Yahh...kurang lebih sepakat dengan Pak Syofiardi...

Begitulah kalau kebijakan cuma diambil nilai politis, tidak dipertimbangkan 
secara logis, leibh mengedepan gebrakan politik, mercu suar, akhirnya peraturan 
menjadi rancu.
Apakah keran debat dan adu argumen yang kian diharamkan sehingga setiap 
suara-suara yang berbeda dianggapan sumbang dan harus disingkarkan, atau memang 
ada tujuan-tujuan lain dibalik semua.
TANYA KENAPA????


Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Mon, 5/24/10, Syofiardi BachyulJb <bach...@yahoo.com> wrote:

From: Syofiardi BachyulJb <bach...@yahoo.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Sertifikat Baca Al-Quran Masuk SMP Bertentangan    
dengan UU Pendidikan Nasional
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Monday, May 24, 2010, 1:35 AM

Sanak Bot jo sanak di RantauNet,

Baru ambo ka mambuek tulisan tentang jalan kalua perda ko: membuat muatan lokal 
pendidikan baca Al-Quran (bisa ditambah dengan Menulis Huruf Arab).

Perda yang dipermasalahkan ini terjadi karena baik anggota dewan pada 2005 
maupun Wali Kota sama-sama punya semangat tapi tidak dilandasi pengetahuan yang 
baik.

Tujuannya baik: bagaimana kegundahan masyarakat Sumatera Barat yang beragama 
Islam terhadap kemampuan membaca Al-Quran anak-anak yang kurang. 

Tapi sayang, output-nya melalui perda jadi aneh: wajib sertifikat TPA/MDA. 
Perda ini menjadi rancu karena mengatur SD/MI (pendidikan formal) dengan 
TPA/MDA (pendidikan nonformal). Lebih kacau lagi sertifikat TPA/MDA (nonformal) 
bisa membatalkan SD/MI, bahkan juga SLTP (formal).

Ini setara dengan seorang anak tamatan SD wajib memiliki sertifikat les
 bahasa Inggris dari Lembaga Kursus untuk masuk SMP.

Dengan perda ini wewenang pendidikan untuk 'pendidikan baca Al-Quran' ini jadi 
membingungkan: sekolah formal atau TPA/MDA. Di sini diberi tekanan yang kuat 
kepada wewenang TPA/MDA, tapi tidak dijelaskan hubungannya yang lebih detil 
dengan sekolah. Terutama menyangkut nilai dan pengujian.

Yang lebih disayangkan, perda ini lebih 'keras dan kaku' dibanding UU Sistem 
Pendidikan Nasional dalam mengatur. UU Sisdiknas bahkan memberi peluang ada 
home scholling. Perda ini saya sekali tidak mengatur itu. Seakan digariskan: 
satu-satunya yang layak dan harus menilai seseorang pandai baca Al-Quran adalah 
sertifikat TPA/MDA.

Tapi, ada lucunya. Meski sudah bersertifikat, ada pula SMP yang tetap mengetes 
ketika anak mendaftar.

Lainnya yang diabaikan adalah proses pendidikan. Anak diserahkan ke sekolah 
adalah untuk 'belajar pandai'. Kepandaiannya bertingkat dan terukur. Ini juga 
sudah diatur
 Depdiknas.

Jadi mestinya niat baik ini tidak merepotkan dan membingungkan, tapi 
dikembalikan ke proses pembelajaran anak-anak. Solusi terbaik menurut saya 
juga, memang melalui Muatan Lokal yang terukur dengan leading sektornya di 
sekolah. Kalau di dalam kurikulum sekian persen diatur diadakan di mesjid 
terdekat tentu tak masalah, asal dengan tujuan jelas dan terukur.

Saya mengambil kesimpulan awal: terhadap aturan yang berbau agama banyak orang 
memilih untuk tidak kritis, menghindar, dan diam. Apalagi berhadapan dengan 
pemimpin, dewan, dan kelompok yang agresor yang seperti 'mengharamkan' 
perdebatan. Padahal ini merugikan kita sendiri. Sebab berakibat melahirkan 
aturan yang kurang cerdas dan bisa merugikan umat Islam sendiri.

