungguh menarik, bahwa kita orang Minang menganggap bahwa mahir 
berkata-kata adalah salah satu tanda kepiawaian dalam hidup. Dalam hubungan ini 
saya teringat salah satu buku [tentang Pagaruyung?] yang berjudul 'kingdom of 
words', kerajaan kata-kata. Bagaimana sesungguhnya pemahaman kita mengenai hal 
itu kita tunggu pencerahan yang lebih dalam dari para sanak yang menekuni ilmu 
linguistik.
Namun kalau dipikir-pikir, jika kata-kata itu dipergunakan secara tertib dan 
benar, dengan menggunakan ilmu logika [atau ilmu mantiq?] rasanya perhatian 
terhadap kata-kata itu juga bermanfaat, karena kita berfikir dengan kata dan 
kita berkomunikasi dengan kata. Hanya kalau pengunaan kata itu sekedar untuk 
'bermain kata' tanpa kaitan dengan proses berfikir, baru kita menghadapi 
masalah ['lidah tak bertulang' atau 'NATO' ='No Action, Talk Only'']Kalau 
begitu halnya, sambil memperbaiki kemampuan berkata-kata secara logis, kita 
tingkatkan juga kemampuan kita untuk menindaklanjuti kata-kata itu dengan 
tindakan nyata, agar demikian banyak MoU yang ditandatangani dengan fihak lain 
menjadi lebih bermakna dan bermanfaat bagi kita semua. Atau agar kata dan janji 
yang diucapkan bisa dipegang.Insya Allah.
Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Sun, 1/17/10, Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com> wrote:

From: Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] File lamo Maritim
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sunday, January 17, 2010, 6:32 PM

Pak Darul dan dunsanak di palanta nan ambo hormati
ambo kutipkan: Subject: Re: [RN-Pendidikan] masih Univ dari LN

  Date: Tue, 6 Aug 2002 17:34:35 +0200 (CEST)

  

  Assalamualaikum wr.wb.

  Dusanak, sabananyo kerjasama antar universitas di Padang dengan Univ LN sudah 
banyak. Baik MoU yang sudah ditanda tangani, namun itu lah.. setelah MoU tidak 
ada follow up nya.

  
Sebagai contoh, Universitas La Rochelle, nan kini ambo baraja lah ado kerjasama 
jo UNP. Malahan lah duo kali

  Universitas La Rochelle mengirimkan mahasiswanyo yang baraja bahasa Indonesia 
ke UNP. Malahan dalam site universitas, nama UNP telah ditulisnya sebagai 
universitas partenair. Dari pihak awak, UNP, sampai saat ini alun ado yang 
berminat untuk memanfaat kan MoU


  itu, untuk baraja lanjut atau pertukaran tenaga peneliti ke Universitas La 
Rochelle. Setelah ambo cubo mancari penyebabnya, kembali kepada masalah dana.

Kalau itu masalahnyo, mangapo universitas-universitas lain di Jawa, Makassar, 
Sumut samo-samo mandapek dana dari pamarentah pusek, bisa lebih capek larinyo 
dari PT di SB


Ambo maraso masalahnya talatak pado budaya urang awak nan ambo kutipkan dari 
postingan Sanak Andiko (penulis artikel: Surya Saluang) baru-baru iko 
(diringkas) sbb:

Masyarakat Minang membangun tatanan kosmosnya mengandalkan daya kata. 

Dalam Gurindam edisi sebelumnya telah disebut betapa kata berkuasa 
(foucaultian) di Minangkabau. 

Dan ketika kata merupakan transformasi dari/untuk kuasa, maka kepentingan 
terhadap kata menjadi kepentingan yang paling mendasar. 

Semua orang berebut kata. 
Semua orang memproduksi kata sebanyak mungkin. 

Siapa yang paling banyak memiliki dan menggunakan kata berkemungkinan menjadi 
yang serba “paling” (paling cerdas, paling representatif, paling bijak, paling 
dapat diandalkan, paling legitimed, paling sah, paling terhormat, dsb). 

Orang Minang kemudian menjadi gemar berkata-kata.

Pola demikian masih bertahan hingga hari ini. 
Sedangkan kosmologi kata sesungguhnya telah berubah seiring pertumbuhan dunia 
global. 
Ia (kata) tidak lagi mampu mempermainkan realitas, tetapi justru dipermainkan 
realitas. 


Sehingga begitu juga, yang berpegang pada kata akan menjadi objek permainan 
serta kehilangan keasikan terhadap dirinya sendiri yang sedang 
ter/dipermainkan. 

Subjek tradisi, berubah objek dalam dunia yang berubah ini. 


Sebagian dari mereka yang telah menjadi objek, mencoba membangun kembali dunia 
tradisinya dalam berbagai cara dan polarisasi keadaan agar dapat menjadi subjek 
kembali dalam dunia preferensi yang dipahaminya (mis. Berbagai perkumpulan 
kepaguyuban seperti Baringin Tuo/Mudo, IMAMI, Formisi, Forkommi, Surau Tuo, 
dll).


Mari kita simpulkan dari duo postingan tersebut.

Salam

Abraham Ilyas Lk. 64 th
www.nagari.org

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



      
-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke