Kurnia, Ephi, dan Dunsanak Sadonyo.

Sebetulnya saran awal saya tadi adalah, bagaimana kalau MPKAS secara resmi
minta penjelasan dari Ditjen Perkeretaapian tentang kebijakan pengembangan
perkeretaapian di Sumbar. Saya concern, karena - yang saya baca2 -
sepertinya pengembangan itu lebih ke arah jalur Padang - BIM. Selain dari
berita2, coba juga lihat di Renja Dephub 2010, di situ eksplisit disebutkan
tentang pengembangan Bandara Soekarno Hatta, Kualanamu, dan Minangkabau
(disebut sampai 3X). Di Renja juga disebut tentang pembangunan, peningkatan,
atau perbaikan jalur. Ada yang tempatnya disebut secara khusus, tapi ada
yang cuma disebut secara umum. Nah, mudah2an yang umum ini termasuk
Bukittinggi - Payakumbuh.

Satu lagi, walaupun kita harus berteimakasih kepada PT KAI, termasuk Divre
nya, tapi mungkin perlu juga ke Ditjen Perkeretaapian, karena Tapi setahu
saya, kalau bicar kebijakan pengembangan, itu wilayahnya Ditjen
Perkeretaapian, sedangkan KAI itu masalah operasi.

Tentang teknis keretanya, saya juga bukan orang ahli, tapi ada beberapa
catatan saya atas posting Ephi dan Kurnis.

Saya tidak tahu persis alasan penggantian KRDI menjadi Railbus. Tapi mungkin
bukan tekanan gandar (saja), karena kalau melihat "tampangnya", Lok BB204XX
itu jauh lebih berat, dan saya pernah baca kalau axle road nya diatas 11 ton
(saya baca di
http://finance.groups.yahoo.com/group/keretapi/message/35705?var=1 )

Tentang "2 lokomotif", mungkin harus dibedakan juga antara "mesin" dengan
"ruang masinis". Pada lokomotif biasa, masinis juga ada di situ. Biasanya
lokomotif ditempatkan di depan rangkaian. Pengecualiannya - kalau di
Indonesia - ya antara Kayutanam - Batu Taba atau Kotobaru itu. Lokomotif
ditempatkan di ujung yang "lebih rendah" karena sekaligus untuk menahan
berat rangkaian.

Jika digunakan 2 lokomotif dalam satu rangkaian, keduanya digandeng di depan
(atau "di bawah untuk jalur khusus Sumbar). atau depan dan tengah.

KRDI memang punya 2 kabin masins, tapi -sependek pengeetahuan saya -
mesinnya tetap satu. Artinya "lokomotif"nya cuma satu