Kenapa saya sebut merugikan. Anak-anak yang cerdas yang mestinya bisa belajar 
Al-Quran dengan cepat, terus diwajibkan datang ke TPA setiap hari, padahal ia 
sudah bosan. Gara-gara belajar setiap sore di TPA, ia
 tidak bisa lagi les bahasa Inggris, komputer, dll. Waktu anak-anak menjadi 
banyak terbuang karena tidak semua TPA/MDA berkualitas dan waktunya tidak 
efektif dan terukur.

Itu dulu dari saya. Pendapat lengkap saya tentang ini akan segera saya 
terbitkan. Semuanya tentu untuk anak-anak kita dan kehidupan 
berbangsa-bernegara yang lebih baik. Urang Minang ba alam laweh ba padang 
lapang. Salagi iko nan kito pacik kito akan bisa tetap jadi pionir bangsa 
Indonesia ko.

Wassalam, talabiah takurang mohon maaf.

Syofiardi (jelang 40)



--- On Mon, 24/5/10, Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> wrote:

From: Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Sertifikat Baca Al-Quran Masuk SMP Bertentangan   
dengan UU Pendidikan Nasional
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Monday, 24 May,
 2010, 10:55 AM

sekedar Usul...
Bagaimana kalau muatan lokal yang memprasyaratkan kemampuan baca al qur'an di 
tambah dalam kurikulum pendidikan, khususnya dasar dan menengah. Terlepas dari 
polemik pilihan Formalisasi atau Kulturalisasi Syari'ah Islam, saya rasa dengan 
penambahan muatan lokal tersebut bisa menjadi jalan tengah.
Praktisnya; misalkan untuk naik kelas dibutuhkan nilai agaman minimal 7 (skala 
10). 70% dari nilai tersebut berasal dari kegiatan belajar mengadar di sekolah, 
dan 30 % dari nilai sertifikasi kemampuan baca al qur'an. Tiap-tiap level/kelas 
memiliki grade kemampuan baca Al Qur'an yang berbeda. Bisa saja untuk kelas III 
SLTA, salah satu komponen penilaian dalam sertifikasi itu adalah kemampuan 
menterjemahkan dan atau menjelas maksud beberapa ayat/surat utama dalam Al 
Qur'an. Sang murid bisa
 mendapatkan serfikat lulus baca al qur'an dari lembaga
 berwenang (misalnya Islamic Center, atau TPA/TPSA yang ditunjuk oleh Depag).
Sekedar usul saja..:)

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Sun, 5/23/10, ms <m.shul...@gmail.com> wrote:

From: ms <m.shul...@gmail.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Sertifikat Baca Al-Quran Masuk SMP Bertentangan  
dengan UU Pendidikan Nasional
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sunday, May 23, 2010, 10:33 PM

Mamak Nofend jo dunsanak kasadonyo,

Sertifikasi baca Al-Quran manuruik pandapaik ambo pribadi satuju dan
indak satuju.

Satuju, soalnyo tujuannyo elok, mandidiak anak murid pandai mambaca jo
manulih tulisan
 arab.

Indak satujunyo, takuiknyo beko mambaca Al-Quran iko beko hanyo "asal
alah pandai mambaco alah tu" samantaro arti sabananyo dari bahaso yang
di baco tu indak obeh. Pandai lai tapi indak mangarati. Ciek lai,
kalau indak salah manuruik guru agamo ambo dulu wakatu ketek, kalau
lah niaik ibadah kalau lah indak karano nan diateh, baik mambaco
Al-Quran, puaso atau ibadah nan lainnyo, pahalonyo indak ado.

Jadi mungkin labiah condong ka indak satuju nampaknyo.

--
Shulhan,L,26

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari
 200KB;
  2.
 Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



      



-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe






-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke