Alhamdulillah, kato lai bajawab dan gayuang lai basambuik dek Sanak Bot Piliang,Nampaknyo iyo paralu kito siapkan gagasan nan langkok soal konservasi dan pengmbangan kawasan bahari iko. Dalam kepengurusan Gebu Minang ini ado tokoh nan sangat baminat mangambangkannyo, yaitu Bp Ir Raja Ermansyah Yamin Dt Tan Maliputi. Baliau nan ingin mencantumkan penembangan potensi maritim iko dalam Kongres Kebudayaan Minangkabau, Agustus muko.
Wassalam, Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) --- On Sun, 4/11/10, Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> wrote: From: Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> Subject: Re: [...@ntau-net] Jadikan Sungai Pisang - Carocok Mandeh Wilayah KOnservasi Bahari Minangkabau To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 10:20 PM Yth Buya Syaf dan Namak Andi Ko.. Terima kasih atas dukungan Buya dan sumbang saran Mamak Andi Ko. Saya sendiri belum pernah ke daerah Sungai Pisang, tapi alhamdulillah saya sudah pernah ke Pulau Sikuai, dan Pulau Sironjong. Saya juga pernah melihat samar-samar perkampungan nelayan Sungai Pisang sewaktu pergi dan pulang dari Sikuai menuju Muaro Padang. Tapi saya sering mengamati keindahan kawasan Carocok dan Sungai Pisang ini dari Google Earth. Sewaktu masih bertugas di Denpasar, saya pernah mengikuti sebuah seminar tentang kepariwisataan. Dimana trend wisata kedepan adalah eko-sosio-cultur tourism. Mass Tourism sudah ditinggalkan. Dan sumatera barat sangat beruntung bahwa kita memiliki semua itu, potensinya jauh lebih besar dari provinsi manapun di Indonesia. Kawasan Sungai Pisang dan Carocok Mandeh adalah harta bahari terakhir Minangkabau. Kalau tidak cepat-cepat di tangani dengan baik, bisa jadi harta karun ini akan tergerus pembangunan yang membabi buta. Saya sempat kaget melihat beberapa masterplan yang dibuat oleh petinggi2 di Sumbar beberapa tahun yang lalu (maaf via googling saja, karena saya tidak ada akses ke Dinas Tata Kota), ketika itu ada rencana menyulap kawasan Mandeh untuk menjadi pusat wisata seperti Kuta atau Pattaya, dan master plan kawasan gunung padang dan muaro yang menurut saya sama sekali tidak mempertimbangkan unsur heritage dan lingkungan. Alhamdulillah rencana itu kandas karena investor keburu hengkang karena gempa yang melanda. Kalau lah boleh ambo nan mudo matah, umua nan baru satahun jaguang, darah nan baru satampuak pinang, pangalaman nan alun sabaro ko...buliah memintak ka pada mamak2 nan ka ikuik dalam kongres kebudayaan Minang nanti, agar pada saat kongress nanto dapat ditetapkan dan dirumuskan wilayah-wilayah cagar budaya dan cagar alam yang ditunjang oleh adat Minangkabau. Ambo raso, antara konsep cagar budaya/cagar alam dan adat minangkabau masih allign, berada pada garis yang sama. Buya Syaff, alasan lain kenapa Sungai Pisang mendapat perhatian dari ambo, karano di Sungai Pisang lah masyarakat adat yang akan menjaga kelestarian kawasan ko (ambo indak tahu kalau di daerah Carocok Mandeh, masyarakat adat ma nan memiliki hak ulayat disitu?). Kegagalan kawasan konservasi nan ambo lihat dari kacamata ambo nan mudo matah ko adalah karena menjadikan masyaraat hanya sebagai objek, bukan sebagai pemain disana. Kapan paralu untuak masyarakat Sungai Pisang dan Carocok Mandeh ko diadokan penyuluhan intensif dari Unand atau lembaga pendidikan lain untuk membuat masyarakatnya paham akan peran penting keterlibatan mereka dalam menjaga kelestarian kawasan tersebut (terutama alam bawah laut), kapan paralu wali nagari dan kapalo mudonyo nan diajak studi banding ka daerah-daerah nan sukses dengan konservasi alam baharinya, seperti kepulauan Seribu, Karimun Jawa dan Wakatobi bukan pejabat-pejabat(kalau pejabat-pejabat malah pado hopping jadinyo..hehehe). Usulan Buya untuk kawasan Muaro Padang sebagai kawasan cagar budaya sangat-sangat ambo dukuang (dukuangan ko bukan sekedar dukuang doá, tapi ambo siap membantu semaksimal mungkin nan ambo bisa..). Sepertinya memang kita tidak bisa lagi cuma 'manongek'pemkot atau pemda, tapi langkah-langkah kecil dan langkah kebudayaan inlah yang diperlukan saat ini (menurut hemat ambo, langkah budaya adalah langkah paliang nyata dan langkah jauah ke depan..). Sekianlah ciloteh ambo nan mudo matah ko, kok talabiah takurang erang jo gendeangyo, kok tak sasuai ragi jo coloknyo, kok ado nan talantuang ka naiak talendo ka turun, maaf jo rila diminta ka tangah palanta... Wasalam... Bot Sosani Piliang Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream www.botsosani.wordpress.com Hp. 08123885300 --- On Sun, 4/11/10, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> wrote: From: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> Subject: Re: [...