Wah, sabana capek respons bung Andiko iko. Tarimo kasih banyak. Dalam rangko 
mahiduikkan baliak dunia maritim Minangkabau iko, ado rencana Gebu Minang 
untuak maninjau Aceh, untuak mandapek masukan tantang 'Panglima Laot' sabagai 
limbago adat Aceh nan mangoordinasikan saluruah nelayan Aceh.Wakatu batamu jo 
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial -- kabatulan baliau urang Aceh -- 
baliau juo maanjurkan Gebu Minang untuak maninjau Aceh. Sahubuangan jo itu, ado 
gagasan dalam SC untuak memperkenalkan [baliak] limbago sarupo di Minangkabau. 
Ambo alun tahu apo namonyo nan rancak:  Panglimo Lauik ? Nangkodo ? Apo namo 
jabatan iko di nagari Sasak, Pasaman, bung Andiko ? Apo pulo di Pariaman, 
Padang, Pasisia Selatan ?. Kini sadang dirancang draft kesepakatan tentang 
dunia maritim iko dalam Kongres Kebudayaan Minangkabau 2010 nan akan datang.

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Fri, 3/5/10, andi ko <andi.ko...@gmail.com> wrote:

From: andi ko <andi.ko...@gmail.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] LAUT SEBAGAI PUSAKO TINGGI MINANGKABAU
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Friday, March 5, 2010, 9:28 AM

Mantap banget Pak,

Kito harus implementasikan "Ka Lauik Ba Bungo Karang". Salah satu nagari yang 
memiliki ulayat laut yang panah ambo tahu caritonyo adaolah nagari Sasak di 
Pasaman Barat

Salam


Andiko Sutan Mancayo

Pada 5 Maret 2010 09:21, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> menulis:


Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,Selama ini orientasi kita orang 
Minangkabau terkesan sangat terikat dengan darat belaka, sehingga mengabaikan 
potensi laut, yang bisa dipandang sebagai 'pusako tinggi' Minangkabau. Padahal, 
seperti ditulis oleh Prof Dr Gusti Asnan, pesisir Barat  Minangkabau juga 
pernah jaya di laut, dalam perdagangan internasional sekitar abad ke 18 dan 
19.Rasanya kita bisa mengembalikan kejayaan Minangkabau di laut.

Secara berkebetulan saya mengenal beberapa urang awak, yang justru 'besar di 
laut', antara lain Capt Darul Makmur, dan -- tentu saja -- Inyiak Lako. Pak 
etek saya Thamrin (almarhum) adalah kapten kapal. Ipar saya Ismet Hermet dan 
kemenakan saya Timoer Indra Prasta juga pernah berkiprah di laut. Seorang 
keluarga dari isteri saya sekarang juga jadi kapten kapal. 
Dahulu di
 Teluk Bayur pernah ada galangan kapal. Sekarang kita
 tahu bahwa Bungus juga dirancang sebagai pelabuhan ikan.  Rupanya Lautan 
Hindia di depan pantai Sumatera Barat sangat kaya dengan ikan tuna, yang 
sekarang sudah diekspor dengan pesawat Cardig Air. Bp Ir Ermansyah Yamin Dt 
Tanmapiluti -- yang memperoleh pendidikan di Jepang -- bahkan sudah melakukan 
uji coba ekspor cumi-cumi dan octopus. Bukan main.
Adalah alamiah, bahwa dalam berbincang-bincang di SC KKM 2010 berkembang 
gagasan kuat untuk mendayagunakan potensi laut ini sebagai wujud rasa syukur 
kepada Allah swt, dengan menjadikannya sebagai lahan baru untuk lapangan kerja 
kaum muda. 
Dalam hubungan ini ada hasrat untuk mendirikan sebuah akademi maritim, 
bekerjasama dengan perguruan tinggi yang sudah ada.Ternyata, permintaan untuk 
anak buah kapal (ABK) sangat tinggi, sehingga rasanya tak akan cukup terpenuhi.
Bagaimana pendapat sanak sekalian ?

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 





Pesawat Cardig Air Ekspor Ikan Tuna


Kompas, Jumat, 5 Maret 2010 | 04:04 WIB

Padang, Kompas - Potensi ekspor tuna segar melalui sarana
kargo di Padang, Sumatera Barat, tergolong besar. Sejak April 2009, pesawat
kargo Cardig Air telah mengekspor tuna segar ke Jepang hingga 408.000 kilogram.

CEO PT Cardig Air Boyke Soebroto di Padang, Rabu (3/3),
mengemukakan, potensi ekspor tuna dari Padang terhitung potensial karena waktu
tempuh dari pabrik pengolahan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus ke
Bandar Udara Minangkabau hanya satu jam.

”Sarana infrastruktur transportasi di Padang tergolong
memadai. Ini mendorong ekspor langsung tuna segar ke negara tujuan,” ujarnya.

Sarana infrastruktur transportasi di Padang paling baik
dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Pesawat kargo membutuhkan
jaminan barang sampai tepat waktu di negara tujuan.

Oleh karena itu, diperlukan efisiensi waktu untuk proses
pengolahan, distribusi, ataupun volume pasokan barang secara kontinu. Dengan
ketepatan waktu, kualitas ikan terjamin.

Pengiriman produk perikanan membutuhkan ruang bagasi khusus
di pesawat yang hanya bisa disediakan oleh pesawat kargo. Hal itu disebabkan
pesawat penumpang hanya mampu mengangkut barang maksimum 3-4 ton.

Ia menambahkan, kebutuhan tuna segar di pasar internasional
tergolong tinggi. Setiap minggu, pihaknya mengirim ikan tuna segar ke Jepang
dengan pesawat Boeing 737 rata-rata sebanyak 11 ton. Ikan yang dikirim berupa
ikan utuh, dengan isi perut yang sudah dikeluarkan.

Kapasitas kargo tersebut mampu mengangkut ikan sebanyak 17
ton dalam setiap penerbangan. Sementara kemampuan ekspor ikan tuna melalui
kargo baru sebanyak 11 ton.

Minim kapal

Meskipun Padang berpotensi untuk ekspor tuna segar, volume
pasokan ikan tuna di PPS Bungus hingga kini belum berkembang.

Padahal, PPS Bungus melayani kapal-kapal besar berukuran di
atas 30 gross ton (GT) dengan daya jelajah hingga ke zona ekonomi eksklusif
Indonesia.

Ibrahim, petugas di PPS Bungus, mengemukakan, kapal
berkapasitas di atas 30 GT yang sandar di pelabuhan itu hanya 60 unit. Semua
kapal itu dimiliki oleh pengusaha dari luar Padang. Minimnya jumlah kapal di
pelabuhan itu membuat serapan bahan bakar minyak bersubsidi menjadi tidak
optimal, yakni kurang dari 100 ton per bulan.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad
mengemukakan, pihaknya meresmikan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN)
hari Kamis kemarin.

Pendirian SPBN, ujar Fadel Muhammad, dimaksudkan untuk
merangsang kapal-kapal besar agar bisa sandar di pelabuhan dan mendaratkan ikan
untuk diolah di pabrik yang berlokasi di pelabuhan itu. (LKT)



      



-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~


===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet


- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe







-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke