Yth
Buya Syaf dan Mamak Andi Ko..



Terima kasih atas dukungan Buya dan sumbang saran Mamak Andi Ko.

Saya sendiri belum pernah ke daerah Sungai Pisang, tapi alhamdulillah saya
sudah pernah ke Pulau Sikuai, dan Pulau Sironjong. Saya juga pernah melihat
samar-samar perkampungan nelayan Sungai Pisang sewaktu pergi dan pulang dari
Sikuai menuju Muaro Padang. Tapi saya sering mengamati keindahan kawasan
Carocok dan Sungai Pisang ini dari Google Earth.

Sewaktu masih bertugas di Denpasar, saya pernah mengikuti sebuah seminar
tentang kepariwisataan. Dimana trend wisata kedepan adalah eko-sosio-cultur
tourism. Mass Tourism sudah ditinggalkan. Dan sumatera barat sangat beruntung
bahwa kita memiliki semua itu, potensinya jauh lebih besar dari provinsi
manapun di Indonesia. Kawasan Sungai Pisang dan Carocok Mandeh adalah harta
bahari terakhir Minangkabau. Kalau tidak cepat-cepat di tangani dengan baik,
bisa jadi harta karun ini akan tergerus pembangunan yang membabi buta.

Saya sempat kaget melihat beberapa masterplan yang dibuat oleh petinggi2 di
Sumbar beberapa tahun yang lalu (maaf via googling saja, karena saya tidak ada
akses ke Dinas Tata Kota), ketika itu ada rencana menyulap kawasan Mandeh untuk
menjadi pusat wisata seperti Kuta atau Pattaya, dan master plan kawasan gunung
padang dan muaro yang menurut saya sama sekali tidak mempertimbangkan unsur
heritage dan lingkungan. Alhamdulillah rencana itu kandas karena investor
keburu hengkang karena gempa yang melanda.

Kalau lah boleh ambo nan mudo matah, umua nan baru satahun jaguang, darah nan
baru satampuak pinang, pangalaman nan alun sabaro ko...buliah memintak ka pada
mamak2 nan ka ikuik dalam kongres kebudayaan Minang nanti, agar pada saat
kongress nanto dapat ditetapkan dan dirumuskan wilayah-wilayah cagar budaya dan
cagar alam yang ditunjang oleh adat Minangkabau.

Ambo raso, antara konsep cagar budaya/cagar alam dan adat minangkabau masih
allign, berada pada garis yang sama. 



Buya Syaff, alasan lain kenapa Sungai Pisang mendapat perhatian dari ambo,
karano di Sungai Pisang lah masyarakat adat yang akan menjaga kelestarian
kawasan ko (ambo indak tahu kalau di daerah Carocok Mandeh, masyarakat adat ma
nan memiliki hak ulayat disitu?). Kegagalan kawasan konservasi nan ambo lihat
dari kacamata ambo nan mudo matah ko adalah karena menjadikan masyaraat hanya
sebagai objek, bukan sebagai pemain disana.

Kapan paralu untuak masyarakat Sungai Pisang dan Carocok Mandeh ko diadokan
penyuluhan intensif dari Unand atau lembaga pendidikan lain untuk membuat
masyarakatnya paham akan peran penting keterlibatan mereka dalam menjaga
kelestarian kawasan tersebut (terutama alam bawah laut), kapan paralu wali
nagari dan kapalo mudonyo nan diajak studi banding ka daerah-daerah nan sukses
dengan konservasi alam baharinya, seperti kepulauan Seribu, Karimun Jawa dan
Wakatobi bukan pejabat-pejabat(kalau pejabat-pejabat malah pado hopping
jadinyo..hehehe).

Usulan Buya untuk kawasan Muaro Padang sebagai kawasan cagar budaya
sangat-sangat ambo dukuang (dukuangan ko bukan sekedar dukuang doá, tapi ambo
siap membantu semaksimal mungkin nan ambo bisa..).

Sepertinya memang kita tidak bisa lagi cuma 'manongek'pemkot atau pemda, tapi
langkah-langkah kecil dan langkah kebudayaan inlah yang diperlukan saat ini
(menurut hemat ambo, langkah budaya adalah langkah paliang nyata dan langkah
jauah ke depan..).



Sekianlah ciloteh ambo nan mudo matah ko, kok talabiah takurang erang jo
gendeangyo, kok tak sasuai ragi jo coloknyo, kok ado nan talantuang ka naiak
talendo ka turun, maaf jo rila diminta ka tangah palanta...



Wasalam...









Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Sun, 4/11/10, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Jadikan Sungai Pisang - Carocok Mandeh Wilayah   
KOnservasi Bahari Minangkabau
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sunday, April 11, 2010, 7:13 AM

Assalamualaikum w.w. Sanak Bot Piliang,
Saya belum pernah ke Sungai Pinang-Carocok Mandeh, tetapi gagasan adanya 
wilayah konservasi bahari ini saya dukung. Apalagi jika kita kaitkan dengan 
sejarah maritim pantai barat Sumatera, yang ditulis demikian menarik oleh 
Prof.Dr Gusti Asnan dari FS Unand.
Selain itu juga perlu dipertimbangkan kawasan Muaro, Padang, sebagai kawasan 
bahari yang bukan saja perlu dikonservasi tetapi juga perlu dipelihara sebagai 
bagian dari 'heritage' Sumatera Barat.
Pendayagunaan potensi maritim Sumatera Barat termasuk salah satu topik dalam 
Kongres Kebudayaan Minangkabau, yang selama ini terasa terlalu berorientasi 
darat. 
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Sun, 4/11/10, Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> wrote:


From: Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Jadikan Sungai Pisang - Carocok Mandeh Wilayah 
KOnservasi Bahari Minangkabau
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sunday, April 11, 2010, 10:38 AM











Ninik Mamak, Bundo jo Dunsanak di Palanta...

Akhir Maret lalu, saya berkesempatan mengunjungi kepulauan Karimun Jawa. 
Kepulauan yang terdiri atas 27 pulau ini berada di utara Semarang dan secara 
administrative tergabung dalam Kabupaten Jepara. Yang menarik dari kepulauan 
ini adalah terumbu karang yang relative terjaga dan kesadaran penduduknya untuk 
ikut serta memelihara pantai sangat tinggi. Sepanjang jalan di pulau karimun 
Besar sangat rapi, saya jarangs ekali menemukan sampah. Bahkan di dermaga juga 
bersih. Sampah yang ada malah di tengah laut yang merupakan kiriman dari 
Semarang dan Jepara.
Ternyata Kepulauan Karimun Jawa adalah wilayah konservasi dan ditetapkan 
sebagai taman laut (mohon koreksi apabila saya salah, informasi ini saya dapat 
dari pak Camat kepulauan Karimun Jawa yang kebetulan satu kapal dengan 
rombonghan saya).
Saya teringat kekayaan bahari ranah Minang yang tak kalah indahnya, yaitu 
Kawasan Carocok mandeh,  yang berada di perbatasan Padang dan Pesisir Selatan. 
Boleh dikatakan, itulah satu-satunya kawasan wisata bahari minangkabau yang 
bisa kita banggakan (maaf, saya tidak memasukkan mentawai karena secara budaya 
Mentawai tidak termasuk dalam bentang alam minangkabau). Apabila surge bahari 
terakhir dna satu-satunya ini salah urus, maka hilanglah kebanggaan Sumbar dan 
berdosa lah kita pada anak kemenakan di Ranah Minang nantinya.
Pengelolaan karimun jawa bisa dijadikan salah satu contoh. Menurut saya, 
kawasan Carocok Mandeh, yang terbentang dari kawasan Sungai Pisang sampai ke 
Tanah Genting di dekat tarusan harus dijadikan kawasan konservasi bahari. 
Artinya, tidak boleh melakukan eksploitasi bahari besar2an di lokasi tersebut, 
pelarangan pengambilan terumbu karang atau penangkapan kan dalam jumlah 
besar2an. 
Meskipun pemandangan pulau dan alam di Sekitar SIkuai, Cubadak dan Pagang 
sangat indah, tapi jauh berbeda dengan pemandangan bawah lautnya yang boleh 
dikatakan rusak parah. 
Menjadi daerah konservasi bukan berarti menghilangkan nilai ekonomis dari 
daerah tersebut, banyak hal yang bisa dilakukan yang sejalan dengan konservasi. 
Pariwisata adalah salah satunya, penduduk sungai Pisang dan kampung2 terdekat 
bisa dididik untuk menjadi operator selam atau olah raga air lainnya, kemudian 
menyewakan rumah2nya untuk wisatawan, kapal2 nelayan bisa digunakan. 
Bahkan, seperti yang dilakukan di Pantai Lovina-Singaraja, Bali, para nelayan 
menternakkan ikan hias di kawasan pantai lovina, dan menjadi sentra produksi 
ikan hias terbesar di Indonesia. Tentu penduduk disekitar kawasan tersebut bisa 
mendapat untung, tentu dengan edukasi yang tak putus-putus dari pemerintah dan 
LSM terkait.
Dari informasi yang saya dapat, beberapa pulau memang telah di jadikan pulau 
konservasi, seperti konservasi Penyu, KOnservasi Siamang di Pulau Marak, 
mungkin di Pulau Sirandah nantinya bisa dijadikan wilayah konservasi kijang 
Sumatera, atau Pulau Cubadak dijadikan konservasi elang laut dsb.

Dengan demikian, surga Bahari Minangkabau tetap terjaga, tidak habis di 
patok-patok oleh pengusaha luar, dan penduduk local hanyajadi penonton atau 
babu di tanah sendiri.
 
Salam

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300



-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan
 mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



      



-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

Kirim email ke