Ninik Mamak, Bundo jo Dunsanak di Palanta...
Akhir Maret lalu, saya berkesempatan mengunjungi kepulauan
Karimun Jawa. Kepulauan yang terdiri atas 27 pulau ini berada di utara Semarang
dan secara administrative tergabung dalam Kabupaten Jepara. Yang menarik dari
kepulauan ini adalah terumbu karang yang relative terjaga dan kesadaran
penduduknya untuk ikut serta memelihara pantai sangat tinggi. Sepanjang jalan
di pulau karimun Besar sangat rapi, saya jarangs ekali menemukan sampah. Bahkan
di dermaga juga bersih. Sampah yang ada malah di tengah laut yang merupakan
kiriman dari Semarang dan Jepara.

Ternyata Kepulauan Karimun Jawa adalah wilayah konservasi
dan ditetapkan sebagai taman laut (mohon koreksi apabila saya salah, informasi
ini saya dapat dari pak Camat kepulauan Karimun Jawa yang kebetulan satu kapal
dengan rombonghan saya).

Saya teringat kekayaan bahari ranah Minang yang tak kalah
indahnya, yaitu Kawasan Carocok mandeh, 
yang berada di perbatasan Padang dan Pesisir Selatan. Boleh dikatakan,
itulah satu-satunya kawasan wisata bahari minangkabau yang bisa kita banggakan
(maaf, saya tidak memasukkan mentawai karena secara budaya Mentawai tidak
termasuk dalam bentang alam minangkabau). Apabila surge bahari terakhir dna
satu-satunya ini salah urus, maka hilanglah kebanggaan Sumbar dan berdosa lah
kita pada anak kemenakan di Ranah Minang nantinya.

Pengelolaan karimun jawa bisa dijadikan salah satu contoh.
Menurut saya, kawasan Carocok Mandeh, yang terbentang dari kawasan Sungai
Pisang sampai ke Tanah Genting di dekat tarusan harus dijadikan kawasan
konservasi bahari. Artinya, tidak boleh melakukan eksploitasi bahari besar2an
di lokasi tersebut, pelarangan pengambilan terumbu karang atau penangkapan kan 
dalam jumlah besar2an. 

Meskipun pemandangan pulau dan alam di Sekitar SIkuai,
Cubadak dan Pagang sangat indah, tapi jauh berbeda dengan pemandangan bawah
lautnya yang boleh dikatakan rusak parah. 

Menjadi daerah konservasi bukan berarti menghilangkan nilai
ekonomis dari daerah tersebut, banyak hal yang bisa dilakukan yang sejalan
dengan konservasi. Pariwisata adalah salah satunya, penduduk sungai Pisang dan
kampung2 terdekat bisa dididik untuk menjadi operator selam atau olah raga air
lainnya, kemudian menyewakan rumah2nya untuk wisatawan, kapal2 nelayan bisa
digunakan. 

Bahkan, seperti yang dilakukan di Pantai Lovina-Singaraja,
Bali, para nelayan menternakkan ikan hias di kawasan pantai lovina, dan menjadi
sentra produksi ikan hias terbesar di Indonesia. Tentu penduduk disekitar 
kawasan
tersebut bisa mendapat untung, tentu dengan edukasi yang tak putus-putus dari
pemerintah dan LSM terkait.Dari informasi yang saya dapat, beberapa pulau 
memang telah di jadikan pulau konservasi, seperti konservasi Penyu, KOnservasi 
Siamang di Pulau Marak, mungkin di Pulau Sirandah nantinya bisa dijadikan 
wilayah konservasi kijang Sumatera, atau Pulau Cubadak dijadikan konservasi 
elang laut dsb.


Dengan demikian, surga Bahari Minangkabau tetap terjaga,
tidak habis di patok-patok oleh pengusaha luar, dan penduduk local hanyajadi
penonton atau babu di tanah sendiri.

 

Salam



Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

Kirim email ke