Uda Chairul Djamal dan Dunsanak Sadonyo.

Ambo bersyukur kalau alasan penghentian sebelumnya memang cuma "ngarang",
sehingga setelah melalui proses perundingan entah lobby, entah apa lah
namanya, seluruh ancaman keselamatan, entah itu karena tanah longsor, boogie
yang bermasalah, gerbong keropos, bahkan rem yang bermasalahpun segara
"teratasi" dalam waktu hanya beberapa hari (mungkin perlu juga masuk rekor
MURI nih). Kalau memang cuma itu, kan kita cukup berterimakasih dan memberi
hormat kepada para pihak yang telah memperjuangkan dioperasikan kembali nya
kereta wisata ini.

Nan ambo takuik, masalah atau sebagian masalah itu tetap ado, tapi dek
karano ateh namo "ini ikon pariwisata", seluruh masalah itu dianggap tidak
bermasalah lagi :(

RIri 81




2010/10/14 Chairul Djamal <ruldja...@gmail.com>

> Sanak Ririr, jo adidunsanak di palanta,
>
> Ass wr wb
>
> Alasan nan disampaikan tu ado bananyo dan banyak indak bananyo
> Kalau penempelan sticker menjadikan gerbong keropos, cobu dinalar,
> bara banyak BIS di jakarta nan ditempel stiker, indak rusak dalam 1
> tahun, sadangkan kureta ko baru satahun ko dipabarui, baa tu mako
> capek bana kropos nyooo????
>
> Kok tanah lamngsor dek hujan, satahu ambo jalan dari batutaba ka solok
> taruih ka sawahlunto indak banyak posisi longsor doh, indak co lembah
> annai nan rawan longsor
> Ukatu ambo tingga di sawahlunto karano gaek jadi KS KA SWL, salamo
> ambo disinan indak ado jalan nan longsor dan kureta baranti baoperasi,
> tapi kok alasan itu nan dikamukokan kini???
>
> Apo lah banyak batu kareke panimbun jalan KA tu nan diambiak deh
> masyarakat sekitar sahinggo rel/bantalan rel manggantuang posisi
> nyo????? kalau co itu iyo indak hujan bagai jalan tu longsor juo tu
> mah
>
> Aantah lah yuang saluang sajo manyampaikan
>
> Wass
>
> CDRsampono/Guci/61+/Tangsel
>
>
>
>
> 2010/10/14 Riri Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org>:
> > Assalamualaikum wr.wb
> > Maaf, ambo jadi agak2 bingung dengan berita di bawahko. Mungkin dek
> karano
> > ambo memang ndak rutin mengikuti perkembangan kereta wisata Sumbar. Mohon
> > pencerahan dari MPKAS/ MAPPAS, dn Dunsanak Sadonyo
> > Katanya, pengoperasian kereta wisata ini tadinya dihentikan dengan
> alasan:
> > "Intinya untuk keselamatan, karena ini musim hujan ada banyak titik
> longsor
> > dan banjir," kata Yudith. Selain itu, imbuh Yudith, umur kereta yang
> > digunakan juga sudah tua dengan sistem pengereman, kelistrikan, dan
> boogie
> > yang kerap bermasalah dan empat gerbong kereta tersebut yang mulai
> keropos
> > karena penempelan stiker komersial.
> > Nah, sekarang apakah karena gerbong dicat ulang, pengurangan rangkaian,
> dan
> > atas nama "ikon pariwisata", apakah masalah keselamatan sudah teratasi?
> > Kita tentu maklum bahayanya kalau sestem pengereman bermasalah, ini bukan
> > sepeda lho, kalau sepeda remnya bemasalah bisa diatasi dengan merem pakai
> > kaki ... Demikian juga masalah pada boogie. DUnsanak2 pencinta keretaapi
> > tentu tau persis apa arti boogie yang bukan hanya sekedar roda dan as
> roda
> > ....
> > Satu lagi, saya agak "miris" juga kalau gerbong ternyata keropos karena
> > penempelan stiker komersial. Apakah waktu menerima sponsorship dulu ini
> > diperhitungkan juga sebagai cost? Untuk kedepannya, jangan sampai biaya
> > untuk perawatan gerbong karena stiker komersial ini tidak sebanding
> dengan
> > uang sponsorship nya. Kalau dari sisi sponsor, tentunya mereka
> "enjoy-enjoy
> > aja" iklannya terpasang "seumur hidup" di sana
> > Riri
> > a/48/bekasi
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > 2010/10/14 Nofend Marola <nof...@gmail.com>
> >>
> >> Terkait berita di KOMPAS tentang WISATA : KA Wisata Disesalkan Harus
> >> Berhenti pada Selasa, 12 Oktober 2010
> >>
> >>
> http://regional.kompas.com/read/2010/10/12/22100299/KA.Wisata.Disesalkan.Har