@ntau-net] Jadikan Sungai Pisang - Carocok Mandeh Wilayah KOnservasi Bahari Minangkabau To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 7:13 AM Assalamualaikum w.w. Sanak Bot Piliang, Saya belum pernah ke Sungai Pinang-Carocok Mandeh, tetapi gagasan adanya wilayah konservasi bahari ini saya dukung. Apalagi jika kita kaitkan dengan sejarah maritim pantai barat Sumatera, yang ditulis demikian menarik oleh Prof.Dr Gusti Asnan dari FS Unand. Selain itu juga perlu dipertimbangkan kawasan Muaro, Padang, sebagai kawasan bahari yang bukan saja perlu dikonservasi tetapi juga perlu dipelihara sebagai bagian dari 'heritage' Sumatera Barat. Pendayagunaan potensi maritim Sumatera Barat termasuk salah satu topik dalam Kongres Kebudayaan Minangkabau, yang selama ini terasa terlalu berorientasi darat. Wassalam, Saafroedin Bahar (Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) --- On Sun, 4/11/10, Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> wrote: From: Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> Subject: [...@ntau-net] Jadikan Sungai Pisang - Carocok Mandeh Wilayah KOnservasi Bahari Minangkabau To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 10:38 AM Ninik Mamak, Bundo jo Dunsanak di Palanta... Akhir Maret lalu, saya berkesempatan mengunjungi kepulauan Karimun Jawa. Kepulauan yang terdiri atas 27 pulau ini berada di utara Semarang dan secara administrative tergabung dalam Kabupaten Jepara. Yang menarik dari kepulauan ini adalah terumbu karang yang relative terjaga dan kesadaran penduduknya untuk ikut serta memelihara pantai sangat tinggi. Sepanjang jalan di pulau karimun Besar sangat rapi, saya jarangs ekali menemukan sampah. Bahkan di dermaga juga bersih. Sampah yang ada malah di tengah laut yang merupakan kiriman dari Semarang dan Jepara. Ternyata Kepulauan Karimun Jawa adalah wilayah konservasi dan ditetapkan sebagai taman laut (mohon koreksi apabila saya salah, informasi ini saya dapat dari pak Camat kepulauan Karimun Jawa yang kebetulan satu kapal dengan rombonghan saya). Saya teringat kekayaan bahari ranah Minang yang tak kalah indahnya, yaitu Kawasan Carocok mandeh, yang berada di perbatasan Padang dan Pesisir Selatan. Boleh dikatakan, itulah satu-satunya kawasan wisata bahari minangkabau yang bisa kita banggakan (maaf, saya tidak memasukkan mentawai karena secara budaya Mentawai tidak termasuk dalam bentang alam minangkabau). Apabila surge bahari terakhir dna satu-satunya ini salah urus, maka hilanglah kebanggaan Sumbar dan berdosa lah kita pada anak kemenakan di Ranah Minang nantinya. Pengelolaan karimun jawa bisa dijadikan salah satu contoh. Menurut saya, kawasan Carocok Mandeh, yang terbentang dari kawasan Sungai Pisang sampai ke Tanah Genting di dekat tarusan harus dijadikan kawasan konservasi bahari. Artinya, tidak boleh melakukan eksploitasi bahari besar2an di lokasi tersebut, pelarangan pengambilan terumbu karang atau penangkapan kan dalam jumlah besar2an. Meskipun pemandangan pulau dan alam di Sekitar SIkuai, Cubadak dan Pagang sangat indah, tapi jauh berbeda dengan pemandangan bawah lautnya yang boleh dikatakan rusak parah. Menjadi daerah konservasi bukan berarti menghilangkan nilai ekonomis dari daerah tersebut, banyak hal yang bisa dilakukan yang sejalan dengan konservasi. Pariwisata adalah salah satunya, penduduk sungai Pisang dan kampung2 terdekat bisa dididik untuk menjadi operator selam atau olah raga air lainnya, kemudian menyewakan rumah2nya untuk wisatawan, kapal2 nelayan bisa digunakan. Bahkan, seperti yang dilakukan di Pantai Lovina-Singaraja, Bali, para nelayan menternakkan ikan hias di kawasan pantai lovina, dan menjadi sentra produksi ikan hias terbesar di Indonesia. Tentu penduduk disekitar kawasan tersebut bisa mendapat untung, tentu dengan edukasi yang tak putus-putus dari pemerintah dan LSM terkait. Dari informasi yang saya dapat, beberapa pulau memang telah di jadikan pulau konservasi, seperti konservasi Penyu, KOnservasi Siamang di Pulau Marak, mungkin di Pulau Sirandah nantinya bisa dijadikan wilayah konservasi kijang Sumatera, atau Pulau Cubadak dijadikan konservasi elang laut dsb. Dengan demikian, surga Bahari Minangkabau tetap terjaga, tidak habis di patok-patok oleh pengusaha luar, dan penduduk local hanyajadi penonton atau babu di tanah sendiri. Salam Bot Sosani Piliang Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream www.botsosani.wordpress.com Hp. 08123885300 -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.