Riri
Bekasi, l, 47









2010/4/9 Kurnia Chalik <kurnia.cha...@inpex.co.jp>

>  Ass.Wr Wb Da Riri sarato adi dunsanak kasadonyo,
>
>
>
> 1. Terimakasih banyak atas penjelasan Da Riri. Terus terang untuk KA Wisata
> dari Padang ke Padang Panjang dengan tantangan medan topografi yang mendaki
> dan menantang ini, saya pribadi lebih suka kalau kereta ini nantinya
> mempunyai 2 mesin di depan dan di belakang (seperti KRDI) atau mempunyai 2
> loko di depan dan di belakang (seperti Kereta Batubara dulu). Selain daya
> dorongnya menjadi lebih kuat,juga safety factor juga akan jauh lebih
> baik,.Jika seandainya salah satu mesin/loko yang sudah tua ini mengalami
> kerusakan, maka mesin/loko yang satu lagi masih bisa bekerja sebagai back up
> sehingga kereta tidak meluncur turun.Apakah nantinya mesin penariknya itu
> akan berupa 2 loko atau  2 mesin diesel di muka dan di belakang (seperti
> KRDI), itu bisa saja, asalkan design dan spesifikasinya disesuaikan dengan
> tantangan topografi yang mendaki ini.
>
>
>
> Dalam impian saya,rasanya akan lebih exciting bila kita dapat melintasi
> Rain Forest Lembah Anai yang indah ini, dengan menggunakan Kereta Diesel
> yang di design khusus (seperti KRDI),dengan dua mesin kuat di depan dan di
> belakang yang berbentuk kapsul kaca, sehingga wisatawan akan dapat melihat
> dan menikmati keindahan alam Lembah Anai yang luar biasa itu dari segala
> sisi,dan bukan hanya dari satu sisi saja,seperti KA Wisata konventional
> sekarang ini.
>
>
>
> Anyway,mungkin untuk lebih pastinya InsyaAllah nanti kita akan coba double
> check/klarifikasi ulang lagi ke PT.KAI sendiri mengenai informasi Railbus
> dan KRDI ini.Karena tentunya mereka yang lebih tahu mengenai design kereta
> ini.
>
>
>
> 2. Mengenai rencana KA Wisata  Bukittinggi – Payakumbuh.
>
>
>
> Pada prinsipnya semua jalur KA di Sumatera Barat sangat potensial untuk
> dapat kita aktifkan kembali. Tetapi tentunya ini memerlukan sebuah strategi
> yang tepat dan efisien. Ibarat pesan guru saya di saat mengikuti ujian UMPTN
> dulu, *”Kerjakanlah soal2 yang relatif lebih mudah terlebih dahulu,baru
> kemudian soal2 yang relatif lebih sulit,dengan begitu diharapkan semua soal
> ujian akan dapat terjawab tanpa kehilangan waktu/moment”.*
>
>
>
> Mungkin secara relatif untuk saat ini,KA Bandara relatif lebih mudah untuk
> dapat direalisasikan segera, dibandingkan dengan KA Wisata
> Bukittinggi-Payakumbuh.
>
>
>
> Demikian saja dulu urung rembug saya sore ini,semoga kemajuan demi kemajuan
> dunia Perkeretaan di Sumatera Barat yang telah dicapai selama ini,akan dapat
> menjadi motivator kita semua untuk dapat berbuat sesuatu yang terbaik, demi
> kemajuan Ranah Minang,Kampuang Halaman Kita Yang Tercinta...Amin YRA.
>
>
>
> Have Nice Weekend.
>
>
>
> Wasalam,
>
> Kurnia Chalik
>
> (MPKAS)
>
>
>
>
>
>
>  ------------------------------
>
> *Fr**om:* rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] *On
> Behalf Of *Riri Chaidir
> *Sent:* Friday, April 09, 2010 3:57 PM
>
> *To:* rantaunet@googlegroups.com
> *Subject:* Re: [...@ntau-net] Pengadaan Railbus 1 (satu) Set @ 3 Unit Untuk
> Sumatera Barat (multi Years)
>
>
>
> Waalaikumsalam wr.wb.
>
>
>
> Adek Kurnia, dan Dunsanak Sadonyo.
>
>
>
> Maaf, ambo agak ragu jo beberapa point nan Adek sampaikan bahwa Railbus dan
> KRDI merupakan proyek yang berbeda, serta KRDI direncanakan untuk Padang -
> Padang Panjang
>
>    1. Ini penggantian, tadinya KRDI, kemudian dengan alasan daya dukung
>    lintasan kurang, diganti jadi Railbus. coba lihat penjelasan dan Nofrins di
>    
> http://www.west-sumatra.com/index.php?option=com_fireboard&Itemid=78&func=view&catid=42&id=1964
>  . KRDI
>    direncanakan untuk lintasan yang relatif datar dan jarak dekat, Simpang 
> Haru
>    - BIM, itu penjelasan HUMAS KAI Sumbar
>    http://www.padangkini.com/berita/single.php?id=3668
>    2. KRDI sanggup ke Padangpanjang? Mungkin indak, Dek. Coba lihat
>    tulisan saya awal tahun 2009 kemaren di milis MPKAS. Intinya, Padangpanjang
>    itu jalur yang sangat berat.
>    http://www.mail-archive.com/maki...@yahoogroups.com/msg01034.html
>    3. Rasanya tidak mungkin Railbus itu bisa didatangkan pertengahan tahun
>    ini. Bukannya dari posting Ephie tadi dikatakan ini baru tender, dan di
>    judul tendernya dikatakan "multi years"? Mungkin penjelasan da Nofrins 
> lebih
>    make sense, selesainya tahn 2001 (
>    
> http://www.facebook.com/?sk=messages&ref=mb#!/?page=1&sk=messages&tid=1389301779219
>  ).
>    Sebagai catatan, Railbus ini merupakan "barang baru" buat INKA, mereka 
> butuh
>    waktu 2 tahun untuk membuatnya. Beda dengan KRDI yang bisa dalam hitungan
>    bulan
>
>  Mudah2an ambo ndak salah catat. Jadi, kalau manuruik ambo, KRDI dan
> Railbus itu sasarannya sama: Padang - BIM. Jadi, tetap alun terjawab lai:
> Bagaimana dengan pengembangan perkeretaapian Sumbar (seperti ke
> Padangpanjang dan Payakumbuah)
>
>
>
> riri
>
> bekasi, l, 47
>
>
>
>
>

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

Kirim email ke