> >> us.Berhenti dan PERHUBUNGAN : Operasional Kereta Wisata Dihentikan
> >>
> >>
> http://koran.kompas.com/read/2010/10/13/03541428/operasional.kereta.wisata.d
> >> ihentikan Kadiv. KAI Sumbar diperintahkan Dirut PT KAI utk menghadap dan
> >> lapor ke Gubernur perihal berita tersebut diatas. Hasil dari Pertemuan
> >> tersebut diatas, Kadivre KA Sumbar, mengatakan kereta wisata singkarak
> >> aktif
> >> lagi mulai minggu (17/10). Seperti pada laporan dibawah ini :
> >>
> >> Kereta Wisata Singkarak Aktif kembali
> >> Laporan wartawan KOMPAS Ingki Rinaldi
> >> Rabu, 13 Oktober 2010 | 21:15 WIB
> >>
> >> PADANG, KOMPAS.com - Setelah sempat berhenti beroperasi selama satu
> kali,
> >> Kereta Wisata Danau Singkarak jurusan Kota Padangpanjang-Kota Sawahlunto
> >> dipastikan bakal beroperasi lagi mulai Minggu (17/10/2010) mendatang.
> >>
> >> Kepala PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera
> Barat
> >> Yudith Harrianto, Rabu (13/10/2010) di Kota Padang mengatakan,
> >> pengoperasian
> >> kembali kereta wisata itu didasarkan atas pertimbangan kepentingan
> kereta
> >> tersebut sebagai salah satu ikon pariwisata Sumbar.
> >>
> >> Menurut Yudith, kereta wisata tersebut sebelumnya dihentikan sementara
> >> operasinya yang muaranya pada faktor keselamatan dan kenyamanan
> perjalanan
> >> kereta. Penghentian sementara operasi kereta itu sebelumnya direncanakan
> >> pada setiap kali kereta itu beroperasi di hari Minggu pada bulan Oktober
> >> yakni tanggal 10, 17, 24, dan tanggal 31.
> >>
> >> "Intinya untuk keselamatan, karena ini musim hujan ada banyak titik
> >> longsor
> >> dan banjir," kata Yudith. Selain itu, imbuh Yudith, umur kereta yang
> >> digunakan juga sudah tua dengan sistem pengereman, kelistrikan, dan
> boogie
> >> yang kerap bermasalah dan empat gerbong kereta tersebut yang mulai
> keropos
> >> karena penempelan stiker komersial.
> >>
> >> Yudith mengatakan, gerbong-gerbong yang keropos tersebut rencananya akan
> >> dicat ulang dengan perkiraan waktu pengerjaan selama satu pekan untuk
> >> setiap
> >> gerbong. Dengan demikian, terkait dioperasikannya lagi Kereta Wisata
> Danau
> >> Singkarak sejak Minggu (17/10/2010) mendatang, maka untuk sementara
> hanya
> >> akan terdiri atas tiga gerbong yang dihela lokomotif BB 204.
> >>
> >> "Kita dukung pengembangan pariwisata Sumbar, pemerintah daerah tidak
> usah
> >> khawatir. Namun kami juga meminta pemerintah kabupaten/kota yang
> >> wilayahnya
> >> dilewati kereta wisata ini membangun halte agar kereta bisa berhenti dan
> >> penumpang bisa menikmati sajian hiburan atau kesenian yang dipentask an
> di
> >> lokasi tersebut," kata Yudith.
> >>
> >> Kewajiban-kewajiban tersebut di antaranya ialah dengan memberi subsidi
> >> biaya
> >> operasi, menyiapkan agenda wisata, dan m engawal sampai PT Kereta Api
> >> Indonesia (Persero) Divre II Sumbar mencapai titik impas (break even
> >> point).
> >> Nota kesepahaman yang berlaku lima tahun sejak 2007 itu hingga saat ini
> >> relatif masih belum terlihat kenyataannya di lapangan.
> >>
> >> Saat ini, selain Kereta Wisata Danau Singkarak PT Kereta Api Indonesia
> >> (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat juga mengoeprasikan Kereta
> >> Wisata Dang Tuanku jurusan Padang-Pariaman, Kereta Wisata Lubang Kalam
> Mak
> >> Itam jurusan Sawahlunto-Muaro Kalaban, dan kereta kelas ekonomi
> Sibinuang
> >> jurusan Padang-Pariaman. Selain itu dioperasikan pula kereta barang
> dengan
> >> angkutan semen curah PT Semen Padang dari Indarung ke Pelabuhan Teluk
> >> Bayur,
> >> Kota Padang.
> >>
> >>
> >>
> http://travel.kompas.com/read/2010/10/13/21155166/Kereta.Wisata.Singkarak.Ak
> >> tif.kembali.
> >>
> >> Terimakasih kita semua terhadap para peduli wisata sumbar, MPKAS, dan
> >> sanak-sanak yang terlibat dan peduli akan hal ini.
> >>
> >> Wassalam
> >>
> >>
>



>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke